My Authors
Read all threads
Jadi pengen bikin thread horor, tentang pengalaman KKN aku satu setengah tahun yang lalu,disalah satu desa terpencil didaerah bandung barat. desa yang jauh dari hirup pirup kota, dan ini salah satu foto pemandangan senja yang pernah aku ambil disana. #malamjumat #threadhoror
oke baiklah akan aku mulai, langsung disini aja yaa :)
siang itu pukul 10, setelah selesai acara pembekalan KKN dikampus, aku dan rombongan yg berjumlah 18orang berangkat menuju desa menggunakan motor, desa yang aku sebut sebagai desa perahu, aku benar-benar asing dengan nama desa tersebut dan tidak tahu berada dimana desa tersebut.
ada dua akses jalan menuju kesana, menyebrangi anak sungai citarum agar menghemat waktu selama 1jam, atau mengikuti petunjuk google maps. dan kami memilih menggunakan jalan biasa karna alasan keamanan.
aku mengendarai motor sendirian, sambil melaju mengikuti yusuf sebagai petunjuk jalan. dalam hati bergermuruh ini kapan sampainya, badanku sudah terlalu lemas karna akupun membawa banyak perlengkapan untuk kegiatan disana.
sudah berkali-kali anak sungai citarum itu dilewati namun belum sampai juga, sampai akhirnya aku sampai disebuah persimpangan jalan dengan kondisi jalan yang sangat jelek, dipenuhi batu krikil, dan suasana yang sepi.
semakin menjauh dari kota semakin sunyi, sebelah kiri dan kanan disuguhi pemandangan pohon-pohon rindang, dan jelas terlihat anak sungai citarum itu terbentang sangat panjang, menemani perjalanan yang lelah ini..
sampai akhirnya aku sampai digapura desa tersebut, aku kira sebentar lagi sampai, nyatanya tidak. tidak jauh dari situ terlihat sebuah pemakaman besar sekali lengkap dengan pohon bambu yang tinggi-tinggi.
bulu kuduku sedikit merinding, tapi yasudahlah mungkin hanya perasaan saja. aku melanjutkan sisa perjalanan itu..
ini sah satu foto yang pernah aku ambil dijalan menuju kantor desa, indah bukan?:)
oke balik lagi ke cerita, sesampainya disana aku langsung istirahat, dan menyiapkan perlengkapan untuk tidur,sebagian ada yang memasak karna memang perut kami sudah lapar sekali..
tepat pukul empat sore, sebagian peserta KKN berpamitan pulang,karna memang mereka harus berkerja (kami kelas karyawan) dan hanya tersisa orang-orang yang tinggal diposko yaitu aku,ulfa, devi, laila, rika, arsyad, fadli dan iwan.
hanya kami yang memiliki waktu senggang untuk tetap stay disana satu bulan kedepan, yang lainya akan datang pada saat weekend untuk membuat proyek kerja disana.
pada malam hari kami memutuskan untuk bertamu kerumah kepala desa, kami ditemani aparatur desa yang juga adalah sepupu dari pak kades, namanya asep.
sesampainya disana kami hanya bertemu dengan bu kades, bu kades yg sangat insipiratif sekali menceritakan kehidupannya sampai kami lupa waktu sudah menunjukan jam 9 malam, setelah berbagai macam kode akhirnya kami pulang.
diperjalanan, kang asep bercerita kalian berani diposko? kami semua bilang insyallah kang.lalu beliau menjawab lagi disitu ada perempuan namanya euis. seketika kami melihat satu sama lain? hah?its seriously siapa euis?tp tenang nanti ada si abah yg ngejaga kalian disana. jawabnya
posko kami terletak di sebelah kantor desa, sebelum masuk kami harus melewati mobil ambulan, lorong mushola dan wc yg tidak terurus lalu posko yg kami tempati.
kata temanku yusuf pada saat survei ke desa ini, bu kades langsung mempersilahkan untuk menggunakan rumah tersebut menjadi posko, dulunya rumah itu adalah posyandu, tapi satu dan lain hal tidak terpakai lagi.
kurang lebih kaya gini denahnya sih, maaf jelek males ambil penggaris wk #dontjudgeme oke lanjut..
sampainya diposko, kami mencoba untuk tidak menggubris apa yang dikatakan oleh kang asep, hanya saja suasana diposko mendadak seperti sangat dingin..
selama kurang lebih 3 hari aku disana, sibuk dengan kegiatan meningkatkan pendidikan, pagi sampai siang mengajar, melewati jalanan batu krikil, menyebrang menggunakan otok dan saat sore hari kami membantu tenaga pendidik untuk mengajar di sore mengaji.
walaupun anak-anak yg diajar oleh kami disana jauh lebih baik ngajinya daripada kami 😂
malam itu malam jumat, aku ingat sekali dihari ketiga aku tidak bisa tidur, aku tidur diujung dekat pintu, pintu kaca yang menembus ke arah kamar pria, yang pintunya juga hanya kaca, setelah melamun begitu dalam aku dikagetkan dengan seorang wanita yang beridiri didlm kamar pria
oke kita lanjut yaa :)
kurang lebih kaya gini denah poskonya, sesekali aku menyebutnya rumah aquarium,karna ketika malam hari orang akan jelas melihat kedalam ruangan, karena banyak sekali kaca, dan pintunya pun berupa kaca :)
wanita yang aku lihat berdiri didepan wc pria itu tersenyum, aku masih yakin wajahnya cantik, tapi entahlah dia seperti miss key (kunti) tpi aku tidak yakin juga, aku menutup mataku sambil berdoa, sekuat mungkin mengalihkan pikiranku terhadap sosok itu.
