"aku titip anak-anakku lek sampek aku gak dowo umur."
(aku titip anak-anakku kalau sampai aku tidak panjang umur)
ucap bu nia yang sudah lelah menahan sesuatu yang berada didalam raganya.
sesuatu yang tidak ada namun berjalan cepat didalam tubuhnya.
Dia tidak percaya apa yang selama ini dia alami. hingga sampai ada yang tega melakukan hal seperti itu kepadanya.
bu nia dengan raut wajah yang lelah melihat anak-anaknya yang nampak khawatir duduk di sofa
kalau saja saat itu dia mempercayai kata hatinya, mungkin saat ini dirinya sedang duduk manis dirumah. namun, sudah jalan takdirnya seperti ini.
takdir kotor yang menghampiri hidupnya dan takdir itu juga yang berjalan untuk menutup matanya selama-lamanya.
Malang sedang cerah. Bu nia sedang menjemur baju-baju yang sudah tiga hari belum dia cuci.
"alhamdulillah.. panas. ndang garing kumbahanku ini."
(alhamdulilah, panas. cepat kering cucianku ini) ucap bu nia dengan bahagia.
tiba-tiba terdengar suara orang yang datang.
saudara jauhnya yang saat itu bertamu ke rumahnya.
"bu... bu.. aku hayu... samean ndek endi ?"
(bu.. bu.. aku hayu.. kamu dimana ?)
hayu adalah saudara bu nia yang sudah tinggal di luar kota ikut suaminya. Bu nia senang sekali
mendengar suara itu.
"Ya Allah, hayu dateng. bagass.. liaa.. mbak hayu datang nakk" ucap bu nia yang senang sekali dan berlari memanggil anak-anaknya yang saat itu di kamar.
Bagas dan lia dengan cepat keluar dari kamar dan menghampiri hayu yang saat itu sudah duduk di ruang tamu.
Dengan cepat, bu nia memeluk saudara kesayangannya itu. "Lama kamu tidak kesini. Ibuk buatin nastar sama kastengel kesukaanmu."
Hayu membalas bu nia dengan pelukan
Hanya berkali-kali.
Rindu yang sangat amat terpendam dan terobati dengan sentuhan hangat terbayar sudah.
"Iya buk, aku kangen banget jajan buatanmu ini. Gimana buk ? Kabar sekolah juga ?" Tanya hayu
Bu nia hanya bisa bernafas pelan dan melihat hayu dengan tajam.
"ibu ini akhir-akhir ini kayak ndak enak gitu nafas. Dada tiba-tiba sesak. Nafas juga gak ada angin gak ada hujan sakit gak karuan. Apa mungkin faktor usia ya nduk ?" Tanya bu nia serius.
Hayu yang saat itu sedang menikmati nastar buatannya langsung menoleh kepada bu nia
Melihat wajah bu nia memang agak lain saat itu.
Sedikit pucat dan tidak seperti bu nia yg dia temui beberapa bulan yang lalu.
Hayu memperhatikan. Ada yg kurang sehat dibadan bu nia.
Seperti ada yg lain. Namun, hal itu hanya tertahan dalam batin saja. Selebihnya hayu hanya diam
"buk, lebaran tahun depan. Aku bikinin nastar lagi ya ?" Ucap hayu
Bu nia dengan semangat menjawab pertanyaan hayu. "Iyaa, nastar dan kastengel gak akan telat. Semoga kita semua masih diberi umur panjang." Ucap bu nia yang saat itu entah mengapa tiba2 sesih melihat hayu
Hingga akhirnya, terdengar suara sepeda motor dari luar rumah. Hayu hanya menoleh dan melihat dari jendela.
Bu nia hanya bisa duduk dan terdiam.
"Nanti jangan makanan dari dia." Ucap bu nia dengan cepat.
Hayu hanya terdiam dan hanya bisa mengangguk
Ternyata yang datang saat itu adalah tante bella. Bu nia yang saat itu biasa tiba-tiba seperti orang ketakutan saat saudaranya itu datang.
