Thread by @cerita_setann

A thread

Sedikit cerita seram dari mbak windi (samaran) terkait pemakaman di pekarangan rumahnya.

"KUBURAN DI PEKARANGAN RUMAH"

#bacahorror #bacahoror #threadhorror

Assalamuallaikum

Sudah sering kita jumpai kalau pemakaman akan terpisah dari perumahan warga. Namun kisah ini berbeda, kisah yang di alami oleh mbak Windi.

Aku pengantin baru dan alhamdulillah diberikan jodoh oleh Allah dengan seorang pria yang baik, pekerjaan keras dan tanggung jawab. Aku harus ikut suami pindah ke jawa barat. Dimana suami ku sudah membeli rumah di sana.

Cuma disini menurutku sangat aneh dan berbeda dari tempat asal ku. Pemakaman keluarga dikebumikan dipekarangan rumah masing-masing.

Aku yang baru pindah disini merasa sangat aneh dan pasti kalau sudah memasuki waktu magrib suasana desa ini sangat sepi.
Horor pasti nya.

Dikarenakan baru saja pindah, malam ini aku tidak berani keluar rumah sehabis maghrib. Sampai suami ku heran.

"Kamu tu kenapa sih dek, gelisah gitu?" Tanya suami

"Serem mas" Balasku

"Apa yang buat serem? ga ada apa-apa kok, memang yang kamu takutin itu apa??" Tanya suami dengan sedikit mengejek.

"Ya serem lah mas, masak kuburan di samping rumah sih. Gak ada pemakaman umum ya disini??" Balasku dengan balik tanya

"Ya ga ada lah, tradisinya dari dulu begitu dek.. lagian kan itu cuma makam dari keluarga yang rumahnya mas beli" Balas suamiku menjelaskan

Aku hanya mengangguk dan mencoba tenangkan hati yang masih merasa serem dengan kondisi baru yang aku jalani.

"Ya sudah jangan difikirkan, tidur saja besok pagi aku mulai masuk kerja dek. cuti nikahan sudah habis" Pungkasnya.

"iya mas", sambil menunjuk almari "itu baju kerja sudah aku siapkan" Sembari tersenyum menggoda.

"Terimakasih istriku" Ia mendekat, "cup" Bibir suami mendarat di kening.

Malam ini aku susah utk tidur karena suasana baru. badan rasanya pegal, kurang istirahat karena selesai acara pernikahan kami langsung pindahan.

Disela-sela lamunanku saat mata mulai terpejam, Aku mendengar suara wanita menangis dari luar rumah. Seketika badanku bergidik ngeri.

"Mas... mas" Aku coba bangunkan suami yang sudah tertidur.

"Hmmmm.. apa sih dek?" Gerutunya.

"Ada suara orang nangis mas di luar" Balasku sembari menajamkan pendengaran.

"Sudah ga usah didenger, tidur saja" Kata suamiku.

Saat mencoba untuk tidur lagi, Kini terdengar suara seperti ada yg menggedor pintu belakang. Sementara suami ku sudah terlelap kedalam mimpinya. Hingga sangat larut malam aku bisa tertidur dengan sendirinya.

Paginya aku di rumah sendiri, karena suami sudah berangkat kerja. Waktu aku menyapu halaman, kulihat empat buah batu nisan di samping rumah. Seketika merinding seluruh tubuh ku.

Pagi hari di perkampungan ini terlihat sepi hanya beberapa lalu lalang manusia yg akan beraktivitas.

Ku lihat rumah tetangga yang jaraknya lumayan jauh, banyaknya pekarangan kebun sebagai pembatas. Aku mencoba menyusuri rumah sekitar dan memang terlihat beberapa makam dipekarangan rumah yang lain.

"Sebuah desa yang seram" Batinku.

Sebelum siang, ketika aku mencuci pakaian di sumur belakang, sekilas nampak sosok bayangan putih melintas dengan cepat. Antara terkejut atau hanya halusinasi saja.

Aku terus beristigfar dan meneruskan mencuci. Namun kejahilannya tidak hanya itu saja, air kran yang tiba-tiba menyala sendiri, sikat baju yang hilang dan tiba-tiba ketemu dimeja dapur.

Ku tepis rasa takut ini dengan berfikir positif.

Selepasnya aku tertidur karena kecapekan beres beres rumah, aku bermimpi sangat menyeramkan.

Terlihat gundukan pemakaman itu bergetar seakan ada gempa yang dahsyat. Tanah mulai terbelah dan beguguran kedalam liang Lahat,

sampai ku lihat tangan yang kering keriput keluar meraih permukaan tanah. Pelan-pelan mulai terlihat kepala keriput berambut putih namun jarang-jarang sehingga terlihat dasar kulit kepala itu. Mata yang hitam legam dikantungi dengan kulit yang memucat,

batang hidung yang tinggal lubang saja, disertai barisan gigi yang menghitam.