ohya aku sedikit cerita bahwa aku sensitif sekali dengan hal-hal seperti mahluk halus, aku bisa sangat peka bisa juga tidak, ibuku seorang indigo dan pernah ada seorang paranormal bilang bahwa indigonya ibu nurun ke aku, tapi entahlah aku tidak menginginkannya sama sekali.
kejadian pertama aku melihat sosok pun aku sedikit kaget tapi ngerasa konyol aja, takut disangka gila sih kaya nyerita ngarang2 gtu,tapi pernah satu kejadian mantanku kesurupan mahluk halus yang aku kira itu orang trs aku liatin 😂 masasih org gelap2an taunya hantunya marah:') wk
oke balik ke cerita KKN DESA PERAHU yaaa!!!!!
keesokan harinya aku bungkam, aku takut anak-anak yang lain menjadi takut dan akhirnya tidak mau stay diposko. tapi ketika diparkiran arsyad bilang "ih pas peuting mah sieun aya sora awewe nu cerik". "tah eta teh hayang nyamperken kang arsyad" saut fadly.
fadly ini emang orangnya sompral, seperti menantang dan tidak takut. namun aku hanya berpikir apa ini ada hubungannya dengan wanita yang aku lihat semalam? aku sedang mencerna baik-baik perkataanku untuk mulai percakapan dengan mereka.. karna takut tak percaya.
tiba-tiba fadli berkata "ci maneh aya nu ngajaga nya?" "haaah?? kamu juga ada yg jaga,kataku". coba tebak siapa yang ngejaga aku? balasnya. "kamu dulu yang jawab,tah tah si teh ulfah ge aya nu ngajaga.
aku langsung bilang, kakek2 bukan? "wah bisaan eng si eci". aku langsung memotong pembicaraan "kemarin kang arsyad denger yg nangis?". "iya ih sieun aku mah hayang balik" jawabnya. "teupika murungkut coba ci" sindir fadly.
arsyad ini adalah ketua KKN kami, dia sngat religius tapi dia paling takut dengan mahluk halus, entah kenapa akupun kurang tau :)
akupun tidak melanjutkan apa yang ingin aku katakan, karna benar-benar takut mengiyakan apa yang didengar oleh kang arsyad, yg impact nya bakalan bikin anak-anak yang stay diposko pada takut.
hari berlalu begitu cepat, sudah hampir 10 hari aku berada didesa ini..kegiatan sehari-hari setelah selesai mengajar dan lanjut program les, saatnya ashar mengaji. kami semua datang ke mesjid untuk bertemu anak-anak.
desa ini benarlah desa, anak-anak jauh dari kata gadget, bahkan bisa dibilang ketinggalan jaman, tapi pendidikan agama disini nomor 1, banyak sekali anak kecil yang sudah jadi hafiz :')
setelah selesai mengaji, anak-anak mengajak kita untuk bermain diladang sawah yang kering. kami sebenarnya lelah, namun tak tega dengan antusias mereka.
ketika akan menggunakan sandal, lagi dan lagi arsyad berkata "kata anak-anak dulu mah yang kkn teh poskonya disini" menunjuk ke sebuah rumah penyimpanan padi yang nampak tua.
"nu bener kang?" kata devi. "beneran kamari barudak ngomong cenah mah bahela mun aya nu kkn teh didinya poskona, ngan kusabab aya nu kasurupan jadi we"
"ih meni sarieun nya" balas devi. "kasurupana teh gara2 penghuni imah eta resep ka nu ker kkn, geulis soalna"
"kade tah si ulfah" jawab fadli.
"angger sompral dia mah yaa"...
lalu ada seorang warga bertanya kepada kami "akang teteh tos lebih ti saminggon didinya tos mendakan naon?". kami semua saling menatap maksudnya apa? lalu fadly menjawab "aya naon kitu bu?" lalu dia menjawab dengan gusar "ah henteu".
dari pertanyaan tersebutlah aku bertanya-tanya sebenarnya ada apa diposko itu selain yang disebut euis itu???
kamipun menuju keladang sawah yang kering untuk bermain bersama anak-anak.
malam harinya aku duduk diruang depan dengan ulfa dan fadly. yang lainnya sibuk dikamar masing-masing.
lalu aku membuka cerita "fad,sebenernya pas kang arsyad cerita denger suara cewe, aku pas malemnya liat cewe didepan pintu kamar cowo, tapi aku pastiin itu bukan sicantik,tapi gatau sih, tapi jangan bilang2 ke yg lain ya"
"seriusan el? akupun kadang suka kebangun tengah malem dan ngerasa gaenak perasaan, tidur tuh berasa ga nyenyak tau ga"
"bener ih seriusan, tadi inget ga omongan ibu-ibu yg nanyain udh nemuin apa aja disini?"
tiba-tiba arsyad datang...
fadly pun menceritakanya kepada arsyad dan berharap untuk tetap bungkam agar yang lain tetap merasa aman.
hari itu kejadian yang tidak akan pernah aku lupakan, kejadian yang tidak pernah terbayangkan sedikitpun, kejadian yang hampir membuat kami semua kehilangan nyawa kami.
