Saat itu suami aku baru punya "genk" baru buat main game online yang kelihatannya seru banget sampai aku merasa tersisihkan.
Di samping itu, aku tetap harus merawat bayi baru lahir dan batita yang lagi suka-sukanya eksplorasi.
"LHO. AKU GA PUNYA TEMAN DEWASA SAMA SEKALI."
:)))))))))
NAH ITU TUH!
Pas banget untuk menggambarkan tuh.
Aku sampai merasa kehilangan kemampuanku untuk ngomong dengan orang dewasa. Merasa bodoh dan kudet pula.
Percaya diri udah amblas deh kalau di depan orang dewasa. 😂
Aku antara iri, marah, cemburu, merasa tidak menarik, tidak berguna, tidak berharga, bodoh, dll dsb. Tapi aku ga tau harus mulai berteman dengan siapa dan dengan cara apa.
Nggak, Mih. Cuma kamu, Mih.
Sampai suatu saat aku ngamuk dan bilang, "Kamu enak punya temen, aku cuma hidup sendiri sama anak-anak kecil yang bahkan hidupnya pun harus bergantung sama aku."
Dia lalu mengenalkan teman-temannya, membawa kedunianya.
Oh, okay. Aku masih dibutuhkan ternyata. :')
Banyak banget.
Banyaaaaaaak banget.
Rata-rata aku ga kenal.
"Hai, aku xxx temennya Rahan. Selamat ulang tahun ya. Semoga blablablabla."
Dari pagi sampai malam.
:')
Biar aku merasa ga sendiri dan punya banyak teman orang dewasa. :))))))
Waktu aku jemput dia di sekolah, aku disambut dengan guru dan ibu-ibu yang mengucapkan selamat ulang tahun buat aku.
Aku pikir mereka tau dari sosial media. Tapi gurunya berkata lain.