"Tante..." Ucap hayu
Tante bella hanya membalas sapaan hayu dengan senyum yang sinis
"mbak, aku ada perlu sama kamu. Repot apa enggak ??" Tanya bella
Bu nia hanya tersenyum dan menggelengkan kepala. Entah, apa yang sedang dibahas oleh dua orang itu.
Hayu hanya bisa memperhatikan dari kejauhan.
Bu nia kemudian menghampiri hayu dengan wajah yang layu.
Tante bella yang saat itu sudah selesai dengan urusannya langsung pergi begitu saja. Tanpa ada salam.
Hayu hanya bis terdiam dan menahan kelakuan tantenya yang masih sama saja saat itu
Kemudian hayu berdiri dan melihat nasi kuning yang diberi oleh tantenya tersebut.
"Kene tak pangane buk lek samean gak arep." Ucap hayu.
(Sini qku makan buk kalau kamu gak mau)
Namun, nasi kuning itu diambil cepat oleh bu nia dan kemudian ia taruh dimeja.
"yu, tante bella itu agak laen.. coba kamu cium bau nasinya. Bukan bau pandan. Tp bau menyan." Ucap bu nia tiba-tiba.
Hayu saat itu belum mengerti maksut dari ucapan bu nia. Namun, memang hayu sudah memiliki firasat aneh dengan tantenya yang satu itu. Sifatnya sangat aneh
Dia juga sering sekali mengirim makanan ke rumah ibunya. Setelah itu, keesokan harinya ibunya sakit dan tidak turun dari kasur sampai beberapa hari.
Namun, hayu selama ini hanya bisa menahan tanpa harus berbuat apa-apa. Karena tidak mengerti bahwa tante bella akan sejauh itu
Untuk menyingkirkan siapapun yang dirasa tidak menguntungkan baginya.
Sampai dia tega menghabisi nyawa sang kakak kandung dengan mengiriminya santet. Tak hanya kakaknya. Seluruh keluarganya yang tidak berpihak atau dirasa merugikan baginya akan disingkirkan. Hal itu dilakukan
Agar segala keinginannya terpenuhi termasuk masalah rumah dan warisan.
Entah, mengapa dia sampai gelap mata melakukan hal itu. Menghalalkan segala cara agar keluarganya segera tersingkir semua.
Sampai saat dimana bu nia dikabarkan drop dan tidak sadarkan diri
Pada foto ini, bu nia sudah sakit parah.
Namun, dia mengeluh bahwa ada yang bergerah di bagian perut dan punggungnya.
Saat di cek, tidak ada apapun yang berbahaya didalam tubuhnya.
Beberapa bulan sebelumnya.
Bu nia sangat kaget dengan apa yang dia lihat didepan rumahnya. Dia melihat kembang kenanga dan bungan kantil bertaburan dilatar.
Entah apa maksud dari ornag yang sengaja menabur bunga itu didepan rumahnya.
Namun, sejak saat itu. Bu nia sering sekali mengeluh sakit dibagian perut.
Yang menakutkan lagi, ada sesuatu yang bergerak didalam perutnya hingga dalam beberapa hari perutnya semakin membesar dan itu yang membuat bu nia merasa kesakitan.
Pada saat kondisi mulai memburuk.
Tiba-tiba terdengar suara yang begitu keras di atas genteng.
Dia mendengar seperti ada suara petasan. Namun, saat dilihat keluar. Tidak ada apa-apa apa. Atau ada benda jatuh yang berada di atas genteng.
Sudah berupaya meminta bantuan kesana kemari agar kesehatannya bisa kembali normal lagi.
Namun, dalam batin nia. Dia sudah telat untuk diberi pertolongan. Sepertinya, sudah banyak sekali kiriman kotor yang bersarang di dalam tubuhnya.
Hayu sangat iba sekali melihat kondisi sang bude. Miris hatinya melihat kondisi bu nia yang semakin memburuk. Hingga, suatu ketika dia meminta bantuan salah satu temannya yang memiliki kelebihan.
Dengan cekatan, dia meminta bantuan untuk melihat kondisi bu nia saat ini.
