" LELAYU "
( Berita Kematian “ END “ )
Manjing

Sosok tersebut duduk tepat disamping tubuh kakekku yang saat itu memang sedang tidak sadarkan diri.

#lakonstory #lelayupart13
#tamat #ceritaseram #threadhorror
Melihat hal itu, tentu saja aku kembali berteriak dengan jantung yang mulai berdegup kencang.

" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa " teriakku.
Namun anehnya, setelah aku berteriak dan tidak berani melihatnya lagi, waktu itu tubuhku tiba tiba lemas dengan kepala yang saat itu mendadak pusing tidak karuan.

Mataku seketika berkunang kunang, ditambah dengan langkah kakiku yang mulai geloyoran.
Malam itu, aku mencoba menguatkan diriku untuk tetap berdiri sambil terus menahan rasa sakit yang kurasakan.
Tapi yang membuat aku semakin ketakutan adalah, ditengah tengah pandangan yang semakin buram, malam itu aku masih bisa melihat jika sosok Asih tersebut berdiri dan melangkah menuju kearahku.
Melihat hal itu, tentu saja aku dengan sekuat tenaga berteriak minta tolong meski seolah tubuhku juga tiba tiba terasa sulit sekali untuk digerakkan.

( Rasanya seperti sedang tidur dan ketindihan mas " ucap narasumber )
Bahkan, waktu itu aku juga mendengar suara ayahku dari kejauhan yang tiba tiba terdengar memanggil namaku sambil menggedor nggedor pintu utama rumah ini.
Selain itu aku juga mendengar suara gaduh yang luar biasa di ruang tengah rumah kakekku yang kuduga kuat itu adalah ulah ibuku yang memang sedang kesurupan di waktu yang bersamaan.

Namun karena aku sudah tidak kuat lagi, akhirnya akupun jatuh kelantai dan tidak sadarkan diri.
Tapi anehnya, malam itu aku masih sempat merasakan jika aku jatuh di pangkuan Asih.

Itu semua terlihat samar samar di depan mataku, pakaian yang dikenakannya dengan aroma bunga melati yang khas, seolah benar benar terasa jika saat itu aku memang terjatuh dipangkuannya.
Namun hingga saat inipun aku masih tidak bisa memastikannya, apakah itu mimpi atau memang nyata, karena semua kejadian yang kualami saat itu benar benar sangat cepat sekali hingga susah jika harus mengingatnya lebih dalam lagi.
Hingga akhirnya keadaan semakin tidak karuan ketika sudah keesokan hari.

Benar..
Keesokan harinya aku tersadar sekitar pukul 15.00 wib.

Ketika aku bangun, keadaan di rumah ini semakin aneh saja,

Sore itu,
Rumah kakekku sudah ramai dipenuhi orang yang memakai kopyah lengkap dengan sarungnya.
Bahkan aku juga melihat ada beberapa ibu ibu yang sedang duduk sedih di salah satu sudut ruangan rumah ini..

Dan dengan terus merasa keheranan, akupun mencoba bangun agar aku segera mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di dalam rumah ini.
Tapi belum sampai aku bangun dari ranjangku, tiba tiba mas Ridwan datang menghampiriku dengan membawa segelas air ditangannya.

" Bapak nandi mas ( Ayah mana mas ), Tanyaku tanpa basa basi,

" Bapakmu ndek njobo sel "
( Ayahmu diluar sel )..jawab mas Ridwan sambil memberikan segelas airnya kepadaku,

" Mbah yokpo mas "
( Kakek gimana ),,Imbuhku,

" Mbahmu digowo nang omahe yai Ahmad "
( Kakekmu ada dirumah yai Ahmad ). Terang mas Ridwan sambil terus menatap mataku yang mungkin terlihat bingung

" Ndek kene kok rame mas "
( Disini kok ramai mas ), tanyaku,

" Wes ngasuho sek "
( Sudah istirahat saja), sahut mas ridwan,
" Lho sek ibuk nandi "
( Eh bentar Ibu mana ) ucapku,

Dan tanpa menjawab pertanyaanku, mas Ridwan saat itu tiba tiba keluar dari kamar dan kembali berkumpul bersama orang orang yang sedang ada di ruang tengah rumah kakekku ini.
Karena perasaanku yang mulai tidak enak, akhirnya akupun berdiri dan berjalan keluar untuk mencari tau apa yang sebenarnya terjadi didalam rumah ini.
Dan ketika aku keluar dari kamar yang saat itu kutempati, aku sangat terkejut, badanku lemas dan lagi lagi jantungku berdetak tidak karuan.

Semua itu kurasakan seketika karena sore itu aku melihat adanya keranda mayat yang sudah tertata rapi tepat di tengah ruangan rumah ini.
Dan tanpa bertanya kepada siapapun lagi, akhirnya akupun langsung berjalan cepat kearah keranda mayat tersebut dan langsung membuka kain yang menutupinya.
Dan benar...

Saat itu jenasah Ibukulah yang sore itu terbaring dengan keadaan yang sangat mengenaskan.

Wajahnya membiru dengan pipi yang terlihat berlubang membuat sedihnya perasaanku waktu itu sudah tidak bisa kugambarkan lagi.
Melihat hal itu, tentu saja aku langsung berteriak histeris dengan mengacak acak keranda mayat ibu agar aku bisa memeluknya untuk terakhir kalinya.

Namun lagi lagi tindakanku langsung di hentikan olah mas Ridwan dan beberapa orang yang saat itu memang sudah ada disitu.
Dan tidak lama setelah itu,
Ayahkupun tiba tiba masuk kedalam rumah ini dan langsung memelukku dengan bercucuran air mata.

