Thread by @elisa_jkt

Karena Rujak salah satu pendamping warga utk Kp Tanah Merah (yg terdiri dari 7 RW di 3 kelurahan), jd terlibat perencanaan & hadir pas acara Ultah Perjuangan Kp Tanah Merah, dmn Gubernur hadir.

Jd tahu persis kalau twit WAWAWA itu tdk benar.

Tp nanti aku dituduh jubir lagi 🤣

Lagipula teman2 FKTMB (Forum Komunikasi Tanah Merah Bersatu) sudah buat klarifikasi atas fitnah tersebut.
Sila kunjungi linimasa mrk langsung ya

Nah lebih baik saya cerita soal perjuangan luar biasa kampung yg panjang & keras demi dpt pengakuan negara

https://twitter.com/fktmb/status/1218798941275226113

Berdasarkan sejarah yg disusun dan disampaikan scr turun temurun, tmsk arsip yang ada di @LBH_Jakarta, Tanah Merah mulai menjadi pemukiman di thn 1950. Tentu masih lbh banyak rawa. Dan ada bagian dr Tn Merah yg jg disebut Rawa Sengon.
Mungkin bung @JJRizal bisa cerita lbh detil

Di era kolonial, Tanah Merah juga disebut sebagai Bendungan Melayu. Nah tapi nama Melayu itu tdk ada hubungannya sama etnis loh. Tp berhubungan dgn “bendungane mlayu (hanyut)”. Dan nama itu skrg menempel jd nama jalan di Rawa Badak.

Bukti sejarah kepenguasaan lahan oleh warga bisa ditelusuri hingga 1976 dan 1981, dgn verbonding dan surat garapan.

Namun, di 1968, Gub DKI memberikan ijin penggunaan tanah utk Pertamina demi bangun depo. Dan yg kena tmsk wilayah yg sdh digarap warga Tanah Merah.

Intermezzo dikit utk jadi bumbu cerita hehehe, soal foto telor itu, tante Kelapa Gading yg anggota Lions Club itu yg minta Gubernur utk foto bareng. Tahu darimana? Ya saya berdiri cuma beda 1.5 m dr mereka hihi. Tahu darimana cabang Kelapa Gading, ya ada tulisan di seragamnya.

Balik lagi ke perjuangan Tanah Merah.
Krn ijin dari Gubernur di 1968 yg akhirnya memulai sejarah konflik berkepanjangan antara warga Tanah Merah, Pemprov dan Pertamina.
Kenyang mrk, Tanah Merah atas kekerasan oleh:, penggusuran, kriminalisasi, kekerasan, komplit!

Saya cuplikkan sedikit linimasa perjuangan yg Rujak buat utk ditampilkan ditampilkan di tiap2 RW.
Panjangnya aja 6 meter, itupun gak memasukkan seluruh kejadian.

Makan dulu, terus lanjut.

Fast forward Reformasi 98, akhirnya Tanah Merah mendapatkan ketenangan sementara krn pemprov dan Pertaminanya sibuk utk urusan lain.

Sampai akhirnya di 2009, Depo Plumpang terbakar. Dan yg kena getahnya: warga Tanah Merah yg gak ngapa2in.
Wacana penggusuran muncul lg krn Foke.

Untuk melawan penggusuran, Warga Tanah Merah demo tiap tahun. Dan FKTMB sudah berdiri saat itu.
Akhirnya di 2012 mereka berkontrak politik sama Jokowi, kandidat Gubernur.

Tp setelah Jokowi jadi Gubernur, mrk masih demo2 juga. Di Balai Kota dan di Kemendagri.

Demo paling keren itu pas mereka demo agar diberikan KTP Elektronik.
Jadi ya selama berdekade2 itu Tanah Merah diabaikan scr administrasi negara. Sampai jalan, drainase, lapangan, fasum fasos itu mereka bikin sendiri. 90Ha totalnya. SWADAYA.

Demo di Kemendagri 2012 mereka sampai bikin camp dan tenda bahkan MCK depan Kemendagri.
1 bulanan mereka bertahan.

Ada aksi 1000 BH, dimana mereka menaruh BH2 di pagar kemendagri.

amp.antarafoto.com/peristiwa/v132…

Akhirnya Januari 2013, Jokowi menepati sejumlah janji. Tanah Merah bisa punya RT/RW dan akhirnya warga bisa bikin KTP. Nah itu kejadian di 13 Januari 2013.

Sejak itulah, tgl 13 Januari dijadikan peringatan perjuangan, termasuk yg dirayakan 18-19 Januari 2020.

Tanah Merah melalui FKTMB & difasilitasi Abdi Rakyat tmsk Kampung yg kontrak politik dgn kandidat Gubernur, Anies Baswedan.
Dan di 2019, mereka mulai proses Community Action Planning dan ada program PAL (sanitasi) akhirnya masuk.

Gubernur pas 18 Jan meninjau proyek itu.

Acara perayaan perjuangan Tanah Merah itu dijadwalkan tgl 19 Jan. Gubernur diharapkan hadirnha pas 19 Jan malam. Namun mendadak dia harus keluar kota tgl 19.
Akhirnya acara beliau dipindah ke 18 pagi dgn 3 agenda.
Namun akhirnya cuma 2 agenda, krn dia harus tinjau lokasi banjir

Saya tidak mengerti kenapa anggota LC mendeskripsikan hal yg tdk akurat dan bahkan rasis.
Yang meminta berfoto bersama adalah pengurus LC yg ada di foto.
Saat itu Gub sebtlnya sdh mau jalan, keluar dr ruangan RW stlh sarapan tumpeng. Tapi distop sama pengurus LC utk foto bareng.

Harusnya acara tersebut membahagiakan warga Kampung Merah dan sebagai bagian upaya warga dan forum utk percepatan Reforma Agraria, kok ya malah dipakai utk fitnah.

BuzzeRp itu tak hanya nanah demokrasi, tapi pengkhianat & teroris thdp perjuangan akar rumput.