Aku mau sambung lagi ya,tp mohon maaf sebelumnya karna aku bukan penulis jadi menulis seadanya🙏 lalu cerita ini kurang lebihnya begini ada tidak bermaksud untuk apa2. untuk yg minta translate bhs sundanya nanti aku translate kalo udh beres yaa or yg ngerti coba bantu translet😁
Pagi itu pagi yang sama seperti biasanya, kami disibukan dengan proker mengajar, hanya saja lebih ringan rasanya karena ada beberapa anggota lainnya yg datang. kira-kira ada 11 orang.
aku, ulfa dan fadli ke sekolah A, rika, devi dan laila ke Sekolah B, bunda - bunda ke sekolah C, yang lain ad yg membantu di SD dekat posko dan ada yg diam menjaga posko
kami memanggil mereka bunda karena umurnya memang diatas kami semua, ada bunda alin dan yesi.
karena sedikit keisengan kami, ada yang mengusulkan setelah mengajar kita kabur ke smp A, karena sungguh pulang mengajar langsung menghadapi anak-anak untuk les lalu masak itu melelahkan
kami butuh refreshing!!!
siang itu sangat panas sekali, ulfah berkata "el beli eskirm yu". "blm nyampe posko juga itu eskrim udh encer teh wkwk" jawabku. karena memang untuk menuju alf*mart kita harus menempuh perjlanan kurang lebih 1 jam,melewati jalanan yang disuguhi dengan pemandangan anak sungai itu
"gappa kan kita nanti diem dlu dismp". tiba-tiba handphone berbunyi notifikasi dari grup KKN kedua yg kita namakan "keluarga cempaka"
"eh nanti biarinlah biar bunda-bunda aja yang ngeles, cape biar merkea juga ikut ngerasain, gimana capenya kita disini"
"tapi gimana nih"
"yaudah gini aja fadli, arsyad,ulfa dan elisa kita ke smp buat ngelatih paskibra persiapan 17an"
"laila dan devi beli galon"
"a iwan ga ikut?"
"a iwan dan teh nia ke kampung A untuk menghadiri acara pembukaan bola volly"
"oh yaudah kita-kita aja deh"
"okesiap nanti kabarin"
setelah solat dzuhur kamipun bergegas, berpamitan pada anggota yang lainnya, pergi berangkat ke smp A untuk melatih paskibra. sesuai dengan siasat tadi, fadly,arsyad, aku dan ulfa berangkat, kemudian disusul oleh devi dan laila yang katanya akan membeli galon.
kami kembali melewati jalanan berbatu itu, dengan disuguhi pemandangan yang sangat indah. smp yang akan kami tuju pun lumayan sangat jauh, dekat dengan gapura yang bertuliskan nama desa tersebut.
lagi dibuat merinding melihat pemakaman besar itu, tapi entah apa yang membuat aku ingin menatapnya lama-lama, ditengahnya ada pohon beringin yang sangat besar sekali.
suasana desa ini benarlah sepi,jarang sekali aku melihat orang-orang disekitaran jalan, mungkin kebanyakan lebih memilih untuk diam dirumah atau bekerja diladang? entahlah
karena akses untuk pergi ke kota pun sangatlah jauh, belum lagi akses jalan yang rusak, pastilah orang-orang lebih ingin diam dirumah. itu persepsiku saat itu.
setelah sampai dismp, aku berdiam diri sejenak. karna percayalah aku hanya ikut-ikutan saja. tidak ada pengalaman sama sekali untuk mengajari paskibra karena untuk diri sendiripun tidak bisa.
tak lama memandangi anak-anak yang sedang baris berbaris "ayo el ke alf*mart ih" seru ulfa. "ohyah aku juga mau beli pembalut deh sekalian" jawabku. karena hari itu aku sedang datang bulan.
"oh kamu lagi datang bulan el"
"iya nih, baru hari pertama, lagi sakit-sakitnya"
"kenapa el?" jawab laila.
"ini biasa sakit ada tamu bulanan"
"wah sama dong kita, devi juga lagi datang bulan"
"ih ko bisa samaan sih? kita ber 4 sama-sama lagi dapet" jawab ulfa.
"oh kamu juga lagi dapet?"
"iya tapi tinggal sedikit lagi nih kayanya"
"aku pernh baca katanya kalo siklus menstruasi deketan tuh berarti kita udah jadi temen deket" jawabku.
"iyalah kita kan keluarga cempaka"
"hahaha ada-ada saja".
.
.
"ada yang mau nitip ga nih aku mau kelaf*" tanya ulfa.

"aku mau nitip"...

lalu aku dan ulfa berangakat.
dijalan aku bertanya "beb, masih suka kebangun ga?"
"masih, pernah kebangun gabisa tidur lagi, ngedenger diluar berisik"
"ih ko sama? waktu hari apa aku juga lupa aku pernah kebangun diluar berisik banget, kaya ada yang pukul-pukul apa gitu"
"pokonya gaduh bgt ya diluar?"
"iya bener gaduh bgt kaya lagi ada apa gtu"
"kang arsyad juga cerita katanya suka gabisa tidur karna diluar berisik"
"inituh sebenernya sieuis itu apa gimana sih? tapi cewe yg aku liat waktu itu bukan dia ah kayanya,aku gayakin itu dia"
"gatau tuh el, yg penting jgn lupa berdoa"
"iya,kemarin akupun cerita ke mama,selama kita ga ngeganggu mereka,mereka juga gakan ganggu kita yang penting jgn lupa surat an-nass"
"semoga kita betah ya sampe nanti beres, soalnya sekarang juga aku udh gabetah pengen pulang"
"iya beneran aku juga pengen pulang deh"
setelah sampai dan membeli barang yang diperlukan kamipun kembali ke smp tersebut. pukul set3 sore kami mengobrol senjenak bergosip ria, menertawakan bunda-bunda yang kami kerjai. kalo dipikir sekarang emg biadab:( ngerasa jahat karna bunda-bunda tuh ternyaya baik bgt♥️
"pasti diposko ker rariweh da"
"tadi ge nyebrang ka sakola eta, pek tah rasaken kumaha capena urang didieu"
"ih ngke ditanya moal ieu beli galon lila-lia teing"
"bebeja we tutup kitu jadi neangan hela sabari ngeceng"
hahahah kami semua tertawa.
tak terasa sudah hampir sore, sekitar pukul tiga sore, "hayu ah udah ashar bisi keburu sore makin sepi we jalan teh"
"iya hayu"
kami semua pun pulang.
kami bercanda seolah jalanan itu milik kami, agar terasa singkat perjalanan yang lumayan melelahkan itu. entah sudah terbiasa atau memang kami asik bercanda, perjalanan pulang ke posko itu sangat singkat.
diposko ada bunda-bunda yang nampak kelelahan dan kami datang tanpa rasa bersalah sedikitpun. tak lama kami sampai, A iwan dan teh nia pun datang dari kampung A setelah menghadiri acara pembukaan lomba bola voly
tiba-tiba a iwan berkata "cuang paparahuan yu ah"
kamipun sangat antusias sekali.
