Thread by @rasth140217

GANGGUAN JIN DI TEMPAT USAHAKU

#bacahorror
#ceritanyatasingkat

(Gambar hanya ilustrasi)

Ini merupakan kisah nyata dari salah satu teman om rasth, kejadian nya baru baru saja dia alami selama pandemi conora ini juga.

Jadi mari langsung ke ceritanya saja.
Berhubung sekarang di rumah om lagi kebanjiran jadi om malas buat keluar rumah.

Karena kalau keseringan masuk air, ini kaki nya om 'Balancat' (atau yang di sebut kutu air kah itu namanya, kurang tau juga om).

Jadi ceritanya, teman om ini namanya Alwi. Dia sama istrinya ini berdagang nasi kuning di dekat pasar, karena pada saat pertengahan pandemi

Alwi di berhentikan bekerja, begitu juga dengan istrinya, yang awalnya istrinya ini punya usaha kecil2an jualan sosis dll, di sekolahan SD, malah harus ikut tutup karena dampak Virus ini.

Awalnya om juga gak kenal sama si alwi ini, tapi ya tau lah kan om ini

Selain jadi om om twitter, juga jadi bapack2 pesbuk. Kami kenal di salah satu grub hingga akhirnya saling tukar wa. Dan berlanjut dia ngikutin om di twitter, dia baca semua cerita2 dari om rasth, dan mereka berdua suka.

Mereka juga tanya2 tentang minyak2 yang om iklankan. Dan akhirnya dia cerita, "apa bisa untuk yang seperti ini.?
Soalnya setiap malam selasa atau sabtu, selalu ada ceceran tanah, beras, sama jarum dan rambut di tempat usahaku."
(Sambil ngirim foto tempat usahanya

Lengkap dengan benda2 yang seperti dia chat ke om. Foto aslinya gak om bagikan di sini sesuai dengan permintaan yang punya cerita.

Dua hari om memikirkan itu, dan saat om tanyakan ke anak om yang punya kembaran gaib(buat yang sudah ngikutin om dari awal pasti sudah tau).

Tapi saat mau jawab, anak om itu selalu nangis tiba2, hingga akhirnya jatuh sakit, yang sakit gak tanggung2 anak om semuanya sakit begitu juga istrinya om.
Sampai akhirnya pas malam jumat, om coba2 kan untuk mencari tau.

Ternyata memang benar, ada yang iri sama usahanya teman om ini.

Mereka naruh tanah orang mati, nyiramin air bekas pemandian orang mati, dan beras yang sudah di bilas dengan air pemandian orang mati. Lalu di kasih juga jarum tujuan nya biar itu jin kafir kiriman nya dia

Tidak berbalik menyerang si pelaku.

Om juga jujur baru kali ini dengar ada orang yang setega dan seniat itu buat matiin rejeki orang lain, apalagi di tengah pandemi conora yang seperti ini.

Awalnya warung nasi kuningnya ini laris manis, di bulan2 pertamanya buka.
Mereka juga sempat jualan sprite, coca cola, dll. Karena modalnya yang bisa dikatakan sudah balik berkali2 lipat.

Nah tapi kan yang namanya manusia pasti ada salah satunya yang punya penyakit hati (iri dengki) dengan kesuksesan orang lain, meskipun tidak semua, dan perbandingan nya hanya 1 banding 10. Tapi ya tetap ada.

------
Malam itu Alwi dan istrinya baru pulang dari langganan belanjanya, mengambil belanjaan untuk bahan2 nasi kuning mereka besok.
Karena juga ada pesanan 150 bungkus untuk acara orang.

Saat itu jam sudah menunjukan pukul 8 malam, karena memang mereka berangkatnya sudah agak sorean.

"Yank, kina singgah di warung kita hulu lah, ada yang tatinggal. (Panggilan sayang, nanti mampir di warung tempat usaha kita dulu ya, ada yang ketinggalan.)" Kata istrinya Alwi

"Inggih, yank ae. (Iya, sayang.)" Jawab Alwi sembari tetap fokus dengan jalanan yang sudah mulai di padati kendaraan yang lalu lalang.

