Thread by @LusiHQ

(THREAD)

KALIAN pernah berpikir tidak bahwa disaat kondisi Jokowi dan Prabowo sama-sama "tanpa prestasi" di 2014 kemenangan Jokowi lebih besar dibanding setelah segudang prestasi Jokowi dibuat?

Di 2019 kemenangan Jokowi atas Prabowo yang benar-benar NIR-PRESTASI sangat kecil.

Seharusnya, kondisi ini menjadi kekhawatiran kita semua bahwa gerakan irrasional yg bersifat provokatif dan menyusup melalui kegiatan keagamaan sudah dalam kondisi membahayakan.

Prabowo yg tanpa prestasi apapun bisa mendapat 44% suara rakyat Indonesia itu harus disikapi.

Baik selama kampanye dan setelah pilpres, setelah pengumuman banyak sekali beredar video berisi ceramah-ceramah yang isinya menyampaikan berita-berita hoax, fitnah, ujaran kebencian.

Artinya setengah dr masyarakat kita sudah mengijinkan itu terjadi, mereka mau menerima itu.

Wajah Pilkada DKI dan Pilpres 2019 ini harusnya menjadi cambuk pemerintah khususnya @Itjen_Kemdikbud karena menurut saya amanat UUD 1945 yg tertuang dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu: MENCERDASKAN KEHIDUPAN BANGSA masih belum berhasil diemban pemerintah.

Program sekolah bebas,SPP sampai SMP dab pak @jokowi dengan program KIP (Kartu Indonesia Pintar) sudah sangat bagus dimana negara ingin memastikan bahwa tidak ada anak bangsa ini yang tidak bisa sekolah krn terkendala biaya pendidikan.

Tapi yg lebih perlu dicermati adalah konten-konten materi ajar di sekolah mulai TK sampai perguruan tinggi. Baik konten materi ajar di KBM maupun yg bersifat ekskul (kegiatan keagamaan), termasuk juga tata tertib di sekolah.

Pemerintah dan rakyat yg masih rasional punya PR besar

Jangan sampai program pemerintah yg membebaskan siswa SD dan SMP dari bayar SPP dan KIP utk siswa kurang mampu ini justru menjadi oli yg memperlancar kelompok-kelompok tertentu dalam MEMBODOHKAN generasi muda Indonesia.

Kalau pemerintah dan yg waras diam, NKRI jadi taruhan.

Kl tahun 2019 presiden yg sarat prestasi sudah akan dikalahkan oleh manusia spt Prabowo, barangkali tahun 2024, manusia spt TengkuZul bisa menjadi presiden di Indonesia.

Pemerintah harus menghentikan gerakan pembodohan thd generasi bangsa ini.

Negara tidak sedang berkompetisi dengan kelompok yang ingin menegakkan keyakinannya di atas bangsa ini.

Negara harus bisa mengendalikan mereka dan melindungi rakyat Indonesia dari pembodohan yang akan terus merongrong pondasi NKRI.

Merdeka!!