Kesedihanku waktu itu sudah tidak bisa lagi kuungkapkan dengan kata kata,
Rasa sedih dan kehilangannya benar benar masih terasa hingga saat ini.
Bagaimana tidak, orang tua yang sedari kecil merawatku dengan penuh kasih sayang, sore itu telah pergi meninggalkanku untuk selama lamanya.
Namun karena akhirnya akupun mengerty jika semua itu sudah menjadi takdir illahi, akhirnya akupun mulai berhenti menangisinya dan berubah menjadi terus mendoakannya.

( Deleted )
Dan singkat cerita,

Beberapa hari setelah kematian ibuku, aku bersama ayah serta mas Ridwan pergi kerumah yai Ahmad untuk menjenguk kakekku yang saat itu memang masih dirawat di rumahnya.
Sesampainya dirumah yai Ahmad, perasaanku sedikit lega karena waktu itu aku melihat kakek sudah terlihat sehat sambil menyambut kedatanganku.

" Kakeeeekkkkk " teriakku sambil memeluknya
Tapi ketika aku sedang memeluknya, aku kembali terkejut karena waktu itu aku melihat banyaknya luka memar yang ada di sekujur tubuh kakek.

" Kakek gakpapa kek " tanyaku,

" Gakpapa Sel " jawab kakek singkat,
Akhirnya malam itupun kami duduk duduk di depan rumah yai Ahmad sambil membicarakan apa yang sebenarnya telah terjadi.
Namun, belum sampai kami memulai obrolan, tiba tiba ayahku berpamitan pergi.

" Ndk kne ae sek yo sell, bapak ono perlu "

( Disini aja ya Sell, ayah ada urusan ), ucap ayah singkat.
Dan belum sempat aku menjawab ucapan ayahku, tiba tiba ayah langsung berpaling dan berganti berpamitan kepada kakekku.

" Ngapunten pak,, "

( Maaf pak ), ucap ayah sambil terlihat tersenyum sayu,

" sopo "

( Siapa ) jawab kakekku,

" Pak Wiro..." Terang ayah.
Dan tanpa mengerti percakapan ayahku dengan kakekku, waktu itu ayaku tiba tiba langsung pergi begitu saja meninggalkanku dan mas Ridwan di rumah yai Ahmad.
Masih sangat teringat jelas di kepalaku,

Malam itu, ketika aku melihat ayah berjalan pergi dari rumah yai Ahmad, aku melihat dengan sangat jelas jika tepat disamping ayahku ada sosok laki laki berbaju putih kusam dengan celana hitam yang berjalan pelan mengikuti ayah.
Melihat hal itu, tentu saja aku langsung terkejut dan kembali menoleh kearah kakekku dengan maksud memberitahu jika aku melihat sesuatu yang sedang mengikuti ayahku.
Tapi anehnya, kakekku saat itu hanya tersenyum dan mulai menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

" Hasan iku ncen ngnoku uripe..
Kabeh dilakoni dewe masio keluargane dadi taruhane "
( Hasan memang begitu jalan hidupnya, semua dijalani sendiri meskipun keluarganya menjadi taruhan ), ucap kakek tiba tiba.
Mendengar hal itu tentu saja aku seketika terkejut sambil merasa kebingungan dengan maksud perkataan kakekku.

" Pripun maksud e bah "

( bagaimana maksudnya bah ) sahut mas Ridwan,
" Kabeh iki wes ono kaet hasan dadi mudin, pokok lek kate ono wong mati hasan mesti eroh disek bahkan 3 dino sakdurunge biasae Hasan wes eroh disek timbang liane...tapi gak oleh diduduh duduhno...yo wes mek hasan tok seng eroh...
( Semua ini sudah ada sejak Hasan Jadi mudin, setiap ada orang yang mau meninggal,hasan pasti sudah mengetahuinya lebih dulu, bahkan 3 hari sebelumnya biasanya Hasan sudah lebih dulu tau, tapi memang tidak boleh di beritahukan kepada siapapun, ya cukup dia yang tau ) jelas kakek
" Lho kok saget bah "

( Lho kok bisa bah ) imbuh ms Ridwan,

" Kodhame hasan iku turunan teko bapakne ,,de e iso kroso lek ono wong wes mambu mayit,,, bahkan biasae yo ono suoro tetek'an seng iso dirungokno wong sak kampung.
( Hasan itu punya Khodam turunan dari orang tuanya, dia bisa merasakan jika ada orang yang hendak meninggal ( mambu mayit ),,Bahkan biasanya juga disertai dengan suara Tetek'an yang bisa didengarkan oleh semua warga kampung )
Dadi biyen iku wong ndek kne kabeh wes ngerty lk krungu suoro tetekan iku tandane kate ono wong mati...dadi seolah olah warga iku genok seng wedi mbek suoro iku...wong memang dasar e suoro iki genok wujud e, yo uwes mek suoro suoro tok...
la biyen, pokok ono seng ngaku krungu suoro tetekan, langsung wes, sesuk e pasti wong wong do golek i sopo seng loro ndek deso iku, wes kenek dititeni..."
( Jadi,,dari dulu semua warga disini sudah mengerty, jika dengar suara Tetek'an, itu adalah tanda jika akan ada orang yang meninggal dunia, jadi seolah olah semua warga itu tidak ada yang takut dengan suara tersebut.
Ya memang sih, pada dasarnya Tetek'an itu memang tidak ada wujudnya, ya cuma suara suara aja. Lha, dulu, tiap ada orang yang mengaku mndengar suara tetek'an, besuknya pasti orang tersebut mencari cari siapa yg sedang sakit didesa itu. Semua itu sudah bisa di tebak " Terang kakek
" Lho hubungane kaleh pak mudin nopo bah "

