Serangan kilat WhatsApp yg berbasis android (8 tahun lalu) benar2 spt Blitzkrieg yg hancurkan total basis pelangggan BBM.
Plus hape mrka telat bikin model touch screen. Too late.
Namun kemunculan WA mengubah segalanya.
WA yg berbasis Android mungkin diuntungkan jg dg pertumbuhan penjualan hape android yg amat pesat.
WA jg lbh simpel. Berbasis no hape. Bukan spt pin yg agak ribet.
Tipping point adalah sebuah fase dimana ketika titik itu tercapai maka pertumbuhannya akan makin meledak.
Critical mass tercapai. Proses penyebarannya akan makin gila2an. Akibat network effect.
Namun inovasi dan fitur2 WA yg lnh bagus + dukungan adopsi hape android yg melesat, membuat BBM network itu bisa dipatahkan.
Kini yg menikmati network effect adalah WA.
#KenanganpakeBBM
Perang Inovasi telah membunuhmu mati dalam kesunyian yg abadi.
Adios amigos, BBM.
Itulah ciri khas Innovator's Dilemma.
Agak lamban melakukan respon radikal krn merasa masih nyaman dg produk lamanya.
Di sisi lain, divisi hape BB jg diserang scra disruptive oleh hape2 Android.
Serangan WA dan HP Android benar2 spt dua bom hidrogen yg amat mematikan.
Anda adalah customer yg merasakannya langsung.
Perbedaan yg anda rasakan itulah buah INOVASI dan kejeniusan engineer2 dibalik dua produk tsb.
WhatsApp yg anda pakai.
Twitter yg sdng Anda baca.
Dan smartphone yg ada dlm genggamanmu saat ini.
Semuanya adalah karya karya inovasi yg legendaris.
#GoodbyeBBM