, 29 tweets, 5 min read Read on Twitter
Hai. Saya ingin menceritakan pelecehan yang sering saya alami sejak kecil. Dan sampai sekarang saya masih trauma

A thread
Awal mula nya seingat saya, saat saya kelas 1 atau 2 SD. Waktu itu di sekolah saya sudah ada praktek komputer. Saya sejak kecil anak yang gampang nangis atau cengeng. jadi kalau semisal saya gagal saat melakukan sesuatu saya cenderung menangis.
Dulu waktu saya SD saya belum-
-saya belum begitu mengerti tentang pelecehan ini. Tapi saat saya beranjak kelas 5 SD barulah saya mengerti. Sampai sekarang saya masih ingat detailnya. Saya menangis karena saya tidak bisa mengoperasikan komputer, lalu guru pelaharan komputer saya menghampiri saya dan mendiamkan
-mendiamkan saya dengan "kissing my lips". Bukan hanya sekedar kecupan saja tapi benar-benar membuat bibir saya basah. Namun bibir saya tetap diam tidak merespon. *Wow jujur mengetik ini membuat saya gemetar.
Saat saya kelas 5 SD, bisa dibilang beranjak remaja-
-saya lebih bisa memproteksi diri saya terhadap guru itu. Dimana saat kelas 5 SD, guru komputer saya dia lg. Dimana saat kami bertatapan lagi, saya bisa merasakan dia pernah melakukan 'sesuatu' pada saya dulu. Pokoknya sejak saat itu (kelas 5 SD), saya berusaha untuk tidak-
-berinteraksi dengan dia. Baik menanyakan hal yang saya tidak mengerti atau yang lainnya. Lebih tepatnya meminimalisir. Dan jujur sampai sekarang saya takut dan jijik bila harus melihat dan mengingat dia. Itu yang pertama. -Skip-
Trus ada lagi kejadian saat saya kelas 3 SMP. Saya pulang pergi dari sekolah menggunakan angkutan umum. Setelah turun dari angkutan umum, saya melewati gang sempit dan kecil untuk mencapai rumah saya. Waktu itu saya sudah keluar dari gang sempit tersebut. Lalu dari arah depan-
-ada sebuah motor yang ke arah saya. Saya kira dia hanya melewati saya, namun setelah dia di belakang saya, dia putar balik. Dan dia langsung mencolek butt saya dengan jarinya. Saya kaget. Saya lupa saya berteriak atau tidak, tapi di sekitar saya memang sedang tidak ada orang.
Karena dia sudah pergi. Saya diam saja. Saya mesti buat apa saya tidak tau pada saat itu. Lalu saya mengeluarkan HP untuk menghubungi teman saya (itu yang terlintas pertama dalam benak saya). Dan ternyata dia putar arah lg ke arah saya dan sekarang boob saya yang menjadi korban.
Di situlah saya berteriak dan menangis. "Kenapa sih? Jauh jauh sana, pergi" kalautidak salah itu kata yang terucap. Tidak jauh dari sana ada seorang kuli bangunan yang melihat ke arah saya karena saya berteriak. Lalu kuli itu berkata, "Kenapa dek?" "itu orang nya ganggu saya-
-(masih sambil nangis)". Kuli : "Jangan main HP di jalan, dia mau ambil HP kamu" Dia ngira saya mau di jambret dong :') Disitu saya langsung nangis kejer + teriak. Si Bapak kuli ngeliatin aja. Mungkin karena tidak tau kejadian sebenarnya. Kaki saya benar sudah tidak kuat.
Gemetaran. Sampai tubuh saya ikut menggigil. Lalu tak lama ada tetangga saya yang liat. Karena kasihan, dia langsung antar saya pulang. Sesampai di rumah saya nangis ke salah sati anggota keluarga saya yang ada di rumah, dan tidak terlalu di respon. Malah saya yang disalahkan*-
-*saya lupa kena saya yang disalahkan. Lalu saya ceritalah ke orang tua dan saudara yg lain. Entah bagaimana cara mereka mencari tau siapa pelaku nya.
-Skip-
Saya lupa yang ini kejadian kapan, anggap saja saat saya kelas 1 SMA. Saya keluar daerah menggunakan bis kecil.
