CERITA SISKA Profile picture
Oct 10 102 tweets 15 min read
SABDO PANDITO SONGO

Based On True Story
Cerita tentang seseorang yang mendalami ilmu hitam dan hilangnya bayi dlm kandungan.

@bacahorror_id @threadhororr @IDN_Horor @ceritaht

#horor #Thread #ceritahorror #bacahorror #bacahoror #urbandlegend #ceritajamandahulu #truestory

*** Image
Terlihat yana sedang membersihkan halaman rumah yang sungguh amat kotor sekali dengan daun yang kering.

Sepi dan saat itu hanya suara sapu koreknya yang nyaring terdengar dimana-mana. Sesekali saat yana membungkukkan badan
dia kemudian menegakkan badannya dan melihat kedalam rumah.

Nampaknya, ada seseorang yang dia tunggu untuk keluar dari rumah.

Tetapi, raut wajahnya terlihat khawatir dan sangat takut sekali.
Dia kembali melanjutkan menyapu halaman rumahnya dan kemudian suara langkah kaki yang sudah sangat amat dia tunggu terdengar keluar rumah.

“sregep e rek anakku. (rajin sekali anakku)” Ucap perempuan paruh baya yang melihat tajam kearah yana.
Yana yang mendengar suara itu kemudian segera menjawab sapaan tersebut. Wajah takut dan juga khawatir tiba-tiba menyelimuti.

Yana memaksa tersenyum dan melihat kearah perempuan itu yang tak lain adalah ibu kandungnya. “Enggeh bu. (iya ibu)” ucap yana singkat.
Sampai saat ini yana masih heran, mengapa ibunya jarang sekali terseyum kepada siapapun. Bahkan kepada dia, yang jelas adalaha anaknya ibunya sungguh jarang sekali berkomunikasi ataupun bertegur sapa ketika berpapasan dijalan.
Menurutnya, ibunya sungguh aneh dan orang-orang sekitar lebih memilih menghindari ibunya karena dikira sangat aneh dan disangka mendalami ilmu hitam. Namun, yana tidak menepis omongan tetangganya akan inunya yang mendalami ilmu hitam.
Itu disebabkan, yana sangat sering sekali melihat ibunya membaca sebuah kita dan bacaan yang aneh. Juga, memakan makanan dan meminum hal yang tak lazim. Hal itu sungguh membuatnya takut dan juga khawatir.
Selama ini dia tinggal berdua hanya dengan ibunya saja. Banyak hal yang terpikir oleh yana.

Mengapa selama ini dia tidak mengetahui siapa bapaknya dan dimana sanak saudaranya ? dia tidak tahu.
Ingin sekali bertanya kepada sang ibu, namun niat itu sering wurung dia lakukan lantaran melihat ibunya saja dia sudah ketakutan.

Hati yang awalnya sudah niat untuk bertanya panjang lebar seakan hilang.
Suatu hari, berangkat untuk membantu bu ratih yang berada di desa sebelah. Karena yana hanya menamatkan sekolah hingga Sekolah Dasar.

Selama ini hanya pekerjaan disekitarnyalah yang dia harapkan. Dibayar saja sudah untung.
Maklum, dia juga masih belum menikah dan ibunya juga tidak bekerja. Jadi, kebutuhan rumah selama ini hanya dia yang mencukupi. Menurutnya ada beras dan makan dengan lauk pauk seadanya sudah sangat bersyukur sekali.
Karena sangat iba dengan yana, ratih yang melihat seorang anak remaja sangat rajin dan gigih dalam melakukan apapun akhirnya memperkerjakan yana dirumahnya.
Yana sampai dirumah ratih. Ratih yang saat itu sedang mengupas bumbu dapur segera berdiri dan menghampiri yana. “ayo nduk, masuk.” Ucap ratih.

Namun, tiba-tiba saat mereka berdua ingin masuk kedalam rumah.
Ada suara teriakan dari tetangga ratih. “hee tih, kon ojok golek molo nok kampung kene. Ibuk e bocah iku dukun. Iso-iso celoko keluargamu lek cedek karo arek iku. (hey tih, kamu jangan cari masalah dikampung sini. Ibu dari anak itu adalah dukun.
Bisa-bisa celaka satu keluargamu kalua dekat dengan anak itu.)” ucap sarip, tetangga ratih.

