Thread ini merupakan thread perenungan atas posisi ilmu psikologi di masa depan nanti. Terutama ketika ilmu pengetahuan sudah semakin maju.
Thread ini tidak bermaksud untuk menjelek2an ilmu psikologi atau profesi psikolog (tentunya, dimana lagi sy cari uang)
Namun, jiwa tdk dapat diukur, sehingga manusia pun berusaha menggambarkan jiwa melalui manifestasi pikiran dan perilaku yang muncul pd manusia.
Pendekatan ini berhasil berkembang dan tentunya sudah membantu banyak orang
Segala jenis pikiran dan perilaku, ternyata merupakan manifestasi dinamika otak dalam level psikologis dan sosial.
(pernah dibahas oleh dokdes @ryuhasan , gagal nemuin threadnya)
And it change how human view the world..
Absennya "jiwa" menghadapkan manusia pada kenyataan bahwa tidak ada substansi diri yang terpisah dari otak, yang memiliki kehendak tersendiri.. atau "free will".
"You" are your brain.
Berbagai diagnosa dan intervensi akan mulai menggunakan pendekatan ke otak. Hal ini lebih diunggulkan, karena bersifat tangible. Dengan kata lain, akan lebih valid dan reliable dibandingkan diagnosa simptoms-oriented.
What is left for us?
This advancement is meant to help people better, so it is better to get along with it
In fact, we should collaborate with it.
Karena bgmn pun juga, sebagai manusia, kita akan tetap hidup dengan sudut pandang subjek orang pertama, bukan otak.
Seperti kata senior saya @bagugus
"Dimana ada manusia, psikolog akan bisa memberikan sesuatu... kecuali jika anda ingin bekerja di kebun binatang"
"How we could participate and integrate our knowledge in this big step of humanity's advancement?"
The End
1. This discussion is heavily focused on clinical psychology (not industrial or social).
2. This is far in the future, where brain-based approach is more viable (tech-wise and cost-wise). Pendekatan psikologi sprti biasanya masih sgt efektif saat ini.