Thread by @TheArieAir

Bbrp hari lalu saya di DM salah 1 teman yg bercerita ttg harga2 saat ini dibanding 4 tahun lalu,
Disaat yg sama sy juga melihat statement Sandi bicara yg sama.

Harga tabung gas, harga telor tempe dsb.

Untuk jawab itu semua lampiran posting berikut bisa sbg acuan.

https://twitter.com/mochamadarip/status/1039915654558539776

Tahun 2009 era SBY rakyat resah akibat kenaikan harga beras dari 6.000 ke 7.000 hingga 9.000 rupiah.

Harga daging sapi juga sering alami lonjakan di era SBY dari 80 ribu ke 150 ribu.

Kita akan bedakan mana lonjakan yg akibatkan inflasi dan mana yg akibat permainan mafia pangan

Era Jokowi paling rajin membersihkan mafia, termasuk mafia sektor pangan yang sangat cepat bisa mempengaruhi inflasi.

Inflasi era JKW lbh rendah dibanding era SBY.

Bagaimana saya harus jawab orang yg bandingin harga2 now dibanding harga2 pada 4 tahun lalu?

Kenapa ga dibanding saat ORBA?

Harga beras hanya 1000 an

Atau

Saat ORLA

Harga beras hanya berapa sen?

Inflasi terjadi seiring dg pertumbuhan sisi demmand yang lebih cepat dr pada supply.

Inflasi bisa juga terbentuk seiring dg suku bunga bank.

Expected inflation, membentuk nilai waktu uang (time value of money).

Saya kasih gambaran ekstrim ttg nilai waktu uang dan barang.

Saat ini tanah di di jakarta paling murah 25 juta/m2

Ini kisah nyata, tahun awal merdeka.
Tanah di fatmawati ribuan m2 ditukar hanya dg radio (radio saat itu tabung).

Harga2 makin mahal....

Sebuah kalimat yg klasik yg selalu terjadi di masyarakat di era pemerintahan siapapun dan selalu mjd bahan komoditas politik, krn istilah ini plg mengena di grass root.

Politikus kemas kalimat provokatifnya sgt lihai.

Mereka kasi contoh elpiji 4 th lalu 85 ribu, now 165 ribu.

Kenaikan 100% sementara upah naiknya tak sampai 100%.

Begitu pula listrik, sementara banyak gerai2 tutup, dolar naik

Mereka gambarkan ekonomi hancur di era Jokowi.

Jawab dengan data dan fakta.

Bahkan mereka mulai berhalusinasi dg kondisi 98.

Mahasiswa, buruh dan rakyat emak2 mulai digerakkan.

Mereka berharap dolar naik dan peristiwa 98 de javu 😆😅😊😁😂

Saya sering kontraskan kondisi now dg kondisi 98.

Saya bahkan sdh tulis ulasan sejak februari, karena saya sdh baca arah kampret ini mulai giring opini utang dan sekarang soal dolar.

98 kita kekurangan likuiditas, negara tak punya cash, cad devisa minus, inflasi hampir 100%. Pertumbuhan ekonomi minus 13%. Jakarta ditinggal hampir separuh penduduk yg pulang kampung, jalanan sepi saat itu.

Fundamental makro yg sgt berbeda dg kondisi NOW.

Anda cek sendiri ya, kondisi now
Ada pertumbuhan uang beredar (saya lupa angka persisnya kurleb 10% an)... kredit murah, sangat likuid terbukti anda sering ditelpon bank utk kredit?

Perbankan jg sehat dg NPL rendah.

Yg orang tak banyak tahu...
98 nilai tukar kita memang hancur karena saat itu over valued (kemahalan).

Now, nilai tukar kita under valued (terlalu murah).

Bandingkan kurs nominal dengan kurs versi PPP (Purchasing Power Parity).

Meski uncertainty kondisi ekonomi global belum reda, namun fundamental kita kuat.

Daya beli masyarakat masih tinggi bahkan tumbuh, hanya terjadi pergeseran pola belanja.
Angka penerimaan Pajak naik, import jg naik akibat pertumbuhan.

Agar bisa kalian share di fesbuk, maka post ini perlu di unrolled, namun sebelum di unroll, apa masih ada pertanyaan yg kurang lengkap?

@threadreaderapp kindly unroll pls thx

kebiasaan, selalu ada yg perlu ditambah...

98 kita tutup puluhan bank, IMF masuk, kita disuruh merger, akuisisi bbrp bank dan dijual... krisis tak hanya di sektor moneter... sektor real juga karena capital cost tinggi, bunga bank hingga 70% SBI, PHK terjadi (krisis ekonomi)

SEJAHTERA mana RAKYAT INDONESIA di era SBY dulu dengan era NOW?

bandingkan saja IPM era SBY dengan era NOW,

prosentase kemiskinan dan angka pemerataan (keadilan0 dengan melihat angka rasio GINI.

GDP/Kapilta era SBY rerata 2700 an$
Now sudah lebih dari 4000$ shg thn ini kita

tahun ini kita naik kelas, status dari negara lower middle income country
menjadi upper middle income country dg kriteria GDP/kapita 4000 sd 12.000$

Pembangunan manusia di Indonesia terus mengalami kemajuan. Pada tahun 2017, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mencapai 70,81. Angka ini meningkat sebesar 0,63 poin atau tumbuh sebesar 0,90 persen dibandingkan tahun 2016. (data BPS)

IPM dari tahun ke tahun (BPS)

2010 = 66,53
2011 = 67,09
2012 = 67,70
2013 = 68,31
2014 = 68,90
2015 = 69,55
2016 = 70,18
2017 = 70,81

ini angka obyektif, yg bisa diartikan, rakyat Indonesia makin sejahtera (makin kaya, makin sehat dan makin berpendidikan)

Jangan tanya era ORBA.. apa apa murah, tapi apa apa tak kebeli, karena saat itu GDP/kapita kita hanya 700$ dimana termasuk dalam kategori negara MISKIN (sedang berkembang).

Era Soeharto apa apa murah termasuk nyowo-mu

Oh ya... sampaikan kabar buruk buat kampret

tahun 2017 kita masuk 16 BESAR negara dengan GDP tertinggi dunia tembus 1 Trilyun US$.
welcome to GDP 1T$ club

Era Soeharto, rakyat msh bodoh belum melek ilmu dan statistik, informasi dikuasai dan belum secanggih sekarang.
Sehingga meski miskin
Kita dicekokin doktrin
Negara yg kaya makmur gemah ripah loh jinawi...

Era ORBA kita juga didoktrin dg paham negara yg ramah, aman makmur damai sentosa.

Tak banyak info ribuan rakyat TIMTIM, ACEH PAPUA tiap hari dibunuh saat itu

Bahkan di jakarta para mahasiswa an buruh

Gdp absolut meningkat
Penduduk juga bertambah

Dan sdh saya jelaskan dlm thread bahwa gdp/kapita juga tambah mjd 4100 sekian dolar.
Utk jawab pertanyaan berikut

https://twitter.com/vintenas/status/1040446020545437697?s=19

Jika angka IPM nanti mencapai 80 dan gdp/kapita di atas 12.000$
Maka negara kita bisa disebut negara maju.

Entah tahun berapa itu akan tercapai

GDP/Kapita itu = GDP/Penduduk

Angka itu terus meningkat ya
Dari kurang 700$ era ORBA
Era SBY 2700 an

Now sdh diatas 4000 us$