Mendengar ucapan sarip, ratih langsung merangkul yana dan membawanya segera masuk kedalam rumah.
Ratih yang melihat wajah yana sedih, kemudian mengambil bumbu yang dia kupas tadi dan memberikannya kepada yana. “sudah nduk, ini kamu lanjutin kupas.
Rewangi (bantu) ibu ratih buat bumbu ya. Pekerjaan kita hari ini sangat banyak.” Ucap ratih.

Yana yang mendengar itu langsung mengambil bumbu itu dan memulai pekerjaannya.
Disela pekerjaannya, yana bercerita kepada ratih. “kenapa ya bu, kok mereka semua gak suka sama ibuku ?” tanya yana. Ratih yang tiba-tiba mendengar pertanyaan yana seperti itu hanya bisa tersenyum.

“biasa nduk, udah sifat manusia suka dan tidak suka kepada manusia lainnya.
Maka dari itu, kita harus belajar untuk tidak melakukan hal seperti itu. kalau tidak suka, yasudah mau gimana lagi. Kita juga gak bisa memaksa mereka suka kepada kita. Jadi, kita yang harus belajar sabar menyikapi mereka.” Jelas ratih.
Yana hanya terdiam mendengar penjelasan ratih.
Yana kemudian pulang selesai membantu ratih hari itu. dirumah sudah banyak sekali laki-laki yang berbaju hitam dan sedang duduk dihalaman rumahnya. Yana yang melihatnya dari kejauhan tak berani melanjutkan langkah kakinya.
Rasa takut itu datang lagi. Dia melihat lima orang laki-laki berpakaian aneh sedang duduk dan membaca bacaan yang sungguh dia sulit mengerti. Suasana saat itu sungguh panas sekali dan hawa yang mencekam yana rasakan. Tiba-tiba terdengar suara aneh yang sangat berat sekali.
Ternyata suara itu semakin lama seperti geraman. Suara itu sangat menakutkan sekali. Tiba-tiba muncul bola api entah dari mana yang melayang diatas mereka.

Yana yang melihat bola api itu terkejut dan kemudian melotot lantaran bola api yang awalnya melayang sekecil itu meledak
dan kemudian menjadi sosok yang menyeramkan bermata merah. Saat itu, ibunya muncul dari dalam rumah dan kemudian mendekati sosok tersebut.

Saat keluar dari rumah, ibunya membawa benda yang berisi berbagai macam bunga dan kemudian sesuatu berwarna merah didalam
gelas bening yang diletakkan ditengah-tengah bunga itu. Kemudian, sosok itu menghilang bersamaan dengan bunga yang dibawa oleh ibunya.

Setelah itu, acara selesai dan kemudian mereka semua bubar dan pulang kerumah masing-masing.
Yana yang tahu kondisi sudah memungkinkan untuk masuk ke rumah segera bergegas masuk. Namun, belum melangkah sampai pintu ibunya sudah memanggilanya dari dalam.

“bersenono barang sing nok pojokan iku nduk. (bersihkan benda yang ada di pojokan itu nak).” Ucap sang ibu.
Yana yang mendengar perintah sang ibu kemudian berjalan mendekati tempat yang akan dibersihkan.

Tiba-tiba suara teriakan dari yana membuat ibunya berlari dan mendekati sang anak tersebut. Rupanya yana terkejut dengan apa yang akan dia bersihkan saat itu.
Yana melihat sebuah tumpukan daging penuh darah berserakan disana. Ibunya tertawa terbahak-bahak. “nanti juga kamu bakalan terbiasa.” Ucap sang ibu.

Entah daging apa yang berserakan disitu. Darah yang mengalir sangat merah sekali.
Pikiran yana kemana-mana. Apakah cairan berwarna merah tadi adalah darah dari daging ini. Namun apa ini ? untuk apa semua ini ? pertanyaan itu terus muncul dipikiran yana.
Hari berlalu, tiba-tiba datang beberapa orang yang bertamu ke rumah yana. Itu adalah pak karto dan pak wandi. Beliau rupanya mempunyai hajad khusus datang kesana. “Assalamualaikum, nduk.. ibumu kemana ?” tanya pak karto.
Yana yang kaget dengan kehadiran mereka yang tiba-tiba kemudian tanpa basa-basi langsung memanggil sang ibu.

