Awuh Profile picture
21 Jan, 33 tweets, 7 min read
"Krieekk..." terdengar suara pintu terbuka.

Aku masuk ke dalam kamar kos yang memiliki ukuran cukup besar. Ini adalah kamar kos kakakku. Setelah seharian mencari kos untuk aku nantinya, akhirnya kami dapat berbaring beristirahat. Aku sengaja mencari kos yang
tidak terlalu jauh dari kampus, karena untuk beberapa hari ini aku belum memiliki kendaraan pribadi.
Sebenarnya aku masih sangat ragu untuk tinggal di salah satu kos tepat depan kampus swasta ternama ini, tapi karena waktu yang mendekati hari dimana aku harus melaksanakan ospek,
akhirnya aku memutuskan untuk menyewa kamar di kos tersebut selama sebulan. Sembari nantinya aku mencari yang lebih nyaman lagi untukku.

Sebelumnya kami mendapat info kos tersebut dari salah satu teman wanita kakak yang kebetulan juga menyewa kamar kos disitu,
dan dia akan keluar beberapa hari lagi. Tetapi sayang kamar dia yang berada di lantai dua, sudah di pesan oleh mahasiswi lain nantinya. Dan aku pun akhirnya memakai kamar yang jauh berbeda kondisinya, berada di lantai bawah dekat parkir motor dan dapur.
Sambil duduk bersandar pada tembok dan mata ini memandang kosong entah kearah mana, teringat aku akan sosok makhluk tinggi hitam yang berada di ujung lorong kos tersebut. Memang tidak begitu jelas terlihat,
karena sengaja aku abaikan dan berpura tidak melihatnya. Aku pun tidak menatapnya secara langsung hanya samar terlihat dari sudut mata. Tapi hawa yang ku rasakan sudah terasa tidak begitu nyaman. Dan beberapa kali aku pun mencium aroma busuk di sekitarnya,
aku berharap nantinya makhluk itu tidak menggangguku.
---
Aku menatap wajah pada cermin berbentuk persegi panjang yang terpajang di dinding kamar. Sebentar lagi aku akan melewati malam pertama berada di kamar kos ini.
Dengan tangan terus merapikan rambut,
mataku menatap tajam bayangan diriku yang terpantul pada cermin. Dalam hati yang paling dalam aku memutuskan untuk memulai kehidupan baru di sini.Tidak boleh ada seorangpun yang mengetahui siapa diriku sebenarnya, entah itu masa lalu, atau pun tentang kelebihan dan kemampuan ini.
Aku ingin mereka hanya mengenalku sebagai manusia normal. Aku akan menutup rapat-rapat soal kelebihan diriku ini. Aku tidak mau merasakan sakit hati lagi karena memiliki kelebihan. Biarlah ini menjadi rahasia ku kembali, dan aku bisa jadi diriku yang aku mau.
"Duk..duk..duk.."

Tersadar aku dari lamunan ketika telinga mendengar suara hentakan kaki yang cukup keras di depan kamar. Aku menoleh membalikkan badan dengan tangan telah berhenti merapikan rambut.
"Duk..duk..duk.." suara hentakan terdengar kembali.

Entah mengapa itu terdengar seperti sengaja di buat agar terdengar olehku.

"Duk..duk...duk..."

Aku menghela nafas panjang, jelas ini bukan langkah manusia. Pikirku mungkin karena aku baru mulai tinggal di sini,
dia sengaja melakukannya untuk memberi salam padaku.

Aku cukup terdiam tidak berkata apapun dan tidak juga melakukan apapun, hanya berdiri sejenak dengan mata terus menatap pintu kamar. Tak lama tidak ku dengar kembali suara langkah itu.
Waktu baru menunjukkan pukul 8 malam, aku merebahkan diri di atas kasur, ku matikan lampu kamar, aku merasa sangat lelah, dan berniat untuk segera pergi tidur untuk beristirahat. Belum sempat aku memejamkan mata, terngiang jelas wajah ibu yang menatapku sedih saat akan pergi
meninggalkanku disini dan kembali ke kota asal. Aku tahu ibu sangat khawatir tapi dia mencoba untuk tetap tenang dan percaya padaku, karena ini untuk kebaikan dan masa depanku juga kelak. Belum lama ibu pergi aku sudah merasakan sangat rindu padanya, ingin kembali memeluknya.
Tak terasa lamunan membawa ku untuk segera tertidur, tiba-tiba kurasakan hawa yang sangat dingin, dengan mata yang masih terpejam ku gerakan tangan meraba-raba mencoba mencari selimut, tapi tak ku temukan. Merasa sangat kedinginan, akhirnya aku membuka mata, mencoba untuk bangun.
"selamat datang" ucap wanita ungu sambil tersenyum manis padaku.