Singkat cerita akhirnya mereka berdua tiba di warung, warungnya gelap karena memang tidak di pasangi lampu.

Istrinya Alwi mengeluarkan hp nya dan menghidupkan senter hp, untuk masuk kedalam warung mencari barang miliknya yang ketinggalan.

"Eh. Kenapa jadi banyak baras disini. Nangapa kisah nya nginih. Tacicir kah, buntus kah napa. (Eh, kenapa banyak beras di sini. Maksudnya apaan ini ya. Tercecer kah atau sobek kah.)" Ujar istrinya alwi bingung dengan keadaan di depan warungnya

"Bakas takait saku plastik baras ampun urang tu. (Mungkin habis nyangkut kali plastik berasnya.)" Kata Alwi

Istrinya Alwi mengangguk mengiyakan, tapi ternyata beras2 itu juga tidak hanya ada di warungnya saja, tapi juga ada di sekeliling rumahnya.

Tapi karena mereka ini orang baik (menurut om) jadi masih menanggapinya biasa2 saja. Tidak berburuk sangka dll.

Malam itu, saat tidur Alwi dan istrinya juga bermimpi hal yang sama. Bangun disaat bersamaan. Tapi mereka masih tetap berpikir baik walau kejadian aneh

Mulai bermunculan di sekitar mereka.

Sampai pada saat Alwi mengantarkan pesanan dari orang2 yang 'batampah'(memesan) kemarin ke sebuah rumah.

Awalnya masih baik2 saja, sampai akhirnya orang2 pun selesai acara, dan pas mau makan nasi yang di pesan dari alwi ini.

Mereka langsung di buat muntah2 dan kebingungan. Karena nasi yang di dalam bungkusan itu sudah basi dan berulat, juga mengeluarkan bau yang menyengat saat bungkusnya di buka.

Akhirnya orang2 di acara itu pulang dengan perut kosong.
dan rasa kesal jengkel, marah pastilah dirasakan oleh si tuan rumah.

Dia membawa makanan2 itu dan melemparkan nya pada istrinya alwi.

"Amun kadada niat bajualan, jangan bajualan. Kada usah manjuali urang makanan basi, buruk kaya ini anu ae.! (Kalau tidak ada niat jualan, jangan berjualan. Tidak usah menjual makanan basi dan buruk seperti ini pada orang.!)" Bentak si pemesan

"Astagfirullah hal adzim. Ulun kadada manjuali pian yang buruk cil ae. Makanan ngini hanyar semuaan bahan2 nya. ( Astagfirullah hal adzim. Saya tidak menjual makanan busuk, makanan ini, bahan2 nya baru semua.)" Kata istrinya Alwi menahan air matanya

"Tidak usah menangis.! Kalau tidak becus jualan, ya tidak usah jualan.! Kasian tamu2ku pada pulang dengan perut lapar semua.!"lanjut si acil membentak2

Alwi yang baru pulang dari pasar nampak sangat kaget melihat istrinya yang di bentak sedemikian rupa oleh pelanggan mereka.

------
Tidak hanya sampai di situ, di warung mereka pun makanan2 yang baru di bungkus, bisa langsung basi dan busuk saat di pegang oleh pembeli.

Membuat tempat usaha alwi menjadi sepi pembeli dan kadang tidak ada yang membeli.

Padahal cara memasak dan penyajian nya juga sangat bersih. Dan tidak mungkin bisa basi secepat itu apalagi sampai busuk dan di kerubungi ulat.

Uang yang awalnya mengalir layaknya air, kini malah uang tabungan mereka yang terkikis habis.

Di buat begini dan begitupun juga sudah, tapi tidak mempan juga. Malah kini banyak orang2 yang mengatakan pada alwi kalau tempat usaha alwi sering terlihat tutup dan mulai

Jabuk (apa itu ya sebutan nya, yang mau patah2 itu tiangnya dll mau hancur).
Alwi bingung, karena memang warungnya selalu buka setiap hari, meskipun tidak ada pembeli.
Tapi orang2 luar yang melihatnya, tetap bersikeras mengatakan kalau warung alwi tutup.

