Tapi lelaki ini ke sana sambil membawa sesuatu : Seikat buah anggur.
Lelaki ini dari pakaiannya terlihat kalau ia samasekali bukan orang berada. Tapi dari wajahnya kelihatan kalau dia bahagia banget bisa menawarkan hadiah kecil ini ke Nabi yang dia sayangi ❤️
Sementara itu, para sahabat yang sedang ikut duduk-duduk di rumah Nabi mulai ngintip-ngintip. Wah, ada anggur nih!
Makanya para sahabat juga sudah siap-siap ikut makan anggur bersama.
Sampai habislah seikat anggur itu.
Sampai salah satu dari mereka memberanikan diri tanya : "Wahai Rasulullah, kenapa tidak seperti biasanya kau menawarkan juga pemberian yang kau terima?"
"Kalau aku menawarkannya pada kalian juga, mungkin wajah kalian tidak sengaja menunjukkan rasa keasaman dan bisa membuat lelaki itu sedih"
Para sahabat mengangguk-angguk, lalu ikut tersenyum. Makan anggur bisa lain kali, tapi tidak setiap hari melihat indahnya adab Nabi ❤️
Saya jadi teringat cerita ini.
Nabi itu selalu ramah, selalu baik hati, tapi yang paling menonjol adalah beliau selalu menghargai perasaan dan keberadaan orang lain.
Kita memang sering punya kekhawatiran atau kepentingan sendiri, tapi sebenernya kita bisa kan menjaga omongan dan sikap di depan orang lain.
Kalau melihat seseorang mengerjakan sesuatu lalu merasa tidak sesuai, kan sebenarnya bisa juga disampaikan dengan santun dan pribadi
Ingat pada Nabi dan anggur-anggurnya 🍇✨