"ayo kang ayo"
memang sebelumnya bu kades bilang kalau nanti kita bisa menyewa perahu dan makan diatas perahu sambil melihat pemandangan, atau bisa mengajak a asep aparatur desa itu.
terlihat dari wajah raut bunda alya dan bunda yessi bahwa mereka menolak, namun terpaksa ikut karna tidak ingin diam diposko.
kami berangkat setelah ashar, kurang lebih pukul empat sore. kami berjalan menuju daerah rumah warga. sore itu sangat sepi, atau memang warga setiap hari seperti ini? karena itu kali pertama aku berjalan kedaerah tersebut.
kami sampai di ujung jalan yang pemandangannya adalah anak sungai citarum, terlihat ada sorang bapak tua sedang berdiri sambil menyapitkan roko dijarinya untuk dihisap.
aku mendengar percakapannya
"pak ieu 11 orang hoyong kukurilingan sakedap, 50rb we nya"
bapak itu tanpa ekspresi kemudian mengangguk.
kami tidak ada perasaan janggal sama sekali, kami kemudian berjalan melewati lahan kosong,mungkin bekas sawah kaliya tapi tidak ditanami kembali.
akupun sempat berfoto disana, dan ini tanah kosong yang aku maksudkan.
sambil berjalan a iwan berkata bahwa biasanya satu orang dipatok dengan harga 10rb untuk menyebrang, dan ini kita beruntung sekali hanya sekitar 4500/org untuk bisa berkeliling disekitaran sungai itu.
sebelum naik ke perahu aku melihat ada 2 orang anak laki-laki sedang berenang.
diparkiran arsyad bilang "malam tadi ada suara wanita menangis, takut bgt" " itutuh kayanya mau ngedatengin kamu deh" sindir fadly.
tiba-tiba fadli berkata "ci kamu ada yg jaga ya?"
"ah yang bener kang?" kata devi
"beneran, kemarin anak-anak bilang, cuman karna ada yang kesurupan,jdi aja gadipake lagi"
"ih takut yaa" kata devi
"iya katanya penunggu rumahnya suka ke yg kkn dirumah itu, soalnya cantik"
"awas tuh siulfa" jawab fadli
"tetep ya ngomongnya tuh gabisa dijaga dia mh"
"akang teteh sudah seminggu disana,udah ada apa aja?" tanya salah seorang warga.
maksudnya ada apa aja disini apa?
kami bingung.
terdengar suara bunda yessi berkata "jang,jero teu?" yg artinya "dek,dalem ga sungainya?". tapi tanpa respon mungkin ya orang itu tidak mendengar. aku hanya memerhatikannya menyelam lalu keluar dari air lalu menyelam lagi sampai giliranku untuk naik ke perhu tersebut dengan hati2
aku duduk paling belakang karena tidak ada tempat lagi, ulfa yg biasanya selalu dekat denganku sore itu tidak seperti biasanya, dia duduk paling depan. apa dia marah padaku? karena aku tadi sempat menanyakan perasaanya terhadap fadli? ah mungkin perasaanku saja.
perahupun siap meluncur diantara senja yang indah, akupun seperti terhipnotis oleh indahnya pemandangan kala itu. namun sesekali ku pandangi air dan bertanya dalam hati "bagaimana kalo aku jatuh dari perahu ini? bukan aku tapi kita?" akupun berdoa semoga Allah selalu melindungi
aku dan teman-temanku. akupun mengabadikan banyak sekali foto dan video, salah satunya ini :) senja kala itu benar-benar menghipnotis kami semua
setelah hampir dipertengahan,aku melihat sekumpulan "tukang" seperti akan pulang kerumahnya, mereka memperhatikan kami seperi ada sesuatu, tapi aku tidak mengubrisnya, lagi dan lagi mungkin hanya perasaanku saja..
sesekali akupun melihat bapak paruh baya dibelakangku, ya situkang perahu itu. dia mengapit sebuah rokok dijarinya, sambil menghisap dan tersenyum. namun sungguh senyum yg mengerikan, seperti sedang menertawai kami semua.
tapi lagi dan lagi aku tak banyak berpikir, terlalu indah senja dihadapanku, rasanya aku ingin berlama-lama disini :')
hari semakin sore, langitpun semakin redup, perahu berputar arah untuk pulang..
satu persatu turunlah kami ditempat tadi kami naik perahu ini. tak jauh meninggalkan perahu terdengar jelas suara adzan maghrib berkumandang.
sesampainya diposko, badan terasa lengket sekali padahal tidak banyak aktivitas yang kami lakukan,hanya duduk saja. beberapa dari kami pun bergegas mandi, tapi tidak denganku. aku hanya berganti pakaian, mencuci mukaku.
aku masih percaya bahwa pamali mandi malam-malam, apalagi jika sedang datang bulan. konon katanya mahluk halus berlomba mendekati kita, berebut untuk mengambil darah yang menetes.. but i dont know.
pukul delapan malam, disat bunda alya, bunda yessi dan teh nia ada dikamar. sementara aku,ulfa, devi dan yg lain memilih untuk tidur didepan,karena tak enak, kamarnya aga sempit dan pengap jika harus ada 8 orang wanita yang tidur disana.
aku masih ingat ketika sedang asik bercanda, a iwan memanggilku "el sini temenin a iwan ngeroko diluar"
"ohiya a ada apa?"
sepertinya ada hal yang mau dia sampaikan
aku dan dia duduk dikursi yang menghadap keposko membelakangi pintu untuk masuk kedalam gedung serba guna.
a iwan bertanya "el kamu suka sama fadli?"