Sang ibu kemudian keluar, melihat kedatang mereka berdua bukanlah hal menyenangkan bagi ibu yana.
“ada perlu apa bapak kesini ?” tanya ibu yana. Pak karto dengan wajah yang sedikit cemas menjelaskan maksud kedatangan mereka kesana.

“begini, kami sebenarnya mau silaturahmi. Juga ingin menanyakan tentang anak ibu, yana.
Ada seorang pemuda bernama shaleh yang ingin mempersunting yana. Jadi kami disini kami memastikan dahulu, apakah yana saat ini masih sendiri atau sudah punya calon.” Jelas karto.

Sang ibu yang mendengar penjelasan karto saat itu kemudian terdiam sangat lama.
Pandangan ibu yana kepada mereka sangat tidak nyaman sekali. Pak wandi sangat amatgelisah sekali. Kemudian, padangan tersebut mengarah ke yana. “kamu gimana nduk ? ada yang mau menikahimu.” Ucap sang ibu.
Yana melihat mereka berdua dan kemudian menjawab jawaban sang ibu “yana ikut keputusan ibu.” Ucap yana. Akhirnya, ibunya menyetujui lamaran itu dan kemudian yana menikah.
Shaleh dan yana rupanya sudah kenal sebelumnya. Hal itu terjadi saat yana hendak ke pasar dan kemudian bertemu shaleh ketika dirinya sedang mengantar sayur. Itu adalah awal perkenalan dari shaleh dan yana.
Setahun setelah menikah, yana dan shaleh tak kunjung memiliki momongan. Sejak yana dinikahi oleh shaleh, yana ikut shaleh tingal dirumahnya yang berada di desa lain. Tidak jauh dari rumah ibu yana.

Ibu yana sejak itu tinggal sendiri.....
Shaleh selama ini hanya beberapa kali menjenguk sekedar melihat kabar ibu yana disana lantaran shaleh merasa kasian ibu yana menjadi sendiri sejak yana menikah. Namun, ketika shaleh menyambangi kediaman ibu mertuanya tersebut.
Nampak pemandangan aneh dirumah itu mereka rasakan. Rumah itu semakin gelap dan suram. Hawa panas dan juga bau anyir tercium dimana-mana.
Memang shaleh sudah mendengar kabar kurang baik dari ibu yana yang menurut warga ibu yana adalah seorang dukun.

Namun, hal itu tidak membuat pandangan jijik kepada yana sebagai anaknya. Batinnya, mungkin itu hanya sekedar kabar burung saja. Tak lama saat mereka berada disana.
Tiba-tiba terdengar suara patahan tulang yang dikunyah dengan gigi. Suara itu membuat mereka saling pandang.

Suasana sepi dan suram seperti itu membuatnya sudah tidak nyaman apalagi dibarengi dengan suara orang yang sedang makan tulang muda dan terdengar suara patahannya.
Yana mencoba berjalan kebelakang rumah. Didapur tidak terlihat ada seseorang disana. Hanya mereka berdua. “ibu…” ucap yana pelan. Shaleh yang saat itu biasa saja menjadi takut dan berjalan dibelakang yana. Suara itu terdengar lagi.
Saat ini berasal dari arah pekarangan belakang. Yana segera berjalan menuju pekarangan belakang. Jerit ketakutan dari yana tak bisa dia bendung lantaran pemandangan yang dia lihat dan sungguh
membuatnya menjadi takut sekali ialah sang ibu yang berada disana dan mulutnya penuh dengan cairan merah serta ditangannya memagang seonggok daging serta sebuah ari-ari yang menggelantung kebawah. Yana kemudian tak sadarkan diri.
Sejak kejadian tersebut. Yana dan shaleh tidak pernah datang kerumah ibu yana lagi.

Shaleh takut kondisi yana akan drop jika melihat ibunya melakukan hal-hal tak lazim lagi.

Tiba-tiba terdengar teriakan dari tetangganya. Shaleh langsung berlari dan melihat apa yang terjadi.
Ternyata teriakan itu dari tetangganya, puspa. Shaleh juga ikut terkejut lantaran puspa hamil sudah masuk bulan ketujuh.

