Februari 2021.

Malam itu, adalah malam dimana akhirnya aku mengetahui semua hal yang terjadi kepadaku dan keluargaku.

Berawal dari niatku yang akan membagikan pengalamanku melalui sosial media, tidak kusangka sangka, akhirnya semuanya tidak seperti yang akan aku ceritakan.
Justru sejak kejadian malam itu, aku kini mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

Pagi itu seperti biasanya, setelah semua pekerjaan rumahku telah selesai, akupun segera menonton televisi sambil menunggu suamiku pulang dari kerjanya.
Ketika sedang asyik menonton televisi, tiba tiba ponselku berbunyi dengan nada notifikasi yang mengisyaratkan jika saat itu ada sebuah email yang masuk.
Hal itu mmng sdh kuketahui krn nada notifikasi emailku berbeda dg nada notifikasi whatsapp ataupun yang lainnya.

Stlh email kubuka, aku mmngsempat terkejut krn wkt itu ternyata penulis dari lakon story lah yang membalas emailku dengan isinya yang menyetujui jk crtku akn dibgikn.
Hal itu tentu saja membuat aku sempat terkejut karena aku memang sudah lama sekali mengirimkan email tersebut namun tidak kunjung ada jawaban.
Benar..aku memang sempat mengirimkan sebuah email dengan maksud ingin membagikan sebuah pengalaman mistis ketika aku belum menikah dan masih tinggal bersama orang tuaku di salah satu desa yang ada di jawa barat
Dulu, aku sangat sering diganggu oleh makhluk halus yang ada di sebelah rumahku yang usut punya usut, ternyata rumah tersebut telah digunakkan sebagai Praktek Aborsi.
Hal itulah yang akhirnya membuat aku sering sekali mendengar bahkan melihat makhluk yang sangat mengerikan yang sepertinya akan menarik jika ceritanya dibagikan kepada kalian.
Dan akhirnya, semua ini menjadi kenyataan,,,ceritaku dibagikan dengan harapan bisa menjadi pelajaran.

Singkat cerita, akhirnya penulispun bertamu kerumahku dengan maksud ingin membicarakan apa yang akan aku ceritakan.
Namun nyatanya, setelah aku selesai menceritakan semuanya, tiba tiba kepalaku pusing tidak karuan, mataku berkunang kunang dengan jantung yang tiba tiba berdetak tidak karuan.

Dan tidak behenti disitu saja..
Saat itu,,
aku tiba tiba tidak sadarkan diri di depan mas penulis dan suamiku yang saat itu duduk tepat disebelahku.

Setelah beberapa lama kemudian, aku terbangun dengan keadaan yang sudah sangat tidak karuan dengan mulutku yang penuh dengan aroma wangi wangian.
Mengetahui semua itu, tentu saja aku seketika lemas dan memeluk erat suamiku sambil menangis ketakutan khawatir jika niat ku membagikan pengalaman kepada kalian adalah kesalahan.
Namun anehnya, saat itu mas penulis dan suamiku terlihat tersenyum sambil memberi tanda jika semuanya baik baik saja.

Bahkan, akupun sempat kebingungan ketika tiba tiba suamiku mencium keningku sambil berbisik pelan.
" Akhirnya...semuanya sekarang sudah jelas, Alhamdullilah " bisik suamiku.

Mendengar hal itu, akupun semakin kebingungan dengan perasaan yang tentu saja masih sangat penasaran.

" Maksudnya gimana mas, aku tadi kenapa " tanyaku,
" Mirna tadi datang,,dia merasukimu tidak karuan, setelah berhasil ditenangkan, dia rupanya datang dengan maksud lain..sepertinya dia mengikuti kita sampai dirumah ini ma " terang suamiku jelas.
" Hah,, jadi aku tadi kesurupan mas " tanyaku,

" Iya, kamu ketawa tawa, suaramu aneh dan ngomong ngomong sendiri tidak jelas..namun setelah kami dengar dengan seksama,
sepertinya apa yang diucapkan Mirna adalah kunci dari cerita yang kamu ceritakan kepada mas penulis ini " imbuh suamiku.

" Maksudnya gimana,,aku gak ngerty, kan aku sudah ceritakan semuanya mas,,apa ada yang kurang ?" jawabku.
" Ada satu kenyataan yang akupun baru tau sekarang " ucap suamiku.

