ꦩꦶꦠꦿꦺꦏꦱꦠꦠ
"Persaudaraan yang satu dengan dasar persamaan derajat".
Mitreka Satata berasal dari Kakawin Nagarakretagama karangan Empu Prapañca.
Dipakai oleh Mahapatih Gajah Mada sbg landasan dlm menjalankan politik luar negeri Majapahit.
Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang dr Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun masih diperdebatkan.
Tertuang dalam kitab Sutasoma milik Mpu Tantular dengan kalimatnya yg terkenal,
"Bhinneka Tunggal Ika, Tan Hana Dharma Mangrwa".
(Berbeda tapi satu, Kebenaran hny milik Tuhan).
Menurut Nagarakretagama, Wijaya adalah putra Dyah Lembu Tal adalah putra dr Narasinghamurti alias Mahisa Campaka adalah putra Mahisa Wonga Teleng putra Ken Arok pendiri Wangsa Rajasa.
Tertulis dlm Kitab Pararaton.
Menantu dari Raja Kertanegara (Singhasari), setelah menikahi 2 putrinya (tertulis di Kitab Pararaton)
Raden Wijaya adalah putra pasangan Rakyan Jayadarma & Dyah Lembu Tal. Ayahnya adalah putra Prabu Guru Darmasiksa, raja Kerajaan Sunda Galuh,
Stlh Rakyan Jayadarma tewas, Lembu Tal pulang ke Singhasari dg Wijaya yg seharusnya jd raja ke-27 Kerajaan Sunda Galuh.