Aku melihat nenek-nenek keluar dari liang Lahat itu diikuti dengan makhluk lain yang sangat menyeramkan. Dari semua makhluk itu keluar darah hitam yang mengental dari semua mulutnya.

Mayat-mayat itu mulai berjalan dan tangan nya mulai meraih tubuh ku. Ingin aku berlari menjauh tapi sama sekali tidak bisa bergerak, semua terasa kaku, kaki pun berat digerakkan.

Sampai mayat-mayat itu menyeret ku masuk ke liang kubur tempat nenek bersemayam.

"AllahhuAkbar" Teriak ku hingga aku terbangun.

Namun badan masih terasa sangat kaku dan susah digerakkan. Mata ini sudah terbuka namun semua anggota tubuh ku tidak mampu digerakkan sedikit pun.

Sampai aku banyak beristigfar dan mebaca doa sebisa ku. Dari jari telunjukku yang awalnya bisa aku gerakkan sampai akhirnya terlepas dari rasa itu. Rasa seperti dipegang oleh makhluk yang tidak terlihat oleh mata ku.

Aku menunggu kepulangan suami dengan rasa cemas atas kejadian siang ini. Mereka akan datang dari mana pun dengan cara apa pun. Kita siap atau tidak, mereka akan selalu mencari celah kelemahan manusia.

Sejak kejadian siang itu, kini aku hanya menunggu kepulangan suami. Adzan magrib mulai terdengar namun suami belum juga tiba.

Saat hendak mengambil air wudhu di belakang rumah, serasa ada yang mengawasi dari sebelah kiri.

saat aku lihat, disitu hanya perkebunan pohon pisang yang sudah mulai gelap.

"Ya Allah serem banget" Ucap ku dalam hati.

hingga ku percepat untuk berwudhu lalu buru-buru masuk ke dalam untuk ibadah.

Kudengar pintu depan diketuk.

"Suami ku sudah pulang" pikir ku.

Segera mungkin aku melipat mukena yang selesai aku kenakan dan beranjak keluar membukakan pintu. Saat ku buka pintu, diluar kosong, sama sekali ga ada orang.

"Siapa",Teriakku memastikan, kemudian menutup lagi karena gak ada orang.

Saat mau duduk di kursi, tiba-tiba pintu diketuk lagi.

"Mas... jangan bercanda ah ga lucu"

Namun tidak ada jawaban dari balik pintu, yang ada hanya ketukan pintu yang kembali aku dengar. Kembali ku buka pintu itu dan lagi-lagi tidak ada orang diluar rumah.

Hingga ku beranikan diri keluar rumah untuk memastikan siapa yang berani membuat ulah. Saat aku menuju samping rumah, betapa terkejutnya aku. Sosok pocong menyeramkan berdiri membelakangi ku. Dengan cepat aku berlari masuk rumah, mengunci pintu lalu masuk ke kamar.

Mengatur nafas dan Berdoa sebisa ku sembari menenangkan diri.

Suara motor berhenti didepan rumah dan tak lama terdengar pintu depan kembali diketuk.

"Assalamuallaikum.. dek.. dek" Suara suami ku

Namun aku masih ketakutan dan terbayang pocong tadi.

"Ini suami ku atau bukan??"Ucap ku dalam hati

"Assalamuallaikum.. dek bukain pintu" Suara suami sambil mengetuk pintu

"Waallaikumsalam, Iya mas" Jawab ku merasa yakin dan mebukakan pintu depan.

"Kok lama dek" Tanya suami ku

"Nggak mas, dari dalam tadi ga dengar" Jawab ku menutupi ketakutan ku

"Ni mas bawain martabak telor" Kemudian melepas jaket dan sepatu, "aku langsung mandi ya belum maghriban juga mas" Kemudian beranjak ke kamar mandi.

"Iya mas terimakasih ya"

Rasa sukur ku tak terhingga lagi. Suami sudah pulang dan rasa takut sedikit berkurang. Ditambah lagi dibawakan makanan kesukaan ku oleh suami merupakan wujud kasih sayang yang wajib aku syukuri kepada Tuhan yang meberiku jodoh yang perhatian.

Selesai makan malam aku mulai ceritakan kejadian yang menimpaku.

"Mas, aku tadi lihat pocong disamping rumah, sebelum mas pulang dia usil mengetuk pintu berkali-kali, tapi tiap aku buka ga ada orang" Kataku membuka obrolan.

"Halah percaya sama tahayul dek, Kita ini manusia ada Tuhan, masak takut sama setan" Jawab suami ku

"Tapi itu beneran mas, aku lihat sendiri pocong mengerikan itu"

"Adek itu terlalu takut jadi nya kebayang saja" Balasnya

"Iya mas" Jawab ku mencoba menjelaskan, tapi dari pada ribut dengan perkara hantu mending aku iya kan saja.

Saat mau tidur suara tangisan kembali aku dengar. Tapi aku memilih tidak membangunkan suami, karena terlihat sangat lelah setelah sehari bekerja.

