Banyak orang mengatakan, indahnya dunia tidak akan pernah ada habisnya untuk dipandang mata. Berbagai pemandangannya seakan menjadi karunia tersendiri yang diberikan Sang Pencipta sedari lahirnya manusia. 
Maha adil katanya. Sebagian telah disuguhkan lewat keindahan alam, dan sebagian lagi sengaja Ia simpan lewat teka-teki untuk lain ciptaan-Nya.
“Bagimu manusia yang singkat umurnya, telah kusediakan tempat terindah di dunia sebelum nantinya kembali berpulang. Dan baginya yang Aku berikan karunia umur yang terlarut panjang, tugasmu di dunia akan berjarak dengan manusia di tempat yang tak kalah megahnya.
Hiduplah berdampingan, namun jangan saling ada kekhawatiran.” MUNGKIN begitu konsepsinya ketika Sang Pencipta merumuskan kehidupan tentang jin dan manusia.
Semua kehidupan berhak menuntut tenang. Maka tidaklah heran jika tempat keduanya seakan sebegitunya terpisahkan meskipun nyatanya tetap berdekatan. Tidaklah terlalu perlu untuk mata manusia melihat dunia yang bukan tercipta untuknya.
Karena terlalu rumit untuk kita semua bayangkan, tata kehidupan apa lagi yang sebenarnya disembunyikan rapi oleh semesta semenjak atau bahkan sebelum terciptanya semesta.
Coba kalian tanyakan kepada diri kalian, apa yang pertama terlintas ketika kalian melihat tempat dengan nuansa gelap berselimutkan hawa-hawa seram?
Sederhananya jawaban kalian pasti hampir semua akan setuju bahwa tempat tersebut hanyalah sarang hantu yang tidak ada bagus-bagusnya selain dihuni oleh mereka-mereka dengan wujud yang acakadul. Yakin begitu?
Tulisan @kisahtanahjawa kali ini akan membawa Sobat Javanica semua ke salah satu kerajaan gaib yang keberadaannya lumayan tidak akan pernah disangka.
Bagaimana ceritanya, puluhan hektar rawa-rawa di salah satu kawasan di Jawa Barat ini jika dilihat dari lain kacamata akan nampak visual yang bisa 180 derajat berbeda?
Bisa dibilang, tempat ini adalah destinasi terbaik di lain alam sana. Kerajaan Gaib Pulomas banyak diceritakan sebagai salah satu kerajaan gaib di Indonesia yang dari lapisan paling luarnya sudah berdindingkan kadar emas paling murni.
Kerajaan gaib ini pun cukup disegani karena kemasyhuran sang pemimpinnya yang mempunyai ilmu kedigdayaan sangat tinggi.
Saking tingginya, beliau konon didaulat sebagai yang paling sakti dalam tataran gaib bumi dan laut. Jika sobat Javanica mengira penguasa Pantai Selatan sudah ada di tataran tertinggi, mungkin mulai detik ini kalian semua musti mengetahui alkisah dari sosok yang satu ini.
Kemasyuran sosok Raden Werdinata sebagai pemimpin sudah melegenda sejak pertempurannya dengan Raden Wiralodra. Raden Wiralodra sendiri merupakan manusia yang cukup berani untuk membabat hutan di daerah ini karena sebuah kepentingan.
Sampai-sampai ekspansi yang dilakukan Raden Wiralodra ini membuat gerah makhluk gaib disekitar dan memaksa Raden Werdinata untuk turun ke sebuah pertempuran yang berlangsung selama berbulan-bulan.
Pertempuran ini dipercaya sampai membuat ketakutan seluruh makhluk gaib disekitan ketakutan kala itu.
Pertempuran keduanya cukup sengit karena kesaktiannya yang cukup berimbang. Sampai-sampai perkelahian tersebut musti melibatkan raja kerajaan gaib lain untuk melerainya. Sebelum lebih merambat ke leluhur tertua Raden Wiralodra yang tak kalah saktinya dan cukup disegani pula.
Setelah berhasil dilerai, akhirnya perjanjian damai disepakati dengan pernikahan lintas alam antara alam manusia dan jin. Raden Werdinata menikahi Putri Inten yang merupakan anak dari Raden Wiralodra.
Setelah sepakat berdamai, mereka bergotong royong membangun kerajaan. Pembangunan kerajaan tersebut memakan waktu sekitar tiga bulan. Raden Wiralodra menjadi pemimpin pertama di kerajaan yang hingga kini.
Terlepas dari ada tidaknya kerajaan gaib Pulomas menurut kita semua manusia yang hakikatnya penuh sangkal, ada beberapa pelajaran yang bisa kita petik dari kisah ini.
Sebaiknya kita tak merusak alam demi kepentingan pribadi. Alam juga menjadi tempat tinggal makhluk hidup lain, bukan hanya manusia.
Kontributor: Bonaventura D. Genta
Kontributor: Bonaventura D. Genta
