Ini analisis super telat, mustinya bulan lalu. Tp ndak apa2. Ada insight yang menarik, jadi saya tuliskan saja buat referensi.
Tentang kisah #LayanganPutus
Di Twitter peak 2 hari, di IG berhari-hari.
Ada penyamun di sarang perawan: @permadiaktivis
Untuk itu, kita masukkan percakapan politis yg memention @jokowi. Biasanya yg pro dan kontra ada di situ.
Hasilnya: cluster ini terpisah, apolitis, masif.
Mereka potensial mengisi medsos dg interest yg beragam, tak mulu politik.
Artinya, isu ini memang paling diminati oleh kalangan mereka. Dan ternyata mereka pun tak hanya aktif di IG, tapi juga Twitter.
Awalnya saya kira mereka emak-emak. Ternyata lebih banyak yang muda-muda.
Dan data Drone Emprit ini sesuai dengan profile audiens sosmed Indonesia spt dilaporkan We Are Social.
"I am scared"
Khawatir kalau kejadian seperti dalam #LayanganPutus itu nanti terjadi kepada mereka.
- jumlah buzzer yg partisan itu tak terlalu besar
- ada cluster2 Gen Y-Z yang totalnya jauh lebih besar, non partisan
- sosial media bisa dibuat lebih meaningful
- sayang, buzzer politik masih kuat membajak trending topic