Saya pergi bertiga dengan anggota keluarga lain. Saat saya tertidur, saya merasakan ada sesuatu yang menyentuh dada saya sebelah kanan. Saya mengira itu anggota keluarga saya yng tidak sengaja karena tertidur pulas disebelah saya. Otomatis saya langsung menepisnya dengan sikut -
-saya dan mata saya masih dalam keadaan tertutup. tak lama kemudian, saya merasakannya lagi, dan reflek mata saya terbuka dan melihat ke arah sumber. Dan ternyata orang di belakang saya yg melakukannya. saat saya pergoki, dia langsung kembali duduk dan pura2 tidur. Saya langsung-
-memberitahu anggota keluarga saya yang sedang tidur dan membisikkan ke dia , kalau orang di belakang ganggu saya. Dan responnya kira2 begini "ngga mungkin. salah kamu kali" Pokoknya saya dikira mimpi atau ngigau gitu. Dan karena di respon begitu, saya langsung membangunkan dia-
dan mengatakan kalau orang di belakang memegang saya dan saya nangis lagi. saya masih takut dan trauma. tak bisa apa-apa. Lalu keadaan di bis lgsg heboh. Supir ikut marah2. Akhirnya pelaku meminta maaf ke saya dan keluarga saya. Tapi kami tidak terima maaf nya dan dia turun dari-
bis itu. Ya tidak di tindak lanjuti masalahnya.
-Skip-
Lalu saya juga pernah dilecehkan oleh anak teman om saya, yang seumuran dengan saya. saya tidak tahu ini termasuk dilecehkan apa tidak, tapi dia pernah mencolek2 punggung saya. Saya merasa dilecehkan, walaupun kami sedang -
-bermain pada saat itu. Atau mungkin ini salah satu bentuk trauma saya makanya saya jadi tidak mau bertemu dengan anak itu lagi. Saya juga pernah melihat orang sakit jiwa yang memperlihatkan anunya di depan mata saya. Pokoknya membuat saya bertambah takut lagi akan hal-hal
hal seperti itu. Sampai ssekarang saya selalu was was dan deg deg an jika ada lelaki asing yang duduk di sebelah saya di tempat umum. Atau saat saya sedang sendirian, ada orang jalan atau mengendarai motor di belakang saya, saya merasa syaraf2 saya otomatis lgsg ketakutan, dan -
-berusaha melihat ke arah belakang untuk memastikan orang tersebut tidak macam-macam terhadap saya. Sekarang umur saya sudah hampir 25, saya susah sekali untuk berkenalan dengan lawan jenis. Dalam artian saya merasa ada batas antara saya dan lawan jenis saya, sehingga saya tidak
leluasa untuk berteman lebih dekat (*ya kalian ngertilah, saya juga ingin memiliki kekasih), kecuali mereka yang memang agresif ingin kenal saya. Saya merasa iri dengan teman atau adik kelas saya yang memiliki kekasih. Saya jga ingin berada di posisi mereka. Tapi saya sulit-
-untuk seperti itu. Saya rasa mungkin karena latar belakang trauma yang saya alami dulu, saya punya mindset sendiri yang tidak bisa saya artikan dan membuat saya pasif dalam berinteraksi dengan lawan jenis.
Disini saya hanya berbagi pengalaman saya kepada kalian, sampai sekarang
keluarga saya menganggap kejadian2 itu hanya sekedar masa lalu. Ya saya juga tidak cerita sih lebih lanjut tentang apa dampak yang saya alami, tapi mereka bilang saya berlebihan jika saya sedang d atm center , dan hanya ada saya dan seorang lelaki di dalam atm tersebut. "gak -
-bakal diapa2in juga". Itu kata2 yang saya tidak suka, karena mereka tidak mengalami kejadian seperti saya. Oiya, tentang guru komputer diatas, keluarga saya tidak ada yg tau. Dulu saya tidak berani menceritakannya ke siapapun. Dan sampai sekarang pun tidak ada yang tau.
Kepada kalian yang menganggap jika suatu pelecehan terjadi pada wanita dan wanita itu diam saja, malah terus menerus dilecehkan sampai bertahun2, bukan berarti wanita itu juga "enak". Sebenarnya mereka taku setakut2nya sehingga kalian tidak tau harus berbuat apa. Dijudge pun -
Sebenarnya mereka takut setakut2nya, sehingga mereka tidak tahu harus berbuat apa. Dijudge pun mereka, mereka hanya bisa mengalah. Dan hanya bisa disalahkan. Padahal wanita ini adalah korban. Rasanya semua organ, indera,atau semua yang ada pada diri korban pelecehan ikut TAKUT
.Makanya saat dilecehkan kebanyak wanita diam karena tubuhnya pun tidak sanggup melawan karena ketakutan tersebut. Dan mungkin ada wanita yang diberi karunia dan berani untuk melawan pelaku saat diecehkan, saya salut. Pertahankan.
Untuk keluarga korban, tolong lebih peka terhadap
psikis korban. Jangan menertawakan kami para korban. Walaupun kalian bercanda, tapi itu merupakan pukulan bagi kami, dan membuat kami makin down dan terpuruk.
Sekian thread yng bisa saya bagikan, semoga bisa bermanfaat dan menjadi pelajaran bagi kita semua. Trims.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Saya Mawar
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!