Dan singkat cerita, setelah aku mendengarkan semua penuturan dari suamiku, akupun saat itu sangat terkejut seolah tidak percaya jika semua itu benar benar telah terjadi.
Awalnya, aku memang sempat tidak percaya dengan perkataan suamiku, karena akupun tau jika setan pasti telah menipu kita dengan segala caranya.
Namun setelah kembali dijelaskan oleh mas penulis dengan melihat fakta fakta yang ada, akhirnya akupun mulai percaya jika semua itu memang benar adanya.
Hal itulah yang akhirnya membuat aku sangat terpukul dan kembali menangis tidak karuan di pelukan suamiku yang saat itu terus menenangkanku.
Dan setelah semuanya selesai, akhirnya mas penulis dan rombongannya pun pulang dengan membawa sebuah cerita yang berisi satu kenyataan yang akupun baru tau sekarang.
Dan dengan dibagikannya cerita ini, semoga memberi pelajaran kepada wanita yang ada diluar sana, bahwasanya, Aborsi adalah tindakan yang sangat sangat sangat dilarang.

Bismillah, langsung saja....

( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan)
Cerita ini, sudah mendapat persetujuan dari siapapun yang terlibat didalamnya,,jika ada yang mengangkat / reupload cerita lakon story dimanapun tanpa ijin,,tentu saja akan kami tindak lanjuti secara tegas, bahkan, kami tidak akan segan segan menempuh jalur hukum,
karena asal kalian tau, setiap cerita yang kami bagikan, selalu disertai perjanjian diatas kertas antara kami dengan narasumber yang nantinya bisa digunakan jika sewaktu waktu dibutuhkan. )
( Desember 1997 )

Pagi itu, aku bangun lebih pagi dari biasanya, benar sekali, sejak kematian ayahku, kini aku tinggal hanya bersama ibuku yang saat itu sudah semakin menua.
Hal itulah yang akhirnya membuat aku harus mengerjakan semuanya seorang diri agar ibuku tetap sehat dimasa masa tuanya.

Namun nyatanya, semua itu tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Aku yang hanya lulusan sekolah dasar, tentu saja sangat kesulitan mencari pekerjaan yang saat itu harus kulakukan demi menyambung kehidupan.
Aku yang hanya lulusan sekolah dasar, tentu saja sangat kesulitan mencari pekerjaan yang saat itu harus kulakukan demi menyambung kehidupan.
Dan singkat cerita, karena aku yang tak kunjung mendapatkan pekerjaan, akhirnya ibuku bermaksud menyewakan rumah peninggalan ayah yang saat itu memang terletak tepat disebelah rumahku.
" Nak, daripada kamu susah susah dapat pekerjaan, mending rumah yang ada di sebelah, kita sewakan saja, toh itu juga rumahmu, daripada kosong,, nanti uangnya bisa kita buat buka warung sambil nunggu kamu menikah " ucap ibuku sambil tidak berhenti melipat lipat baju.
" Iya terserah ibu, kan meskipun nantinya itu rumahku, tapi sekarang keputusan tetap ada di tangan ibu " jawabku sopan.

Dan setelah obrolan kecilku waktu itu berakhir, akhirnya kamipun memutuskan untuk menyewakan rumah disebelah tersebut demi menyambung hidup kami.
Setelah beberapa bulan kemudian, akhirnya rumahkupun berhasil disewa oleh orang yang berasal dari luar kota.
Orang tersebut kuketahui adalah seorang dokter yang kebetulan sengaja ingin menyewa dan membuka praktek di kampungku.

Mengetahui hal itu, tentu saja aku sangat menyetujuinya, karena selain aku memang butuh uang, didesa ini memang tidak ada seorang dokter, jadi,
dengan adanya dokter di desa ini, pastinya akan memudahkan warga jika ingin berobat ataupun semacamnya.

Dan singkat cerita, kini rumah tersebut sudah semakin ramai dengan pengunjungnya yang silih berganti keluar masuk dengan warungku yg scrsndk langsung jjg ikutan menjadi ramai.
" Alhamdulillah ya bu, uang sewa dari dokter Mirna yang aku gunakan untuk buka warung ternyata membuahkan hasil, sekarang warungnya jadi ikut ramai sejak dokter Mirna buka praktek disitu " ucapku sambil memperhatikan kearah rumah yang kusewakan tersebut.
" Iya, tapi sayangnya gak ada rawat inapnya ya Put, kalau ada rawat inapnya kan kita bisa jual masakan matang " jawab ibu,
" Ya gak bisa lah bu, rumahnya cuma segitu, bisanya cuma buat buka praktek. Kalau mau rawat inap ya harus ke rumah sakit, disana alatnya lebih lengkap " jawabku.

