Maaf hanya ingin berbagi saja,mau bagi bagi duit lagi musim pandemi,mau bagi bagi beras+indomie+minyak goreng+sarden+gulateh lagi nganggur
Jadi iseng aja nulis nulis.
Jadi begini awal ceritanya Aku sama temen temen ku lagi dapat pekerjaan di luar kampung,ya pekerjaan yang
agak sedikit menantang
Dari Bapak kepala Desa setempat.
Mengusir maklhuk halus penunggu lahan kosong
Nah ini Penjelasan lokasi
Lahan kosong itu tepat berada di samping balai desa dan di samping nya ada pemakaman umum yang sudah tidak terpakai karena akan di pindahkan
kelokasi yang lebih luas.
Dan lahan itu akan di gunakan sebagai penambahan bangunan dari gedung serbaguna milik desa setempat dan termasuk pemakaman umum juga ikut kena bangunan.
Sore itu entah dari mana info nya kok Pak Lurah tiba tiba nongol di base camp kita(hanya pojok desa di warung Mbo Rondo sudah tua banget)
Saat itu aku sama temen ku si Warli,Gianto,Puji sedang ngopi di basecamp
"Kopi Dhe"ucap Pak Lurah
Kita berempat langsung noleh kami kaget lalu geser tempat duduk agar Pak Lurah bisa duduk juga.
Lha warung kecil bangku hanya bangku panjang dari kayu dan itu pun tidak panjang.
Ya cukuplah buat desak desak an.
"Who Mbah Lur silahkan duduk"ucapku mempersilahkan.
"Biasa saja genk"balas nya
Pak Lurah kalau memanggil ku suka dengan sebutan Genk.(bukan GENGGEK lho ya)
Setelah berbosa basi,ngobrol ngalor+ngidul,tentang segalanya termasuk pepesan yuyu(pepes kepiting)dan sayur Lompong(talas)
Mesti kalian belum pernah makan ya..Hhahahha ketahuan tu muka nya penasaran gitu.
Pokoknya enak lah..Halal haramnya ngga tahu.Yang penting enak..
"Gini Genk dari pihak Desa akan mengadakan pelebaran balai Desa dan pembangunan gedung serba guna agar masyarakat yang kurang mampu di desa kita bisa merasakan mengadakan acara di gedung serba guna"terang Pak Lurah.
"Bagus Mbah Lur"balasku
Temen ku pada hening mendengarkan penjelasan Pak Lurah.
Mbo Rondo mengangguk seolah paham,padahal bikin kopi item aja sering kliru dengan white ahahaha
Dan sore itu keluguan Mbo Rondo kembali terulang padahal Pak Lurah memesan kopi hitam malah dibikinkan luwak white kopi.
Saat aku hendak mengingatkan Mbo Rondo Pak Lurah pun langsung
"Sssttt"sambil geleng geleng kearah ku
aku lalu diam tidak jadi mengingatkan Mbo Rondo.
"Aku dengar dari banyak orang kamu bisa mengusir hantu Ya Genk"tanya Mbah Lurah.
"Ach Mbah Lur bisa aJa,ndak bisa Mbah yang bisa itu Kyai sama Dukun"bantahku
"Dah terima aja ini ada hadiah satu setengah juta lumayan buat di bagi bagi ma rombongan mu"ucap Pak Lurah
Lalu si Warli memandangku dan si Gianto mengerlipkan matanya kearahku.
Uang lalu di sodorkan di meja depan ku
"Ini satu setengah pegang dan terserah mau di kerjakan kapan pokoknya bisa di bangun di lahan kuburan itu mau di bongkar"ucap Pak Lurah
Aku kaget mendengar kuburan itu
Jangan kan kuburan nya sedangkan lahan kosongnya saja sudah angker banget
Dari cerita yang beredar di masyarakat lahan kosong itu sering di jadikan tempat ritual dan sering menampakkan wujudnya,
"Pahadal"kataku
"Padahal"sahut Pak Lurah.
"Iya Mbah Lur,Padahal kuburan dan lahan itu gandeng dan banyak penampakan dan tempat itu sering di buat tempat ritual
apa ngga bisa di tambah sedikit buat beli ubo rambe ,sesajinya"ucapku menawar.
