Thread by @maximvs09

1. Thread ini utk menjelaskan sedikit korelasi pertumbuhan ekonomi dgn kemiskinan dan kesenjangan ekonomi. Apakah otomatis kemiskinan hilang jika pertumbuhan ekonomi tinggi?
Yth . @TheArieAir @aewin86 @Sarah_Pndj @RinjaniJB @natalsetio @EhlerterYtrdza @D4Ni3L_Pu @Dwiyana_DKM

2. GDP per capita telah meningkat dari $857 thn 2000 jd $3,603 2016. Indonesia mempunyai penduduk ke 4 terbesar di dunia, peringkat 10 ekonomi terbesar di dunia dari segi purchasing power parity, anggota G-20.
yth @Rizma_Nov @04Nakula @ApriliaLin

3. Indonesia adlh negara berkembang dgn pendapatan menengah telah berhasil mengurangi kemiskinan dengan menekan tingkat kemiskinan lebih dr separuh sejak 1999 jd 10.9% di 2016. Namun, di laporan Bank Dunia 2015, ketimpangan ekonomi di RI meningkat pesat sjk 2000.

4. Pertumbuhan ekonomi yang ada lebih dinikmati oleh 20% penduduk terkaya daripada 80% masyarakat umum lainnya dgn jumlah total 250 juta saat itu.

5. Pertumbuhan ekonomi Indonesia saat itu menduduki urutan ketiga tercepat di antara negara-negara anggota G20. Sejak 2000 hingga 2017 Produk Domestik Bruto Indonesia (PDB) per kapita meningkat rata-rata 4% setiap tahun,China dan India, masing2x tumbuh 9% dan 5,5% per tahun

6. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia jg dibarengi dgn ketimpangan tinggi antar penduduk. Hal ini tercermin dalam indeks Gini ratio yg mengukur ketimpangan dalam sebuah negara dari 0 (kesetaraan sempurna) s.d 100 (ketidaksetaraan sempurna).

7. Ketimpangan atau kesenjangan yg dimaksud disini antara penduduk kaya dengan penduduk miskin. Semakin timpang, semakin jelek unsur pemerataan ekonomi nya. Jadi, Gini ratio ini sebaiknya 0.

8. Data dari Bank Dunia mengungkapkan Gini ratio Indonesia meningkat dari 30.0 pada dekade 1990-an menjadi 39.0 pada 2017. Ketimpangan mulai meningkat sejak 1990.

9. Krismon tahun 1998 sempat menurunkan ketimpangan karena krisis tersebut berdampak signifikan terhadap kalangan orang kaya pada saat itu. Namun, kesenjangan kembali meningkat cepat pada era Megawati dan SBY.

10. Dari data diatas, Gini ratio naik dr 31 di 2001 jd 41 di 2014. Ini fakta. Gak ada kaitanya dgn membully mantan atau mantan-mantan. Mohon maaf nih @Abaaah @RachlanNashidik @PDI_Perjuangan

11. Di laporan Bank Dunia 2015 disebutkan 20 % kelompok kaya tsb adlah mereka yang pendapatan bersih per tahun di atas US$3.600 atau Rp 52.6 juta dan pengeluaran per hari nya sekitar US$10 hingga US$100 untuk makanan, transportasi, dan perlengkapan rumah tangga lainnya.

12. Saat ini, setidaknya 70 juta orang di Indonesia termasuk dalam golongan kelas konsumen 20% tsb. Kelompok ini diperkirakan mencapai 135 juta orang pada tahun 2030, kira2x setengah dari total penduduk Indonesia.

13. Sejak 2000, kelompok tsb semakin berkembang karena pendapatan mereka meningkat. Mereka mempunyai pendidikan tinggi dan permintaan pasar terhadap pekerja profesional terampil meningkat.

14. Namun, di sisi lain mereka yang berpendidikan rendah semakin sulit mengakses lapangan kerja. Mereka terjebak dalam pekerjaan dengan gaji rendah. Biasanya mereka adalah petani, nelayan, pekerja sektor informal.

15. Upah mereka lebih lambat kenaikkannya dibandingkan dgn gaji pekerja terampil, ketimpangan ekonomi di Ina melebar.

Tingginya ketimpangan mengakibatkan kelompok berpendapatan rendah tidak mampu mengakses kebutuhan dan pelayanan dasar seperti makanan, kesehatan dan pendidikan.

16. Hal ini berdampak buruk bagi masyarakat & memperlambat proses pembangunan manusia yg diukur dgn Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Ada empat kategori IPM:
- sangat tinggi (IPM lebih dari 80),
- tinggi (antara 70 dan 80),
- sedang (antara 60 dan 70)
- rendah (di bawah 60).

17. Indonesia termasuk dalam kategori pembangunan manusia SEDANG berdasarkan data United Nations Development Programme (UNDP).
Pada thn 2000 IPM RI : 60.4, di tahun 2010 menjadi 66.2, meningkat rata2x 0,92% per thn. Gini ratio selama periode itu adalah antara 31.0 dan 38.0.

18. Dari tahun 2010 hingga 2014, IPM Indonesia tumbuh jauh lebih lambat, 0,78% per tahun karena ketimpangan ekonomi saat itu lebih tinggi. Pada masa kepresidenan SBY periode kedua, Indeks Gini naik menjadi 41.0.

19. Pembangunan manusia (IPM) sebuah negara tergantung pada dua pendorong utama: pertumbuhan ekonomi dan turunnya ketimpangan antar penduduk. Pertumbuhan ekonomi dpt diwujudkan SBY, ketimpangan tidak TURUN.

20. Selama Jkw berkuasa, Gini ratio berhasil diturunkan ke bawah 40.0. Angka terbaru menunjukkan 38.9 di Maret 2018. Penurunan Gini diikuti dgn perbaikan IPM 2015-2018. Peningkatan pesat ada segi kesehatan, pendidikan dan penghasilan individu. Liat SS.

21. Mengapa SBY tdk sukses menekan kesenjangan namun berhasil meingkatkan IPM?

Mari kita kupas.
SBY fokus pada pengentasan kemiskinan secara progresif. Anggaran kemiskinan mencapai 7% tahun 2014, meningkat dari 5,7% pada tahun 2011.

22. Program SBY berupaya memberdayakan masyarakat melalui bantuan pendidikan, kesehatan dan kredit mikro. Jkw memutuskan untuk melanjutkan program SBY dengan program pengentasan kemiskinan meningkat dari 9% menjadi 12,8%.

23. Tidak hanya memprioritaskan pembangunan rakyat, Jkw juga membangun infrastruktur dalam mengatasi ketimpangan.

Menurut saya, inilah alasan mengapa strategi Jokowi lebih efektif daripada SBY dalam menangani ketimpangan.

24. Jkw menaruh perhatian ekstra pada 30 proyek prioritas, termasuk proyek Palapa Ring, jalur kereta api Trans Sulawesi, dan jalan Trans Papua.

Ada Program Indonesia Pintar yg memberikan bantuan uang tunai kepada siswa keluarga kurang mampu usia 6 hingga 21 tahun.

25. Per Oktober 2017, lebih dari 17,9 juta kartu program pinter tlh didistribusikan dari target 19,7 juta. Kurikulum pendidikan kejuruan jg dirombak dgn melibatkan dunia usaha.

TERUSKANLAH YANG SUDAH BAIK agar ketimpangan TURUN sesuai amanat UUD'45.

Salam.
(mohon koreksi)

26. Btw, GINI RATIO itu hrs turun lho. Kalo naik malah jelek.
IPM kebalikannya. Jangan salah mengartikannya.