, 10 tweets, 2 min read Read on Twitter
1. Novel Hati Suhita, bangkitnya sastra Pesantren, Novel Ning Khilma Anis sudah tembus 40 ribu Ekslempar lebih, Novel tentang cinta, perjuangan, ketabahan seorang Istri, kecemburuan, dan pergumulan hati yg mengalir apik, Hati Suhita, menurutku adalah Novel "pesantren" yg "Berani"
2. Mungkin sudah banyak yg meresensi Hati Suhita, namun kali ini, aku lebih tertarik untuk berbicara ttg keberanian Ning Khilma, pertama, dia berani untuk mengusung kehidupan "Dhalem Pesantren", ttg kehidupan dlm keluarga pesantren, kehidupan Gus dan Ning
3. Hati Suhita bahkan menampilkan "Kamar pengantin baru" putra dan putri Kiai, persoalan "dijodohkan", "diabaikan suami yg tak cinta", bermanis muka pada mertua meskipun hatinya terluka. Ketabahan Istri, ini sangat berani, kesakralan "kamar Kiai dan Nyai Pesantren" dibuka disini
4. Kedua, Ning Khilma berani untuk mengangkat Falsafah2 luhur Jawa, falsafah kehidupan Jawa yg berat, yg tak popouler saat ini, dan Ning Khilma berhasil merangkai cerita pergumulan hati Alina Suhita dg sandaran2 falsafah kehidupan Jawa, ini luar biasa
5. Membaca Hati Suhita, selain ditarik pada pergumulan hati seorang Istri, juga dg tak sadar, kita belajar ttg banyak nilai luhur Falsafah Jawa, falsafah kehidupan yg bisa kita pakai untuk memaknai dan menjalani hidup. ini luar biasa, bahkan, lengkap dg nukilan sejarahnya.
6. Keberanian Ning Khima selanjutnya, bagiku, yg hidup dalam sastra pesantren cukup lama, Hati Suhita berani dalam menarasikan ego seksualitas, sebuah kevulgaran yg dinarasikan dg penuh emosi, dia mendobrak "Tabu", satu yg Khas dari Ning Khilma.
7. Aku lama tak membaca "Novel2 Pesantren", karena sempat kecewa, sedikit novel2 pesantren setelah Perempuan berkalung sorbannya Abidah El Khalieqy yg kuat, namun untuk Hati Suhita, semalam aku menghabiskannya.
8. Hati suhita membawa kita masuk pada pergumulan perasaan wanita, kehidupan percintaan yg sangat nyata, berbalut penuh falsafah luhur jawa, sejarah, membaca Hati Suhita, kita belajar hidup, sumpah keren...sungguh...
9. Terimakasih Ning Khilma untuk kiriman Hati Suhitanya, terimakasih untuk bangkitnya sastra pesantren yg bisa dinikmati semua, terimakasih untuk pelajaran agung falsafah Jawanya. terimakasih untuk pelajaran "kehidupan pengantin baru Ning Lin, dan Gus Birru"
10. Hati Suhita, sangat layak untuk dibaca, bukan hanya sekedar sebagai Novel yg cantik, namun juga untuk belajar, bagaimana menjadi wanita, menjadi lelaki, dg penuh pelajaran berharga dari falsafah2 luhur moyang kita. Terima kasih Ning Khilma Anis, terimakasih Hati Suhita.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Afif Fuad Saidi
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!