Namun, pemandangan aneh saat itu shaleh dan yani rasakan juga. Perut dari puspa tiba-tiba datar.
Yana masing ingat betul pagi tadi saat berbelanja, perut puspa masih besar dan terlihat jelas bahwa kehamilannya sudah besar.

Namun, hal aneh terjadi. Siang itu perut puspa tiba-tiba mengecil dan datar. Kejadian aneh itu sudah beberpa kali ini terjadi didesanya.
Entah, musibah apa yang sedang datang sampai-sampai ada petaka bayi hilang dalam kandungan berulang kali.

Setelah kejadian itu. tiba-tiba puspa datang dan menghampiri yana yang sedang menyapu halaman rumahnya.
Dia terkejut lantaran puspa datang dengan keadaan marah. “biadab ancene keluargamu yan, tak pikir awakmu iku apik tibak e bajingan ! awakmu eruhkan sing gawe anakku ilang iku ibukmu ? tapi awakmu meneng ae selama iki ?
(biadap memang keluargamu yan, aku pikir kamu itu baik ternyata bajingan ! kamu tahu kan yang membuat anakku hilang itu ibumu ? tapi kamu diam saja selama ini ?)” ucap puspa sambal menangis.
Yana hanya bisa bersedih dengan perkataan puspa saat itu. dia saat itu hanya memilih berdiam diri dan tidak membalas cacian dari puspa yang sudah seperti orang kesetanan.

Malam hari saat hendak tidur. Yana mencoba berbicara kepada shaleh, suaminya.
Tentang perasaan yang selama ini dia pendam tentang ibunya. Shaleh yang mendengar kejadian demi kejadian aneh yang dialami oleh yana semakin curiga dan memantapkan hati bahwa ibu mertuanya sedang mendalami ilmu hitam.
Hingga akhirnya, dia mencoba meminta masukan kepada sepupunya yang mengasuh pondok pesantren.
Malam itu, hari sungguh panas sekali.