"Ya sudah aku tambah lima ratus lagi ya"Pak lur sambil nyeruput kopi.
"Lima ratus apa Mbah ,jelaskan ntar salah"aku sedikit bercanda.
"Ribu Genk,ribu"ucap Pak Lurah sambil tangannya merogoh kantong
kantong nya lalu mengeluarkan uang.
",NGGA BISA DI TIPU KAMU GENK"ucap Mbah Lur.
Mempersingkat waktu
Setelah tawar menawar lalu sore itu Pak Lurah hendak pulang.
"Mbo Dhe semua berapa termasuk si Genk"ucap Pak Lurah.
"Marlboro satu,kopi,gorengan,jajanan semua nya jadi lima puluh delapan ribu"ucap Mbo Rondo
"Ini Mbo Dhe,makasih"ucap Pak Lur sambil menerima kembalian dari Mbo Rondo.
"Kembalian dua ribu tega ngantongin"ucaPku
tanpa berkata apa pun Pak Lurah melemparkan koin Kemeja di depan ku
sambil menaiki motor di luar pak lur berkata
"Setan ne Kowe Dewe"gerutu Pak Lur
Sembari berangkat pulang.
Aku hanya tersenyum
Karena sudah biasa bercanda kalau sama Pak Lurah.
Sore itu kita akhiri sampai di situ dan perburuan nanti malam di mulai kumpul di lokasi tepat jam 10 malam.
Uang aku kantongin lalu ku bagi ketemen temen satu orang dua ratus ribu.
"kalau sudah kelar baru kita bagi,kan sesaji belum kita beli,ini Mbo Rondo kita kasih uang dengar oke",ucapku
"Siappp"ucap ketiga temenku serentak.
Lalu aku sodorkan Seratus Ribu buat Mbo Rondo.
Sore itu aku sama si Warli berangkat membeli sesaji termasuk slendang
buat mainan anak anak dan lain lain.
Tepat jam sepuluh malam kami berempat
Iblizz Katon(Tedjo)
Setan katon(Warli)
Dajjal Katon(Puji)
Demit Katon(Gianto)
Sudah di lokasi Dan gelaran ubo rampe langsung aku keluarkan di atas alas daun pisang satu lonjor.
Setelah aku keluarkan dari plastik yang akU bawa Temen ku kaget.
"Lhooo kok makanan ringan gimana sih Blizz"ucap si Puji
"Dah tenang aja"balasku
"Kita mau ngusir setan malah bawa jajanan,cah edan"ucap si Warli
"udah ikut aja cara ku,Kalau ngusir kita kan cape brow,Lari larian ngejar,nggendong bahkan memindahkan mereka,Pikir,su Pikir"terangku
"owh iya ya Goblok aku"ucap si Gianto.
Lalu tidak lama lama aku atur strategi
Aku Duduk bersila sambil membaca mantra sakti peninggalan Belanda.
"Assalammualaikum wahay penunggu lahan kosong dan kuburan disini,Saya sebagai wakil dari masyarakat dan kepala desa setempat saya ingin mengundang kalian untuk selametan
"Bismillah,Niat ingsun membangunkan tidur panjang kalian,mengganggu ketentraman kalian
sejenak,mengganggu aktivitas kalian yang sedang istirahat,,para demit para jin dan para setan setan gentayangan aku tedjo dari tim para petualang alam ghaib mengundang kalian semua untuk makan makan,,,ngopi ngopi dan ngerokok bareng bareng,sekali lagi aku tedjo ingin kalian
segera menunjukkan diri memenuhi ajakanku,aku berniat baik tidak ingin mengganggu kalian"Ucapku
Saat itu pula bau menyengat anyir amis dan bercampur wangi bunga kamboja serta bau alkohol dan sabun mandi bebarengan terbawa hembusan angin dan tiba tiba rintik hujan.
Petir menyambar
"jledeeer"
Menghantam ruang kosong kilatan cahaya terang membuat keadaan jelas terlihat sosok sosok yang sedang berdiri agak jauh dari tempat ku bersila.
"Sudahlah ngga usah bawa petir nanti tak bilangin ki Ageng Selo baru tahu rasa kalian,udah mendekat sini cepat"ucapku sedikit bernada keras.
Ketika aku melihat sekeliling ku mengecek keadaan
Wahhh ternyata sudah penuh di belakangku berbagai macam sosok maklhuk halus.