( Lho,,hubungannya dengan pak Mudin itu apa Bah ), imbuh mas Ridwan,
" Jarene wong kmpung, suoro tetek'an iku krungu sakjek e hasan dadi mudin,,,ono seng ngomong lek iku salah sijine khodam e hasan,,,dadi wong wong ya wes nganggep iku hal biasa.
Ono seng nganggep tetekan iku suoro gae nyeluk demit cek kumpul,,yo ono seng nganggep tetekan iku tanda lek kate ono pagebluk ta musibah seng kate teko, tapi kabeh iku dewe dewe ngaranine, seng jelas, tetek'an iku suorone demit.
( kata orang kampung, suara tetek'an itu terdengar semenjak Hasan jadi mudin, bahkan ada juga yang bilang kalau itu merupakan salah satu kodhamnya Hasan. Jadi orang-orang disini sudah menganggap itu sebagai hal yang biasa )
( Ada yang menganggap suara tetekan itu adalah suara yang di pakai untuk memanggil setan biar berkumpul, ada juga yang menganggap kalau suara tetek'an merupakan pertanda akan adanya musibah yang mau datang,
semua orang berbeda beda mengartikannya, yang jelas tetek'an itu adalah suara setan) " Terang kakek,
" Terus bah " imbuh mas Ridwan

" Kabeh iku, kaitane mari matine pak Radi, kampung kidul lo wan, tau krungu a, dukun seng tau rame biyen "
( semua itu ada kaitannya sama kematian Pak Radi, kampung selatan itu lo Wan, pernah denger nggak?, dukun yang dulu pernah ramai ) " Jawab abah,

" O enggeh bah wong kidul kae to, bojone mbok Sri, seng sakniki nggeh pun sedo "
( oohh iya bah,,orang kampung selatan itu kan,,suaminya mbok Sri yang sekarang juga sudah meninggal ) " Ucap Mas Ridwan,

" Iyo,,,,biyen matine Radi iku uangel..wong jeneng e dukun ya..prewangane akeh matine yo angel "
( Iya,,Dulu meninggalnya Radi itu sulit sekali,, orang namanya dukun ya,,prewangan dan ilmunya banyak, akhirnya sakkaratul mautnya susah ) " tegas kakek,

" Enggeh singen nate rame pak Radi dukun dayoh e akeh dugi luar kota bah "
( Iya, dulu pernah ramai pak Radi, Dukun, tamunya banyak sekali dari luar kota ) " Jawab Mas Ridwan sopan,

" La iyo iku akhirne iku matine seng nulungi lak Hasan ta wan,,,,
( Itu kan akhirnya, yang membantu Radi lancar sakkaratul mautnya, itu kan Hasan wan ) " imbuh Kakek.

" Pripun maksud e bah "

( Gimana maksudnya bah ) tanya mas Ridwan Heran
" Hasan iku njukuk prewangane di leh nang awak e, coro kasar e, dijaluk lah wan. La sak marine mbek Radi dikekno, akhir e Radi iso mati ws.
La sejak iku, Hasan maleh gelek nulungi uwong sng angel matine mergo duwe ilmu, duwe prewangan, duwe sikep lan sak pinunggalane. Ndk kene paling selly tau eroh barang barang e seng dismpen bapakne"
( Hasan itu ngambil perewangannya di pindah ke badannya, ya kalau bahasa kasar nya diminta lah Wan. Nah, setelah sama Radi di kasihkan ke Hasan, akhirnya Radi bisa meninggal dengan mudah. Lha sejak saat itu,
Hasan jadi sering nolongin orang yang meninggalnya susah karena punya ilmu, punya prewangan,punya jimat dan semacamnya. Di sini mungkin Selly juga pernah lihat barang barang aneh yang di simpan oleh ayahmu kan ) tanya kakek,
" Enggeh ,,kulo semerap katah mulai keris rambut,,macam macam pun kek "

( Iya,,saya tau, banyak sekali, mulai keris,rambut, kain putih, bungkusan,macam macam wes kek ) jawabku,
" Iyo iku kabeh hasil e nulungi uwong nduk,,,kabeh yo iku brang e seng dijaluk hasan,

( Iya,,itu semua adalah benda benda hasil dari ayahmu ketika nolongin orang ) terang kakek,
" La niat e nulungi, akhir e gak iso ngopeni saiki awak e sng loro.
Niat e se sakjane apik,, tapi yokpo yoo,,,aku yo gk iso ngarani maneh wes. Hasan iku ncen bener bener wong apik, de e gak gak mikir opo opo, pokok iso nulungi uwong lio cek ndng lancar matine "
( Lha niatnya nolong, akhirnya nggak bisa ngerawat sekarang ya keluarganya yang jadi korban "
"niatnya sebenarnya bagus si,,,Tapi gimana ya,,, aku udah nggak bisa ngomong apa apa lagi wes.
Hasan itu memang dasarnya orang yang baik, dia nggak peduli apapun resiko yang akan dia tanggung asalkan dia bisa membantu orang orang yang kesulitan dalam sakkaratul maut ) Jelas Kakek,
" Asih iku sinten mbah"
( Asih itu siapa kek ) " Ucapku memotong pembicaraan kakek,