Shaleh mencoba mengendari sepeda motor dengan cepat karena kasian dengan yana. Jarak antara rumah dan sepupunya itu lumayan jauh.
Hingga akhirnya mereka berdua tiba dan langsung menemui sepupunya yang saat itu sedang bersantai di musholah kecil. Shaleh dan yana menceritakan semua yang terjadi dan dialami di desanya tentang kejadian hilangnya janin yang berada didalam kandungan secara tiba-tiba.
Kemudian ayah mertua dari sepupunya mendekati shaleh dan yana dan menceritakan kejadian yang sama persis dialami oleh salah satu desan yang juga terdapat kejadian banyak bayi dalam kandungan tiba-tiba hilang.
“bien, tau ono kejadian sing rupo ngunu iku. Akeh bayi seng sik pitung ulan moro-moro ilang nok jero weteng. Ternyata, sak marine ditelusuri warga. Ono salah siji uwong sing nelateni ilmu sabdo pandito songo.
Ilmu iku ilmu ireng sing lumayan dukur dan sing duwe utowo sing belajar ilmu iku iso garai uwong linglung bahkan bakalan tingkah e koyok wong edan, loro-loroen sampek sedo. Nah, ilmu kui sing nglakoni syarat e macem-macem.
Salah sijine yo kudu iso mangan bayi sing iseh nok njero weteng. Ben ilmune tambah apik lan kebal.”
( dulu, sudah ada kejadian yang sama seperti itu. banyak bayi yang masih berumur tujuh bulan tiba-tiba hilang didalam kandungan.
Ternyata, sesudah ditelusuri warga. Ada salah satu orang yang mendalami ilmu sabdo pandito songo. Ilmu itu adalah ilmu hitam yang lumayan tinggi dan yang punya atau yang belajar ilmu itu bisa membuat orang linglung bahkan berperilaku seperti orang gila, saki-sakitan sampek mati.
Nah, ilmu itu yang melakukan syaratnya macam-macam. Salah satunya ya harus bisa makan bayi yang masih didalam kandungan. Supaya ilmunya tambah baik dan kebal.)
Mendengar perjelasan dari ayah mertua sepupunya tersebut. Yana semakin kuat dan secara gambling menceritakan tentang ibunya. Tingkah laku ibunya yang sungguh membuatnya bingung dan bertanya-tanya.
Tingkah laku yang juga tidak lazim dan juga pernah beberapa kejadian disaksikan langsung oleh kedua matanya. Hingga akhirnya, shaleh dan yana diberi sebuah air yang sudah dibacakan ayat. Beliau berpesan bahwa jangan sampai sang ibu tau tentang air tersebut.
“campuren banyu iki nang banyu ngombene ibukmu, lek iso banyu gawe adus e.” (campurlah air itu ke air minum ibumu, kalau bisa air untuk mandi). Setelah itu mereka berdua pulang dengan membawa sebotol air tersebut. Sesampainya dirumah,
yana hendak istirahat setelah membuatkan shaleh secangkir kopi hangat. “mas, apa harus besok ya ?” tanya yana. Shaleh yang melihat raut wajah khawatir yana hanya bisa tersenyum dan juga memeluk sang istri. “besok setelah sholat subuh. Mas mau kesana sendiri tanpa kamu.
Airnya aku taruh di bak kamar mandi dek. Itu jalan satu-satunya. Karena kalau mas pikir, hanya untuk mandi saja air ini bisa terpakai. Mas juga gak susah-susah untuk menuang air ini. Lagi pula, ibu kan bangunnya selalu siang. Jadi kemungkinan ketahuan itu kecil.” Jelas shaleh.
Akhirnya mereka berdua istirahat dengan tenang.
Adzan shubuh berkumandang. Selesai sholat, shaleh dengan cepat berjalan menuju rumah ibu yana. Sesampainya didekat rumah mertuanya itu. shaleh melihat sekitar dan memastikan tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya.
Melihat rumah masih terkunci dan hening. Shaleh dengan cepat berjalan menuju belakang rumah. Dirasa aman, segera shaleh menuang air tersebut ke bak mandi. Setelah selesai, shaleh hendak langsung pergi.
Tiba-tiba terlhat wanita yang berdiri dipojokoan rumah yang wajahnya tertutup denga rambutnya yang panjang dan lebat.......
Kaki shaleh sudah bergetar hebat. Keringat dingin sudah membasahi kening dan bahunya. Dia hanya takut sang ibu mertua mengetahui hal itu.

Namun, perempuan baru saja yang dia lihat sangat aneh. Dia tidak terlihat berjalan seperto orang pada umumnya.
Dirasa keadaan sudah menakutkan dan membuatnya tidak bisa lama-lama disana. Saat shaleh sudah berjalan jauh. Dia kaget setengah mati.

Lantaran dia melihat banyak bayi yang merangkat mendekat kepadanya dari arah depan dan sekujur tubuhnya penuh dengan darah.
Shaleh tak kuasa melihat rupa dari bayi bayi tersebut yang sungguh sangat mengenaskan. Tanpa berpikir panjang, shaleh berlari sambal menutup matanya.

Hingga dia sampai ke rumah dengan selamat. Yana yang sudah menunggu dirinya dari tadi kemudian bernafas lega.
Bersyukur suaminya kembali tanpa ada apa-apa. Beberapa hari kemudian, beberapa tetangga ibunya datang berkunjung ke rumah yana. Tanpa dia ketahui, ibunya sudah sakit parah selama itu.
tetangganya yang mendengar rintihan dari sang ibu hanya bisa mendengar dari luar rumah dan tidak berani mendekat lantaran takut.

Akhirnya, beberapa dari mereka memutuskan untukmendatangi yana dan mencoba untuk memberitahu kondisi sang ibu.
Tanpa basa-basi yana langsung berangkat ke rumah ibunya setelah mendengar kabar tersebut......
Disana, sudah terlihat sang ibu merintih dari dalam kamar. Warga baru berani mendekat saat yana sudah bearada disana.

Alangkah terkejutnya yana saat melihat kondisi sang ibu yang sungguh menakutkan.
Seluruh kulitnya bersisik dan dari kupingnya keluar darah yang sungguh amis tanpa henti. Ibunya terus merintih kesakitan dan hanya bisa terbaring diatas Kasur.

