Profile picture
#99
, 61 tweets, 10 min read Read on Twitter
MEMBONGKAR SEPAK TERJANG SUDIRMAN SAID
Sudirman Said lahir di Brebes, Jawa Tengah pada 16 April 1963. Ia lulusan Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 1990. Dan mengambil Master di Bidang Administrasi Bisnis di George Washington University tahun1994.
Sebelum menjadi menteri ESDM Sudirman Said pernah malang melintang di berbagai perusahaan dan lembaga. Bahkan ikut mendirikan dan menjadi ketua Badan Pelaksana Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI)
Namun yg paling menarik adalah ketika Sudirman Said ditarik ke Pertamina ketika Ari Soemarno menjadi Dirut.
Bicara tentang Sudirman Said tak afdol rasanya jika tidak membahas tentang hubungan dekatnya dengan Ari Soemarno yg dikenal banyak kalangan sebagai mafia migas itu
Sebentar sebentar..
Jika Sudirman Said dianggap bagian dari mafia migas bagaimana mungkin dia membubarkan Petral ketika jadi Menteri ESDM?
Nah, kultwit ini justru akan membongkar borok2 dibalik itu semua.
Kita mulai dari Ari Soemarno dulu.
Ari Soemarno adlh pegawai karir di Pertamina yg mengawali kerjanya di bagian pengolahan. Karirnya sesungguhnya sudah tamat pd awal 1990-an ketika terbukti melakukan penyimpangan dlm pembangunan Kilang LNG Bontang. m.detik.com/finance/berita…
Gaji Ari Soemarno diturunkan dan tidak diberikan kewenangan apapun. Namun perubahan politik membawa angin cerah baginya. Ari dipromosikan menjadi Presdir Petral Singapura, perusahaan yg menjadi trading arms Pertamina dalam memasok minyak mentah dan BBM utk kebutuhan dalam negeri
Pada tahun 2004, Ari Sumarno dipromosikan menjadi Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina. Posisinya di Petral digantikan oleh Hanung Budya dan posisi Hanung sebagai Vice President digantikan oleh Daniel Purba. Petral sendiri dikuasai oleh sang legenda Reza Chalid
Pada tahun 2008, Ari Soemarno diangkat sebagai Dirut Pertamina. Pada masa Ari Soemarno jadi Dirut Pertamina inilah Sudirman Said masuk ke Pertamina atas titipan Endriartono Sutarto, mantan Panglima TNI yg punya hubungan dekat dengan Rini Soemarno, adik Ari.
Endriartono menempatkan Sudirman Said di Pertamina karena Sudirman Said pandai mengambil hatinya ketika masih jadi Tim Penataan Unit Bisnis TNI. Tujuannya mungkin untuk menjaga kepentingannya di BUMN tersebut.
Oleh Ari Soemarno, Sudirman Said dijadikan staf ahli Dirut, dan selanjutnya ketika Integrated Supply Chain (ISC) dibentuk pada September 2008 Sudirman Said diberi tugas sebagai Senior Vice President (SVP) untuk ISC
Banyak yg menganggap mafia migas identik dgn Petral, namun sesungguhnya justru ISC inilah yg merupakan jantung mafia migas di pertamina. Sebab mulai dr impor ekspor 'requistion' volume, 'schedule', jenis, term and condition, semua keputusan di tangan ISC sbg Owner Estimate Petral
Kepada publik selalu direkayasa bahwa ISC ini adalah antitesis dari Petral. Jika Petral dianggap sarang mafia lewat pengaturan tender pembelian minyak maka ISC membeli langsung dari Perusahaan Minyak Nasional (NOC)
Tapi benarkah ISC dapat menghindari kongkalikong pembelian minyak? Logikanya jika lewat tender saja bisa jadi sarang mafia apalagi penunjukan langsung tanpa tender. Peluang kongkalikong justru makin besar.
Betul saja! Selang beberapa hari dilantik, November 2008, Sudirman Said langsung terbang ke London bersama Daniel Purba dan menginap di Ritz Carlton untuk bertemu dengan Perusahaan Minyak Nasional (NOC) Libya yg difasilitasi oleh Concord Energy
Saat itu juga Sudirman Said menandatangani Sales and Purchase Agreement atas nama ISC Pertamina untuk volume 4 juta barel minyak Sarir.