" Asih iku ya salah satu prewangan gowek e uwong seng tau ditulungi bapakmu Sell"

( Asih itu ya salah satu prewangan milik orang yang pernah ditolong oleh Ayahmu Sel ) jawab kakek singkat
" Biyen bapakmu tau nulungi uwong seng prewangane wedok yo asih iku...
La mergo gak gelem melok bapakmu akhir e asih iku melok ibukmu..
( Dulu ayahmu pernah menolong orang yang punya prewangan wanita, ya Asih itu, lha karena si Asih tidak mau ikut Ayahmu, Akhirnya Asih ikut Ibumu ) Imbuh kakek
" Tapi apes e bapakmu gak sadar lek Asih iku ternyata melok ibukmu dipikir waktu itu Asih iku ucul teko seng duwe, yo ncen Hasan ora kroso opo opo "
( Tapi naasnya, ayahmu tidak menyadari kalau Asih itu ternyata ikut ibumu, dia fikir waktu itu Asih lepas dari majikannya,,ya karena Ayahmu tidak merasakan apapaun setelah melakukan ritual pemindahan Khodam ) terang Kakek.
" Leres bah,,,"

( Betul bah ) " ucap ayahku yang saat itu tiba tiba muncul dan sepertinya mendengar semua percakapan kami,

" Kulo singen mboten sadar lek asih melok Yuni,,,ndahne sadar paling sakniki mboten sampek koyok ngene "
( Saya yang tidak sadar kalau Asih ikut Yuni,,kalau saja saya tau dari dulu, mungkin sekarang nggak sampai seperti ini ) ucap Ayahku

" Asih niku prewangan bahaya bah, wong asih iku prewangane mbok sumi dukun santet "
( Asih itu prewangan bahaya bah, orang Asih itu prewangannya mbok Sumi, Dukun Santet ) terang Ayah

" Lho jare ono wong manjing san "
( Lho katanya ada orang yang hampir meninggal san ) " Jawab kakek yang sepertinya juga terkejut dengan kedatangan ayah.
" Kulo ten dalan ketemu Yuni bah dikengken balik "

( Saya dijalan bertemu Yuni bah, disuruh kembali ), jawab ayah.

" Iyo bojomu njauk kabeh iki dimarekno disek ojo ditinggal ngurus wong liyo sek "
( Iya istrimu minta semua ini segera di selesaikan,jangan di tinggal ngurusin orang lain dulu), " ucap yai Ahmad yang saat itu juga tiba tiba ikut berkumpul disini dengan perkataan yang seolah olah beliau juga habis bertemu dengan arwah ibuku.
" Terus pripun yi..."

( Terus gimana ) jawab ayah,
" Yo demit e diceluk, dikongkon ngalih alon alon, ojo diusir, gak usah main kasar, wong Iku yo makhluk e gusti allah..

( Ya setannya itu di panggil, di suruh pergi baik baik aja,,jangan di usir, nggak usah main kasar..itu juga makhluknya Gusti Allah ) terang Yai Ahmad,
" Mene terno aku ng omah e ruwah e mbok Sumi paling keluargane eroh asih iku biyen oleh e tko ndi, ayo digolek i sak ketemune, ngkuk tak uruse "
( Besok antar aku ke rumahnya alm.Mbok Sumi,,mungkin keluarganya tau Asih itu dulu dapetnya dari mana, ayo kita cari sampai ketemu, nanti biar saya yang urus ) imbuh yai Ahmad,
" Enggeh "

( Iya ), " jawab ayah.

Dan singkat cerita sesuai arahan yai Ahmad, akhirnya malam itupun semua tidur dirumah yai Ahmad dengan nyaman tanpa gangguan satu apapun..
Hal itu memang sudah bisa kuprediksi sejak awal,
karena selain rumah yai Ahmad ini nyaman, entah kenapa disini memang terasa tenang.
Mungkin karena aura rumahnya yang dipenuhi bacaan alquran dan sebagainya membuat siapapun yang berkunjung kerumah ini dijamin akan betah untuk berlama lama.
Keesokan harinya,

Akhirnya, ayahkupun pergi bersama yai Ahmad untuk mengunjungi rumah almarhum mbok Sumi yang kami percaya menjadi tempat dimana awal mula adanya Asih,
Tapi anehnya ketika ayahku berpamitan denganku, pagi itu aku mencium aroma bunga melati yang kuduga kuat berasal dari tubuh ayah.
Dan tidak berhenti disitu saja, waktu itu aku juga melihat wajah ayahku terlihat lebih pucat dari biasanya.

Namun belum sempat aku menanyakannya kepada ayah,
ayahku saat itu langsung beranjak pergi begitu saja.
Dan karena pagi itu aku masih bersama kakek, tentu saja akupun langsung saja memberitahu kakekku tentang apa yang sudah kulihat.

" Bapak wajahnya kok pucet ya kek " tanyaku tiba tiba
Mendengar ucapanku kakekku yang saat itu duduk diam tiba tiba langsung terlihat terkejut dan segera berdiri kearah luar rumah sambil memperhatikan ayahku dan yai Ahmad dari belakang.
Dan setelah beberapa saat kemudian, kakekkupun kembali masuk kedalam rumah, dan menyuruhku untuk berdoa agar semuanya baik baik saja.
" Wes sholat dhuha nduk dungo seng apik apik kabeh cek slamet "

( Sudah, sholat Dhuha dulu, berdoa yang baik baik biar semua selamat ) jawab kakek.

