"kade tah si ulfah" jawab fadli.
"angger sompral dia mah yaa"...
"tapi gimana nih"
"yaudah gini aja fadli, arsyad,ulfa dan elisa kita ke smp buat ngelatih paskibra persiapan 17an"
"laila dan devi beli galon"
"a iwan dan teh nia ke kampung A untuk menghadiri acara pembukaan bola volly"
"oh yaudah kita-kita aja deh"
"okesiap nanti kabarin"
"iya nih, baru hari pertama, lagi sakit-sakitnya"
"kenapa el?" jawab laila.
"ini biasa sakit ada tamu bulanan"
"wah sama dong kita, devi juga lagi datang bulan"
"oh kamu juga lagi dapet?"
"iya tapi tinggal sedikit lagi nih kayanya"
"aku pernh baca katanya kalo siklus menstruasi deketan tuh berarti kita udah jadi temen deket" jawabku.
"iyalah kita kan keluarga cempaka"
.
.
"ada yang mau nitip ga nih aku mau kelaf*" tanya ulfa.
"aku mau nitip"...
lalu aku dan ulfa berangakat.
"masih, pernah kebangun gabisa tidur lagi, ngedenger diluar berisik"
"ih ko sama? waktu hari apa aku juga lupa aku pernah kebangun diluar berisik banget, kaya ada yang pukul-pukul apa gitu"
"pokonya gaduh bgt ya diluar?"
"kang arsyad juga cerita katanya suka gabisa tidur karna diluar berisik"
"inituh sebenernya sieuis itu apa gimana sih? tapi cewe yg aku liat waktu itu bukan dia ah kayanya,aku gayakin itu dia"
"gatau tuh el, yg penting jgn lupa berdoa"
"semoga kita betah ya sampe nanti beres, soalnya sekarang juga aku udh gabetah pengen pulang"
"iya beneran aku juga pengen pulang deh"
"tadi ge nyebrang ka sakola eta, pek tah rasaken kumaha capena urang didieu"
"ih ngke ditanya moal ieu beli galon lila-lia teing"
"bebeja we tutup kitu jadi neangan hela sabari ngeceng"
hahahah kami semua tertawa.
"iya hayu"
kami semua pun pulang.
kamipun sangat antusias sekali.
"ayo kang ayo"
memang sebelumnya bu kades bilang kalau nanti kita bisa menyewa perahu dan makan diatas perahu sambil melihat pemandangan, atau bisa mengajak a asep aparatur desa itu.
aku mendengar percakapannya
"pak ieu 11 orang hoyong kukurilingan sakedap, 50rb we nya"
kami tidak ada perasaan janggal sama sekali, kami kemudian berjalan melewati lahan kosong,mungkin bekas sawah kaliya tapi tidak ditanami kembali.
sebelum naik ke perahu aku melihat ada 2 orang anak laki-laki sedang berenang.
"beneran, kemarin anak-anak bilang, cuman karna ada yang kesurupan,jdi aja gadipake lagi"
"iya katanya penunggu rumahnya suka ke yg kkn dirumah itu, soalnya cantik"
"awas tuh siulfa" jawab fadli
"tetep ya ngomongnya tuh gabisa dijaga dia mh"
maksudnya ada apa aja disini apa?
kami bingung.
"ohiya a ada apa?"
sepertinya ada hal yang mau dia sampaikan
"hah kata siapa a?"
"aa denger dari yg lain kalo misalnya el risih liat fadli gombalin ulfa"
memang benar aku berkata begitu, dari mulai pertama KKN, sampai detik itu aku kurang suka pada fadli, dia tengil cengengesan, dan menurutku
"oh jd a iwan mau ngomongin ini? tenang a aku fadli bukan tipe aku" aku utarakan semua yang ada dibenaku sampai akhirnya kita sama2 curhat
"gapapa diluar dingin"
disitu aku mendengar bahwa mereka sedang bercerita,tapi aku lupa tentang apa yang sedang mereka bicarakan.. aku hanya menyimaknya dengan sesama namun pikiranku kemana-mana.
