,
5 tweets,
1 min read
Read on Twitter
Aku terheran-heran pada sosok yang satu ini!
Jasad sosok ini terbunuh. Tapi justru dengan kematiannya, ia menghidupkan seluruh umat manusia.
Jasad sosok ini terbunuh. Tapi justru dengan kematiannya, ia menghidupkan seluruh umat manusia.
Ia terbunuh satu kali, tapi setelah ke-syahidannya, ia justru hidup beribu-ribu kali.
Ia berteriak menyeru di tanah gersang, seorang diri tanpa penolong. Tapi, jutaan manusia di seluruh bumi menyambut seruannya itu.
Ia berteriak menyeru di tanah gersang, seorang diri tanpa penolong. Tapi, jutaan manusia di seluruh bumi menyambut seruannya itu.
Seruannya kekal di lidah-lidah mereka yang basah oleh air, padahal ia sendiri ketika itu gugur dalam kondisi kering kehausan kerongkongannya.
Ia meninggal dalam keterasingan, tapi kini ia menjadi kiblat bagi para pencintanya.
Ia meninggal dalam keterasingan, tapi kini ia menjadi kiblat bagi para pencintanya.
Tak usah engkau heran dengan kontradiksi-kontradiksi yang ada pada tokoh ini. Memang, hanya orang ini yang memiliki kelebihan seperti demikian. Tidak yang lain!
Dialah *Al-Husein bin Ali bin Abi Thalib*. Sang ibu adalah *Fatimah Zahra*.
Dialah *Al-Husein bin Ali bin Abi Thalib*. Sang ibu adalah *Fatimah Zahra*.
Ia tak pernah mati, ia akan selalu kekal selamanya.
Di setiap zaman, kenangan tentangnya akan selalu terbarui.
(George Jordac,
a Christian writer)
Di setiap zaman, kenangan tentangnya akan selalu terbarui.
(George Jordac,
a Christian writer)