Dan akhirnya waktupun berlalu begitu saja.
( Agustus, 2000 )

Ibuku yang sebelumnya baik baik saja, saat itu tiba tiba mengalami sakit keras yang entah darimana asalnya. Sudah beberapa kali kubawa kerumah sakit, namun keadaanya tetap saja dengan sama sekali tidak membuahkan hasil.
Hal itulah yang akhirnya membuat aku memutuskan untuk merawatnya dirumah saja, karena akupun saat itu sudah kehabisan biaya.
Modal warungkupun sudah habis kugunakan untuk pengobatan ibuku yang akhirnya aku memang bertahan dengan sisa sisa keuangan yang saat itu semakin menipis.
Dan tidak berhenti disitu saja, dokter Mirna yang sebelumnya menyewa rumahku, saat itu memutuskan untuk tidak memperpanjang sewanya karena beliau memilih untuk pindah keluar kota dengan alasan ada masalah keluarga.
Hal itulah yang waktu itu membuat keadaanku semakin sulit tanpa adanya bantuan dari satupun saudaraku yang saat itu seolah menutup mata dengan semua keadaan yang aku alami.
Kini rumahku yang sebelumnya di sewa Dokter Mirna pun kosong melompong, pemasukan uang sewa sudah tidak ada lagi dengan kondisi warung yang semakin lama semakin terasa sepi.
Namun dengan tidak sekalipun aku mengeluh, akhirnya aku tetap menjalani hidupku dengan harapan semuanya akan indah pada waktunya.

Waktu itu, ibuku sudah tidak bisa berbuat apa apa, setiap harinya, beliau menghabiskan waktunya hanya berada di dalam kamar tidur.
Semua kebutuhannya, saat itu memang aku siapkan, mulai dari makanan, pakaian, hingga kebersihannya.

Hal itu memang benar benar aku lakukan dengan baik mengingat beliau adalah ibu kandungku yang memang seharusnya kurawat ketika beliau membutuhkanku.
( Mei, 2001 )

Seperti biasanya, setelah seharian aku beraktifitas, aku beristirahat di depan Televisi sambil menonton salah satu acara yang seperti biasanya kutonton.
Malam itu waktu menunjukan pukul 22.45 malam, ditengah tengah aku sedang asyik menonton televisi, tiba tiba aku mendengar suara anak kecil yang terdengar seolah sedang bermain layaknya anak kecil pada umunya.
Bahkan, malam itu aku tidak mendengar hanya ada satu suara anak kecil.
Namun ada banyak anak kecil yang terdengar jelas seolah sedang bermain di dalam rumah sebelah yang saat itu masih dalam keadaan kosong karena memang masih belum ada yang menempati.
Suara tersebut terdengar sangat jelas sekali, mulai dari suara nyanyian, candaan, suara tawa hingga suara langkah kaki yang terdengar berlari larian.
Mendengar hal itu, tentu saja aku seketika terkejut bukan main, jantungku yang sebelumnya tenang, saat itu tiba tiba berdetak kencang mengingat akupun sadar jika rumah tersebut masih kosong melompong.
" Ya allah, jam segini kok ada suara anak kecil bermain, anak siapa itu ya " fikirku dalam hati.

Karena penasaran, akhirnya akupun memutuskan untuk hendak melangkahkan kakiku ke teras rumah untuk memastikan siapakah sumber suara yang terdengar barusan.
Namun sayangnya, belum sampai aku di luar rumah, tiba tiba aku kembali terkejut tidak karuan karena aku mendengar suara lari anak kecil tersebut tiba tiba terdengar seolah berpindah kedalam rumahku dan terdengar masuk melalui pintu belakang rumahku.
Bahkan, akupun masih ingat, malam itu aku juga mendengar seolah pintu belakang rumahku memang dibuka dan ditutup kembali dengan sangat keras diiringi suara tawa yang terdengar semakin jelas.
" Gubrak...hihhihihihi " suara pintu yang diiringi suara tawa.

