, 51 tweets, 11 min read
[Stray Kids as Superheroes AU]

"The Hell Asylum"

×DANGER!×DANGER!×
"THERE IS A BREACH! THIS IS NOT A DRILL."

Genre: Supernatural, Sci-fi, Thriller.
#skzhellasylum #StrayKids
#straykidsau #Cle2_YellowWood

*cerita fiksi, rating remaja.
Sembilan laki-laki ditemukan dengan kerusakan otak yang dapat menyebabkan delusi parah.
Mereka ditempatkan di sebuah fasilitas kejiwaan yang mereka sebut dengan "The Hell Asylum". Benar-benar terputus dengan dunia luar dan tidak bisa keluar.
Hingga, suatu saat Mr.JYP datang...
- The Story of 9 Stray Kids in Mission to Save Humanity Starts Here -
Di dalam kerindangan hutan, berdiri sebuah bangunan bercat putih. Tidak hanya dikelilingi pepohonan, bangunan itu juga dikelilingi dengan dinding yang menjulang tinggi. Siapa pun yang masuk, tak akan pernah terlihat keluar dari situ.

Rumor berkata, tempat itu menyimpan misteri.
Patient 1
Name: BangChan
ID: Executor
D.O.B: Oct 3, 1997
Sex: Male
Height: 171 cm. Weight: 61 kg.

Symptomp: Pasien menunjukan gejala delusi yang membuatnya berpikir bahwa dirinya memiliki tubuh sekuat tokoh komik The Hulk.

Diagnosis: Side Effects of The HLC Brain Damage.
Patient 2
Name: Woojin, Lee
ID: Emphatics
D.O.B: Apr 8, 1997
Sex: Male
Height: 174 cm. Weight: 64 kg.

Symptomps: Pasien menunjukan gejala delusi yg membuatnya berpikir bahwa dirinya bisa membaca & mempengaruhi pikiran orang lain.
Diagnosis: Side Effects of The HLC Brain Damage.
Patient 3
Name: LeeKnow
ID: Now You Know
D.O.B: Oct 25, 1998
Sex: Male
Height: 172 cm. Weight: 61 kg.

Symptomps: Pasien terlahir dengan kecerdasan di atas rata-rata, hal ini mengakibatkan dirinya mengalami delusi.

Diagnosis: Side Effects of The HLC Brain Damage.
Patient 4
Name: Changbin, Seo
ID: Umbra
D.O.B: Aug 11, 1999
Sex: Male
Height: 167 cm. Weight: 60 kg.

Symptomps: Memiliki delusi bahwa dirinya sensitif dengan cahaya, namun ia percaya ia dapat mengendalikan kegelapan.

Diagnosis: Side Effects of The HLC Brain Damage.
Patient 5
Name: Hyunjin, Hwang
ID: -
D.O.B: Mar 20, 2000
Sex: Male
Height: 179 cm. Weight: 61 kg.

Symptomps: *CLASSIFIED FILE PLEASE ENTER YOUR PASSWORD TO BE ABLE TO ACCESS THE FILE*.

Diagnosis: Side Effects of The HLC Brain Damage.
Patients 6
Name: Han
ID: Han
D.O.B: Sept 14, 2000
Sex: Male
Height: 169 cm. Weight: 59 kg.

Symptomps: Dirinya berkata bahwa semua benda yang bergerak, bergerak sangat lambat, dan hanya dialah yang dapat bergerak dengan cepat.

Diagnosis: Side Effects of The HLC Brain Damage.
Patient 7
Name: Felix, Lee
ID: Shininglix
D.O.B: Sept 15, 2000
Sex: Male
Height: 171 cm. Weight: 60 kg.

Symptomps: Pasien merasa bahwa ia selalu tersetrum listrik & ia dapat membuat percikan percikan listrik atau membuat cahaya.

Diagnosis: Side Effects of The HLC Brain Damage.
Patient 8
Name: Seungmin, Kim
ID: The Controller
D.O.B: Sept 22, 2000
Sex: Male
Height: 175 cm. Weight: 61 kg.

Symptomps: Seperti kemampuan telekinesis, delusinya membuat ia percaya dia bisa menggerakan apapun dengan pikirannya.

Diagnosis: Side Effects of The HLC Brain Damage.
Patient 9
Name: I.N.
ID: Flamefox
D.O.B: Feb 8, 2001
Sex: Male
Height: 172 cm. Weight: 61 kg.