Karena melihat kondisi sang ibu yang seperti itu. yana memutuskan menginap dan merawat sang ibu.
Namun, tanpa ditemani oleh suaminya. Shaleh memilih untuk tidur dirumahnya sendiri. Kemudian datang lagi esok hari.

Malam itu, sang ibu memanggil yana dengan rintihan yang sunggu membuat telinga sangat geli.
Ibunya memanggil dan menyusuh yana untuk membersihkan sesuatu di ruangan belakang. Yana tidak pernah selama ini menyentuh ruangan yang selalu dipakai sang ibu semedi itu.

Selain gelap hawa lain terasa sekali diruangan itu. “tolong, kamu bersihkan ya nduk.” Ucap sang ibu.
Yana tidak mengerti maksud sang ibu. Hanya saja dia merasa tidak enak saat itu. Akhirnya dia memutuskan untuk menunggu sang suami untuk membersihkannya.

Keesokan harinya, shaleh mencoba membuka ruangan itu yang tembonya penuh sekali dengan tulang entah tulang apa.
Nampak gelap sekali karena jendela ditutup oleh triplek yang dipaku kuat. Shaleh mencoba membuka triplek tersebut agar cahaya matahari saat itu masuk.
Saat triplek tersebut terlepas, cahaya dengan cepatnya masuk ke dalam.

Sungguh diluar dugaan shaleh dan yana bahwa tempat itu hanyalah tempat biasa dipakai untuk semedi saja.

Ternyata tempat itu adalah tempat yang sungguh sangat menyeramkan sekali.
Terdapat tulisan tulisan kecil yang memenuhi seluruh tembok ruangan itu. Tulisan tersebut seperti tulisan jaman dalu yang mana ditulis dengan tinta merah dan diakhiri dengan symbol-simbol aneh.

Tanpa berpikir panjang, shaleh dan juga yana langsung membersihkan tempat itu.
Malam hari tiba, rupanya shaleh masih bersih-bersih diruangan itu. ia menghilangkan tulisan-tulisan aneh itu dengan mengecat kembali ruangan tersebut. Setelah selesai dan menunggu kering.

Shaleh berpamitan kepada istrinya dan kemudian pulang. Tatapan yana sangat khawatir.
Lantaran ibunya sudah tidak merintih lagi dan darah yang keluar dari kuping berhenti mengalir.

Sesekali yana melihat nafas sang ibu yang ternyata masih berhembus.

Karena dirasa yana mulai lelah dan berpikir aneh-aneh. Maka dia mulai istirahat dan tidur.
Pada tengah malam, terdengar suara seseorang berjalan ke arah dapur.

Yana mulai bangun dan mendengar dengan jeli apakah hanya mimpi atau memang ada suara langkah kaki saat itu.

Ternyata benar, dia mendengar suara langkah kaki yang sedikit diseret.
Sreeekk… sreekk… yana semakin mendengarnya dan kemudian berdiri dan melihat apakah itu adalah sang ibu yang hendak ke kamar mandi.

Namun, saat dia menengok kamar sang ibu, ibunya sedang tertidur pulas dan tidak keman-mana. Lantas suara langkah kaki siapa itu ?
Yana memberanikan diri berjalan ke dapur untuk melihat siapa yang berjalan tadi. Namun saat berada didapur dia tidak melihat siapapun yang berada disana.

Karena dirasa aneh, yana segera kembali ke kamar dan meninggalkan kejadian itu berlalu begitu saja.
Namun, saat dia membalikkan badan tiba-tiba ada yang memegang bahunya. Sebuah sentuhan yang sangat dingin terasa dipundak kanannya saat itu.

Yana mulai gemetar dan tak sanggup untuk melihat kebelakang.
Rasa penasaran yana sangat besar seimbang dengan rasa takut yang muncul saat itu. karena dirasa mungkin itu adalah orang atau tetangganya.

Yana mencoba memberanikan diri untuk melihat siapa yang telah memegang pundaknya.
Saat menoleh, yana hanya bisa terkejut. Tatapannya tidak bisa lepas dengan sosok yang ia lihat saat ini berada didepannya. Badannya menggigil dan juga wajahnya menjadi pucat pasi.
Hal itu karena dia melihat sosok yang menyerupai sang ibu namun dengan rahang yang patah berada didepannya. Tak kuasa lama-lama yana melihat sosok itu, dia kemudian berlari kekamarnya dan meninggalkan sosok seram itu didapur
Keesokan harinya, shaleh Nampak cemas dan juga bingung. Yana yang melihat suaminya bertingkah aneh itu menjadi penasaran apa yang sedang shaleh bingungkan.