Mendengar hal itu tentu saja aku langsung segera mengambil air wudlu,kemudian sholat agar semua dijauhkan dari marabahaya.
Dan singkat cerita,

Sekitar sore hari, ayahkupun bersama yai Ahmad kembali kerumah ini sambil membawa tas jinjing.
Akupun waktu itu sempat terkejut bukan main setelah aku tau ternyata isi tas tersebut adalah Benda benda aneh yang pernah kutemukan ketika aku berada dikamar ayah waktu itu.
Benda benda tersebut sepertinya memang sengaja di kumpulkan dan akan diamankan oleh yai Ahmad.

Dan tanpa memperdulikan hal itu akhirnya akupun sedikit lebih lega karena ayahku ternyata masih dalam keadaan baik baik saja.

Malam pun tiba..
Malam itu kami semua ada disini, aku, ayahku,kakeku,mas ridwan, yai Ahmad dan ditambah ada 2 orang lagi kerabat yai Ahmad yang terlihat juga akan membantu proses penyembuhan kami.
Dan sekitar pukul 10 malam..kamipun oleh yai Ahmad diajak untuk mendirikan sholat sunnah 2 rokaat terlebih dahulu sebelum melakukan kegiatan yang akan kami lakukan.
Dan setelah semua persiapan kami telah selesai, kamipun akhirnya melaksanakan ritual pemanggilan Makhluk Halus yang bernama Asih tersebut.

Ritual tersebut digelar diruang tengah rumah yai Ahmad.
Malam itu, kami semua duduk melingkar seperti layaknya orang yang sedang melakukan Tasyakuran.
Kami bersama sama membaca bacaan bacaan sesuai arahan dari Yai Ahmad yang saat itu kuduga kuat adalah bacaan untuk memanggil arwah..

Kami membacanya dengan sangat kyusuk dengan sebagian dari kami kulihat memejamkan mata.

Namun anehnya,,,,
Sudah beberapa jam kami membaca bacaan bacaaan tersebut, kami tetap saja tidak kunjung merasakan atau melihat apapun,

Itu terlihat dari sebagian dari kami yang sesekali membuka mata karena lelah membaca bacaan bacaan yang memang sudah beberapa jam kami baca ini,
Hingga akhirnya waktupun menunjukan pukul 2.30 pagi.

Hawa yang sebelumnya terasa dingin, waktu itu perlahan berubah menjadi hangat semakin hangat dan panas.
Ditambah dengan bau parfum ruangan rumah Yai Ahmad ini yang sebelumnya tercium harum, malam itu juga tiba tiba berubah menjadi bau bunga melati yang semakin lama semakin pekat saja.
Dan disaat itulah aku mulai yakin jika sosok Asih sudah hadir di antara kami.

Merasakan hal itu, tubuhku perlahan gemetar, keringatku mulai bercucuran dengan tidak berani lagi aku membuka mata yang seperti biasanya kulakukan.
Waktu itu, bacaanku tentu saja semakin ku kencangkan dengan jantung yang semakin berdetak tidak karuan.
Namun belum lama aku berusaha menguatkan diriku, tiba tiba aku merasakan seluruh tubuhku kesemutan, kakiku sakit, ditambah dengan pundak yang terasa semakin berat saja seperti ada seseorang yang sedang duduk diatas pundakku.
Merasakan hal itu akupun terus menggoyang goyangkan kepalaku sambil sesekali memijat mijat pundakku.
Dan tidak berhenti disitu saja, tidak lama setelah itu, tiba tiba perutku terasa diaduk aduk, mataku berkunang kunang dengan kepala yang kembali pusing geloyoran.
Tapi belum sampai aku tidak sadarkan diri, tiba tiba aku merasakan ada seseorang yang sedang memegang pundakku dan jempol kakiku sebelah kiri.
Merasakan hal itu tentu saja aku langsung terkejut dan membuka mataku yang ternyata saat itu kerabat yai Ahmadlah yang memegang kakiku sambil tersenyum kearahku.

Beliau tersenyum lembut dengan mengucapkan sepatah kata.
" Guduk sampean "

( Bukan Kamu ) " ucap paman tersebut.

Mendengar hal itu tentu saja aku kembali kebingungan dengan tiba tiba tidak lagi merasakan kesemutan, pusing dan mual mual yang sebelumnya sangat mengangguku, waktu itu, tiba tiba seperti menghilang begitu saja.
Dan belum sampai aku menanyakan hal itu, tiba tiba aku mendengar suara jeritan yang sangat luar biasa,

" Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa"
Mendengar hal itu tentu saja aku langsung terkejut tidak karuan bahkan akupun seketika ketakutan ketika aku tau ternyata sumber suara tersebut adalah ayahku.
Malam itu aku sudah tidak lagi mengenali ayahku.

Beliau mengobrak abrik isi ruangan rumah pak Ahmad dengan tenaga yang tidak masuk akal.

Matanya melotot dengan tangan yang berputar putar membuat keadaan di rumah Yai Ahmad saat itu seketika berubah menjadi mengerikan.
Benar,

saat itu ayahku kesurupan.

Melihat hal itu, mas Ridwan yang sebelumnya duduk jauh dariku, tiba tiba langsung berdiri berlari menyeretku menjauh dari ayahku yang saat itu sedang membabi buta untuk beberapa saat.
Dan setelah berhasil ditenangkan oleh yai Ahmad dan beberapa rekannya, akhirnya, ayahkupun terlihat tenang dan bisa untuk diajak berkomunikasi.
Masih sangat tidak bisa kulupakan, detik demi detik waktu itu benar benar sangat mencekam,suara ayah yang terdengar berubah dengan mata yang memerah, membuat perasaanku saat itu benar benar sangat tidak karuan.