"ih matiin2 ihhh"
"sok ath sama kamu"
"sama kamu aja"
kami menunjuk satu sma lain dan akhirnya devilah yang berani mematkikan keran air tersebut.
suasana semakin tidak kondusif.
aku yang sibuk memegangi ulfa, ulfa aga tenang hanya saja tatapannya juga kosong namun seperti marah, aku membacainya ayat kemudian
"jangan ditatap balik" seru seorang bapak2 yang ku kenal sebagai salah satu guru ngaji dimesjid.
sementara a iwan terus menunjuk ke arah luar dan berkata "itu sieun titatadi molototan abi wae"
"heuh atuh jurig teh nyingsieunan wae"
(heh hantu teh nakutin terus)
disusul dengan a arsyad yang tiba-tiba muntah-muntah setelah merasakan panas seperti apa yang aku rasakan tadi.
"heh dibawa kamana?"
*menunjuk ke arah tadi kami pergi saat naik perahu*
setelah dibacakan segala macam ayat, akhirnya ulfa tersadar.
"tos timarana ieu tadi?" tanya seorang bapan-bapak (udh pada dari mana tadi?"
salah seorang dari kami berkata "tadi teh pas sonten naek parahu pak dugika sareupna"
"sareng saha wae?" (sama siapa aja?)
"ieu we 11 orang" (ini we 11 orang)
"naik parahu nu saha?" (naik perahu punya siapa?"
"duka pak, tadi mah aya diditu nu parkir ditawar we ngan saukur 50rb" (gatau pak, tadi ada yg parkir trs
aku menunjukan foto yang tadi.
"inalillahi, naek tidieu?" (inalillahi,naik dari sini?)
"muhun pak".
bapaknya pun terdiam dan berbisik kepada pak ustad yang sedang mengobati ulfa.
"el mana hp aku? aku mau telepon ayah"
ia pun langsung menelepon ayahnya.
aku kaget ko mama tau yg mengantar kami kakek2 padahal aku belum cerita.
"semalem juga ada dua orang laki2 datang kemamah, tapi keadaanya basah"
"gatau belum sempet nanya udh keburu ngilang".
"ini aku balik lagi ke desa itu gakan apa-apa?"
"gakan insyallah kamu mah, nanti mama kapan2 kesana buat liat"
"aduh mamah, ieu ge tos direrepot ih seeur tuangeuna" (aduh mama,ini juga udh ngerepotin bgt bnyk makananya). jwb salah satu temanku.
aku tulisnya pake indo ya,walaupun (sebenernya ini pake sunda karena banyak yg gangerti dan klo double gtu takut tweetnya kebanyakan)
pantesan kita tuh kaya gada perasaan menolak langsung ayo ayo aja (dalam hatiku)
"sudah selamat maksudnya gmna mah?"
jawabku penasaran..
bu kades lanjut bercerita~
kemarin karena hati tak tenang, mama langsung memutuskan untuk pergi ke mama ajengan ( mungkin indonesianya kiyai). karena waktu hari senin hanya ada arsyad, rika dan bunda alya,jadi mereka yang mama ajak kesana.
"mah mau tanya,dulu juga ada yg kkn katanya kesurupan juga?" tanya devi
"iya betul, namanya neng santi (kalo gasalah), dia cantik dan kebetulan penunggu rumah itu suka kepadanya, euh itu mah
"bah, aman sekarang mh ya posko teh? katanya urh dipagerin"
"iya neng alhamdulillah, ada2 aja we ya"
"iya nih bah,tapi sebelum kejadian itu juga aku pernah liat cewe cantik tapi kaya nyikun,
"sebenernya euis itu cantik,hanya saja terkutuk dan diam disini tidak bisa kemana-mana, dua-duanya yg kmu liat itu euis, dia memang suka berubah-ubah wujud,
lalu sambung abah "tuh mobil ambulan didepan, suka menyala klaksonnya, bahkan pernah goyang-goyang padahal gada siapa-siapa. terus digedung serba guna, kadang suka berisik banget
berarti suara gaduh setiap malam itu ulah dia (dalam hati)
tapi insyallah da mereka mh gakan ganggu, itu yg kemarin ganggu mah dasar we yg dari luar"