Ternyata, saat yana bertanya. Shaleh langsung menyeretnya ke ruangan yang mereka bersihkan kemarin.
Penampakan yang aneh terlihat jelas didepan mata mereka. Tembok yang sudah di chat oleh yana muncul tulisan aneh bersimbol itu lagi.

Hari berlalu, kemudian ibu yana meninggal.
Yana menemukan sang ibu meninggal saat dirinya tengah memasak dan terdengar suara sesuatu yang jatuh dari kamar.

Ternyata itu adalah ibunya. Kondisinya sangat memprihatinkan. Sebab, ibu yana meninggal dengan keadaan mata melotot dan mulut menganga.
Sepeninggal ibunya, yana dan shaleh kemudian memutuskan untuk tinggal dirumah itu. mereka mengatur jadwal untuk pulang kerumah yana dan kerumah shaleh. Namun, perasaan meraka sangat tidak nyaman saat menginap dirumah yana.
Kejadian itu dialami oleh shaleh sendiri. Dalam tidurnya, shaleh didatangi oleh sang ibu mertua yang menyuruhnya untuk jangan pernah tinggal dirumah tersebut lantaran rumah itu sudah kotor.
Bahkan tak hanya sekali, shaleh sudah berkali-kali bermimpi sang ibu datang menyampaikan bahwa rumah itu tidak dalam keadaan yang baik-baik saja untuk ditinggali.

Bahkan sering juga shaleh diajak keruangan yang dipakai ibu mertuanya bersemedi tersebut dan melihat
sang ibu menuliskan tulisan tulisan aneh yang sama persis dengan tulisan tersebut memakai darah dari jari-jarinya. Semua terasa sangat nyata dan tidak seperti mimpi.
Beda cerita dengan yana, dia sering kali dengan mata kepalanya sendiri melihat ada seseorang yang memasak ditengah malam, mandi di kamar mandi saat dini hari dan juga nembang di latar rumahnya.

Sosok itu sering kali Nampak dan menyerupai sang ibu.
Karena dirasa rumah itu tidak nyaman. Maka yana dan shaleh memutuskan untuk merobohkan bangunan dan menyumbangkan tanah tersebut agar menjadi tanah makam warga desa tersebut.
Setelah itu, yana dan shaleh tinggal dirumah saleh dan beberapa tahun kemedian mereka dikaruniai anak kembar yang dinamakan dira dan diva. Mereka hidup bahagia.

SELESAI
***
jika terdapat kesamaan nama dan juga kesalahan tulisan mohon maaf sebesar-besarnya.

SEKIAN
salam horor.
selamat membaca.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with CERITA SISKA

CERITA SISKA Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @siskanoviw

Aug 3
RUMAH BEKAS MAKAM
Based On True Story

"Ojok wani melbu omahku lek gak nyowomu dadi taruhane"
(Jangan berani masuk rumahku kalau tidak nyawamu jadi taruhannya)

@bacahorror @IDN_Horor @threadhororr @ceritaht @P_C_HORROR
#bacahorror #bacahoror #horor #horror

*** Image
Ratih mencoba berlari ke lantai atas. Nafasnya yang sudah tidak bisa dikontrol lagi membuatnya sedikit kehilangan rasa sadar.

Namun, ada yang membuat ratih takut malam itu. Entah apa yang membuatnya berlari sehingga dia tidak memperhatikan langkah kakinya kembali.
Ratih berjalan mendekati pintu lantai rumahnya. Seolah ada yang ingin dia perhatikan dari atas lantai itu.

Benar saja tatapan ratih menjadi takut dan juga sangat tajam dengan apa yang dilihatnya dibawah, dihalaman rumahnya.
Read 129 tweets
Jul 9
ALAM SURO
(Kumpulan cerita yang terjadi pada bulan Suro)

Based On True Story

@HorrorBaca @bacahorror @IDN_Horor #bacahorror #horrortwt #threadhorror #ceritaserem #ceritahorror #horor

*** Image
PART 1 : JAMASAN PUSOKO (MEMANDIKAN PUSAKA)

Hari ini, edi sedang memperhatikan sebuah gudang kecil dibelakang rumahnya. Dia menatap serius pintu gudang tersebut.