( Deleted )

Dan singkat cerita,
Setelah melakukan proses ritual yang sangat panjang hingga hampir shubuh, akhirnya semuanya pun selesai.

Ritual tersebut berakhir ditandai dengan senyuman dari yai Ahmad kepadaku sambil mengatakan jika semuanya telah berjalan dengan lancar.
keesokan harinya kamipun pulang kerumah kami masing masing dengan perasaan yang lebih tenang dari biasanya.

Dan sejak saat itu, ayahkupun juga resmi berhenti menjadi mudin desa.

Beliau mengaku trauma dan tidak berani lagi berurusan dengan hal hal semacam itu.
Dan setelah beberapa tahun kemudian,

Hari hari yang sebelumnya berlalu dengan tenang, saat itu tiba tiba kembali berubah menjadi tidak menyenangkan.

Malam itu,

Aku pulang sedikit terlambat karena diajak jalan oleh mas Ridwan,
Dan sesampinya dirumah, aku sangat terkejut karena saat itu aku melihat ayahku yang tiba tiba terbaring dikamarnya dengan wajah yang terlihat pucat.

" Lho ayah kenapa " tanyaku

" Awakku nggreges nduk "

( Badanku meriang nak ) jawab ayah pelan,
" Ini udah malam banget e besuk pagi tak panggilkan dokter ya pak " sahutku

" Iyo tulung gawekno jahe anget yo nduk bapak tak langsung turu "

( Iya, tolong buatin minuman jahe hangat ya nak, ayah biar bisa tidur ) imbuh ayah,

" Enggeh pak "
( Iya yah ) jawabku sopan
Dan tanpa lama lama lagi, malam itu akupun langsung menuju dapur untuk segera membuat minuman untuk ayahku yang saat itu memang tiba tiba terlihat kurang sehat.
Namun sesampainya aku di dapur, lagi lagi aku sangat terkejut karena saat itu aku kembali melihat keanehan yang sepertinya sudah lama tidak kulihat.
Benar,,

Saat itu aku melihat adanya cangkang telur ayam jawa yang kembali berserakan di dapur rumahku.

Bahkan malam itu aku juga sempat mengambil salah satu cangkang telur tersebut yang memang terlihat masih baru
Dan tanpa memikirkan hal itu, akupun langsung kembali ke kamar ayahku dengan perasaan yang mulai aneh tidak karuan.

" Nduk jukukno klambine bapak seng batik nduk "

( Nak, tolong ambilkan baju ayah yang Batik ya ) perintah ayah
" Damel nopo "
( Buat apa yah ) jawabku sopan,

" Tak gaene..sue aku gak gae klambi iku "

( Mau kupakai, udah lama ayah gak memakai baju itu ) terang ayah,
Mendengar hal itu tentu saja aku sangat terkejut bukan main, karena selain ini sudah malam, kok tumben ayah ingin ganti baju yang akupun juga tau jika baju batik tersebut adalah baju batik kesayangannya yang biasa dikenakannya ketika masih menjadi mudin.
" Samean turu kene yo nduk, turuo ndek nisor e bapak ngkuk bengi lek bapak pingin opo opo cek cidek "
( Kamu tidur sini aja ya nak, tidur di lantai dibawahnya ayah, nanti malam kalau ayah butuh apa apa biar deket ) " pinta ayah,

" Enggeh pak "
( Iya yah ) jawabku pelan.
Malam itu, sekitar pukul 11 malam akupun mempersiapkan peralatan tidurku dan akhirnya akupun tidur di lantai tepat di bawah ranjang ayah.

Namun sekitar pukul 02.00 dinihari, aku tiba tiba terbangun dari tidurku karena aku mengalami mimpi yang sangat buruk.
Dalam mimpiku, aku seperti kembali pada masa kanak kanak, aku digendong almarhum ibuku berjalan jalan sambil tertawa riang. Tapi anehnya, saat itu aku malah diajak ibuku berjalan jalan kekuburan dengan wajah ibu yang tiba tiba berubah menjadi sangat menyeramkan.
Mengalami mimpi buruk seperti itu membuatku seketika terkejut dan bangun dengan jantung yang berdetak sangat kencang.

Dan karena melihat waktu yang memang masih malam, akhirnya akupun saat itu berniat untuk mendirikan sholat malam agar hatiku lebih tenang.
Dan tanpa lama lama lagi, akhirnya akupun bergegas menuju kekamar mandi untuk segera mengambil air wudlu.
Namun anehnya,
ketika aku masih berada dikamar mandi, aku kembali terkejut bukan main karena waktu itu aku kembali mendengar suara tetekan yang sudah lama sekali tidak kudengar
Suara tersebut terdengar kencang bahkan setelah aku mematikan air kranku
Suara tersebut benar benar terdengar sesolah berjalan mengelilingi rumah ini.

" Tik tik tik tik tik tik.."
Mendengar hal itu tentu saja aku segera mempercepat wudluku dengan jantung yang kembali berdetak kencang.

" Ya allah dia kembali lagi " ucapku dalam hati
Dan setelah aktifitasku di kamar mandi telah selesai, akupun langsung berjalan cepat menuju kekamarku sendiri untuk segera mendirikan sholat malam agar aku bisa mendapatkan perlindungan dari sang maha kuasa.
Tapi sayangnya, malam itu langkahku yang semula cepat tiba tiba berubah menjadi pelan hingga akhirnya berhenti ketika aku melihat kearah kamar ayahku yang saat itu memang terbuka lebar.