"hah kata siapa a?"
"aa denger dari yg lain kalo misalnya el risih liat fadli gombalin ulfa"
memang benar aku berkata begitu, dari mulai pertama KKN, sampai detik itu aku kurang suka pada fadli, dia tengil cengengesan, dan menurutku
cara dia mendekati ulfa terlalu kuno. belum lagi kalau udh sompral,kadang kesel sendiri huh, tapi bisa2nya a iwan bilang aku suka sama dia.
"oh jd a iwan mau ngomongin ini? tenang a aku fadli bukan tipe aku" aku utarakan semua yang ada dibenaku sampai akhirnya kita sama2 curhat
tak terasa hari semakin malam, waktu menunjukan setengah sebelas, udara disanapun cukup dingin sekali, tapi sebelum memutuskan untuk masuk terdengar suara gaduh dari dalam gedung serba guna itu, tak lama disusul dengan seorang wanita paruh baya berdiri telat didepan jendela
aku kaget mengusik mataku dan tak lama wanita itu menghilang, kaget spontan aku langsung masuk mendekat kepada teman2 yang saat itu sedang mengobrol, a iwan pun masuk mungkin diapun mendengar apa yang aku dengar atau juga dia melihat wanita itu?
"kenapa el?"
"gapapa diluar dingin"
disitu aku mendengar bahwa mereka sedang bercerita,tapi aku lupa tentang apa yang sedang mereka bicarakan.. aku hanya menyimaknya dengan sesama namun pikiranku kemana-mana.
tiba-tiba suara air keran menyala sangat besar sekali, dan terdengar seperti ada orang yang sedang mandi. kami lagi-lagi bertatap muka, kali ini disusul dengan jeritan. kami benar-benar kaget karena pada saat itu diposko sedang susah untuk mendapatkan air
akses air dibatasi hanya pagi dan sore saja, belum lagi ada suara persis orang yang sedang mandi, siapakah dia?
tidak ada yang berani untuk mengecek sedangkan air mengalir begitu deras, akupun memberanikan diri untuk melihatnya dan ternyata kosong, tidak ada siapa2.. tapi aku tidak berani untuk mematikan air.
"gada siapa2 ko" kataku
"ih matiin2 ihhh"
"sok ath sama kamu"
"sama kamu aja"
kami menunjuk satu sma lain dan akhirnya devilah yang berani mematkikan keran air tersebut.
taklama setelah mematikan air, air itu kembali menyala persis seperti tadi, seperti ada yang sedang mandi, lalu tanla berpikir panjang devi mematikan nya lagi.
kami duduk melingkar sambil ketakutan, arsyad memegang tasbihnya, dia yg paling terlihat ketakutan diantara kami semua. kami membaca ayat2 Al-quran yg kami bisa karena takut sekali, namun tiba2 a iwan meraskan panas ditangan kirinya, tangannya tegang sekali tak bisa digerakan
aku sempat memegang tangannya keras takbisa digerakan sama sekali, lalu ulfa memegang tangan a iwan dengan kerasa mencoba meluruskannya sambil membaca ayat-ayat khusus yang dia ingat sewaktu masih pesantren, namun apa yang terjadi? keduanya kejang-kejang. a iwan juga ulfa.
kami benar-benar semakin ketakutan, suara gaduhpun membangunkan bunda alya, bunda yessi dan teh nia. ada apa ini? "udh mending panggil bu kades panggil"
suasana semakin tidak kondusif.
datanglah seorang pria tua yang sering kami sebut abah, dia mengusap tangan a iwan tapi a iwan semakin meregang,tatapannya kosong sekali.
aku yang sibuk memegangi ulfa, ulfa aga tenang hanya saja tatapannya juga kosong namun seperti marah, aku membacainya ayat kemudian
memencet jempol tangan dan kakinya, namun dia malah memegang tanganku dan melototiku. aku masih ingat sekali seketika badanku panas berat seperti ada yang duduk dipundaku.
"jangan ditatap balik" seru seorang bapak2 yang ku kenal sebagai salah satu guru ngaji dimesjid.
akupun menundukan kepalaku dan mundur. melihat kesekeliling sudah banyak sekali orang, bahkan tidak hanya orang, mahluk tak kasat matapun berdatangan bergiliran seperti bertanya "ada apa, ada apa"
"sok saha ieu teh? hayang naon?" (siapa ini teh? pengen apa?) tanya pak ustad kepada ulfa, ulfa hanya tersenyum lalu berkata "urang jadi gelis nya" (aku jadi cantik ya)
sementara a iwan terus menunjuk ke arah luar dan berkata "itu sieun titatadi molototan abi wae"
(takuut, ada itu dari tadi melototi aku terus)
"heuh atuh jurig teh nyingsieunan wae"
(heh hantu teh nakutin terus)
disusul dengan a arsyad yang tiba-tiba muntah-muntah setelah merasakan panas seperti apa yang aku rasakan tadi.
