Bambu atau Pring dalam bahasa Jawa, memiliki berbagai ragam jenis diantaranya bambu kuning (pring kuning), bambu cendhani, bambu apus, bambu wuluh, dheling, petung, dan bambu ori.
(Bahwa orang hidup itu haruslah tau diri dan selalu mawas diri, jangan selalu menggerutu dalam menjalani kehidupan).
(Hidup itu mati dan semua yang hidup pasti mati)
(Hidup itu tuwuh, selalu dinamis, dan jadi orang janganlah bersikap acuh dan pura-pura tidak tahu menahu apa yang seharusnya kita ketahui)
(Dalam menjalani hidup kita haruslah jadi seorang pemberani, berani menghadapi segala situasi dan jangan lari karena takut)
(Pesan dari wejangan tersebut adalah, hidup harus selalu ingat pada Sang Maha Pengasih)
(Walaupun hidup dinamis, namun hidup juga mudah rapuh atau lampus. Maka dari itu orang janganlah suka berbohong agar hidup kita tidak semakin rapuh)
(Hidup itu selalu dipenuhi masalah, dan terkadang masalah membuat kita semakin suntuk suwung. Namun, meskipun hidup penuh masalah kita hendaknya jangan selalu bingung)
(Walaupun bambu adalah masuk dalam keluarga rumput namun dapat berdiri tegak, walaupun rejeki sedang seret hendaknya jangan terlalu suntuk)
(Apabila manusia sudah sampai waktunya (dalam hal ini mati) juga akan diusung dengan keranda yang terbuat dari bambu menuju ke tempat peristirahatan terakhir)