Profile picture
, 18 tweets, 3 min read Read on Twitter
Kecuali bbrp yg tinggal di China lebih dr 10 thn, banyak jurnalist dan warga Barat tidak mengerti kenapa China membuat teknologi surveillance sedemikian intensif.

Hanya mrk yg bisa membandingkan masyarakat dulu dan skr, baru mulai dpt idea yg benar.
China beranjak dr negara dgn penghasilan paling minim di dunia setelah perang dan pergolakan. Warga disana sdh terbiasa dgn perang dan pergolakan hampir 100 thn sejak melemahnya Dinasti Qing.

Kemiskinan bergenerasi membuat sikap warga menjadi egoistik, cenderung seenaknya.
Makanya kolektivisme dalam sosialisme ada baiknya sebagai obat. Tetapi setelah kapitalisme digunakan, sifat2 jelek muncul lagi. Ada wktunya belasan thn silam, China banyak kriminal, di Guangzhou banyak copet.

Kenapa di China warga enggap membantu org lain yg jatuh di jalan? ==>
Krn banyak scheme, org pura2 jatuh di depan mobil, lalu wkt ditolong dia menuduh orgnya yg menabrak, semua itu untuk memeras uang dari pemilik mobil. Krn itu org hati2 sekali membantu org lain, bisa2 ntar malah kena getahnya.

Situasi spt ini sangat miris, mrk rasakan sendiri.
Sejak pemerintah terakhir membuat surveillance dimana2, dgn cepat masyarakat mengikuti mengubah sikap. Kriminal di jalan berkurang banyak. Tempat2 yg tadinya mengerikan, skr aman2 aja. Org susah untuk bikin scheme pura2 ditabrak, krn semua ada videonya. Mrk yg akan dihukum.
Belum pernah ada masyarakat yg berubah sifat secepat ini, semua ternyata hasil social engineering oleh pemerintah. Aparat2 juga ngeri untuk korup, krn skr semua gampang dilacak. Kalo mrk ga dilaporkan org, maka AI (kecerdasan buatan) akan melacak tindakan curang mrk.
Apakah itu bagus atau tidak? Silahkan masing2 menilai.

Bagi saya, secara keseluruhan, masyarakatnya tambah baik dan tambah compassionate gegara semakin kurangnya org2 yg mau menarik untung dgn cara merugikan org lain.
Sebenarnya citra China di dunia Barat itu cukup ngaco, terlihat krn masalah persaingan politik dan ekonomi. Tetapi cobalah dengar yg pernah berkelana ke China sendirian, spt cewek Amrik ini:
Apa yg dikatakan cewek itu benar. Kalo kamu misalnya belanja ke toko, lalu meninggalkan barang2 mahal Anda, kemungkinan besar wkt kamu balik masih ada barang tsb.

Pernah juga wkt selesai makan di resto, sy tinggalin tips, eh, dikejar pegawainya sepanjang jalan untuk dibalikin.
Well, sy tinggalin tips krn di banyak negara mmg sy kasih tips. Toh itu ga banyak, dan sy bilang itu buat kamu, krn service kalian bagus. Eh, pegawainya menolak.. dia bilang sdh senang sy datang makan di tempat mrk.. Gitu...
Cewe ini tinggal di Shanghai, di apartmen org lokal lokasi yg crowded, sengaja keluar malam u/ memperlihatkan bhw sepanjang kota aman buat wanita.

Dia jg memuji face recognition sbg salah satu faktor. Jarang ada yg berani berbuat macem2 disono.
Tetapi secara umum, mmg untuk wanita di Asia Timur (bukan hanya China, tapi juga Taiwan, Korea, Jepang) itu aman. Cowok2 disono ga terkaget2 kalo lihat cewe cantik, ga suka suitin cewe di jalanan. Mrk ga bikin cewek merasa ga aman.
Ada satu konsultan Amrik ttg pasar China yg bilang gitu: Setelah dia alami bertahun2, dia memikirkan apa beda perilaku warga di China dan Amrik. Krn dia ke China berumur 20an sesudah lulus Master dr Columbia, pergaulannya tentu kira2 umur sepantaran. ==>
Menurut dia, perilaku manusia itu didorong oleh nafsu2 biologis dasar. Nafsu biologis yg menentukan perilaku warga Amrik adalah nafsu sexual, dan di China, nafsu yg menjadi landasan perilaku adalah nafsu makan.

Dia lantas memberikan banyak contoh yg menunjang argumennya.
Kalo dipikir & diamati, benar lho. Anak2 muda di Amrik kalo malam mingguan, ya ke bar atau tempat minum untuk bercengkrama. Makan apa ga gitu penting, yg pentng ada minum, dan ada teman, atau bisa ngeceng.

Di China, anak2 muda benar2 menentukan restoran berdasarkan jenis makanan
Makan adalah urusan penting sekali di China, makanya makannya macem2 dan proses bikinnya juga bisa rumit. Mrk berani bayar mahal untuk makanan. Sedangkan di Amrik, yg penting adalah, umumnya makanan restoran Amrik ga gitu variasi makanannya, itu2 aja.
Krn itulah, kegiatan sekitar sex tidak terlalu menjadi fokus di China (dan negara2 Asia Timur lain). Sdh tentu ada, tetapi cowok2 disono ga menggerombol lalu suit2an kalo lihat ada cewe pake pakaian minim lewat. Mrk cuekin aja.

Kalo di Arab atau India, waduh repot dah...
Dulu di tempat2 tertentu di Shenzhen, kalo cowok jalan2 sendiri, sering ada cewek yg menawarkan diri. Itu tentunya nuisance, tetapi mrk ga memaksa kalo mmg cowoknya ga berminat.

Tetapi skr hal tsb berkurang banyak atau hilang. Kenapa? Ya krn ada kamera dimana2.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Daemoen
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!