tringat akn crita tetua, yg menciptakan aksara jawa itu adl Yang Mulia Sang Aji Saka.
Aji Saka memiliki 2 org patijh Dora dan Sembada.
Dora diutus Aji Saka unt mengambil pusaka ke Pulo Majeti (asal dri Aji Saka)
Teringat akn pesan Aji Saka unt menjaga pusaka, Sembada tdk mmbrikan pusaka itu kpd Dora. Dora tetap mmpertahankan pusaka itu agr tk telepas dri tngnnya.
Krn sama2 sakti, Dora dan Sembada pun tewas alias draw.
Kabar mengenai tewasnya Dora dan Sembada terdengar oleh Aji Saka.
Ia sangat menyesal mengingat kesetiaan kedua punggawa kesayangannya itu.
ada 20 aksara
"ha na ca ra ka, da ta sa wa la, pa dha ja ya nya, ma ga ba tha nga"
"data sawala" brart "membawa surat"
"padha jayanya" brarti "sama-sama sakti"
"maga bathanga" brarti "sama-sama menjadi mayat"
Ada sorg utsn yg dtg mmbw surat.
Mrk lalu brslisih pham dn brtempur.
Mrk sm2 sakti dn akhirnya mrk berdua tewas.
Dari 20 aksara itu tinggal 18 yg di Bali, unt mengenang Dora dan Sembada.
Berikut terjadi pengurangan suku kata pada bait ke 3 dan 4 dan perubahan maknapun terjadi.
Data sawala (Yang bisa memberi pencerahan)
Magabanga (erbukalah gerbang – bagi yang telah menemukan dan tahu tempat itu)
Pajayanya (Kejayaannya)
Ada tempat jauh didalam relung hati manusia, yang mana bisa memberi pencerahan.
Dan bagi dia yang telah menemukan tempat itu, maka terbukalah gerbang kejayaanya”