Malam itu,
Nafasku seolah terhenti, seluruh tubuh terasa gemetar dengan jantung yang terus saja berdetak tidak karuan.
Benar,

Malam itu aku kembali melihat sosok Asih yang berdiri tepat disamping ranjang tempat ayahku terbaring .

Hal itu bisa kupastikan adalah Asih ketika aku melihat pakaian yang dikenakannya masih sama seperti yang biasa dia kenakan.
Dan yang membuat aku semakin terkejut adalah,
Ketika Asih mengarahkan pandangannya kearahku, waktu itu aku tidak melihat dia sebagai Asih, tapi malam itu aku melihat sosok tersebut ternyata adalah Ibuku.

Beliau menatapku tajam dengan sedikit menggerakkan kepalanya perlahan.
Melihat hal itu, tentu saja aku langsung berteriak dan berlari sekuat tenaga menuju rumah pak Yosep.

" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa "

Sesampainya dirumah pak Yosep, akupun kembali berteriak meminta bantuan agar ayahku segera mendapat pertolongan.
Dan singkat cerita,

Akhirnya akupun ditolong oleh keluarga pak Yosep dan kami bersama sama kembali kerumah untuk melihat keadaan ayahku yang saat itu sudah semakin menghawatirkan.
Sesampainya kami didalam rumah, aku tidak lagi melihat adanya sosok makhluk halus yang sebelumnya kulihat, suasana rumahku saat itu tiba tiba terasa lebih dingin dari biasanya dengan aroma bunga melati yang tercium lebih pekat dari sebelumnya.
" Bapakmu langsung di jukuk dugowo metu ae "

( ayahmu langsung kita ambil dan langsung kita bawa keluar saja ) " ucap pak Yosep sambil berjalan perlahan menuju kamar ayah.
Dan sesampainya kami di kamar ayah, suasana yang sebelumnya mencekam seolah olah sudah tidak lagi kuhiraukan, saat itu perasaanku berubah menjadi terpukul dengan tidak ada rasa takut lagi yang ada di dalam hatiku.
Benar,
Malam itu aku melihat ayahku sudah tidak bernyawa lagi.
( Deleted ).

Akhir cerita

Aku tinggal bersama kakekku dan akhirnya akupun menikah dengan mas Ridwan.
Setelah menikah, aku oleh orang tua mas Ridwan diajak pergi ke salah satu daerah yang ada di jawa timur untuk melakukan terapi keagamaan agar aku bersih dari segala macam gangguan makhluk halus.
Dan memang benar, setelah kematian kedua orang tuaku dan setelah aku menjalani berbagai rangkaian pengobatan islami,
Semua gangguan tersebut perlahan telah menghilang dengan sendirinya.
Bahkan menurut pak Yai yang mengobatiku, bahwasanya sebenarnya Asih sejak awal telah menginginkanku, tapi karena waktu itu aku masih belum siap akhirnya makhluk halus tersebut ikut didalam tubuh ibuku.
Namun aku juga belum bisa sepenuhnya setuju dengan hal itu, karena yang benar benar mengetahui tentang kenapa Asih mengincarku adalah Ayahku yang kini sudah meninggal.
Bahkan sampai saat ini, Akupun juga tidak mengetahui asal usul tentang telur busuk yang beberapa kali kutemukan berserakan waktu itu.
Itu semua hanya Ayahkulah yang tau..

Mungkin saja suatu saat nanti aku akan berusaha mencari tau tentang hal itu..

Mungkin..

Iya,,
aku sekarang sudah tidak terlalu memikirkan hal itu, karena sekarang hidupku lebih tenang dengan tidak ada lagi hal hal yang seperti waktu itu.
Kini aku tidak bisa melihat lagi keanehan keanehan yang dulu kerap sekali kulihat sendiri yang memang sengaja tidak dituliskan dalam cerita ini.
Banyak sekali kenangan atau cerita yang tidak kusampaikan disini karena cerita ini terjadi dalam kurun waktu yang lumayan lama..tapi insyallah semua inti dari pengalamanku sudah tersampaikan di dalam cerita Lelayu ini.
Hingga saat ini,setiap malam malam tertentu, aku selalu mengunjungi makam orang tuaku dan mendoakannya agar mereka tenang di alam sana.
Kini, aku tinggal bersama mas Ridwan di rumahnya dengan sesekali berkunjung kerumah pak Yosep dengan anak anaknya yang semakin banyak saja..
Dan sejak kakekku meninggal dan anak keduaku lahir, di daerah inipun percaya, jika ada suara tetek'an, adalah tanda jika akan adanya musibah yang akan menimpa seseorang ataupun yang lainnya.
Tapi sejak jalan jalan disini sudah dibangun ditambah dengan adanya ponsel serta teknologi teknologi lainnya, keyakinan seperti itu lambat laun sudah tidak pernah kudengarkan lagi.

Namun akupun tidak memungkiri jika hal itu benar benar ada dan benar benar pernah terjadi.
Terlepas dari itu semua,apapun yang terjadi didunia ini adalah kehendak dari sang maha kuasa, oleh sebab itu, kita harus senantiasa selalu berdoa agar kita semua dijauhkan dari segala mara bahaya.
" Tik tik tik tik tik "

" Lho mas, aku kok sepertinya denger lagi Suara itu yo " ucap narasumber sambil tiba tiba menutup teleponku.