Symptomps: Panas, tubuhnya merasa panas, hingga kadang ia berpikir ia membakar segala yang disentuhnya.

Diagnosis: Side Effects of The HLC Brain Damage.
CCTV 1, Room 1.

Duduk di atas kursi di tengah ruangan hampa, seorang laki-laki berambut ikal. Ia menunduk tak bergerak. Bahkan ia tak terlihat sama sekali bernapas.
Pintu terbuka, dua orang pria dewasa dengan seragam hijau khas rumah sakit memasuki ruangan mendorong sebuah-
-stroller berisikan obat-obatan berwarna-warni.

"BangChan, sudah makan?" tanya salah satu petugas yang memaki masker.
BangChan hanya diam.
"Jawab! atau..." ancam petugas yang satunya dengan hendak menjambak rambut BangChan.
"Jangan sentuh aku!" teriak BangChan-
-menghempaskan tangan petugas itu dengan tangannya yang terbelenggu borgol.

Petugas yang lebih ramah tadi dengan sigap menyuntikan sebuah obat penenang ke BangChan, dan sektika BangChan tergeletak.

Kedua petugas tersebut pergi dari ruangan, menguncinya rapat-rapat.
- CCTV 2, Room 2.
Woojin bernyanyi, suaranya sangat merdu. Ia meraih setiap nada dengan baik. Memadukan setiap melodi menjadi sebuah lagu yang utuh.
Sebuah alat terpasang di kepalanya, alat seperti helm dengan kabel-kabel yang tersambung. Tiba-tiba alat itu menyala, dan ia diam.
- CCTV 3, Room 3
Ruangan ini berisi dua orang, satu sedang berbaring di atas ranjang bertingkat, dan satunya lagi berjongkok di sudut ruangan.
Seperti ketakutan, Changbin memeluk dirinya sendiri dan beberapa kali menutup matanya karena silau akan cahaya yang masuk ke dalam.
- CCTV 4, Room 4
Felix dan Han tertawa, dari luar seseorang memukul pintu dengan keras agar kedua anak itu diam.

- CCTV 5, Room 5
× CAMERA CAN'T BE ACCESSED ×

- CCTV 6, Room 6
Ruangan itu benar benar kosong, tidak ada benda apa pun, yang ada hanyalah debu dan Seungmin yang diam
- CCTV 7, Room 7
Ruangan? Lebih seperti kulkas. Terdapat 4 pendingin ruangan ekstra besar yang berdiri di masing-masing pojok ruangan. Tangan I.N. terbalut perban, namun ia tak tampak kedinginan.
Date:23-02-15
Time:12:00
CCTV 8 Live, Location:Cafetaria.

7 petugas berjaga di sekitar Cafetaria. 8 dari 9 pasien berada di sana untuk makan siang.
"Dimana BangChan?" tanya Woojin sambil menyuap sesendok daging cincang ke mulutnya.
"I have no idea," jawab Felix.
Han bergeleng.
Changbin dan LeeKnow duduk menjauh dari yang lain, mereka berdua duduk di belakang – ditempat yang minim cahaya.
"Berhenti melihat dia," kata LeeKnow menyeringai.
"Apa? Tidak kok," kata Changbin mengelak.
"Kamu tahu, aku tahu semuakan?"
Changbin tak membalas.
"Jadi kamu Hyunjin?" tanya Seungmin menghampiri pria tinggi yang sedang berdiri mengambil makanan.
"Iya," jawabnya.
"Kenapa, aku baru melihatmu?"
"Aku tidak tahu, mereka tidak memperbolehkanku keluar."
"Ssst jangan keras-keras, mereka mendengarkan kita," kata seungmin menunjuk-
-ke CCTV.
"Kamu boleh duduk bersama kita, kalau kamu mau," kata Seungmin.
"Tentu saja."
Mereka berdua menghampiri I.N. yang sudah sedari tadi duduk.
"Hai, aku Hyunjin," kata Hyunjin hendak menjabat tangan I.N.
"Aku I.N.," balas I.N. namun ia tidak menjulurkan tangannya.
"Seungmin, bagaimana bisa kamu berakhir di sini?" tanya Hyunjin penasaran.
"Aku bisa menggerakkan benda hanya dengan memikirkannya, tapi kata meraka itu hanya delusi," jawab Seungmin. "Kalau kamu?"
"Aku tidak tahu, kata mereka aku juga memiliki delusi, tapi aku sama sekali tidak-
-ingat," jawabnya. "Kalau I.N."
Seungmin menyikut perut Hyunjin.
"Sst, dia agak sensitif soal itu," bisik Seungmin.
"Tidak apa, Seungmin," kata I.N. mengangkat kepalanya yang tadi tertunduk. "Aku membakar rumahku dan tidak ada yang tersisa."
"Maafkan aku," kata Hyunjin.
Satu jam kemudian, setelah semua selesai menghabiskan makan siangnya, mereka digiring kembali ke ruangan masing-masing.

