Profile picture
dr. Gia Pratama @GiaPratamaMD
, 63 tweets, 10 min read Read on Twitter
How I found my wife..

Jodoh itu benar Allah yg menentukan, bukan murni hasil keegoisan keinginan kita. You can do anything as hard as you can do tapi pada akhirnya Allah tau yang terbaik untuk kita.

Dan ini adalah cerita bukti kisah nyatanya.
Kisahnya berawal bbrp tahun yg lalu, stelah saya jd dokter, saya berpacaran dgn seorang perempuan,

dia-yg-namanya-tdk-boleh-disebut adalah slh satu finalis kontes kecantikan, salah satu lulusan trbaik dari Univ terkenal, and She is blessed with a nice, humble,and wealthy family.
Cantik, Pinter, Kaya, siapa yg ga bangga punya pacar kyk gini? bgtu pula saya saat itu. Tp Stiap bertemu Otak saya dibuat bekerja keras berpikir mengimbangi isi pikirnya dan yg paling kerja keras adalah bagaimana caranya agar dia tetap bangga punya pacar seperti saya.
ada yg bilang cantik itu relatif trus nanya ini cantiknya kayak apa, Oke biar ada bayangan, dia mirip Alexandra daddario tapi matanya coklat.
Everything went well, saya bahagia sekali saat itu, dia jg sama2 pencinta bola, walau sayangnya dia fans liverpool, but we watch football together, kdg di luar, kdg di rmhnya yg Ampun Gedenya. Klo saya sampe bilang 'ampun' percayalah, itu artinya gede bgt.
Waktu itu Kita saling sayang, atau lbh tepatnya saya mengira kita saling sayang. Yg pasti saya yang sayang bgt. Dia cewe pertama yg saya publish ke sosmed saya, and itu big deal buat saya, krna saya paling anti pamer ketidakpastian.
Keluarga kita jg sdh sgt dekat. Papa mamanya dgn org tua saya Dan Adik2nya yg ada 4, smuanya baik2 dan pinter2.

Suatu saat kita mmutuskan utk jln2 ke Eropa, tp jgn bayangin cuma prgi berdua, saya dibesarkan dari kluarga yg konservatif, blh pcaran scara trbuka aja udh bersyukur.
Kita ke Eropa brsma keluarga, saya skeluarga ber4, dia ber 6 sm ibunya dan adik2nya. Kita akan prgi di minggu2 saya Ulang tahun. Rencananya ke beberapa negara. Dan saya bnr2 excited banget sama prjalanan ini. Saya siapin smuanya, smuanya, smpe hal kecil kyk baju apa utk kota apa.
Sebulan sebelum brngkt, tiap hari saya mikir, apa yg seru disana, apa yg bisa menakjubkan dia disana, dan apa yg bkl bikin dia tersenyum bahagia disana. kebetulan saya udh beberapa kali kesana, yakin sih ga bakal nyasar, tp saya pgn ini jd liburan menyenangkan yg sempurna.
Semua hal tentang perjalanan itu saya perhatikan, satu yg malah lupa saya perhatikan, dia.

