Thread by @BakarSmith

Pengharakatan AlQuran:
dlm bhs Arab, harakat (i'rab) memiliki peran penting dlm menjelaskan makna, dan memberi perhatian pada i'rab AlQuran sngt diperlukan krn kesalahan dlm mengidentifikasi i'rab AlQuran akan s’babkan perubahan makna dan terkadang kontradiksi dgn “maksud Tuhan”.

para penulis wahyu pada mulanya menulis kata-kata AlQuran tanpa titik dan hal ini bagi orang-orang yang hidup di masa nabi nggak ada masalah, tapi untuk generasi mendatang dan khususnya umat Islam non-Arab terkadang menyebabkan bacaan yang beragam dan mengubah makna.

karena itu,
pengharakatan AlQuran sangat diperlukan untuk mengakhiri perbedaan, perubahan dan pendistorsian (tahrif) makna AlQuran.
Laporan-laporan s’jarah tentang peletak pertama harakat (i'rab) AlQuran dan pencatat tanda-tanda i'rab, berbeda-beda.

umumnya mereka perkenalkan
Abu alAwsad Duali (69 H) s’bagai pemula dari peletak i'rab AlQuran, yang dilakukan dengan bantuan Yahya bin Ya'mar.

permulaan peng-i'raban adalah sebagai berikut: titik di atas kata akhir adalah tanda "nasab",
titik di bawah huruf adalah tanda "jar" dan titik setelah huruf terakhir adalah tanda "rafa'".

s’abad b’rikutnya,
titik-titik itu diganti dgn bentuk-bentuk khusus oleh Khalil bin Ahmad Farahidi: persegi panjang di atas huruf pertanda "nasab", persegi panjang di bawahnya adalah pertanda "jar", huruf "waw" (و) kecil di atasnya adalah pertanda "rafa'",

pengulangan bentuk yang serupa adalah pertanda "tanwin", gigi-gigi huruf (س) adalah pertanda "tasydid", dan kepala huruf (ص) pertanda "sukun".

pertengahan; paruh kedua [abad ke-2 H] muncul mazhab Nahwu Basrah dengan sosok s’perti Sibawaih, mazhab Nahwu Kufah dengan sosok Kisai, dan pada pertengahan abad ke-3 H muncul mazhab Nahwu Bagdad dan membuat perkembangan dalam ilmu i'rab AlQuran.

wallahu a’lam bishawaab