Dari Mas Genderuwo sampai Mba Kun dan Mba Sun juga Mbok Wewe komplit Plit.
Mereka pun sudah memenuhi lahan kosong tersebut.
Tidak menyia nyiakan kesempatan.
"Dedengkotnya disini mana,tolong maju sini sebagai wakil para demit"ucapku
Lalu kerumunan bergeser seolah memberi jalan untuk yang lewat benar memang dari belakang berjalan sosok lelaki pencong(kaki nya di seret) tidak memakai baju hanya bercelana komprang berwarna hitam dan berikat kepala.
"Kamu siapa berani berani nya mengusik ketenangan kami"ucap sosok itu sedikit maarah
setelah duduk di samping si Warli sosok itu masih dengan kemarahannya.
"Ada perlu apa kamu hah,berani nya membangunkan ketenangan alam ku,setan kamu hah"bentak sosok itu
"Gini lho Mbah saya hanya mengundang makan makan ini ada jajanan ada kopi rokok dan lain lain"ucapku sambil menunjuk
"Sesaji ya harusnya wangi wangian kemenyan kah ,dupa kah atau minyak yang mahal kah,ini apa hah"bentak nya lagi.
aku bangkit dari sila ku.
"Bajingan kamu Mbah di omong baik baik malah marah marah dasar demit edan,mau kamu apa hah,mau tak bacakan surat kepada starla hah,aku
hanya ingin bicara hanya ingin mengundang kalian paham ngga"ucapku marah marah
Lalu kedua temn ku menghampiriku dan duduk di sampingku.
"Udah kita sikat saja"ucap Gianto tiba tiba
"Kelamaan udah JEBURKAN ke sungai aja hanya demit pencor aja di takuti"bentak Puji.
"Tu dengar temen ku sudah marah marah,berani ngga"ucapku
"Ya maaaf bercanda kawan"Ucap sosok itu
"Maaf maaf,lihat kalian sombong banget suka menampakkan kewarga sekitar ya kan,Suka usil melempari mereka dengan pasir,ya kan,setan pencor aja belagu"ucapku
"Iya maaf"sosok itu membalas.
"gini lho Mbah Pencor aku dapet mandat dari Pak kepala desa sini,katanya aku suruh mengusir
kalian"ucapku belum selsai sudah di sahut Mbah pencor.
"apa mau mengusir kami"mbah pencor kaget lalu tingak tinguk melihat kearah koloni nya.
"Sik tow dengar dulu belum selasai sudah kamu potong,makanya itu aku sama temen temen ngga mau mengusir kalian aku adakan selamatan ini gunanya mencari solusi,disini akan di bangun gedung serbaguna buat masyarakat disini kita bisa membantu mereka,yang tidak mampu bisa
mengadakan pernikahan disini,yang ngga punya tempat bisa mengadakan selamatan disini dan acara lain lain,Boleh siapa saja bebas,itu jasa mu sudah di balas dengan pahala"ucapku
"Owhh gitu"ucap mbah pencor
"Dan ada syaratnya kalian boleh menampakkan wujud atau ikut acara asal kamu tidak dengan wujud asli begini wujudlah masyarakat disini yang kira kira tidak menghadiri acara tersebut misal nya orang itu sedang keluar kota atau kerja dan lain lain,Ingat tapi ngga boleh bareng bareng
gantian dan waktu tidak lebih dua menit gimana??"ucaPku
"Setuju,kalian dengar kata kata orang edan ini kan"ucap mbah pencor ke para dedemit semua.
"Setuju,,,setuju,,setuju setubuh,,,setuja"jawab mereka bergantian
"ya sudah kita ngopi oke"kataku
"oke,,ayo kita ngopi dan ngobrol bareng"ucap mbah pencor
Lalu aku memundurkan diri ma temen temen.
Memberi ruang dedemit dedemit itu agar maju dan memulai makan makanan kecil.
Aku dan temen temen.
"Ashuuu dedemit hanya di kelabuhi"ucap Warli menggerutu
"Ini namanya kerja cerdas kawan"ucapku
lalu kita pamitan dan pesan buat mbah pencor.