Krn saya akan cuti panjang, maka saya jadi jaga rs bertubi2 menggantikan libur panjang itu, ketemuan jd jarang, chat jg less intens, and somehow, dia jg jd lbh sibuk sm tmpt krja barunya.
Seminggu sebelum brgkt,
visa U.K jadi, visa Schengen jadi,trus liat paspor keisi visa hati saya membuncah, wiihh bener2 jadi nih berangkat. Saat itu bener2 ga ada waktu yg pas buat ketemu, jd kita cuma bisa ktmu ya pas hari-H di Bandara.
Saat itu saya sudah merasa sedikit aneh sama sikapnya, tp pikiran ini ketutup sama Serotonin dan Endorfin yg membanjiri otak laki2 saya.
Yg saya lakukan malah ngafalin rute, telfon temen disana, buka google earth, pokoknya make sure everything will be alright.
Hari-H tiba, kita ber 4 udh udh smp bandara, bberapa mnt kmudian kluarganya datang, trus kita salam2an, dia ga ada, kata ibunya dia nyusul pulang kerja. Stgh jam blm jg dtg, saya wa, "km dmn?" Dia ga jawab.
Saya mulai khawatir takut dia knp2 di jalan. Saya telfon, lalu diangkat. "Km baik2 aja?" Dia jawab "iya, bntr lg smpe, duluan aja check in". Kita smua masuk ke dlm lalu antri check in. Pas kita di counter, dia dtg. Saat itu saya bener2 smpe mngucapkan "Alhamdulillah" di dlm hati.
Dan mulailah penerbangan tengah malam ini, sampe di kursi dia cuma bilang "aku ngntuk, aku tidur ya" saya trsenyum mengangguk, Saya? Eyes wide open, ngeliatin dia yg selimutan, ngeliatin film di monitor dpn saya dan ngeliatin bintang2 yg cerah bgt dari jendela. gitu aja smp pagi.
Besok paginya saya bangunin dia sholat subuh, saya ke kmr mandi, cuci muka, gosok gigi. Ngeliatin muka yg ada di kaca dpn, "Gi, this is the trip you've been waiting for, take a deep breath and smile". And then I Smile, kmbali ke tmpt duduk dan minta coklat panas ke pramugarinya.
"Good morning, my lady" sapa saya ke dia sambil senyum menyeruput coklat saya. Trus dia ngulet smbil senyum tipis, "good morning too". "Nih biar km bangun" saya pasangin headset di kepalanya. Lagunya daftpunk mengalun ke telinganya, senyumnya sedikit melebar.
Pengumuman terdengar di kabin, sbntr lagi akan mendarat di kota pertama di perjalanan ini, kotanya Prince Harry, London. Saya smngat berapi2. Krn Saya sm dia pencinta Game of Thrones, She is definitely a Lannister, and I am more of a Stark. For me London is like King's Landing.
London itu luar biasa, Vibrant yet peaceful and historical city. Kota multikultural tapi juga Inggris bgt dgn British accent trdengar disekeliling kita, Disana saya, dia dan keluarga menghabiskan waktu beberapa hari, saya menjalankan semua yg saya rencanakan berminggu2,
Di salah satu hari, kita pergi ke Buckingham palace, wesminster abbey and Big ben, ditutup dgn Naik London eye. It was very beautiful.
Dia blm prnah kesini, jadi Ekspektasi saya, minimal level of excitement dia setara lah sama saya, kenyataan yg terjadi, 10% nya aja engga.
Saya kembali ke penginapan dengan kepala penuh pertanyaan, self blaming, saya kurang apa tadi jelasinnya? Dimana saya kurang seru ceritainnya? Apa td saya terlalu merhatiin ibu sm adik2nya jadi ke dianya kurang? Gitu terus smpe otak saya capek sendiri trus ketiduran dgn lelap.
Bsk paginya kita pergi ke Stasiun St. Pancras, kita mau ke Kota Paris, naik kereta api, kereta ini keren,dipertengahan jalan, saat kita masih di daratan Inggris tiba2 masuk ke terowongan bawah laut selama stgh jam berjalan di dasar laut lalu mendadak muncul di daratan perancis.
Smpailah kita di Kota Paris, Kota Estetis nan Romantis, Kota cahaya tmpt jutaan org dari sluruh dunia memadu kasih & mmpermanenkan Cintanya. Bngunan2 kokoh berusia ratusan tahun memenuhi boulevard2 yg berjajar dari sgala penjuru mngarah ke satu titik ikonik Dunia, Menara Eiffel.
Keindahan ini akan menusuk kalbu siapapun yg dtg kesana tanpa peduli apakah ini kali prtamanya atau utk yg dtg kesekian kalinya.

Tapi Saya liat dia lebih fokus sama Handphonenya lengkap dgn wajah datarnya, Tetap Cantik,tp dingin dan tanpa ekspresi, mirip bgt sama Maleficent.
Suasana 'mendung' yg menaungi kota ini sebisa mungkin saya kasih 'matahari' tapi yg terjadi teman2? 'Awan' malah tambah pekat,
teman2 tau menara Eiffel yg indah dan gagah itu? Rasanya keliatan jadi kyk menara Sutet aja.
Saya mulai emosi, dalam hati saya teriak, kamu ni mau coba bikin aku marah?
Tapi ya karena sayang walau sedih dan kecewa saya berusaha maklum.
Negara berikutnya adalah Swiss, disana kita pergi ke Gunung Titlis, pegunungan es abadi. Gunung yg tdk perlu kita daki utk sampai ke puncaknya. Cukup naik kereta gantung raksasa yg muat puluhan orang selama 20 menit, maka kita akan sampe di ketinggian 3000 meter.
di atas sana indaaahhh sekali, putih salju menutupi puncak2 gunung sekitar sejauh mata memandang. tempat yg paling pas untuk melamar.
tiba2 ada yg nepuk2 pundak saya, saya nengok kebelakang, "Haii.. " dia TerSenyum, saya kaget, itu senyum termanis dan terindah dia sepanjang perjalanan ini. Senyum yg bener2 saya tunggu2. "Haii" saya senyum balik, "Indah ya tempatnya.." katanya.
"Iya, tp ada lagi tempat paling indah, aku mau tunjukkin ke km"
Dgn semangat Saya bawa dia ke tempat titik favorit saya di gunung tersebut, tebing deket jembatan gantung, background viewnya amazing. "Dari sini, seluruh pegunungan Alpen bisa keliatan.."
saya melirik matanya, itu mata takjub yg saya tunggu2 selama ini. "Iya, indah bgt.. " kata dia sambil memasukkan tgnnya ke saku jaketnya krna kedinginan. Refleks saya ingin merangkul, trus dia tiba2 merubah posisi badannya, "Aku mau ngomong sama kamu.. "
saya pelan2 menurunkan tgn saya lagi
"iya.. ".

