Thread by @BakarSmith

salam kenal🙏
kang Jajang😊saya pengen berbagi s’moga berkenan👌☕️🤗 fatsal; kalimat pertama.

Bismillah,
Asy-Syaibani meriwayatkan dari Amr bin Abi al-Miqdam, dari ayahandanya yg mengatakan:

https://twitter.com/jr_kw19/status/1227042744234676224

“aku bertanya kpd Abu Ja’far as.(Muhammad alBaqir bin ‘Ali Zainal Abidin asSajad bin Husein ( bin Ali bin AbiThalib wa Fatimah AzZahra binti Sayyidul Wujud Khairul Mursalin Muhammad ibn Abdillah shallallahu alaihi wasallam):

“dari apa Allah menciptakan Hawwa?” Imam Muhammad alBaqir menjawab: “apa yg dikatakan oleh orang-orang ini?’

kataku: “mereka mengatakan bhw Allah menciptakan Hawwa dari salah satu tulang rusuk Adam.’ Imam Muhammad alBaqir a.s berkata: ‘mereka t’lah berkata dusta.

Apakah Allah tidak mampu menciptakan Hawwa dari (s’suatu) s’lain tulang rusuk Adam?’ Kataku: s’moga aku menjadi tebusan Anda, dari apa Dia menciptakan Hawwa?’

Imam berkata: Ayahandaku menginformasikan kepadaku melalui (rangkaian) ayahanda-ayahandanya bhw Rasul Allah saw bersabda: “s’sungguhnya Allah, Mahasuci lagi Mahatinggi Dia, mengambil segenggam debu dan mencampurnya dgn tangan kanan-Nya— dan kedua tangan-Nya adalah benar—

dan menciptakan Adam darinya; dan kemudian ada sisa dari debu itu, kemudian Dia menciptakan Hawwa darinya.( Nahjul-Bayan)
Al-Mizan: An Exegesis of Qur’an (Vol.7) hal.297-298 Karya, Sayid Muhammad Husain Thabathaba’i

bahwa kemudian ada riwayat ttg Hawwa diciptakan dari Adam, Allah mengizinkan pernikahan Adam dgn Hawwa; s’telah itu perkawinan s’macam ini (yakni, perkawinan dgn satu bagian dari raganya sendiri, atau katakanlah antara ayah dan putrinya) diharamkan.

Riwayat s’perti ini bertentangan dgn alam natural, fitrah, tabiat atau kodrat manusia, dan apa yg t’lah diberikan Allah kpd para nabi-Nya adalah agama fitrah.

“Maka hadapkanlah wajahmu dgn s’layaknya utk agama dlm dedikasi natural (utk kebenaran), fitrah yg diciptakan oleh Allah, yg dlm fitrah itu Dia menciptakan manusia; tidak ada perubahan dalam alam natural Allah; itulah agama yang benar (QS. ar-Rum: 30).

Wallahu a’lam bishawaab