Aku yang terkejut lalu melihat sekeliling, tak jauh dariku terlihat ragaku sedang tertidur pulas di atas kasur. Tanpa sadar kini aku telah melepas raga setelah sekian lama tidak melakukannya.
"Mau ku ajak berkeliling?" tanya wanita ungu padaku.

Menoleh aku padanya dan menatap matanya sambil mengangguk tersenyum. Entah aku tidak begitu ingat di ajak berkeliling kemana saja, aku hanya berjalan mengikuti dia, aku juga tidak terlalu mengenali tempat-tempat
yang telah kami lewati, di sela-sela perjalanan kami berkeliling, wanita ungu memberikan banyak nasehat-nasehat untukku.

Ada satu hal yang paling aku ingat,
"kamu sekarang berada di kota ini tidak hanya beradaptasi dengan lingkungan, cuaca, makanan, orang-orang, adat istiadat,
tapi juga makhluk sejenis kami. Jangan lupakan itu, tetaplah berperilaku ramah, sopan dan santun dengan siapapun itu. Aku yakin kamu nantinya akan sangat merasa nyaman berada di kota ini."
---
Aku berlari menyusuri jalan dengan nafas yg terengah-engah aku menoleh ke sebelah kiri
pada salah satu warung burjo, ku teringat pada tugas ospek kali ini harus membawa nasi bungkus. Tapi ku lihat jam tangan menunjukkan waktu sudah sangat terlambat. Aku memutuskan untuk tetap melangkah cepat, berlari pergi menuju kampus. Terlintas dalam benak mungkin untuk kali ini
tidak akan masalah jika aku tidak membawa nasi bungkus.

Dengan nafas yang masih terengah-engah, Setibanya aku di halaman kampus, aku melihat begitu banyak maba yang lain berkumpul. Beberapa sudah ada yang mendapat hukuman dengan berjalan jongkok cukup jauh.
Aku menghela nafas panjang, aku punya firasat kali ini aku pasti akan mendapat hukuman juga. Tapi aku sudah siap untuk itu.
Teriakan kakak tingkatan mengagetkanku, aku dan beberapa maba lain yang tidak ku kenali di ajak untuk segera berbaris rapi.
Kakak tingkatan menyebutkan nama barang-barang bawaan yang seharusnya kami bawa. Dan benar saja hanya aku satu-satunya maba yang tidak membawa nasi bungkus dalam barisan tersebut. Kakak tingkatan kemudian menyuruhku untuk keluar barisan
dan berkumpul dengan maba lain yang memiliki kesalahan sama.

Kemudian kami di hukum dengan berjalan jongkok dengan jarak yang lumayan jauh. Hal itu sedikit membuat mataku berkunang-kunang.
Di saat aku sedang berjalan jongkok, ku lihat dari sela-sela keramaian mahasiswa-mahasiswi, tampak wanita merah sedang memperhatikanku dengan tatapan marah.
Aku tahu ada rasa tidak terima dari dalam dirinya. Beginilah resiko memiliki teman tidak kasat mata
seperti dia si wanita merah. Aku sangat paham sifat dan wataknya, dia sama sekali tidak terima apabila ada yang menyakiti ku secara fisik dan batin entah itu sengaja ataupun tidak.
Biasanya aku bisa mereda amarahnya dengan menatapnya tajam,
tapi mungkin karena kali ini keadaan fisik ku yang kurang sehat, aku jadi tidak dapat melakukannya.
Mata ini terus berkunang-kunang, tidak dapat fokus melihat ke satu tujuan. Nafasku terengah-engah dan terasa sesak. Iya beginilah diriku, tubuhku begitu sangat rentan.
Kelemahan ku ada pada fisik yang mudah lelah dan sakit. Mungkin ini salah satu efek samping karena kehidupanku yang harus membagi diri dengan dua dunia, dan akhir-akhir ini aku merasa sangat lelah karena harus beradaptasi dengan semuanya.
-
Aku bersandar pada dinding pagar kampus
setelah selesai menerima hukuman. Segera aku masukkan nasi bungkus yang telah diberi kakak tingkatan itu kedalam tas. Berkali-kali aku menyeka keringat yang mengalir pada keningku. Masih tersamar dari kejauhan raut wajah wanita merah masih menatapku
dengan amarahnya yang belum mereda.
Aku mulai merasakan berat pada bagian belakang kepala, dan tengkuk leher. Firasat mengatakan ada niatan buruk muncul pada wanita merah.
Aku menoleh lagi ke arah wanita merah, dia sudah sedikit lebih maju mendekat.
Aku memejamkan mata dengan nafas yang terasa sesak, lalu ku buka mata kembali melihat, dia sudah makin lebih mendekat padaku, mata kami pun semakin jelas bertemu.