suasana sudah semakin tidak kondusif, karena posko kecil, jadi bu kades memperintahkan untuk sementara mengungsi ke gedung serba guna. kamipun pindah kesana membawa karpet dan kasur juga selimut untuk tidur.
aku merinding ceritain ini kekalian, seakan2 sosok itu terpanggil lagi 😭 aku lanjut besok yaa :( jangan bosen ceritanya masih aga panjang belum sampe klimaksnya..❤️ makasih yg udh baca sampe sejauh ini...
bonus nih aku kasih liat pemandangan waktu diatas perahu yang udh aku edit backsoundnya pake lagu bung @FiersaBesari hehe. karena setiap kali denger suara mesin perahunya kaya ngeri sendiri, degdegan inget tragedi itu😊😊 goodnight all...
baik kita lanjut semoga jadi part terakhir yaa hehe
akupun membantu orang-orang untuk memindahkan perlengkapan tidur ke gedung serba guna itu, tapi aku benar-benar kepo siapa sebenarnya yang masuk kedalam tubuh ulfa? apa wanita yang aku lihat dijendela?
ulfa yang tidak fasih bahasa sunda pun berbicara dengan lantang berbahasa sunda, kali ini ia mengatakan "ku urang dek dibawa budak ieu"
"heh dibawa kamana?"
*menunjuk ke arah tadi kami pergi saat naik perahu*
setelah dibacakan segala macam ayat, akhirnya ulfa tersadar.
ia langsung dipindahkan ke ruang serba guna itu bersama kami, namun lagi-lagi dia kemasukan lagi.
"tos timarana ieu tadi?" tanya seorang bapan-bapak (udh pada dari mana tadi?"
salah seorang dari kami berkata "tadi teh pas sonten naek parahu pak dugika sareupna"
(tadi sore kita naik perahu pak sampe maghrib)
"sareng saha wae?" (sama siapa aja?)
"ieu we 11 orang" (ini we 11 orang)
"naik parahu nu saha?" (naik perahu punya siapa?"
"duka pak, tadi mah aya diditu nu parkir ditawar we ngan saukur 50rb" (gatau pak, tadi ada yg parkir trs
ditawar aja cuman 50rb).
aku menunjukan foto yang tadi.
"inalillahi, naek tidieu?" (inalillahi,naik dari sini?)
"muhun pak".
bapaknya pun terdiam dan berbisik kepada pak ustad yang sedang mengobati ulfa.
kali ini ulfa disembur oleh air yang sudah di doakan oleh pak ustad, badannya nampak lemas sekali. ia tergeletak tak berdaya.
tak lama ia terbangun bingung, aku bertanya, "ini ulfa kan? kamu barusan kemasukan fah"
"el mana hp aku? aku mau telepon ayah"
ia pun langsung menelepon ayahnya.
keesokan harinya, beberapa orang diposko terutama aku dan ulfa berpamitan pulang. setelah kejadian itu ada beberapa hal aneh yang aku alami.
badan yang tadinya biasa saja mendadak selalu dingin dan seperti terngiang-ngiang suara mesin perahu ditelingaku. aku yang tidak punya penyakit asma pun tiba-tiba seperti pengap susan sekali untuk bernafas.
aku sampai rumah pukul 2 sore, aku langsung bertanya pada mama apa yg terjadi karna semalam aku sempat mengirimi dia pesan singkat, mama bilang seperti ini "kalo kamu lagi didaerah orang, apalagi daerah yg jarang terjamah oleh manusia, km harus ditemani minimal oleh sepuh disana"
"lagian kamu udah tau sareupna malah peperahuan, mama liat juga yang mengantar kamu naik perahu, sikakek2 itu? dia bukan manusia"
aku kaget ko mama tau yg mengantar kami kakek2 padahal aku belum cerita.
"semalem juga ada dua orang laki2 datang kemamah, tapi keadaanya basah"
"terus gimana mah?" tanyaku.
"gatau belum sempet nanya udh keburu ngilang".
"ini aku balik lagi ke desa itu gakan apa-apa?"
"gakan insyallah kamu mah, nanti mama kapan2 kesana buat liat"
buat yang gatau arti *sareupna*, sareupna itu adalah waktu dimana matahari tenggelam atau pas dengan waktu saat maghrib, yg dipercaya bahwa pada waktu trsb mahluk halus keluar dari tempat persembunyiannya karena hari sudah gelap.
pada saat malam hari, mataku tak bisa tidur. harusnya ini adalah moment dimana aku tidur nyenyak karna sudah lama tidak tidur dikamarku sendiri. sudah ku coba pejamkan tapi nyatanya aku tertidur tapi seperti bangun. terdengar apapun yg bersuara.
sementara kaki dan badanku dingin sekali, padahal aku sudah pakai kaos kaki,jaket dan doble selimut tapi tetap saja. belum lagi terasa seperti sesak.
aku berada dirumah sekitar 3 hari, dari ketiga hari itu tidak ada tidur yang dirasakan nyenyak, setiap malam seperti dingin dan sesak. kadang terdengar kembali suara mesin perahu sialan itu.
namun dimalam terakhir ada suatu hal yang mengejutkan. aku masih ingat itu pukul 2 pagi, ketika aku berusaha keras memejamkan mataku, tapi tak kunjung tidur juga, aku perlahan membuka mataku dan apa yang kulihat? sosok tinggi hitam sedang berdiri didekat pintu kamarku
badanya basah dan dia tersenyum kearahku. aku membalikan badan menarik selimutku, berusaha untuk sama sekali tidak menggubris itu.
karena semakin kita terfokus pada satu sosok, sosok itu akan mengambil energi kita dan membuat mereka semakin kuat menunjukan dirinya kepada kita.