Suara rintihan, teriakan minta tolong, sampai ketawa kuntilanak. Semua terdengar. Hingga membuat aku ketakutan dan gelisah.

"Kriiiiiiiikkkkk" Seperti cakaran yang menggores kaca jendela kamar.

Ku beranikan diri untuk membuka gorden jendela dan melihat keluar. Sosok nenek dalam mimpi sedang berdiri membungkuk dengan benjolan dipunggung nya. Sorot matanya melihat kearah ku sambil tangan melambai seakan menyuruhku mendekat.

Percaya dan tidaknya kita dengan ada nya makhluk astral itu tergantung dari sudut pandang masing-masing. Alangkah baiknya jika dibuktikan keberadaannya, bukan untuk agar percaya mereka ada, tapi untuk meyakini bahwasanya Tuhan menciptakan makhluknya bukan hanya manusia semata.

Nenek menyeramkan diluar seolah memanggil ku. Aku sangat terkejut menyaksikan itu, takut yang luar biasa aku rasakan, berdebar jantung ini sangat kencang, nafas pun serasa sesak. Hingga aku terduduk dibawah sambil memandang kearah jendela.

"Mas... mas" Aku mencoba panggil suami ku, namun suaraku sama sekali tidak keluar.

Sampai aku lihat wajah keriput nenek itu menempel di kaca jendela. Tertawa cekikikan dengan mata hitamnya melirik kearah ku.

"Astagfirullah,, mas" Aku berteriak

"Dek, ngapain duduk disitu" Jawab suami ku yang kaget karena teriakan ku

"Di jendela mas... di jendela" Aku terkejut dengan menunjuk ke jendela.

"Ada apa di jendela? tidak ada apa-apa"

Suami ku yang jalan mendekat dan mengecek keluar melalui jendela, namun dia tidak menemukan apapun.

"Udah ayo bangun dek, kamu lihat apa??" Tanya nya.

"Ada nenek-nenek menakutkan diluar mas dia mengintip di jendela itu"

"Banyak-banyak istighfar dek, udah yuk kembali tidur, mas tungguin ya"

"Iya mas"

Aku bisa tidur dengan ditungguin suami. Sampai aku terbangun untuk ibadah subuh.

Tiga hari setelah kejadian itu suami ku tidak masuk kerja karena ada tetangga yang meninggal.

"Duh... makin seram"

Karena jadi makin sepi kampung ini saat ada yang meninggal dunia.

Siang hari dikebumikan dan habis isya suami ku dapat undangan untuk menghadiri doa di rumah keluarga mendiang.

Aku yang di rumah sendirian, mulai diselimuti rasa takut. Semakin malam semakin cemas. Pikiranku dihantui oleh sosok pocong dan nenek menyeramkan itu lagi.

Terlihat pintu belakang terbuka, padahal sore tadi sudah aku kunci. Aku sedang duduk di kamar kemudian mencari tau dan mengecek pintu dapur dibelakang. Pintu sudah terbuka, entah siapa yang membukanya. Dengan cepat aku menutup pintu lalu menguncinya.

Saat berjalan keruang depan, terdengar kembali pintu terbuka lalu tertutup dengan keras. "BRAAAK"

"Ya Tuhan ku" Aku terkejut hingga tubuh ini berjengit.

Dengan sisa keberanian ini, aku mencoba untuk melihat kebelakang dan benar saja pintu sudah terbuka lagi. Namun yang kulihat saat ini lain, bukan hanya pintu yang terbuka saja. Sudah berdiri bocah kecil tanpa kepala mengenakan baju warna putih yang membalut tubuhnya.

Kedua tangannya memegangi kepala dengan mulut menyeringai, melotot kearah ku. Dari belakangnya nenek itu berdiri membungkuk menatap sayu kearah ku.

Lalu semua pandangan menjadi gelap.

Suami ku menemukan ku pingsan di dapur.

Setelah aku siuman, aku meminta pulang ke rumah mama untuk sementara waktu, karena disini aku sangat takut.

Dua bulan kemudian.
Rumah itu dikembalikan kepada pemiliknya. alhamdulillah mereka mau dan mengembalikan uang jual beli rumah dengan utuh. Dengan uang itu akhirnya suami membeli rumah di perumahan tengah kota.

Kejadian menyeramkan saat ini sudah jarang aku alami namun dengan tinggal dirumah itu kebatinan ku sekarang sensitif.

Melihat berbagai makhluk dan berbagai keganjilan yang sering aku alami, entah di rumah, jalan ataupun tempat kerja ku saat ini. Namun tidak sesering waktu tinggal di rumah lama.

Tidak dapat ditepiskan rasa takut yang dibenturkan oleh astral, tapi dengan keimanan maka kita dapat membentengi diri dari semua itu.

Demikian kisah yang dilalui oleh mbak Windi, kurang lebih nya mohon maaf.

Saya iphend alzikra pamit. Nantikan cerita seru lainnya.

Wassalam