, 22 tweets, 3 min read
My Authors
Read all threads
Mall adalah salah satu destinasi modern masa kini yang banyak dikunjungi banyak orang, sekedar berbelanja, bertemu teman, atau cuci mata mencari hiburan di tengah rutinitas yang padat.
Apalagi keberadaan Mall sudah banyak hampir ditemui di setiap sudut kota-kota besar, semakin memudahkan kita untuk mencarinya, menghabiskan banyak uang untuk kebutuhan dan keinginan duniawi.
Namun siapa sangka di balik kemegahan bangunan mall, tersimpan cerita mistis yang tidak semua orang tahu, bahwa ada rutinitas dari dimensi lain yang terjadi di dalam sana.
Sama seperti kita sebagai manusia, keberadaan makhluk gaib disana tidak hanya sebagai penghuni, tetapi mereka ikut berjualan, ada transaksi jual beli yang terjadi, mereka menjual bangkai-bangkai, barang rongsokan, aura-aura pusaka, hingga sari-sari bunga.
Mereka bertransaksi secara barter, namun ada juga yang tinggal mengambilnya.
Mereka datang dan pergi ke mall dengan tujuan yang sama seperti kita, memang akan terdengar seperti mengada-ngada, namun bagaimana jika hal itu benar adanya, bahwa ada dimensi lain yang membuat persamaan dengan rutinitas alam yang nyata di dekatnya.
Ini bukan lagi bicara tentang residual energi, tetapi ini adalah rutinitas yang mereka ciptakan atas dasar perjanjian yang dibuat manusia, mereka mengambil kesempatan dari kebodohan manusia, lalu mencari persamaan agar bisa dianggap sama seperti manusia.
Mall yang berada di kawasan Bandung Timur ini masih tetap beroperasi hingga kini, hanya saja tidak seperti mall modern kebanyakan, kini kondisinya lebih terkesan kumuh dan dibiarkan tidak terurus.
Ada dua pembagian waktu Mall antara manusia dengan kehidupan gaib disana, dimulai dari waktu pagi hingga sore hari, mall di waktu tersebut dibuka untuk manusia, namun menjelang magrib hingga sebelum adzan subuh berkumandang mall tersebut dibuka untuk pembeli dari dimensi lain.
Kehadiran mereka sekali lagi bukan tanpa sebab, bahwa ada perjanjian yang menarik mereka masuk ke dalamnya, maksud manusia bisa mendapatkan keuntungan dari perjanjian, namun apa yang kemudian terjadi?
Ada kesepakatan yang dilanggar oleh makhluk gaib, mall bukan menjadi ramai seperti yang diharapkan manusia, tapi semakin hari malah semakin sepi, kesepakatan yang dilanggar itu bisa membuat mereka lebih leluasa menguasai bangunan mall.
Karena itu adalah tujuan terbesar mereka, menipu manusia dan menjadikan mall sebagai hunian tetap mereka secara menyeluruh.
Jika mereka bisa menduplikasi rutinitas kita dan memasukannya ke dalam kehidupan gaib mereka, maka begitu juga dengan rutinitas kita yang terjadi di luar mall, bukan tidak mungkin, tanpa ada perjanjian sekalipun mereka bisa ada dekat dengan kita.
Mereka akan selalu mengawasi apa yang sedang kita lakukan, jika kita percaya dengan itu maka akan ada sosok yang ikut menemani penulis dalam proses penulisan.
Begitupun dengan pembaca yang membaca tulisan ini, karena itu kita diminta membiasakan diri untuk berdoa sebelum melakukan segala aktivitas.
Mereka bisa jauh lebih canggih dari teknologi yang ada, itu mengapa kehidupan gaib selalu menarik dan tak akan pernah ada habisnya untuk dibahas, mereka tidak akan berhenti meniru dengan apa yang dilakukan manusia.
Ada kehidupan diluar kemampuan berpikir logika kita, kehidupan yang coba kita tangkap dan kita ceritakan kepada Javanica sebagai pembaca. Bahwa ada sebentuk keinginan mereka untuk bisa dianggap, diakui, dan dihormati selayaknya manusia.
Terlalu pekat untuk bisa dijernihkan secara logika, menurut penuturan kami jelas sudah ada ketidakjelasan yang tidak wajar dalam bangunan mall, jauh sebelum sekarang dibangun mall, tanah diatas sana pernah terjadi penggusuran sebelum akhirnya dijadikan sebagai pasar gaib.
Penggusuran karena ego manusia yang ingin mengambil keuntungan dengan cara yang tidak semestinya. Melakukan perjanjian dengan kehidupan gaib yang akhirnya merugikan manusia itu sendiri.
Jika rutinitas kita sebagai manusia seperti jual beli bisa mereka duplikasi dengan mudah, lalu bagaimana dengan rasa? Perasaan kehilangan, kesepian tengah malam, kegelisahan yang mengancam adalah luka-luka kehidupan yang mungkin bisa ikut mereka rasakan.
Apa mereka ingin ikut serta melintasi alam nyata perasaan kita? Mengikuti keegoisan kita yang seakan-akan menjadi makhluk sempurna yang paling benar? Atau mengikuti kesedihan kita yang merasa menjadi makhluk paling tertindas dan menderita?
Tidak! Mereka tidak akan selamanya patuh kepada kita, dan kita yang merasa tertindas dan menderita tidak seharusnya meminta pertolongan kepada mereka.

Kontributor: Deli Putra
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with The Lost Book

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!