keesokan harinya, dengan berat hati aku harus kembali ke desa itu, dengan banyak sekali ketakutan dan pertanyaan.. tapi badan yang rasanya selalu dingin itu hilang, sesakpun hilang. badan seperti lebih segar daripada sebelumnya.
aku mendengar kabar dari grup kkn bahwa posko sementara dipindahkan kerumah pak kades, ada yang setuju ada yang tidak. bahkan dosen pembimbing kamipum tidak menyetujuinya, namun mau tidak mau kami harus tinggal dulu disana karena posko akan dibersihkan terlebih dahulu katanya.
setibanya diposko aku mengambil barang2ku untuk memindahkannya kerumah pak kades. lalu arsyad yang dari kemarin sudah ada diposko berkata "eh aya picariteun ieu mah,tapi ngke we di rumah pak kades" (eh ada yg harus diceritain ini mah tp nanti aja dirumah pak kades)
suasana posko saat itu masih terasa dingin, sepi. seperti ditinggalkan para penghuninya. kamar pun berantakan karena sebagian ada yang belum datang. akupun pergi meninggalkan tempat menyeramkan itu.
dirumah pak kades semua sudah dipersiapkan, ada 2 ruangan yang kami gunakan, satu kamar tidur dan satu ruang tamu dengan akses langsung keluar rumah. disana sudah tertata, karpetpun sudah digelar untuk persiapan tidur.
tiba-tiba terdengar suara bu kades memanggil "de ade,ieu marakan hela" (adik adik ini makan dulu). ini sebenarnya alasan kami tidak dibolehkan berada dirumah pak kades,karena kami tidak akan belajar mandiri,karena disini semuanya sudab disiapkan.
kamipun kedapur & melihat bnyk sekali makanan yg sdh tertata diatas karpet. "saayana we nya ai dikampung mah"(seadanya aja ya kalo dikampung mah)
"aduh mamah, ieu ge tos direrepot ih seeur tuangeuna" (aduh mama,ini juga udh ngerepotin bgt bnyk makananya). jwb salah satu temanku.
entah siapa yg terlebih dahulu memanggilnya mama, karena pada saat itu teman-teman kkn ku memanggilnya mama.
disitu kami semua mengambil piring untuk makan. dipertengahan barulah dibuka obrolan tentang tragedi kemarin.
aku tulisnya pake indo ya,walaupun (sebenernya ini pake sunda karena banyak yg gangerti dan klo double gtu takut tweetnya kebanyakan)
waktu pertama kali kalian kesini untuk bertamu, mama udh khawatir, aduh ini anak-anaknya pada cantik masih gadis, apalagi ulfa pasti we diganggu,harus dijagain ini mah..makannya mama suruh abah buat kontrol tiap malem keposko takut ada apa-apa, eh taunya kecolongan juga.
sebenarnya kemarin waktu diacara pembukaan volly dikampung A, itu a iwan udh beda udh ada yg ngikutin dan sosoknya itu pongki (pocong), dia yang menjadi sumber masalahnya, yang menggiring kalian untuk naik perahu. dan kalian juga mama denger lagi ada datang bulan.
bahkan 7 dari 11 orang ya? kalo orang sedang datang bulan itu wangi, semakinlah mereka seneng.
pantesan kita tuh kaya gada perasaan menolak langsung ayo ayo aja (dalam hatiku)
tempat kalian naik perahu itu kami sebut astana, karena dulunya itu adalah kuburan kemudian ambles, sudah dicoba ditanami apapun tidak ada yg cocok makannya tanahnya kosong dan tempat kalian naik perahu itu, tepat di tempat itu terakhir ada dua orang pria tenggelam.
katanya mereka melihat landai,yg satu mengaitkan perahu lalu turun ternyata tanahnya ambles dan perahunyapun terbalik. kalo untuk sikakek2 yang bawa perahu udh dipastiin hari itu gaada orang yang masih stay untuk narik perahu, soalnya udh sore bgt.
katanya kalian liat 2 orang cowo yg berenang ya? didaerah situ ngga ada yg pernah berenang karna banyak sekali yg sering tenggelam, makannya mama aga kaget juga.
lalu kemarin yang ikut dan masuk ke neng ulfa itu salah satu orang yg pernah tenggelam disana, dia suka sama ulfah dia pengen bawa ulfa. tapi tenang kita semua sudah selamat.
"sudah selamat maksudnya gmna mah?"
jawabku penasaran..
kemarin mungkin kalian merasa baik-baik saja, tapi kalian tidak tahu lelembutan kalian dikurung disana,persis dibawah dasar anak sungai itu, khususnya ulfa dikurung sendiri
jujur aku mendengarnya seperti tidak masuk akal sama sekali..
nanti lanjut ya aku mau makan dlu hehe ✌️✌️✌️
"lalu bagaimana kita bisa lolos?"
bu kades lanjut bercerita~
kemarin karena hati tak tenang, mama langsung memutuskan untuk pergi ke mama ajengan ( mungkin indonesianya kiyai). karena waktu hari senin hanya ada arsyad, rika dan bunda alya,jadi mereka yang mama ajak kesana.
sebelum berangkat ada kejadian aneh, tapi aku lupa ceritanya yg aku ingat hanyalah mobil yang mereka tumpangi itu diikuti semua mahluk halus yang ada diposko.
sesampainya di rumah kiyai, beliau sigap sekali langsung mediasi dengan penghuni sungai itu, yang dilihat oleh pak kiyai adalah siluman berwujud naga namun pendek (naga buntung)
pak kiyai bertarung mempertahankan batas wilayah sampai akhirnya ia berhasil memagari wilayah yang tidak akan bisa dilewati oleh para penghuni sungai tersebut.
memagari disini adalah memagari secara gaib ya gaes.
pak kiyai pun bernegosiasi dengan dua pria yang tenggelam disitu, dan mereka meminta untuk di makamkan secara layak. pak kiyai pun menguburkannya secara gaib.
tapi pak kiyai tidak bisa membebaskan lelembutan kami disana, hanya salah satu dari mereka yang ikut yang bisa membebaskan.
arsyad terlalu takut jadilah rika yang dipilih, rika bercerita bahwa ia memejamkan mata kemudia melihat kita terkurung disana lalu membebaskan satu persatu dan mengantarkan lelembutan kami kerumah masing-masing.
sungguh cerita yang tidak masuk diakal sama sekali. tapi aku langsung berasumsi pada badanku yang kedinginan dan sesak setelah naik perahu. mungkin karena lelembutanku terkurung disana.
