Profile picture
PS @PartaiSocmed
, 9 tweets, 3 min read Read on Twitter
Ada sesat logika yg coba dibangun oleh aktor2 utama penyebar hoax pengeroyoka Ratna Sarumpaet. Yaitu mereka tidak bersalah hanya karena pengakuan dibohongi oleh Ratna.
Padahal logika hukum tidaklah demikin. Terlepas apakah mereka dibohongi atau justru memaksa Ratna berbohong, tetap mereka yg paling bersalah. Sebab merekalah yg menyampaikan hoax tersebut pada publik, bukan Ratna.
Mari kita buktikan satu persatu:
@cumaracheI sama sekali tidak menyebutkan dapat info dari Ratna tapi berupa konfirmasi sebagai pihak yg tahu kejadiannya, bahkan langsung membuat tuduhan.
Secara hukum dia bertanggung jawab sepenuhnya atas hoax yg dia buat.
@Dahnilanzar juga sama sekali tidak menyebutkan "menurut pengakuan Ratna Sarumpaet", melainkan langsung memberi konfirmasi tentang hoax yg beredar seolah dia tahu persis kejadiannya dan bahkan menceritakan kejadian secara detail supaya meyakinkan. Maka dialah penyebar hoaxnya
@fadizon lebih tolol lagi. Dia secara terbuka mengkonfirmasi bahwa Ratna Sarumpaet mengalami pengeroyokan, sementara yg bersangkutan tak sekalipun pernah menyampaikan hal tersebut pada publik.
Artinya Fadli Zon secara hukum bertanggung jawab terhadap ucapannya itu.
Sedikit bukti2 tersebut menunjukkan bukan Ratna Sarumpaet yg berbohong pada publik, tetapi mereka2 itu. Terlepas apakah Ratna memang bohong pada mereka atau justru Ratna yg mereka paksa untuk berbohong, yg pasti merekalah yg pertama menyampaikan kebohongan tersebut pada publik
Dalam UU ITE anda tidak bisa mengelak telah menyebarkan hoax hanya krn mengaku dibohongi. Jika bisa mengelak spt itu maka tak ada orang yg bisa terjerat UU ITE.
Jadi bodoh adalah derita anda, tapi jika kebodohanmu merugikan banyak orang maka ada konsekwensi hukum yg menanti
Sehingga video ini adalh sesat logika paling hakiki dari mantan dosen filsafat. "Bagaimana mau verifikasi? Narasumber utamanya ngomong begitu".
Sejak kapan verifikasi hanya bergantung pd si pendongeng? Mungkin @rockygerung blm pernah dengar istilah visum?
Kesimpulan:
Ratna Sarumpaet tidak pernah menyampaikan pada publik bahwa dia dikeroyok, tetapi Prabowo dkk-lah yg melakukannya.
Mengklaim diri sebagai korban karena bodoh itu satu persoalan, tetapi melakukan kejahatan dengan pura2 bodoh adalah persoalan yg lain.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to PS
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!