Penunjukan langsung dari Sudirman Said tanpa tender ini terbukti bermasalah. Lebih lengkapnya silakan dibaca disini eksplorasi.id/pertamina-pern…
Khas gaya Sudirman Said, penyesatan publik diskenariokan dgn penjelasan bahwa dealing langsung ke NOC dan tidak melalui trader akan menjadikan harga beli minyak lebih murah, tanpa ada fee atau pengeluaran lain.
Ini berbeda dgn mekanisme tender di Petral, yg selalu memakai trader
Pola yang dibangun sangatlah halus dan canggih. Kesannya pembelian langsung lebih menguntungkan. Padahal dibalik itu utk setiap barrel yg dipasok ke Pertamina melalui ISC, NOC Libya harus berkomitment membayar sejumlah fee kepada Concord Energy.
Siapakah Concord Energy ini? Jika selama ini kita hanya tahu mafia migas hanya identik dengan Petral dan Reza Chalid maka itu tidak benar. Sebab ada yg namanya Nasrat dgn Concord Energy-nya yg juga merupakan guru dari Reza Chalid.
Oya, Ari Soemarno memegang 35% saham Concord.
Jika di Petral proses yang seakan-akan transparan melalui tender, dgn Reza Chalid sebagai penguasanya. Maka di ISC prosesnya tertutup negosiasi langsung dengan NOC, dengan Concord Energy memainkan seluruh perancangan bisnisnya. Ujung2nya sama, mengejar rente ekonomi.
Kembali ke Sudirman Said, rencana jahat tinggalah rencana. Dokumen penunjukan langsung yang sudah diteken Sudirman Said di London, yang tidak transparan itu menjadi pesta yg bubar terlalu awal.
Pada awal 2009, Ari Sumarno dipecat dari Dirut Pertamina, digantikan oleh Karen Agustiawan.
Perjanjian yang sudah diteken Sudirman Said bersama dengan NOC Libya dibatalkan oleh Karen dan Sudirman Said dimutasi dari ISC.
Pesta bubar, rente ekonomi batal dihimpun.
Sudirman Said yg dianggap memberi karpet merah bagi Concord Energy milik Nasrat dan Ari Soemarno itu pun harus rela dicopot dari jabatannya yg baru 7 bulan di ISC surabaya.tribunnews.com/2009/03/19/sud…
Selepas dicampakkan dari ISC Pertamina karena kelakuannya yang tidak transparan, Sudirman Said yg bekas aktivis Masyarakat Transparansi Indonesia itu pun ditampung oleh Indika Energy, satu perusahaan energi dan migas nasional
Selepas dari Indika Energy, Sudirman Said jadi Dirut Pindad, perusahaan plat merah yang bergerak di alat persenjataan dan kendaraan tempur.
Masuknya di Pindad tidak lepas dari peran Syafrie Syamsoeddin (waktu itu menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan).
Syafrie Syamsoeddin ini adalah kakak dari Maroef Sjamsoeddin Dirut PT Freeport Indonesia ketika Sudirman Said jadi Menteri ESDM
Kedekatan Sudirman Said dan Syafrie tercipta pada saat Sudiirman Said menjadi bagian dari Tim Penataan Unit Bisnis TNI. Hubungan tersebut berlanjut pada saat Syafrie jadi Wakil Menhan, dan Purnomo Yusgiantoro sebagai Menterinya
Ada yg bertanya, mengapa dengan rekam jejak seperti itu Sudirman Said bisa terpilih sebagai Menteri ESDM pemerintahan Jokowi-JK?
Begini ceritanya..
Yg sebenarnya berpeluang jadi Menteri ESDM adalah Ari Soemarno, yg oleh ketua tim transisi Rini Soemarno tanpa malu2 ke dalam tim transisi untuk urusan Migas. Sudirman Said sendiri tak dikenal Jokowi saat itu.
Namun apes bagi Ari Soemarno sebab Jokowi ingin Rini Soemarno jadi menteri BUMN-nya. Tak elok rasanya jika ada dua klan Soemarno dalam satu kabinet Jokowi-JK.
