Profile picture
Cania @Cittairlanie
, 24 tweets, 3 min read Read on Twitter
KERAP GOLPUT, JENAZAH PRIA INI SUSAH DIKEBUMIKAN DAN MULUTNYA TIDAK BISA MENUTUP KARENA DIPENUHI KECEBONG.

🔥🔥🔥 A Thread 🔥🔥🔥
So, tahun Pemilu udah dateng nih. Saya jadi tertarik bahas golongan yang kerap dicap "cacat moral" oleh masyarakat, yakni G̶o̶l̶o̶n̶g̶a̶n̶ ̶K̶a̶r̶y̶a̶ Golongan Putih (Golput) alias gak ikut milih. Mereka sering dituduh apatis, gak patriotis, gak demokratis, dan gak romantis.
Kalo ada yang mau berpikir begitu sih boleh aja, cuman saya gak setuju. Bagaimanapun juga, tidak memilih adalah bagian dari pilihan bebas warga negara yang justru harus sepenuhnya dijamin dan dilindungi dalam sistem politik demokrasi.
Jadi, di sini saya bukan mau mengutuk orang-orang yang Golput, apalagi sampai menuduh mereka anti politik. Golput adalah sebuah pilihan politik yang jelas politis. Cuman saya mau sharing perspektif aja nih, kenapa menurut saya sebaiknya tidak Golput.....
Bukan, bukan karena azab kok. Coba kita telaah bareng ya. Di setiap Pemilu (mencakup segala ragamnya ya; milih Anggota Legislatif, Kepala Daerah, maupun Presiden dan wakilnya), akan selalu ada yang menang dan kalah.
Apa sih yang dicari dari Golput? Idealisme? Gak mau tangan Anda ikut kotor karena terlibat memasukkan penjahat ke dalam kekuasaan? Sikap ideal kayak begini emang keliatannya teguh berprinsip, tapi saya rasa kurang strategis.
Kalo mau menunggu Negara bubar kayaknya masih jauh. Sebagian besar orang males berubah yang ekstrem gitu, karena masing-masing sudah menyusun kartunya sendiri dengan kerangka aturan main yang ada sekarang. Ini mesti diterima sebagai sebuah realitas.
Golput Anda tidak akan membuat Negara bubar.

Negara akan tetap berjalan. Pihak yang satu akan tetap lebih berkuasa dari pihak yang lain dan lebih berpengaruh dalam pembuatan keputusan.
Dengan segala kechaosan, kecacatan, dan kengawurannya, sistem akan tetap beroperasi menggunakan uang pajak hasil kerja kita, dan kita akan tetap tunduk dalam aturan main yang diberlakukannya.
Memilih untuk Golput, di satu sisi bisa dilihat sebagai sebuah idealisme mulia karena telah tidak melegitimasi setan untuk memegang otoritas atas kehidupan masyarakat...
Namun di sisi lain bisa dilihat sebagai kejahatan pembiaran pada sesuatu yang lebih setan (dari alternatif pilihan lainnya) untuk berkuasa.
Prinsip "pilih setan yang lebih mendingan tingkat kesetanannya" (pick the lesser of two evils) bisa lebih strategis dan bermanfaat bagi kehidupan bangsa, walaupun gak ideal.
Dalam politik, gak pas kalo pake gaya "mencari teman", lebih pas pake gaya "menghindari musuh". Ketimbang mencari & memilih yg sesuai segala-galanya dgn nilai-nilai dan sikap politik Anda (yang sudah pasti GAK ADA di kertas suara), lebih baik jgn pilih yg paling jauh dari itu.
Mengalah pada idealisme emang berat, tapi ada kalanya kalo gak dilakuin bisa gawat.
Liat aja tuh fenomena terpilihnya Trump di Amerika, di mana salah satu pihak yang berjasa adalah Golput-ers Demokrat yang gak mau milih karena menganggap Hillary GAK IDEAL. Apparently, selebtuit rambut oranye itu tampak sangat ideal dengan segala tuit halunya. Hehehehe.
Coba deh sebelum Golput, pikirin ini: Apa iya dari semua calon gak ada yang udah jelas-jelas tingkat kesetanannya paling setan? Kalo udah nemu, jangan pilih dia. Kasih suara Anda ke lawannya.
"Untuk Pileg gimana? Calonnya banyak banget, bikin pusing!!"

Bisa filter dari parpolnya. Cek track record sikapnya dalam berbagai produk legislasi. Lihat kecenderungan tipe perundangan yang diusung/didukung/ditolak kayak apa.
Lebih bagus lagi kalo sempat break down sampe ke orang per orang (caleg). Cari tau track recordnya.

Habis itu, urutkan dari yang tingkat kesetanannya paling tinggi sampe rendah. Pilih yang paling rendah.
Googling beginian sekali-kali dalam 5 tahun gak berat lah ya.. stalking gebetan aja bisa tiap hari 😜
Berlaku juga untuk memilih kandidat Kepala Daerah dan Presiden-Wakil Presiden. Jangan pilih kandidat yang sikap politiknya paling jauh dari—apalagi menegasi—nilai-nilai atau prinsip moral yang Anda dukung. Pilih lawannya. Saya pikir cara ini jauh lebih strategis daripada Golput.
Kalo kata Awkarin MKOM sih:
In politics, ONE ENEMY AT A TIME, dude.
Kita punya banyak musuh di ruang publik (ketimpangan, kebodohan, kekerasan, radikalisme, dst), tapi kita tidak punya kandidat yang bisa menghabisi semuanya sekaligus.
Maka, kita tentukan mana musuh prioritas dan pilih kandidat yang tidak menyuburkan keberadaannya—lebih baik lagi kalo punya senjata ampuh melawannya.
Sekali lagi, saya menghormati sepenuhnya keputusan rasional Anda untuk Golput, jika memang sudah mantap bersikap demikian. Saya hanya mencoba memberikan sudut pandang lain yang barangkali bisa menjadi pertimbangan.

Terima kasih sudah menyimak 😘

Ttd,
Cania Anak Tik Tok.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Cania
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($3.00/month or $30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!