Nampaknya ada yang membuat perhatiannya sangat amat serius.
Entah, apakah selama ini hanya firasat atau hanya halu yang lewat dipikiraannya saja ?

dirinya selalu mendengar benda-benda bergerak sendiri sampai menimbulkan suara gaduh pada bulan tertentu.
Read 103 tweets
Jun 21
PENUNGGU PUNDEN JENGGOLO
Based On True Story

Kejadian diluar nalar yang terjadi kepada beberapa orang yg tanpa ijin menarik pusaka di area situs jenggolo.

@bacahorror #bacahorror #bacahoror #horor #ceritaserem #ceritahorror #ceritaseram #urbanlegend Image
Waluyo yang sedang memandikan mobil juragannya sedang asik sekali bersiul. Rupanya, dia mulai bersiap-siap untuk pergi kesuatu tempat.

Terdengar suara aliran air dari selang yang keluar pelan dibawah mobil.

"durung mari ae yo ? Ndang cepet, selak dienteni mbah sunadi."
ucap pak seno.
(Belum selesai saja yo ? Cepat, kita sudah ditunggu mbah sunadi)

Rupanya pak seno sudah menjadwalkan janji bertemu dengan salah satu gurunya yang sangat dia hormati.

Mbah sunadi, beliau adalah orang pintar yang tersohor di daerah tersebut.
Read 55 tweets
May 28
HANTU NIPPON
(Hantu Tentara Jepang Tanpa Kepala)

Based On True Story

@bacahorror #bacahorror #horor #threadhorror #threadstorytimes #threadstorytime #Threads #Thread #ceritaserem #ceritahantu

*** Image
Sebut saja pak habibi. Beliau adalah seorang laki-laki yg bekerja sebagai satpam di salah satu sekolah menengah atas di Kota Malang.

Keseharian pak habibi sering sekali di sekolah. Dari pagi sampai malam itupun kalau semisal ada kegiatan sekolah yg diselenggarakan sampai malam.
Sekolah tersebut adalah sekolah paling unggul di Kota Malang. Bahkan, lulusan dari sekolah tersebut banyak sekali yang membawa prestasi gemilang.

Namun, disisi lain. Diantara telinga warga dan juga kalangan siswa siswi disana. Terdengar cerita mistis yang tersimpan didalam
Read 13 tweets
May 21
Jadi, berhubung banyak cerita yang perlu di post jadi aku ngepost yang udah dapet ijin dulu ya sama narasumber.

Nanti kalau brenti di tengah jalan pada tanya² kan kasian..

Oke, cerita ini aku mulai nanti habis magrib yaa..
Oke, pengalaman ini aku ambil dari kejadian yang memang dialami langsung oleh sahabat kerabatku.

Memang ya, aku slama ini gak pernah menceritakan pengalaman yang berbau gunung kecuali urban legend.

Kali ini kisah pendakian horor pertama kalinya akan aku tulis disini..
Read 101 tweets
May 15
MBAK SRI
BASED ON TRUE STORY

HANTU PEREMPUAN MUKA RATA PENGHUNI SALAH SATU KAMPUS DI MALANG.

@bacahorror #bacahorror #bacahoror #horor #threadhorror #Thread

*** Image
Mungkin, sebagian kalian yang domisili Malang pernah mendengar tentang salah satu hantu yang sosoknya agak umum di telinga ini.

Sosok hantu bermuka rata yang sering sekali menampakkan diri kepada sebagian pegawai maupun mahasiswa/i yang masih nongkrong surup² dikampus.
Sosok ini dikenal dengan "Mbak Sri".

Dulunya, sosok hantu bermuka rata ini sering menampakkan diri di sekitar Jl. Bandung - Jl. Veteran.

Kebanyakan, sebagian warga kerap di ganggu sosok ini di area TMP (Taman Makam Pahlawan).

Menurut kesaksian salah seorang warga dekat
Read 26 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(