Akhirnya dengan berat hati Ari Soemarno harus memupus ambisinya.
Gagal menjadi menteri tak menyurutkan ambisi Ari Soemarno untuk menjaga kepentingan bisnis migasnya, maka dia pun menyodorkan kader terbaiknya, Sudirman Said!
Tapi menyodorkan nama Sudirman Said ke Jokowi tentunya akan sulit jika dilakukannya sendiri oleh Ari Soemarno bersama Rini. Wajar, karena Jokowi tidak kenal Sudirman, dan SS adalah sosok yg tanpa prestasi di dunia migas.
Kita2 saja mana ada yg kenal nama Sudirman Said saat itu?
Maka Ari Soemarno membangun aliansi dengan JK dengan merangkul Indika Group, salah satu “rumah bisnis” Sudirman Said. Tim inilah yang bekerja secara sistematis dan terstruktur untuk meyakinkan Jokowi melalui JK dan Rini yg jadi ketua Tim Transisi kala itu
Jaringan Makasar di bawah komando JK, dan Syafrie serta Said Didu dilakukan upaya2 untuk memaksakan nama Sudirman Said menjadi menteri ESDM.
Akhirnya usaha membuahkan hasil. Saat pengumuman kabinet Kerja, nama Sudirman Said ditunjuk sebagai Menteri ESDM. Banyak pihak terbengong2, tak menyangka bahwa sosok ini yang akan dipercaya menduduki jabatan ESDM 1.
Inilah jawaban dari pertanyaan banyak pihak mengapa sebagai Menteri ESDM Sudirman Said lebih patuh dan memihak pada JK dari pada Jokowi yg presidennya. Terutama terasa sekali pada saat perseteruannya dgn sesama menteri, Rizal Ramli
Dan setelah jadi menteri Sudirman Said mengangkat jaringan Makasarnya JK, Saididu sebagai staf khusus menteri ESDM.
Belakangan atas 'restu' JK, Said Didu didorong Sudirman Said menjadi Dirjen Minerba.
Tapi Jokowi sadar, dan menolak mentah-mentah Said Didu.
Selanjutnya memasuki masalah Freeport. Untuk memuluskan rencana diusulkan pada James Moffet agar mengangkat 'jaringan Makasar' sebagai Dirut PTFI.
Maka diangkatlah Maroef Sjamsoeddin yang waktu itu menjabat sebagai Wakil Kepala BIN
Maroef Sjamsoeddin ini adalah adik Sjafrie Sjamsoedin yg berjasa merekomendasikan Sudirman Said sebagai Dirut PT Pidad kepada Dahlan Iskan.
Dari sini sudah mulai kelihatan benang merahnya?
JK adalah politikus kawakan. Perancangan terbaik lahir dari JK: memegang kendali dua lini sekaligus, yaitu pengendali kebijakan di pemerintahan, Sudirman Said, dan pengendali operasional di Freeport adalah Maroef Sjamsoeddin.
Selanjutnya tinggal meyakinkan Jokowi bahwa Freeport ini penting bagi investasi di Indonesia, dan karenanya mesti dibantu percepatan perpanjangan kontraknya.
Maka jika kita ingat kembali pernyataan2 dan kebijakan2 Sudirman Said terkait dengan negosiasi dengan Freeport itu, jelas bahwa dia tidak sedang bekerja untuk Presiden tetapi untuk kepentingan lainnya.
Loyalitas Sudirman Said tidak pernah kepada Jokowi, tetapi kepada JK.
Banyak orang kuat punya kepentingan di Freeport diakui sendiri oleh Said Didu.
Adalah fakta bahwa Bosowa membangun pabrik semen (grinding plant) di Sorong, Papua Barat, dengan investasi senilai Rp 679 miliar.
Dan mengenai kepentingan keluarga JK terhadap Freeport sudah cukup jelas dengan terungkapnya pertemuan keponakan JK dengan James Moffet
suarajakarta.co/news/politik/p…
Selanjutnya, Rekaman Makelar Saham Freeport, yg melibatkan Setya Novanto, Reza Chalid, dan Ma’roef Syamsoedin. Dlm rekaman tsb Reza menyebut kelompok Dharmawangsa (mengacu ke jalan Dharmawangsa di Jakarta, tempat kediaman keluarga JK) yang katanya harus diberikan saham 9%
Maka seperti yg kami bilang sejak awal dahulu, kasus "papa minta saham" itu bukanlah kasus iblis vs malaikat melainkan iblis vs iblis yg menyamar jadi malaikat.