Semua cerita dari orang2 ia ceritakan juga pada istrinya,

"Aku yakin ini pasti ulah orang2 yang iri pada usaha kita." Isaknya

"Huss.. Jangan bicara seperti itu ah, nanti jatuhnya fitnah." Tegur Alwi

"Tapi itu kan kenyataan nya, masa setiap hari orang2 yang berbeda2 melihat warung kita tutup terus padahal nyatanya warung kita buka. Apa itu namanya kalau bukan kerjaan nya orang iri." Jawab istrinya Alwi

"Siapa juga yang iri dengan pedagang kecil seperti kita ini yank." Ujar Alwi masih tidak ingin berpikir jahat

"Ah, kamu selalu begitu. Tidak pernah percayaan kalau di kasih tau."

----
Hari itu, Istrinya Alwi baru saja pulang dari rumah orang alim, ia di kasih air mineral

Sebotol, dan di suruh menciprat2kan air di warung nasi dan rumahnya.

Dengan penuh keyakinan, istrinya Alwi melakukan semua yang di kayakan oleh orang alim tersebut. Dan benar saja, keesokan harinya warungnya kembali laris manis dan membuat pasutri itu merasa senang.

Tapi itu hanya bertahan beberapa hari, lalu setelah itu warungnya kembali sepi pembeli.
Alwi mulai percaya, dan juga putus asa. Hingga akhirnya ia meminta pendapat dari teman2 di salah satu grup bapak2.

Om kan iseng2 komentarin postingan nya, dan ternyata dia langsung inbox dan akhirnya berlanjut ke WA, om juga kasih dia link twitter nya om rasth dan iya, dia langsung ikutin om rasth baca cerita2 dari om rasth, katanya pas banget buat hiburan di masa2 sulitnya sekarang.

Hingga akhirnya dia tanya2 soal minyak2nom rasth, dan berlanjut ngasih foto2 tempat usahanya, rumahnya, dan juga gambar2 dari benda2 aneh yang di letakkan orang di tempat usaha dan juga rumahnya.

Lanjut besok, lagi ya. Gak sanggup nulisnya.

Pas om kasih liat fotonya ke anak om, anak om seperti ketakutan, nangis tiba2. Dan gak lama setelah itu sakit. Padahal awal nya baik2 aja sehat2 aja. Yang sakit juga gak tanggung2, mulai dari nak om yang cwe, cwo, sampai istri om juga.

Otomatis om jadi kewalahan ngerjain tugas rumah sendirian, dan untungnya itu semua berlangsung cuma 3 harian. Pas malam jumatnya om cari tau sendiri ada apa dan kenapa.

Ternyata memang iya, seperti yang om ceritakan di awal tadi.

Dan sepertinya ini gangguan nya cukup parah, karena bisa sampai berimbas ke keluarga om.

Pas pagi hari nya, om ijin sama istri untuk langsung aja datang ke tempat teman nya om itu. Karena istri om masih kurang sehat, dia ijinin om, cuma om harus ke pasar dulu buat beli nasi bungkus sarapan. Disini murah lah nasi bungkus cuma 7500, kalau di tempat ponakan2 berapa.?

Setelah selesai sarapan, om ngantar paket terlebih dahulu, lalu setelah itu om langsung meluncur mengikuti kiriman lokasi dari teman om itu.
Perjalanan nya lumayan lama, 3-4 jam naik motor dengan kecepatan di sedang. Om aja 2 kali mampir isi bensin.

Singkatnya, om sampailah tuh di rumahnya Alwi (nama samaran), mereka berdua baik sekali sama om, om di belikan minuman, makanan. Di suruh istirahat dulu.

Mereka cerita2 juga sama om, kalau beberapa malam sebelumnya pas sebelum dia ngirimin foto benda2 aneh itu, dia liat ada seseorang yang berjalan pelan mondar mandir di depan rumahnya, istrinya alwi curiga dan langsung keluar setelah orang tadi itu pergi.

