Thread by @ainunnajib

Pemerintah tidak kunjung berhenti meremehkan. 8000 kasus itu lebih masuk akal skenario sekarang, bukan terburuk, malah terbaik.

Terburuk untuk Jakarta itu 40% populasinya terinfeksi (4 juta), 1/10 nya resiko meninggal karena tidak dapat RS: 400 ribu jiwa

nasional.kompas.com/read/2020/03/2…

Populasi Jakarta (10 juta jiwa) itu seperenam populasi Italia 🇮🇹 (60 juta jiwa).

Italia hari ini saja (dan belum selesai masih terus naik) 75 ribu kasus, 7,500 meninggal (1/10 nya kan seperti estimasi).

Dibagi 6 aja, itulah Jakarta ~3 minggu lagi.

12,500 kasus, 1,250 meninggal

Kalau Jakarta masih kekeuh dilarang lockdown / #KarantinaWilayah

Baiknya mulai dari sekarang Gub @aniesbaswedan mempersiapkan kuburan massal.

Serius.

Diam di rumah aja, physical distancing, hanya efektif kalau 80% penduduk disiplin melakukannya. Tanpa militer/polisi, sulit.

Kalau sudah mulai faham bahwa Jakarta tidak berbeda dengan Italia 🇮🇹, saya ajak ke analogi berikutnya: Indonesia 🇮🇩 adalah Eropa.

Bermula dari Italia 🇮🇹, karena orang-orang bebas bepergian antar negara2 Eropa, kini seluruh Eropa mewabah. Semuanya sama ikut kurva eksponensial.

Tapi ada bedanya analogi Jakarta = Italia 🇮🇹 & Indonesia 🇮🇩 = Eropa

Bedanya, negara-negara Eropa yang ketularan dari Italia 🇮🇹 itu kapasitas Rumah Sakit dan layanan kesehatannya setara atau lebih baik.

Daerah-daerah Indonesia 🇮🇩 di luar Jakarta? Kolaps. Jauh di bawah Jakarta.

Kalau hitung-hitungan begini tidak membikin Pemerintah Pusat dan Daerah (Bupati, Walikota, Gubernur) mempertimbangkan #KarantinaWilayah, saya nggak tahu lagi musti bilang apa.

Ingat, kita berhadapan dengan kurva eksponensial.

Stop 🛑 mumpung masih belum belok curam ke atas.

Tidak percaya bahwa Jakarta (10 juta populasi) adalah seperenam Italia (60 juta populasi) dan wabah #COVID19 nya berjarak 3 minggu saja?

Lihat data:

25 Maret: Jakarta 472 positif

25 Maret - 3 minggu = 4 Maret
472 x 6 = 2,832

4 Maret: Italia 3,090 positif, tak jauh dari 2,832