Thread by @zoelfick

Melihat isi pikiran Rahmat Baequni tentang segitiga dan Dajjal, kupikir ia adalah Dajjal itu sendiri.

Ia membungkus dirinya sbg tokoh agama, tapi menyesatkan umat.

Makanya saat komentar di IG-nya saya terpaksa keras krn penyesatannya.

https://twitter.com/mrs_enci/status/1137922869722255361

Kenapa kubilang Rahmat Baaequni itu sendiri sbg wakil Dajjal, karena sepanjang saya ikuti berbagai catatan ttg Dajjal dari 20 tahunan lalu, ia punya ciri gemar menipu.

Dajjal disebut sgt paham agama, tapi justru menyesatkan dgn kebohongannya.

Di akun IG Rahmat Baequni sendiri jg saya tegaskan kpdnya, jangan sampai ia teriak² lawan Dajjal, tapi ia sendiri menebarkan gaya Dajjal.

Sebab gaya Dajjal itu lebih mirip dgn kelakuan Rahmat Baequni sendiri, bicara tanpa ilmu, dan berapa banyak umat yg menelan begitu saja mentah-mentah.

Akan sangat bahaya jika ustaz² semacam Rahmat Baequni ini mendapatkan karpet merah, dan umat Islam mengikuti ceramah basinya tanpa "imun" berupa nalar kritis.

Kalau merujuk berbagai literatur, di antara ciri Dajjal itu adalah memahami agama tetapi ia "menuhankan" dirinya.

Sekarang betapa banyak orang2 spt ini, merasa punya banyak pengikut, lalu sadar tak sadar menuhankan dirinya.

Mereka menikmati umat yang memuja mereka, membantu mereka kaya raya, tapi hanya membalas dgn ilmu² menyesatkan kpd umat.

Maka knp saya pribadi saat menentang gaya "menuhankan diri" ala Rahmat Baequni tsb.

Rahmat Baequni bicara hanya dgn pengetahuan satu sisi, dan lebih mirip pengetahuan tanpa dasar yang bisa dibuktikan scr ilmiah.

Pemahamannya lbh mirip dongeng, yang dipaksakan agar diimani banyak orang.

Ia sendiri, Rahmat Baequni, bahkan belum mampu menemukan sisi Dajjal dalam dirinya sendiri.

Tapi, ada saja yang tergila-gila dgn ustaz karbitan semacam ini.