Selamat malam semua
Gw masih dalam suasana berkabung, jadi malam ini gak akan cerita #memetwit..
Maafkan..☺️
Tapi sebagai gantinya, gw akan cerita singkat tentang perjalanan pertemanan gw dengan salah satu sahabat terbaik yang (pernah) gw punya..
Semoga ada hikmahnya.
Makan di Hanamasa, makan di Solaria, nonton di XXI pondok indah, dan lain-lain, semuanya beliau yang pertama kali ngajak gw ke tempat-tempat itu..
Dan kalau harus menginap, gw akan bermalam di rumahnya.
Bayu, sebagai "manajer" gw, malah paling duluan lari tunggang langgang hingga ke tempat parkir, ketika gw dan mas Haryo terguling-guling di "senggol" gendoruwo..
😂😂
Oh iya, gw pernah cerita salah satu petualangan "seram" bersama Bayu:
~~~
Hingga dimulailah kisah yang cukup menyedihkan setelah Idul Fitri kemarin..
Bayu adalah anak pertama dari lima bersaudara, dia yang harus menggantikan peran almarhum.
Bayu terlihat cukup terpukul dengan kepergian ayahnya. Beberapa kali dia curhat mengenai "beban" yang harus dipikul.
Hingga pada suatu hari, ada pertanyaan yang tiba-tiba keluar dari mulutnya..
"Men..., gw keliatannya gimana sik? Sehat gak? Umur gw panjang gak? Apa gw bentar lagi meninggal?"
Umur di tangan Allah dan menjadi rahasiaNya, itu mutlak gak bisa ditawar lagi.
Tapi knapa bayu nanya begitu? Karna sejak lama bayu tau kalau gw punya "kebiasaan"
Apa itu?
Ketika bayu tanya hal itu, gw langsung lemas karena langsung "terlintas" jawabannya, dan bayu melihat gelagat gw,
"Lo keliatan kuyu, gak sehat. Mulai sekarang lo kurangin rokok. Trus ikut olahraga bareng gw. Kita sama-sama jaga kesehatan ya" Begitu ucap gw sambil berusaha mengubah topik pembicaraan.
~~~
Dan entah kenapa juga, yang akhirnya gw pilih adalah kemeja warna hitam.
Sampai ketika, beberapa hari kemudian istri Bayu mengabarkan kalau suaminya masuk rumah sakit.
☹️
Langsung gw berangkat menjenguknya malam itu juga.
Menurut diagnosa dokter, jantung Bayu bermasalah...
Singkat cerita, kira-kira satu minggu yang lalu jantungnya harus dipasang alat bantu, karena kemampuan bekerjanya hanya tinggal 30%. Keluarga sudah diminta untuk mulai mengikhlaskan.
Menurut adik-adiknya, beliau sudah mulai bisa berjalan pelan-pelan walau hanya sebatas di halaman rumah.
~~
Kemeja itu tersimpan rapi di lemari sejak dibeli, gw gak mau memakainya, takut akan ada "sesuatu" terjadi dengan Bayu.
Gw percaya firasat, gw kenal banget dengan diri sendiri. Gw yakin kemeja hitam itu ada bukan tanpa alasan.
Hanya ada satu tersisa, kemeja hitam itu.
Dengan berat hati, hari selasa yang lalu, gw memakainya, dan mengucap bismillah dan berdoa, berharap gak terjadi apa-apa.
Biasanya, baju yg habis dipakai langsung gw masukkan ke keranjang pakaian kotor. Tapi kali ini gak begitu, tanpa sadar gw malah menggantungnya lagi di lemari, seperti yang akan di pakai lagi.
Malamnya gw tertidur, tanpa ada firasat apapun..
Sampai sekitar jam 5.30, ada whatsapp masuk dari istri Bayu, yang mengabarkan bahwa suaminya menghembuskan nafas yang terakhir pada jam 03.05 wib.
Innalillahi wainaillahi rojiun..
Gw langsung berangkat ke rumah duka, mengenakan kemeja hitam yang akhirnya gw tau gunanya untuk apa.
~~~
Mengajarkan gw untuk ikhlas, menahan emosi, menahan nafsu, dengan cara yang sama sekali gak menggurui.
Mengajarkan dengan menggunakan tubuhnya sendiri.
Sekarang mungkin masih bisa bernafas dengan baik, tapi gak tau apa yang akan terjadi esok, lusa, minggu depan..atau kapan,
Yuk kita mulai pergunakan dengan baik waktu yang tersisa, minimal jaga kata dan laku, selagi masih bisa..
☺️
Salam
~Brii - Bayu~