"Mbah pencor makasih dan kami hendak pulang dan ingat mbah mulai saat ini jangan menampakkan diri,kalau sampai aku tahu atau dengar kalian semua Matek"ucaP ku
Dedemit yang mendengar lalu menatapku dengan diam sambil mematung ada yang masih makan kerupuk di mulutnya ada yang
yang sedang memegang gelas plastik ada Yang sedang mengunyah namun mereka seolah diam tak bergerak.
"Iya kawan aku akan pegang janji ku dan kesepakatan kita,asal kamu jangan marah marah ke pada kami"ucap mbah Pencor.
"Oke siap pkoke,ya sudah aku pulang mbah ya"ucapku
"oke sama sama"ucap mbah pencor.
Lalu kami bermpat meninggalkan area itu,ketika sampai di jalan hendak kearah keluar lahan kosong
Dari balik semak semak
"Rugi aku cuma kayak begitu"ucap suara tak terlihat wujudnya tapi suaranya persis Mbah Lurah.
Pura pura ngga dengar lalu kita berempat berjalan belum sepuluh langkah.
"Mana kata nya Manusia adil dan beradab"ucap sosok yang bertengger di atas pagar pemakaman.
sontak kami berempat kaget,dengan nada agar keras aku membalasnya
"Setan alas,ngagetin aja sih loe"teriakku
Rupanya MasGen dan beberapa Pocing beraneka ragam warna dan ukuran sedang berDiri di sisi pagar Pemakaman.
"Kami juga butuh seperti yang di sana"ucap Masgen sambil menunjuk.
"Halo,tadi ngga mau nimbrung sana,kalau jam segini mana lah ada warung yang masih buka"ucapku
"Masih di warung Wasiman masih melayani,di ketok pun mau bangun dia"bantah Masgen
Lalu aku keluarkan uang dua ratus ribu rupiah menyuruh si Warli belanja sesuatu
"pokok nya harus habis"kataku
"Siap"balas Warli.
Sementara Warli berangkat ke warung di temani si Gianto dan puji masih bersamaku.
"Ya sudah masuk lah kita ngobrol di dalam sini saja"pinta Masgen
aku mengiyakan dan aku melangkah kedalam area pemakaman bersama puji.
beberapa saat di dalam area pemakaman hawa berbeda dari sebelumnya aroma kembang khas pemakaman dan sisa sisa doa yang tertinggal.
"Lihatlah keindahan area kuburan ini mosok mau dipindahkan"ucap Masgen
"kami tidak setuju,,kami tidak setuju"ucap beberapa pocing
"Whe lha dalah,Masgen ini tidak di pindahkan hanya kita memakai beberapa meter saja,nanti kalian kalian masih bisa di sini masih bisa bermain,nongkrong bahkan main ludruk"jelasku
"jadi kami tidak di usir"terang Mbapoc(Pocing perempuan)
"Tidak lah,siapa yang berani mengusir pocing cantik seperti Mbapoc hah??"jelasku
Tidak lama si Warli kembali dengan beberapa kantong plastik besar di tangannya juga si Gianto.
Lalu kami pun mulai meluangkan waktu
Kami berempat mulai berdoa sebisa mungkin.
"Masgen ingat ya kami hanya ingin membangun sebuah tempat untuk masyarakat luas dan tujuan kita baik hanya untuk memberikan kesejehteraan jadi jangan sekali kali
mengganggu manusia manusia di sini,Kalian boleh membaur tetepi ingat waktu nya hanya dua menit dan itupun harus menyerupai manusia atau masyarakat yang tidak hadir di acara tersebut"kataku
"oke aku akan memegang perjanjian ini bila aku ingkar aku beserta semua jajaran kedemitan siap meninggalkan tempat ini untuk selamanya"terang Masgen sambil mendekap tubuhku.
"Asemmm bau mu Apeg Masgen"ucapku
"Ahahahahaa sial kamu orang paling berani mengataiku begitu"ucap
Tidak semua harus dengan paksaan tidak semua harus di pindahkan kita hidup berdampingan tidak saling mengganggu tidak saling merepotkan
Sepintar dan seahli apa pun kita jangan semena mena terhadap apa yang mampu kita taklukkan kadang duduk bersama mencari solusi.
Begitulah sekali kali harus memainkan AKAL jangan selalu pakai OKOL
Terimakasih
Kt
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Kembali lagi dengan cah koclok
Kisah yang ngga begitu bermutu.