Aku menundukkan kepala sambil tetap memejamkan mata, mulai terucap dari bibir doa untuk perlindungan diri
dan tak lama kemudian, kurasakan hawa dingin yang mendekat cukup membuat bulu kuduk merinding.
Saat aku membuka mata kembali dia wanita merah sudah berada tepat di hadapanku dengan mulut menyeringai lebar!
Seketika itu seolah buta aku tidak melihat apa-apa lagi!

-Selesai-

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Awuh

Awuh Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @GRahemas

24 Sep 20
Matahari senja kian redup. Cerahnya langit akan segera terganti dengan gelapnya malam. Terdengar lantunan merdu adzan maghrib menggema terasa menggetarkan jiwa.
Mataku menatap ragaku yang kini sedang dililit ular raksasa bersisik warna hijau gelap dan bermata merah. Sedangkan aku
kini terjebak dikelilingi beberapa sosok makhluk hitam tinggi besar bermata merah menyala. Aku tidak tahu apa yang akan mereka lakukan, aku tidak tahu apa yang mereka inginkan. Satu yang ku tahu, mereka berniat buruk padaku.
Aku duduk memeluk lutut, terdiam menggigit bibir
Read 41 tweets
17 Sep 20
Aku, ibu,ayah dan pria kecil saat ini berada dalam satu ruangan di dalam rumah. Ibu meminta saran dan bantuan kepada pria kecil itu agar diriku ini tidak terus menerus kesurupan di sekolah. Selain memang mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah,hal itu sangat mengganggu ku
berkosentrasi dalam semua hal. Nilai ku di sekolah anjlok, aku tidak dapat mengikuti kegiatan apapun di luar sekolah. Aku bahkan tidak menonjol dalam bidang akademik. Ibu sangat khawatir dengan masa depan ku sekarang.
Pria kecil diam duduk bersila sambil memejamkan mata.
Read 33 tweets
10 Sep 20
Aku menatap kedua telapak tanganku yang berwarna putih pucat dan tampak gemetar. Nafasku berhembus tak beraturan.Keringat dingin mengalir jatuh menetes dari ujung hidung ke telapak tangan.Ada sesosok makhluk mencoba mengambil alih ragaku. Makhluk mengerikan yang haus akan ragaku.
Matanya besar melotot tak memiliki kelopak mata,mulutnya robek hingga ke belakang dan tak memiliki bibir.Rambutnya tipis nyaris botak.Aroma makhluk ini sangat amis menyengat. Jari-jarinya yang panjang menyatu dengan kuku memegang ubun-ubun kepala ku dari belakang berusaha menarik
Read 35 tweets
3 Sep 20
"Udah taukan berita anak kelas 10 yang sering kesurupan itu?"

"Iya,ya ampun menurutku dia cuma pura-pura doank ya gak sih?"

"Maksudmu akting gitu?"

"Iya,jadi mungkin dia anak caper, yang broken home gitu."

"Masa sih?Tapi masa sering banget hampir tiap hari lho dia kesurupan?"
"Iya ya? Apa gak capek gitu tiap hari kesurupan? Mungkin caper nya kebangetan kali ya?? Hahaha"

"Eh bukannya si dia adiknya anak kelas 12 itu ya."

"Iya bener, kasian punya adik caper, bikin malu."

"Padahal kakaknya pintar kan ya anak IPA."

Percakapan yang kurang lebihnya sama
Read 25 tweets
27 Aug 20
Mentari menyinari hari.Ku pegang erat pinggang kakak ku dari belakang.Ku rasakan hembusan angin pagi menerpa wajah.Terdengar suara sepeda motor yang kami kendarai.Terlihat kendaraan berlalu lalang dan begitu padat.Sekarang memang waktu dimana semua orang mulai sibuk dengan segala
aktivitasnya. Aku satu sekolah dengan kakakku. Aku kelas 10, dan kakakku kelas 12. Kakakku ini kakak yang terlihat cuek, tapi sebenarnya dia yang paling sayang, paling pengertian dan perhatian padaku. Sebenarnya ada rasa ingin jujur dengannya mengenai kemampuan ku ini, aku tahu
Read 25 tweets
20 Aug 20
Dari kecil hingga kini aku beranjak SMA, aku merasakan tubuhku yang sering kali terasa lemah,kepala bagian tengkuk terasa berat. Kadang aku tidak bisa mengendalikan kelebihan ku hingga aku jatuh pingsan. Sering kali aku izin sekolah karena tubuhku yang kelelahan.
Dalam keseharian
bersekolah aku sulit berkosentrasi, sulit fokus akan sesuatu. Terkadang bicaraku ngelantur, dan aku mungkin saja sering bicara yang aneh, aku tidak tahu apakah teman-teman ataupun keluargaku menyadarinya. Yang jelas pastinya beberapa hari ini ibuku mulai menyadari keanehan dalam
Read 25 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!