Benar saja, mereka menemukan kembali ceceran beras dan jarum di depan rumah.
Dan keesokan nya di warung mereka menemukan segumpalan rambut setengah beruban di dalam warungnya.

Mereka foto2kan benda2 itu sebelum di buang.

Setelah mendengar cerita mereka, om semakin yakin dengan kilasan yang om lihat.

Om keluar rumahnya, om cari2 sesuatu yang kemungkinan masih ada di sana.

Dan akhirnya om menemukan patahan2 jarum, beberapa. Om juga menanamkan kayu hidup di depan rumahnya si alwi.

Lalu om minta dia untuk di carikan bahan2 untuk membuat lemang dan beberapa telur ayam kampung rebus.
Istrinya Alwi yang memang percaya dengan hal2 berbau mistis itu

Langsung menyanggupi. (bagi yang sudah ngikutin cerita om pasti tau kegunaan lemang dan telur itu kan. Dan alhamdulilah om juga sudah bisa memanggil dia.)

Mereka beli beras ketan nya, dan telur ayam kampung. Setelah ada om sendiri yang memasaknya.

Karena waktu yang mepet dan tidak memungkinkan untuk pulang, akhirnya om tlp istri nya om buat ijin, kalau malam ini om tidak jadi pulang.
Om juga pesan sama istri kalau hati2 di rumah. Karena memang maling lagi marak2nya di kampung.

Selesai memasak lemang, sorenya saat menyiapkan perlengkapan, Om malah ngerasa mual dan tiba2 keringat dingin, pusing. Campuraduk yang om rasa saat itu.

Om juga beberapa kali muntah, pundak rasanya berat sekali.
Makin lama tubuh om makin berat, om juga berusaha terus buat baca2 doa yang om hafal di dalam hati. Mencoba bertahan dengan kondisi seperti itu sampai selepas maghrib, rasanya tidak memungkinkan.

Tapi saat adzan maghrib berkumandang, rasa berat di tubuh om berangsur2 hilang, hingga akhirnya kami bisa sholat bareng. Ngaji sampai menunggu isya. Selepas isya baru lah om mulai membakar kemenyan.

Dan benar seperti yang di katakan ayahnya om, angin tiba2 berhembus, wussshhh. Menerpa wajah dan tubuh om, pas om lihat kiri kanan, juga melihat ke arah lemang yang di sediakan tadi, ada sosok nenek tua, kurus, kulitnya keriput sekali. Dada om saat itu tuh detakan nya kencang

Seperti apa, sulit om jelaskan.
Tapi penglihatan om itu hanya beberapa saat saja, dan setelah om berkedip, nenek itu sudah menghilang.

Om senang, karena ternyata Ni Wi, berhasil om panggil, meski awalnya sedikit takut, kalau dia tidak mau datang.

Tiba2 juga om merasa ada sesuatu menggesek2 punggung om, hingga rasa mual itu kembali. Dan wuuueeekkkk... Om muntah. Setelah muntah, om ngerasa tenggorokan om itu seperti terbakar. Rasanya sangat tidak nyaman.

Dan gesekan2 itu masih terasa di bagian punggung om sampai akhirnya om merasa agak enakan sedikit.

Sampai beberapa saat kemudian, terdengar suara seseorang yang seperti membentak kearah kami.

"Baapa apa jar kaya ini.? Musrik buhan ikam ni, kapir. (Buat apa seperti ini.? Musyrik kalian ini. Kafir.)" Bentak seseorang

"Maaf, cil tapi kami tidak mengganggu siapapun. Kami hanya berikhtiar untuk usaha kami." Ujar Alwi

Perempuan tua itu, tetap bersikeras agar berhenti, dia juga menendang2 beberapa lemang dan berteriak2 menyebut kami kafir.
Sampai beberapa orang tetangga datang dan menengahi. Jujur saat itu om tersinggung, sakit hati. Tapi om ingat pesan ayahnya om. Kalau tidak semua

Orang percaya, dan tidak semua orang menyukai apa yang kita lakukan. Tapi kalau tujuan kita memang untuk membantu orang, maka teruskanlah jangan pernah mundur meski apapun yang orang katakan.

