A thread
Kalau mau apply beasiswa, saya akan bertanya lg "Emang benar2 BUTUH? Benar2 KOMITMEN?" Ini pertanyaan penting yg justru tdk dipahami banyak orang.
Banyak yg anggap formulir dan essay ini formalitas belaka. Yang penting diisi dgn kata2 indah berbunga. Ini SALAH!
Saya baru menganggap seseorang serius mau apply beasiswa S2 LN kalau sudah punya skor IELTS minimal 6,5 atau skor Toefl Internasional minimal setara 550.
Kalau sukses, butuh beberapa bulan lagi utk mulai studi. Kalau gagal seleksi dan mau coba lagi, tentu butuh waktu ekstra. Ini harus diperhitungkan!
Selisih 3-4 tahun ini harus dipikirkan!
Apakah dgn gelar S2, kita bisa mendapat pekerjaan (dgn posisi dan gaji) yg lebih baik drpd teman yg langsung kerja setelah lulus S1?
Jadi, jangan berpikir meraih beasiswa studi lanjut itu gampang. Butuh effort & komitmen kuat!
Misal, punya duit nggak utk tes IELTS atau Toefl Internasional? Butuh kursus atau bisa belajar sendiri?
Ingat, jangan pernah berpikir utk studi S2 krn gengsi. Gak sepadan dgn perjuangannya!
Ada beasiswa S2 yg menuntut kita punya pengalaman kerja. Jadi S2 bisa terarah utk pengembangan karir.
Saya jawab "kamu mau yg gelarnya ALM. atau RIP?"
Lha, mau belajar atau mau nyari nama panggung buat mentas?
Gelar S1 bisa digunakan utk mulai berkarir. Gelar S2 tdk menjamin dapat pekerjaan bagus.
Sayang bila digunakan utk sekedar pelarian "daripada nganggur", atau cuma utk meraih gengsi.
(end)