BangChan masih belum muncul.
Date:23-02-15
Time:12:00
CCTV 1 Live *manipulated*, Location: Room 1

BangChan masih terbaring tak sadarkan diri di atas lantai.

Date:23-02-15
Time:12:00
CCTV 8 Live *real*, Location: Room 1.

BangChan terbaring, lalu seorang pria paruh baya memasuki ruangan, ia memakai-
-setelan jas laboratorium putih.
Pria itu mengangkat BangChan dan mendudukannya di kursi.
"Bangunlah!" katanya tegas, tapi tidak kasar.
BangChan membuka matanya perlahan.
"Siapa kamu? Kamu dokter baru? Pergi!" BangChan panik.
"Ssst, tenanglah! Aku tidak akan melukaimu."
Orang itu melepaskan borgol BangChan.
"Nama saya, Mr. JYP dan saya akan membantumu keluar dari sini."
"Kenapa?"
"Sst!" Mr.JYP menyerahkan gulungan kertas kecil kepada BangChan. "Baca, dan sebarkan, waktuku tidak banyak aku sudah memanipulasi CCTV dan sebentar lagi akan selesai."
Date:23-02-15
Time: 18:00
CCTV 2 Live, Location: Room 2

Seperti biasa, pukul 6 petang, tiba waktunya untuk mengambil rekaman otak Woojin. Dua petugas masuk mendorong kursi roda. Woojin dipaksa untuk bangun, tentu saja ia melawan, tapi kedua petugas yang berbadan kekar itu jauh-
-lebih kuat darinya.

"Aku tahu apa yang kamu pikirkan, gajimu kecilkan? Mengapa kau mau terus bekerja di sini? Ah, karena mereka mengancam keluargamu?" kata Woojin kepada salah satu petugas yang memeganginya.
Petugas itu melemparkan badan Woojin ke kursi roda dan mengikatnya.
Date:23-02-15
Time: 18:10
CCTV 12 Live, Location: MRI Room

Petugas masuk bersamaan dengan Woojin yang terikat di kursi roda. Mereka memindahkannya ke dalam mesin MRI.

"Aku bisa membaca pikiran kalian! Aku tahu kalian tidak ingin melakukan ini!" Woojin masih melakukan upaya pem-
-berontakan.

Pemeriksaan MRI Selesai. Woojin kembali keruangannya.
-
Date: 23-02-15
Time: 18:05
CCTV 5 Live, Location: Room 5

WARNING! WARNING! EXTREME BRAIN ACTIVITY HAS BEEN DETECTED.
-
Date: 23-02-15
Time: 18:05
CCTV 3 Live, Location: Room 3

*Rekaman Audio*
LeeKnow: "Hey!"
Changbin: "Apa?"
LeeKnow: "Kamu tahu kalau Graphene adalah materil paling tipis, tapi sangat kuat."
Changbin: "lalu?"
LeeKnow: "Tidak apa, aku hanya memberitahumu."
Changbin: "Oke, thanks."
LeeKnow: "Dan aku tahu, kamu suka dia."
Changbin: "Apa?"
LeeKnow: "The Shin..."
*Audio End
Date: 23-02-15
Time: 22:00
CCTV 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7

Semua pasien terlihat sudah tidur.

Malam di asylum sangatlah mencekam, suara aneh yang membuat bulu kuduk berdiri bisa terdengar setiap saat. Tidur di sana bukanlah tidur yang pulas dengan mimpi indah. Jangan harap selimut-
-tebal yang melindungimu dari kedingan, hanya lantailah tempat tidurnya.