Dan untung nya beberapa orang tetangga nya Alwi tidak mempermasalahkan tentang semua yang kami lakukan. Mereka malah mendukung, dan membantu doa.

"Sudahlah, lagi pula mereka hanya mencoba mencari tahu mengapa usaha mereka sepi pembeli akhir2 ini, dan tidak berbuat yang aneh2.

Kalau memang anda merasa paling benar cermini dulu perbuatanmu. Sudah betul apa belum."ujar ibu2 teman nya istri alwi

Perempuan tua tadi langsung pergi, raut wajahnya nampak sangat kesal dan marah.

Lalu saat om kembali fokus, ternyata patahan jarum yang om bungkus dengan kertas tadi sudah hilang, dan hanya menyisakan bungkusan nya saja.

Om yakin, ini pasti sudah di kembalikan pada si pengirimnya. Lalu untuk jaga2, om juga mencampurkan minyak perkasih kedalam ember

Setelah itu, sisanya om serahkan ke Alwi. Om suruh dia untuk menjaganya.
Om langsung yang menyiramkan air itu ke sekeliling rumah Alwi sambil membaca bismillah dan alfatihah.

Om juga menyiramkan air tersebut ke warung tempat usaha Alwi dan istrinya.

Om juga berdoa pada Allah, memohon agar usaha Alwi dan istrinya ini bisa kembali lancar lagi.

Tapi setelah itu, saat om akan istirahat sekitar pukul 11 malam, istrinya om tlp, dengan nada suara yang seperti orang ketakutan. Mengatakan kalau ada orang yang mengetuk2

Rumah dari pukul 10 tadi, ketukan itu juga tidak cuma di pintu, tapi di sekeliling rumah. Saat di tanya, malah dinding di gedor kiri dan kanan rumah.

Mendengar itu, om langsung khawatir dan pamit pulang pada Alwi dan istrinya.

Jadi jam 11 malam om pulang, dengan perasaan khawatir, cemas, sampai2 om beberapa kali hampir celaka.
Jam setengah 3 dinihari, om baru sampai di rumah. Istri om ternyata tidak tidur sama sekali.

Dia langsung nangis saat om tanya, katanya ada orang tinggi besar kelihatan di kaca.
Om yakin itu bukan manusia, mana mungkin ada orang yang sanggup ketak ketok gedar gedor sampai berjam2 lamanya.

Dan ternyata, omom di kasih tau lewat mimpi kalau, sebelum pergi ninggalin

Anak istri, rumah itu harus sudah di pagari, biar tidak ada yang iseng, terutama sesuatu yang kita datangi itu.

--------
Dan seminggu setelahnya, Alwi ada nlp, katanya Alhamdulillah warungnya sudah kembali laris lagi, sebenarnya sudah dari 2 hari setelah om pulang dari sana itu.

Tapi karena ia masih agak ragu buat ngabarin jadi dia tidak ngasih kabar dulu. Dan om juga ikut bersyukur kalau doa kita di ijabah sama Allah, melalui perantara minyak dan Ni Wi.

Meski sebelumnya om dan keluarga sempat terkena imbas nya.

Bahkan om dipermalukan di depan tetangga2 Alwi oleh acil2 waktu itu.

Dan kata Alwi, ternyata perempuan itu juga jualan, tapi bedanya dia jualan gado2, nasi sup, soto dan rawon. Tapi akhir2 ini kata Alwi warungnya sudah tidak ada pembeli lagi. Bahkan beberapa pelanggan

Alwi bilang kalau masakan nya tiba2 basi dan busuk, sama seperti halnya masakan alwi sebelumnya. Wallahualam, Om gak mau berprasangka buruk. Tapi semoga kita di hindarkan dari penyakit hati seperti itu. Aamiin ya rabbal alamin.

------SELESAI-----

Kalau ada yang berminat sama minyak2 kalimantan nya, bisa langsung hubungi WA om rasth- 0856 5403 7262

Dan untuk link saweran seikhlasnya bisa klik link ini-> saweria.co/donate/Omrasth…

Terima Kasih Banyak🙏🙏🙏🙏