Dia menatap mata saya dalam2 trus bilang. "Kayaknya kita temenan aja deh.. "

Jantung saya berhenti beberapa detik, nafas saya tercekat, Rasanya kayak kena 5 tombak yang nusuk sekaligus.
dan setelah beberapa detik saya cuma sanggup menggerakkan bibir saya utk berkata, "kenapa? "

Trus dia jelasin semua alasannya non stop, bener2 tanpa berhenti, kalimat satu bersambung dengan kalimat lainnya dengan nada lirih tapi penuh semangat,
semangat yg saya harapkan dari sejak awal berangkat. Tp bukan semangat seperti ini, bukan begini..

kata2nya terdengar jelas diawal, tapi makin lama saya hanya sanggup melihat bibirnya bergerak2, tanpa ada satu katapun yang terdengar.
Yg terdengar keluar dari bibirnya malah lagunya Usher

"So why don't you go your way
And I'll go mine,
Live your life, and I'll live mine
You'll do well, and I'll be fine,
Cause we're better off, Separated.... "
Kepala dan tubuh saya pun mendadak terasa ringan melayang tdk menjejak. Dia tdk bergerak satu senti pun tapi saya seperti melihat tubuhnya perlahan mengecil dan menjauh.

Inikah lepas nyawa?

Saya kembali ke Bumi setelah dia memegang tangan saya sambil bilang "Maafin aku.. ".
Saya mengangguk lalu bilang
"I will not stand in your way.. ". dia membalikkan badan lalu pergi menjauh meninggalkan saya, jalan menuju kereta gantung utk turun gunung dgn tanpa menoleh lagi sedikitpun.
Saya berdiri kaku disana, di puncak gunung es, membeku.

have you ever wanted to cry but no tears came out so you just stare blankly into space while feeling your heart breaks into a million pieces?

I'm still alive but I'm hardly breathing.
Saya terduduk dengan kedua lutut kaki tertekuk di depan dan tangan memeluk lutut.
Entah berapa puluh menit saya disana mengumpulkan kembali serpihan diri saya.

"I thought that I've been hurt before,
But no one's ever Left me quite this sore.
Your Words cut deeper than a knife.
Now I need someone to Breath me back to life.
You watch me Bleed until I can't breathe. "

"Astagfirullah sakit bgt ini ya Allah, maafkan hamba bila pernah menyakiti hambaMu yg lain, mungkin saya memang pantas menerima ini, saya ikhlas."
Saya lalu berdiri, menarik nafas dalam dan berjalan menuju kereta gantung, masih dgn tatapan kosong mirip Zombie. Saya turun gunung, lalu naik bis menuju hotel.

Di Lobby hotel, saya melihat ada bpk2 org indonesia, duduk di sofa tp dengan 1 pantat terangkat.
Lalu saya sapa "pak, bpk org indonesia?". "Iya betul", "pak, bpk knp duduknya gitu?". Trus dia jawab dgn wajah meringis, "Iya nih, saya Bisulan!"

"Oh pak kebetulan saya bawa alat2 buat nyembuhin Bisul, bpk mau saya bantuin?". "Km dokter? Ya boleh2".
"Ok, pak." Saya lalu lari ke kamar ambil alat2 trus bersama bapak td dan istrinya dan anak2 dan keluarganya ke kamarnya.

Ga Usah Detaillah ya. Intinya nanah bisulnya saya keluarkan lalu saya kasih betadin trus saya tutup pake kassa steril. Saya berikan obat minum.
Ehh, ternyata bpk itu sembuh, bisa duduk normal lagi, seneng bgt dia.

Saya lalu diantar ke lobby, disana bpk itu ketemu papa mama saya kenalkan dan saya kembali ke kamar.

Bpk itu bilang ke Papa saya, anak bapak dokter yg baik bangett, gimana klo buat keponakan saya aja?
Papa hanya senyum2 trus tukeran nomer telfon.

Teman2 tau? keponakan bapak itu adalah Syafira, istriku sekarang.
Tapi Apakah saya memikirkan jodoh saat itu? Boro2! Ini saya msh di "Neraka dunia". Abis Swiss masih ada dua negara lg yg mesti kita kunjungi, Austria dan Jerman. Asli itu di jln garing banget, Awkward Total, saya ga tau mau ngomong apa, dan dia jg sibuk aja ketawa2 sama adik2nya.
Clearly enjoying the trip tanpa saya. Masalahnya kita semobil. Yg netralisir suasana cuma mama saya yg ngobrol sm mamanya.