Sesekali suara roda berputar dapat terdengar melintasi setiap ruangan.
Date: 24-02-15
Time: 06:00
CCTV 4 Live, Location: Room 4

*Suara sirine menggema di seluruh penjuru asylum*

Han dan Felix terbangun.
"Han, bangun cepat!" Felix menggoyangkan tubuh Han.
"AW!" Han terbangun. "Kamu menyetrumku."
"Maaf, pemeriksaan segera dimulai, bersiaplah!"
Date: 24-02-15
Time: 06:00
CCTV 15 Live, Location: Koridor

Mereka berbaris di depan ruangan masing-masing, bersiap untuk melakukan pemeriksaan.

Kali ini waktunya BangChan yang memimpin pemeriksaan.
Kesempatan baginya, untuk menyebarkan gulungan kertas itu.
Date: 24-02-15
Time:12:00
CCTV 8 Live, Location: Cafetaria.

Mereka berusaha untuk bertingkah laku senormal mungkin, meskipun mereka menyimpan sebuah rahasia besar.
Makan siang kali ini terasa lebih lengkap. Semua pasien telah berkumpul di cafetaria.
Seperti biasa LeeKnow dan -
- Changbin duduk berhadapan. Felix, Han, Bangchan, dan Woojin duduk bersama. Seungmin, I.N., dan Hyunjin masih mengambil makanan.

"Apakah gulungan itu benar?" tanya Han berbisik.
"Jika, itu benar. Selama ini kita dibohongi," tambah Felix.
Mereka berbisik, mencoba menghindari -
- kontak mata – petugas asylum tidak suka jika ada dua pasien yang saling bertatapan.
Kala itu, Changbin kedapatan saling bertukar pandang dengan Felix, alhasil beberapa luka lebam mereka dapatkan.

"Aku tidak tahu, Woojin bisakah kau lakukan sesuatu untukku?" kata Chan sambil-
-menyuap daging cincang yang hanya dibumbui garam. "Ugh, it tastes like sh**."
"Lakukan apa?" balas Woojin bertanya.
"Jika kamu bertemu Mr. JYP, bisakah kamu membaca pikirannya?"
"Sayangnya..."
"Kenapa?"
"Kemarin, mereka memasang sebuah alat di kepalaku, sejak itu aku tidak-
-mendapatkan sebuah vision," kata Woojin memperlihatkan sebuah kabel yang tersambung dengan kepalanya.
"GEEZ, itu menyeramkan," kata Felix ngeri.
"Berarti, kita harus cari cara untuk mematikannya."
"Aku melihat, mereka mengontrol alat ini dengan sebuah remote," kata Woojin.
"Aku punya ide," kata Han.

Sementara itu, dibelakang meja BangChan.
"Wow, jika itu nyata, kekuatanmu akan sangat berguna," kata LeeKnow memuji Changbin. "Selama ini, kalian hanya mengancam mereka dengan delusi, tapi jika kekuatan kalian nyata kita bisa keluar dari sini."
"LeeKnow, tunggu...kau tidak punya kekuatan?"
"Kasusku berbeda dengan kalian, aku memang didiagnosis dengan hal yang sama, namun delusiku terjadi saat aku masih berumur 1 tahun," katanya dengan pelan. "Awalnya aku seperti melayang, lalu aku berada di luar angkasa melihat galaksi,
lalu planet, bumi, lalu hal yang lebih kecil, dan sangat kecil, entah setelah mengalami hal itu aku merasa tahu segalanya, orang tuaku mengirimku ke sini karena psikiaterku menilai tingkah lakuku tdk wajar bagi seorang anak kecil, dan begitulah cerita bagaimana aku bisa di sini."
Seungmin, I.N., dan Hyunjin duduk bersama lagi.
"Guys, aku ingin mencoba kekuatanku," kata Seungmin berbisik.
"Cobalah, coba gerakkan sendok itu perlahan," kata I.N.
"Aku akan mengawasi petugasnya," kata Hyunjin menawarkan diri.

Seungmin memejamkan mata, menghirup udara perlahan
, dan menghembuskannya. Dipandanginya sendok plastik itu dengan fokus, matanya bergetar. Secara ajaib, sendok itu melayang beberapa milimeter dari tempat semula.
"IT WORKS!"
"Seungmin, stop, ada yang melihat ke arah kita."
Sendok itu jatuh.
*halo tadi aku udh bahas origin LeeKnow kenapa dia bisa masuk ke asylum itu, next kalian mau tau originnya siapa?
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with ardo

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!