Tentang rumah kost di jalan Kramat, kawan-kawan berbeda asal yang dipersatukan oleh satu tujuan, dan sebuah sumpah yang diingat sampai sekarang ✨🇮🇩
#HariSumpahPemuda
Sampai rumah itu punya julukan sendiri : Indonesische Clubgebouw/Clubhuis
Akhirnya yang disetujui kongres nanti bikin rapat terbuka aja deh, resolusinya nanti aja disana 😂
Lengkap hadir wakil-wakil dari organisasi pemuda : Jong Java, Islamieten Bond, Sumatranen Bond, Celebes, Ambon, Betawi, PNI, Pandu Indonesia, PSI, Indonesische Club, INPO, Minahasa, dan Pasundan.
Dari pers Belanda sendiri ga hadir, tapi yang hadir Polisi Belanda mengawasi - pakai senjata karena pemerintah Belanda suka curigaan 😌
Kemudian baru dibuka oleh Sugondo, sekalian beliau cerita sejarah kongres pemuda
"Perangilah pengaroeh bertjerai-tjerai dan madjoelah teroes ke arah Indonesia bersatoe jang kita tjintai!"
Mendengar ini, hadirin bertepuk tangan riuh 😭✨
Dia berdiri lalu mengancam semua pemuda yg di bawah 18 tahun harus keluar karena ternyata acaranya berbau politik.
Agenda selanjutnya pidato Muh. Yamin tentang persatuan dan kebangsaan Indonesia.
Jadi ingatlah wahai sesama sobat misqueen, masih banyak hal lain yang mempersatukan kita 😌🇮🇩✨
Salah satu dasar ini buat Yamin adalah bahasa Indonesia yang telah mengakar dalam pergaulan di Nusantara sejak jaman Sriwijaya.
Yamin mengutip Ernest Renan bahwa bangsa timbul karena sejarah yg dialami bersama juga karena kemauan hidup bersama.
Diingatkan juga Muh. Yamin ini memang puitis orangnya, jadi waktu itu pidatonya pasti indah banget 😭
Selain itu pandu yang tadinya akan arak-arakan juga dibatalkan oleh polisi Belanda.
Pangemanan menceritakan bagaimana Ramelan yang beragama Islam bisa bersahabat erat dengan ia yang beragama Kristen, dan bagaimana itu mengingatkannya pada Indonesia yang orangnya beragam tapi bisa rukun ❤️
Akhirnya Sunatio berseru agar pemuda jadi penggerak persatuan Indonesia.
"Saya punya rumusan resolusi yang lebih elegant"
Eaaaaa ✨
Sugondo sih suka dengan lagunya, tapi dia juga waswas, masalahnya polisi Belanda masih berkeliaran. Akhirnya diputuskan lagu boleh dimainkan, tapi instrumental saja!
Segala suku dan organisasi yang berbeda dan tadinya sering beda pendapat, yang punya mau sendiri-sendiri, yang tua dan muda, semuanya bisa mencapai sepakat karena tujuan yang sama.
Tapi pada akhirnya mereka bisa menerima perbedaan dan mulai mencari kesamaan.