Cerita ini setelah disunting, sudah mendapatkan ijin dari semua pihak yang terlibat untuk dibagikan di lakon story.
Dan demi mempermudah pembaca untuk memahami jalan ceritanya, kami sengaja mengedit waktu yang ada di dalam cerita ini.

Waktu yang ada di dalam cerita ini bukanlah waktu yang sesungguhnya,, setiap adegan sebenarnya memiliki jarak waktu yang berbeda beda.
Hal itu juga sudah dijelaskan oleh penulis dalam video klarifikasi sebelumnya dan sudah disetujui oleh narasumber.

Dalam video yang kami unggah di channel Youtube lakon story,
kami akan sedikit membahas tentang perjuangan kami ketika mengunjungi rumah tokoh mbok Sumi untuk mencari tau siapa sebenarnya sosok Asih yang ada di dalam cerita Lelayu ini, serta sedikit mengulas tentang hantu Tetek'an yang memang pernah terdengar di era 90'an.
( Semua Nama,Usia,Tempat dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan. Hal itu untuk melindungi sekaligus menghargai privasi narasumber yang sudah berkenan membagikan ceritanya kepada kita )

Terimakasih teman teman semoga cerita ini menemani hari hari kalian.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lakon Story

Lakon Story Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Lakonstory

5 Oct
LELAYU
( Berita Kematian )

( Cerita ini juga bisa kalian dengarkan di youtube Lakon story )

..........

Malam itu, ketakutanku semakin menjadi jadi,
karena aku juga masih ingat dengan jelas ucapan kakekku jika suara tetek'an tersebut akan mengundang makhluk halus berkumpul.
Mengingat hal itu,,keringatku seketika bercucuran, jantungku berdetak kencang dengan tubuh yang sudah kembali gemetar ketakutan...

Malam itu, aku juga melihat wajah mas Ridwan yang tidak henti hentinya terlihat tegang dan ketakutan.

Dan akhirnya...
Read 46 tweets
4 Oct
LELAYU
( Berita Kematian )
Part 11

( Cerita ini juga bisa kalian dengarkan di Youtube Lakon story )

@bacahorror
#bacahorror
#lelayulakonstorypart11
#ceritaserem
#ceritamistis Image
Mendengar hal itu tentu saja aku langsung gemetar dan berlari keluar rumah menuju rumah pak Yosep dengan tidak berani menoleh kebelakang lagi....
Sesampainya dirumah pak Yosep, saat itu aku melihat ada beberapa warga yang duduk duduk dan ada juga yang terlihat mempersiapkan nisan mbok Marmi yang akan dimakamkan esok hari.

Malam itu, tanpa menyapa satupun warga yang ada didepan rumah pak Yosep,
Read 49 tweets
3 Oct
LELAYU
( Berita Kematian )
Part 10

A Thread

( Cerita ini juga bisa kalian dengarkan di youtube Lakon story )

@bacahorror
#lakonstory
#ceritahorror.#horror Image
Mendengar hal itu tentu saja kami semua yang ada di ruangan tersebut seketika terkejut dan seolah tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh bu Yosep.
" Innalillahi wa innaillaihi rojiun " ucap kami.

Dan dengan tidak lama lama lagi, malam itu Ayahku dan pak Yoseppun akhirnya bergegas pergi meninggalkanku
Read 28 tweets
2 Oct
LELAYU
( Berita Kematian )
Part 9

A thread

Mendengar hal itu tentu saja aku langsung lebih tenang meskipun sebenarnya aku juga tdk mengetahui apa yang sebenarnya telah terjadi kepadaku semalam.

#lakonstory #ceritaserem Image
Hingga akhirnya akupun memilih kembali untuk berstirahat mengingat seluruh tubuhku yang saat itu memang terasa sakit tidak karuan.

Dan singkat cerita, akhirnya akupun saat itu kembali ketiduran dengan tetap memegang tangan ibuku.
Dan entah setelah beberapa lama aku ketiduran, waktu itu aku kembali terbangun dengan keaadaan yang semakin membingungkan..

Ketika aku membuka mata....keadaan waktu itu sangat sepi sekali..tidak ada satupun orang yang ada di rumah pak Yosep..
Read 45 tweets
1 Oct
Langkah kaki tersebut tidak terdengar normal seperti layaknya orang yang sedang berjalan.
Mendengar hal itu tentu saja aku dan ibuku semakin gemetar tidak karuan dengan keringat yang juga sudah tidak berhenti bercucuran.
Malam itu,,,,,
Suara langkah kaki tersebut terdengar perlahan semakin dekat seolah melewati ruang tengah rumahku dan menuju ke arah dapur.
Bahkan yang paling membuatku semakin gemetar adalah, sesampainya di depan pintu kamarku, suara langkah kaki pincang tersebut tiba tiba terdengar berhenti.
Read 27 tweets
30 Sep
Setelah obrolan kedua orang tuaku berakhir, Akhirnya siang itupun ayahku kembali keluar rumah menuju rumah Alm pak Parman untuk menunggu kedatangan jenasahnya dari rumah sakit. Setelah ayah pergi, akupun kembali melakukan aktifitasku seperti biasanya.
Namun tidak beberapa lama setelah itu, tiba tiba ibuku mengajakku pergi kepasar untuk berbelanja. " Selly mariki terne ibuk neng pasar ( Selly habis ini antar ibu kepasar ) " . Ucap ibu, " Injih ( iya ) " jawabku sopan.
Read 40 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(