Apakah masih ada jalan untuk kembali hidup sehat seperti dulu kembali
Tara mencoba melihat seluruh tubuh bu nia dengan teliti. Dia mencoba untuk lebih dalam melihat lagi.
Namun, tara bernafas panjang.
Wajahnya melihat bu nia dengan serius.
"Buk, bagian yang ini sakit ?" Tanya tara
Bu nia langsung menoleh dan menganggung cepat.
Kemudian tara berjalan mendekati kedua kaki bu nia. "Disini juga sakit ?" dengan memegang kedua lutut bu nia.
Bu nia tiba² melotot dan menjawab dgn
Tatapan yang kosong.
Tara menghampiri hayu yang saat itu sudah bingung dan khawatir dengan kondisi bu nia yang semakin tidak ada harapan.
Tiba-tiba tara berbisik ke arah telinga hayu dan hayu kemudian menangis sejadi-jadinya.
"gimana mbak ? Apa ini lanjut aku bantu ?" Tanya tara. Hayu hanya bisa menangis dan melihat bu nia yang kondisinya semakin lemah.
"Ada cara cepat mbak bu nia biar bisa kembali seperti semula ?" Tanya hayu.
Tara menggelengkan kepalanya.
Tara tidak bisa menjawab dan memberi
Harapan apapun kecuali pasrah kepada snag pencipta.
"Aku bantu membuka pintu saja ya mbak ? Biar dia bisa kembali pulang ?"
Hayu hanya bisa pasrah dan mengangguk. Dia hanya ingin yang terbaik untuk bu nia. Kesembuhan yang hakiki.
Saat malam hari. Semua nampak biasa saja. Namun, terdengar suara laki-laki yang meraung di kamar tersebut.
Diwaktu yang bersamaan. Bu ani melihat ke arah salah satu sudut yang mana bagas dan lia tidak melihat apapun disana.
Kemudian perutnya mulai
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
OMAH MAMA adalah salah satu cerita horor yang akan aku tulis selanjutnya. Omah mama adalah salah satu cerita tentang sebuah rumah yang dijadikan sebagai tempat rumah “singgah” ratu pantai selatan.
Rumah ini terletak sedikit nylempit (terjepit) di antara rumah-rumah yang berada di Kabupaten Malang. Namun, rumah ini ada dan berlokasi di salah satu desa di Kabupaten Malang.
Jadi, dulu itu di sekitar alun-alun balaikota Malang ada salah satu museum yang pengen banget aku kunjungi dan museum itu adalah Museum Tempo Doeloe ini.
Akhirnya, aku sama temanku cewek memutuskan untuk main kesana pas hari senin karena saat itu pas aja
Gak ada jadwal kuliah dan juga menghindari keramaian saat weekend.
Brangkatlah kami ke museum ini.
Naik motor dan suasana malang saat itu grimis² dingin.
Cerita ini akan membawa kalian kembali ke tahun 2005, dimana ada pengalaman menyeramkan yang dialami oleh satu kelompok yang saat melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yaitu KKN (Kuliah Kerja Nyata) diganggu oleh pocong.
Mungkin, bayangan kalian mereka diganggu oleh satu pocong yang selalu berdiri dipojokan ruangan, dipinggir jalan dan menampakkan diri dari kejauhan bahkan bisa juga mereka menampakkan sebagian tubuh mereka dijendela.
Ini karena aku ada waktu luang jadi mau nulis cerita horor yang pernah terjadi di terowongan gumitir jember.
Kalian pernah kesana ?
Gumitir sekarang udah move banget suasananya. Tapi, tahun lalu ada salah satu wisatawan yang diganggu makhluk yang menghuni trowongan itu
Awal mula ceritanya :
Beni dan keluarganya hendak berlibur ke banyuwangi. Karena rumahnya ada di jember jadi dia lewat jalur gumitir ke Banyuwangi.
Singkat cerita, si bapaknya beni itu pengen berhenti sejenak dan pengan ke rest area di cafe gumitir juga pengen banget jalan²