Thread by @indoflyer

Pernah ada yang ingat Program Sandiwara? Sandiwara kependekan dari Arisan di Udara (agak maksa sih)
Program ini mengundi 2 tiket gratis di rute yang diterbangi dan diundi oleh awak kabin.

Kalau pernah tahu atau ingat Program Sandiwara, mestinya udah berusia 30+ saat ini ya? :D
Program Sandiwara adalah Program Marketing Sempati Air yang tutup tahun 1998.

Sempati Air yang saat ini IATA Codenya diambil oleh SpiceJet India, dirintis pada 16 Desember 1968 oleh PT Tri Usaha Bakti (Truba) milik Yayasan Eka Paksi dengan modal awal USD500. Dan investasi di bank USD2500.

Sempati saat itu bermodalkan 2 DC-3 dan 40 karyawan.
Sempati terbang perdana sebagai carter pada Juni 1969. Saat itu PK-JDB dicharter Union Oil.

Sempati semakin berkembang dengan menambah 6 Fokker F27 yang juga dicarter untuk penerbangan ke luar negeri seperti Vietnam, Kamboja dan Brasil.

Selain penerbangan charter, Sempati juga terbang reguler ke Pontianak, Bangka, Belitung, Tanjung Pinang, Pekanbaru, dan Malaka (Malaysia)

Pada era itu, Sempati sangat berjaya, saat memesan F27, maskapai ini tidak pelru jaminan bank atau jaminan dari pemegang saham. Cukup dengan promissoru=y notes dari direktur utama.

Kegemilangan Sempati Air ini kemudian dilirik oleh Keluarga Cendana, di bawah Grup Humpuss, Sempati Air kemudian diakuisisi pada 1989 dengan modal Sempati USD2 juta.

Di bawah Humpuss, Sempati memesan 6 Fokker F100. Dan di Sempati menjadi maskapai pertama degan IFE di F70.

Sempati habis-habisan memberikan pekayanan terutama on time guarantee. Penumpang akan diberika voucher tiap menit keterlambatan. Angkutan dari Kota Jakarta ke CGK. Penanganan bagasi dipercepat.
Promosi di mana-mana.

Sempati is like shining unicorn.

di tahun 1990-an, Sempati memiliki 5 F27, 7 F100, 6 737-200, dan 3 A300-B4. Sempati dinobatkan maskapai terbesar kedua setelah Garuda di saat itu,

Tetapi ternyata Sempati tidak lebih dari Fenomena Gelembung (Bubble Phenomenon). Cepat membesar, dan kemudia POP!
Sempati berlandaskan banyak hutang.

Hutang Sempati saat itu ke Pertamina Aviation Rp30M, DAMRI Rp3M, dan katering Rp70M serta sewa hotel untuk awak mencapai Rp200M. Semua terungkap saat Sempatu mengumumkan Go Public tahun 1996.

Kebobrokan Sempati membuat direksi harus berganti mejadi Pak Santun Nainggolan. Namun usaha memperbaiki juga gagal, kemudian diganti Direktur Eks Mandala Subagio. Di era Subagio, armada Sempati sisa 5 737-200. Biaya dipangkas, dilakukan PHK.

Semua usaha tidak menolong. Penerbangan Sempati Air terakhir pada 5 Juni 1998 dengan meninggalkan hutang sebesar USD200juta.
Juli 1999, Pengadilan menyatakan Sempati AIr pailit, dan membuatnya tidak bisa terbang lagi selamanya.

Anyway, sekarang 16 Desember. 2018.

Selamat ulang tahun Sempati yang ke 50.

Terima kasih sudah pernah mewarnai langit Indonesia, dan ikut menjadi kisah memori kami anak 70-an, 80-an, dan 90-an.