"alhamdulillah, sekarang sudah kembali ke sedia kala kan? posko juga sudah aman sebenernya sudah dipagarin (secara gaib) tapi mama lebih menyarankan kalian untuk tinggal disini saja"
"iya tuhkan harus nurut ke mama dan keketua kalian teh, disini mah aman", jawab arsyad.

"mah mau tanya,dulu juga ada yg kkn katanya kesurupan juga?" tanya devi
"iya betul, namanya neng santi (kalo gasalah), dia cantik dan kebetulan penunggu rumah itu suka kepadanya, euh itu mah
kesurupan terus tiap hari sampai akhirny mama gaberani nerima kkn disini, baru sekarang lagi nih kalian"
cerita kami tidak terhenti disana, satu persatu bercerita,menceritakan pengalaman yang mereka alami pada saat itu, yang sudah aku rangkum diatas.
dari kejadian tersebut aku menyimpulkan bahwa kita sebagai pendatang, dimanapun ditempat apapun harus mengikuti aturan yang sudah disampaikan, apalagi pada suatu tempat yang jarang terjamah manusia, karena bahaya itu bisa datang dari mana saja.
andai saja saat itu bu kades tidak langsung pergi ke kiyai mungkinkah aku masih ada? karena katanya kalau lelembutan terkurung pada suatu tempat dan tidak bisa pulang, perlahan raganya akan kebingungan dan mati? ada yg tau? komen coba:)
oke lanjut
mengetahui tragedi tersebut dan mengakibatkan kami harus tinggal dirumah pak kades, dosen pembimbing kami tidak terima. karena tujuan kami KKN ditempat ini selain untuk memajukan pendidikan adalah untuk belajar hidup mandiri.
bebrapa hari kemudian ia datang ke posko dan bersikeras kami semua harus kembali tidur diposko. karena iapun akan menginap diposko untuk membicarakan beberapa hal mengenai proker kami.
mau tidak mau,suka tidak suka kami harus menurut. akusih tidak apa2 karena aku percaya bahwa Allah akan menjaga kita semua..
sambil menunggu pak dosen, aku duduk didepan posko bersama si abah. dan aku bertanya
"bah, aman sekarang mh ya posko teh? katanya urh dipagerin"
"iya neng alhamdulillah, ada2 aja we ya"
"iya nih bah,tapi sebelum kejadian itu juga aku pernah liat cewe cantik tapi kaya nyikun,
terus pas ulfa kesurupan aku liat nenek-nenek didepan jendela, jadi yg namanya euis teh yg mana bah?
"sebenernya euis itu cantik,hanya saja terkutuk dan diam disini tidak bisa kemana-mana, dua-duanya yg kmu liat itu euis, dia memang suka berubah-ubah wujud,
sebenernya mah neng disini teh angker, dulu teh ini pos yandu, tapi semenjak anaknya dan menantunya bu kades waktu itu kesurupan disini sampe nunjuk2 orng, posyandu ini gapernah dipake. suka ada yg jail dulu mah. ada yg suka main-mainin brangkar yg ada dikamar belakang."
memang katanya pada saat dibersihkan ada berangkar pasien disitu tapi udh dipindahin gatau kemana.
lalu sambung abah "tuh mobil ambulan didepan, suka menyala klaksonnya, bahkan pernah goyang-goyang padahal gada siapa-siapa. terus digedung serba guna, kadang suka berisik banget
pas dilihat teh sigundul (hantu) lagi ngacak-ngacak kursi".
berarti suara gaduh setiap malam itu ulah dia (dalam hati)
tapi insyallah da mereka mh gakan ganggu, itu yg kemarin ganggu mah dasar we yg dari luar"
pak dosenpun datang, meyakinkan kami untuk tetap stay diposko, melanjutkan proker kami dan mempersiapkan acara puncak.
Kami pun menyelesaikan KKN kami sampai akhir, dan alhamdulillah KKN kami menjadi KKN terbaik pada angkatan itu. tidak ada lagi hal-hal yang membuat kami ketakutan diposko.
kami masih berhubungan baik dengan orang-orang didesa tersebut,bahkan ada beberapa dari kami datang kesana untuk bersilahturahmi.
semoga cerita ini bisa diambil hikmahnya, terimakasih sudah sabar untuk menunggu dan membaca tulisan yang mungkin kurang layak untuk dibaca
tapi terlepas dari semua itu semoga ada pelajaran yang bisa kalian ambil dari cerita ini.
tidak usah penasaran dan mencari dimana sih desanya apa sih nama desanya, biar kita sebut saja desa perahu yaaa..
nanti aku bakalan cerita horor lagi. next sepertinya cerita horor dirumahku 😊
silahkan ada yg mau bertanya? wkwk
ini aku sama ulfa gais, wajar yakan dia disukain sama mahluk halus 😂✌️ soalnya cantik, kalo liat aslinya pun cantik bgt asli:')❤️
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Elissya

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!