My Authors
Read all threads
DATANG GENDONG PULANG BOPONG

A Thread

by Kisah Tanah Jawa
Hong Hiyang Ilaheng Hen Jagad Alusan Roh Gentayangan Ono’e Jelangkung Jaelengsat siro Wujud’e Ning kene Ono Bolon’e Siro Wangsul Angslupo Yen Siro Teko Gaib Wanehono Tondo Ing Golek Bubrah Hayo Enggalo Teko Pangundango Hayo Ndang Angslupo Ing Rupo Golek wujud, wujud, wujud!
Pernahkah kalian memiliki boneka yang sangat kalian sayangi, kemanapun kalian pergi boneka itu akan selalu kalian bawa, menjadi teman masa kecil kalian di saat sepi dan sendiri, apa kalian masih ingat dengan nama boneka kesayangan kalian itu?
Bagaimana rupa, warna dan bentuknya? Bagaimana kemudian kalian memperlakukan boneka kesayangan kalian itu dengan perasaan sayang. Pada malam hari boneka itu akan tetap terjaga dalam gelapnya malam, tetap setia menemani kita yang sedang tertidur lelap.
Boneka memang tidak bernyawa, namun bagaimana jika tanpa kita sadari ada sosok di dalam boneka tersebut, sosok yang bisa saja masuk dengan sendirinya, dengan berbagai macam alasan yang kadang tidak pernah kita pahami.
Namun ada juga yang sengaja diundang masuk ke dalamnya, lewat pembacaan mantra, atau nyanyian spiritual, sebagai bujukan agar mereka mau menjawab segala pertanyaan tentang kehidupan yang tidak semestinya kita tanyakan.
Seperti salah satu mantra yang disebutkan diatas, mantra yang dipercaya dapat memanggil arwah untuk masuk ke dalam boneka, memainkan perannya sebagai hantu pujaan, disebut demikian karena mereka mampu melihat dimensi lain.
Dimensi yang bersinggungan dengan dunia manusia, dari aktivitas pemanggilan arwah itu masyarakat semakin gemar menjalankan ritual tersebut, tiada lain karena mereka percaya bahwa arwah dapat membantu mereka menemukan jawaban tentang kehidupan.
Perkembangan kepercayaan orang Jawa asli memang tidak lepas dari yang namanya kekuatan gaib, mereka meyakini bahwa dunia gaib memiliki kekuatan magis yang bisa lebih canggih dari teknologi, kekuatan yang dipercaya dapat membantu.
Namun juga dapat merusak, kematian manusia yang tidak wajar biasanya sering terlibat dalam ritual keramat ini, ada pertanyaan tentang kehidupan yang mereka tanyakan kepada sosok yang berdiam diri di dalam boneka.
Pada awalnya mereka membuat boneka sendiri dengan menggunakan siwur, yaitu gayung air yang terbuat dari tempurung bertangkai panjang, siwur ini mereka anggap sebagai bagian kepala.
Kemudian badannya terbuat dari icir (bubu = alat penangkap ikan), siwur tadi kemudian dihias menyerupai wajah anak perempuan, dan badannya pun dihias dengan baju wanita, dipakaikan selendang, kain, dan setagen atau ikat pinggang.
Awalnya memang terdengar menakutkan, namun lama kelamaan akan berubah menjadi sesuatu yang menyenangkan, ketika mereka bisa diajak bicara, memberikan jawaban yang akurat, biasanya mereka bercerita tentang perkara seputar nasib dan masa depan.
Mereka yang semula hanya boneka, kemudian diberi pensil dan kertas, boneka itu ternyata bisa menulis, menjawab pertanyaan dari si pengundang.
Sudah disebutkan bahwa ritual ini bukan tidak memiliki resiko, ada banyak resiko mengintai pengundangnya termasuk mereka yang menonton ritual ini, untuk memulangkan kembali arwah keluar dari boneka tidaklah mudah, perlu ada pawang yang memiliki ilmu kejawen yang kuat.
Pawang biasanya adalah warga yang sudah dianggap sesepuh, atau orang yang bisa membaca isyarat yang disampaikan sosok di dalam boneka, untuk bisa membaca isyarat itu dibutuhkan pemahaman dan pola nalar jernih, agar si pawang bisa menafsirkan isyarat itu dengan tepat.
Setelah permainan berakhir, si pengundang tidak bisa meninggalkan permainan begitu saja, itu sama seperti membiarkan sosok itu berbuat seenaknya tanpa aturan, bisa saja mereka tiba-tiba merasuki tubuh si pengundang, atau siapapun penonton yang ikut terlibat dalam ritual tersebut.
Ada perasaan tidak senang ketika mereka tidak diperlakukan sopan, atau alasan apapun yang bisa membuat mereka marah, selain kerasukan para pengundang akan mendapat teror.
Bukan lagi dari sosok berwujud boneka, namun penampakan dari sosok asli yang sesungguhnya, yang mungkin bisa jauh lebih menyeramkan.
Lebih merepotkan lagi jika sosok dalam boneka itu ingin meminta tumbal, jika sudah demikian maka akan ada nyawa yang menghilang.
Semua sudah jelas, memulangkan tidak semudah menjemput mereka untuk terlibat dalam ritual. Ritual yang tidak bisa kita anggap sepele.
Ketika kita melibatkan mereka masuk pada urusan kita ataupun sebaliknya, maka kita harus sudah siap dengan aturan yang mereka punya, termasuk ketika mereka meminta nyawa sebagai tumbal.

Kontributor: Deli Putra
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with The Lost Book

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!