Vienna ibukotanya Austria yg Elegan terasa seperti olesan body lotion bengkoang di mata saya. Krna dia lewat2 depan saya like I wasnt even there.
Last stop Germany, negara Raksasa Eksport dunia. Penghasil deretan mobil mewah dunia, BMW, Mercy, Porsche, Audi, Maybach, VW dll. Kita ke dua kota, Munchen lalu Frankfurt.

Di kota terakhir ini saya memutuskan tidak sepesawat pulang, saya extend di Eropa.
Jd mereka semua kembali ke Indonesia, saya naik pesawat ke Amsterdam, Belanda. Di Airport Frankfurt inilah saya terakhir ketemu dan ngeliat dia, sejak saat itu no contact, no Line, no Wa, no sms whatsoever. Gone, hilang kyk ditelan bumi,
saya ga mau hubungi dia duluan dan sampai saat ini juga dia ga pernah hubungi saya. Saya ga tau kabar dia sekarang dan ga cari tau, Klo ini viral, mungkin dia akan baca, tapi ya ga akan peduli juga, its completly over. Faedah saya cerita ini bukan utk dia tau.
saya ke Belanda, beberapa hari disana, saya keliling kota Amsterdam menelusuri kanal2nya jalan kaki mengasihani diri saya sendiri, saat itu saya bener2 ngerasa ga berharga, kyk sampah, rejected, unwanted, komplit ditemenin lagu2 depresi di earphone saya.
Salah satunya lagu ini,

Ben cocks - So Cold

Selamat mendengarkan dan selamat menangis para broken hearted di luar sana. If I am near you I would gladly give you a group hug. I know how sh*t it feels like.
Singkat cerita saya kembali ke Indonesia. Masih di kondisi hati ga percaya, euro trip yg saya impi2kan berakhir kyk begini. Ga masuk akal.

"Aa,masih ingetkan bpk2 yg km sembuhin? Dia kasih nomer telfon keponakannya, nih coba kamu kontak." kata papa dengan semangat.
Separah2nya masalah fisik dan mental yang mendera kita, satu hal yg saya sadari, Bumi tidak peduli, dia tetap berputar pada porosnya. Jd saya jg harus tetap 'berputar', harus segera berusaha move on. Saya akan coba hubungi nomer ini.
Sebulan setelah chat saya memutuskan utk ketemu dia di surabaya, saya tanya ke papa, "pap, gimana kita bisa yakin bahwa seseorang inilah jodoh kita sesungguhnya?" Papa senyum dan menjawab, "you just know".
Dalam hati saya ngedumel, you just know, you just know gimana, apaan sih papa ini, lalu saya berangkat ke Surabaya.

Saya sampe rumah fira. Orang yg saya temui pertama adalah mamanya, setelah ngobrol beberapa lama, fira datang,
teman2, Saya ga pernah percaya Jatuh cinta pada pandangan pertama sampe pada hari itu ngeliat fira, my dead heart Sparks (again). Saya menghabiskan byk waktu utk ngobrol panjang lebar selama saya 2 malam disana.
Pulang dari Surabaya, di sepanjang penerbangan, saya jadi mengerti ucapan papa saya, "I just know!" 😊

Dia jodoh saya, tidak ada keraguan setitik pun di hati saya. Saya pulang, saya cerita ke ortu, dan 5 bulan setelah hari itu saya menikah.
Hari pernikahan itu bukan hanya hari paling indah buat saya tapi juga Hari pembuka kebahagiaan belasan ribu hari kedepannya.

Jadi teman2, kesimpulannya saya dapat jodoh itu karena Bisul! 😊
Dan tentang masa lalu, saya tdk bisa menghapusnya, dan saya percaya kepedihan itu memang harus terjadi. yg bisa saya lakukan hanya menulis ulang cerita baru diatas cerita kepedihan.
Saya sama fira pergi ke seluruh kota yang sama waktu saya pergi sama sang wanita berdarah dingin.
London, Paris, kembali indah. dan hari ini, 13 September 2018 saya ke Gunung yang sama tmpt ratu es itu meninggalkan saya.

Bedanya saya kesini brsma wanita yg khangatan hatinya bisa mncairkan slrh salju di gunung ini, Syafira. Istri yg juga merangkap pacar seumur hidup saya.😊
Pegunungan Alpen dan Fira, keduanya buat saya adalah mahakarya ciptaanNya. Keindahan Surga dunia yg sesungguhnya.

A Song of Ice and Fire versi saya sendiri.
Inikah rasanya saat tubuh dan jiwa sama2 berada diatas awan?

Saya do'akan teman2 semua merasakan kebahagiaan yang saya rasakan.

Dan tdk bahagia sendiri, melainkan bersama orang yg disayangi dan yang juga mengasihi teman2.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to dr. Gia Pratama
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!