Atau lebih tepatnya kasus makelar berantem sesama makelar.
Sejak dari awal Sudirman Said tidak bekerja untuk Presiden tetapi untuk kepentingan lain. Yang dilakukan Sudirman Said adalah meyakinkan semua pihak pentingnya secepatnya memberi kepastian perpanjangan kontrak pada Freeport
Sedangkan Jokowi sejak awal ingin Freeport patuh pada perundang-uandangan yg berlaku di Indonesia. Termasuk mengubah KK jadi IUPK, kewajiban membangun smelter serta divestasi saham, yg selama ini terus menerus diingkari oleh Freeport.
Sampailah akhirnya Sudirman Said mengeluarkan surat yg menjanjikan perpanjangan kontrak pada Freeport. Surat inilah yg membuat posisi negosiasi kita jadi lemah.
Dan jelas surat tersebut hanya ditandatangani oleh SS sendiri. Jadi agak lucu jika sekarang dia lempar tanggung jawab
Bahkan akibat janji yg diberikan Sudirman Said dlm suratnya itu Freeport sampai berani mengancam dan memberi ultimatum pada pemerintah Indonesia, jika dalam 120 hari tidak ada kejelasan kontrak maka akan diseret ke pengadilan internasional atau arbitrase m.cnnindonesia.com/ekonomi/201702…
Tak ketinggalan jaringan makasarnya JK, Said Didu, ikut2an menakut2i bangsa ini. Seolah2 kita harus takut pada ancaman Freeport dan memenuhi apapun kemauan mereka.
Jelas kan kepada siapa mereka bekerja?
Tak lupa Said Didu juga mencoba lakukan provokasi halus pada tokoh masyarakat Papua agar terjadi distrust terhadap proses negosiasi yg dilakukan pemerintah pusat.
Atas ancaman Freeport terhadap pemerintah Indonesia ini Rizal Ramli mengatakan:
“Freeport Berani Kurang Ajar Karena Surat Sudirman Said” aktual.com/rizal-ramli-fr…
Menurut Rizal Ramli, sosok Presiden Jokowi tidak mempunyai kepentingan pribadi apapun selain berdiri di atas kewajibannya selaku Presiden, sehingga dia yakin Jokowi akan mampu bersikap tegas.
Dengan melihat hasil akhir negosiasi saat ini dimana kita berhasil menguasai mayoritas saham dan memaksa Freeport mematuhi hukum yg berlaku di Indonesia vs kondisi negosiasi jaman Sudirman Said, apakah mungkin surat yg merugikan posisi kita itu dibuat atas permintaan Jokowi?
Dan jika saja Sudirman Said tidak dipecat Jokowi ketika itu maka Indonesia tak akan menguasai 51% saham seperti sekarang ini, melainkan cuma 30% ekonomi.kompas.com/read/2019/02/2…
Cara2 yg dilakukan Sudirman Said dalam kasus Freeport adalah pengulangan yg pernah dilakukannya di ISC Pertamina, yaitu teriak2 menuduh pihak lain melakukan kejahatan seraya melakukan kejahatan serupa sambil pura2 jadi pahlawan
Dalam kasus ISC Pertamina dia tuduh Petral sarang mafia migas tapi melakukan cara2 yg sama dengan ISC dan Concord Energy.
Dalam kasus Freeport dia tuduh Setya Novanto tapi dibalik kegaduhan itu dia lakukan tindakan yg menguntungkan posisi Freeport.
Sebagai menteri Sudirman Said tidak etis karena bekerja untuk JK yg berjasa mengangkatnya jadi menteri dari pada kepada Presiden. Kita bersyukur karena Jokowi tegas memecat dia. Jika tidak tak ada harapan kita bisa kuasai saham mayoritas Freeport.
Sekian kultwit kami. Semoga mencerahkan kita semua. Terima kasih.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to #99
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!