Tapi ngga apa apa jangan diambil hikmahnya.
Sebab ngga ada hikmahnya sama sekali
Tapi kisah ini terjadi sewaktu mendiang bapak masih hidup.
Waktu itu umurku masih remaja
Ya baru belajar gede sih tapi namanya koclok sudah dari dulu mungkin dari lahir.
kan dulu pernah di undang kenduri di donggorok nah ini lain ceritanya
Kondangan di alam jin
Malam itu sehabis magriban bapak mengajak ku
Aku ngga tau tujuannya
kembali lagi bersama cah koclok
Iblizz katon
Kali ini aku akan tulis cerita yang tetep ngga bermutu blas babar..
Bukan tentang pesugihan atau pelet bahkan bukan tentang guna guna.
Ini hanya sekilas saja
Sewaktu sedang berburu demit di daerah Hutan Juwangi
Langsung saja karena saya Tidak pandai menulis jadi bahasanya agak blepotan tapi tetep koclok
Lha gimana ngga stres,sudah lama nganggur kerjaan susah(waktu masih bermain dengan dosa dan zina) ya karena mungkin lagi sial saja
nah temen ngajak nyenzo(kerja bawa srekel nebang pohon)
Kan ini wayah korban..Makanya akan aku tulis tentang korban korban pesugihan Dan para korban korban nya..
Pesugihan yang sangat nyeleneh.
Belum ada yang bercerita karena ini peaugihan yang sangat langka.
Kayak pesugihan KANDANG BUBRAH pesugihan PRING PETHUK.
Kebetulan waktu itu sedang berburu demit dengan teman teman biasa keluar masuk sendang dan punden ya sekedar mencari sesuatu Kdang dapat yang bagus kadang yow ngga hasil
Lha kali ini cerita awalnya di suatu sendang yang cukup angker di daerahku kita berempat sore jam 4 berempat
Kisah di cirebon sewaktu dapat job di sana garapan pasang geranit lantai.
Sebagai kuli kan gitu harus siap dengan segala Iklan nya.
"khusus masjid mushola dan tempat ibadah lainnya bonus per50meternya"
Nah sore jam 5 sampai dilokasi
Setelah di persilahkan masuk sama penjaganya
Lokasinya enak banget GEREJA JAWA kiri sawah ada sekolah kanan bangunan depan gereja juga dan ada srama haji nya ya gitu lah enak banget di sana.
Lokasi gereja masih di pakai setiap hari minggu dan setengah hari bisa mulai kerja lagi
MAJU Perang melawan diri sendiri Dipersenjata i aturan yang berlibet
Di tamengi dengan beban yang menggunung.
Medan perang yang di persempit dan senjata yang tidak bisa di gunakan membunuh musuhnya.
Beruntung mereka yang punya senjata
Beruntung mereka pakai ROMPI ANTI MELARAT
Sedangkan kita hanya duduk menunggu ajal menjemput sambil menghisap rokok Hanya kodok yang tidak bisa berkokok
Sedangkan cahaya berwarna Coklat sedang mengamuk seolah tidak akan pernah redup.
percayalah jayamu akan sirna.
Percayalah warna mu hanya sesuatu tolak ukur nurani.
Cahaya hitam bercorak putih hanya pemuja VAGINA yang di balut kain beRENDRA jingga.
Sungguh engkau MAHA DEWA yang CACAT dalam BERKARYA.
cahaya merah kerlip hitam yang dikira kilatan TAKDIR ternyata hanyalah sebuah OBOR USANG
Cahaya PUTIH datang tergambar seperti MALAIKAT penolong
Kisah tentang karma.
Aku paling suka melihat wanita yang sombong,Gaya dan menantang.
Namanya peletnya carupmani(carup/campur mani/sperma) berarti harus berhubungan badan.Ini sistem kerja pelet yang aku suka
Kisah ini aku alami di daerah Bumi Serpong Damai.
kejadiannya sih waktu ada salah satu temenku kecelakaan di proyek tempatku bekerja dan kebetulan satu tim denganku.
Lha kok malah aku yang di suruh ikut kedokter nganter yang sakit.
Jelas sakit banget babak belur jatuh dari ketinggian 7 meter eh masih ketimpa