Mendengar hal itu, akupun segera mengarahkan pandanganku kearah pintu belakang sambil menekan saklar lampu, agar lampu di ruangan belakang tersebut bisa menyala dengan terang.
Namun anehnya, ketika lampu sudah menyala, aku tidak melihat siapapun yang saat itu ada di rumahku.

Yang paling membuat aku terheran heran adalah, pintu belakang rumahku, saat itu benar benar masih sedikit terbuka dan masih belum berhenti bergerak.
Hal itu tentu saja menandakan jika ada seseorang yang telah menggunakan pintu tersebut.
" Ya allah, sepertinya memang barusan ada yang masuk ke dalam rumah ini " fikirku dengan keadaan yang kembali mulai gemetaran.
Karena saat itu aku mencoba menguatkan diriku, akhirnya akupun berusaha tetap berfikiran positif sambil menutup pintu belakang tersebut dengan lebih erat.

" Yang penting aku gak ganggu," fikirku
Dan setelah pintu kututup rapat, akupun berjalan kearah kamar ibu yang saat itu masih tertutup rapat.
" Mending ku intip ke kamar ibu, mudah mudahan tidur ibu tidak terganggu dengan suara aneh tadi " fikirku sambil berjalan kearah pintu kamar ibu yang memang terletak agak jauh dari tempatku berdiri saat itu, ..
Dan setelah aku sampai didepan kamar ibuku, akupun membuka perlahan pintu tersebut sambil mengintip keadaan ibuku yang saat itu terlihat masih tertidur pulas.

" Alhamdullilah, ibu gak terganggu " ucapku sambil kembali menutup pintu kamarnya dengan sangat pelan pelan.
Dan setelah pintu kamar ibu selesai kututup, tiba tiba pandanganku tealihkan dengan salah satu sudut yang ada diruangan ini.

Malam itu,
Dengan kondisi sangat sadar, aku melihat adanya wanita berbaju coklat dengan rambut yang sangat tidak karu karuan.
Wanita tersebut menggoyang goyangkan kepalanya dengan wajahnya yang saat itu terlihat sangatlah menyeramkan.

Hidungnya busuk dengan pipi yang saat itu terlihat luka, membuat pemandangan waktu itu hingga kini tidak akan pernah bisa aku lupakan.
Melihat hal itu, jantungku seketika berdegup kencang tidak karuan, tubuhku gemetar dengan nafasku yang seketika ngoss ngossan.
Namun sayangnya, dengan mencoba menahan teriakkan agar ibuku tidak terganggu, akupun segera berlari kearah kamarku dengan air mataku yang menetes karena menahan rasa takut yang sangat luar biasa
Sesampainya didalam kamar, aku segera mengunci pintu kamarku dan masuk kedalam selimut sambil mendekap kitab suci Al Qur'an yang saat itu tersedia didalam kamarku yang memang biasanya kugunakan untuk mengaji di setiap harinya.
Dan dengan masih dalam keadaan menangis ketakutan, aku terus berdzikir dengan harapan agar malam itu cepat berlalu.

Namun nyatanya, semua ketakutanku semakin menjadi jadi ketika dari dalam kamarku, aku mendengar suara anak kecil yang seolah kembali bermain main di dalam rumahku.
Mereka terdengar berlari lari, bahkan tidak jarang pula mereka terdengar sesekali menabrak pintu kamarku sambil terus tertawa riang.
" Hihiihihihihihiihihihihih "

Malam itu, jam dinding kamarku menunjukan pukul 00.03 dinihari, aku mencoba menahan semuanya dengan penuh tetesan air mata.

Rasa takut yang kurasakan saat itu, benar benar sangat masih terasa.
Semalaman aku mendengar suara suara aneh yang seolah rumahku menjadi tempat bermain bagi anak anak yang akupun tidak mengetahui bagaimana wujudnya karena aku sudah tidak berani membuka pintu untuk melihatnya.

Dan setelah melalui semua itu, akhirnya adzan subuhpun bergema.
" Allahhu Akbar, allahu Akbar......" Suara adzan terdengar...

Pagi itu, ketika shubuh tiba, aku sudah tidak lagi mendengar suara anak kecil yang sebelumnya terdengar.
Semuanya mendadak hening dan hanya ada suara ibuku yang memukul mukul ranjangnya dengan kayu menandakan jika beliau sudah waktunya untuk kembali di rawat.

Waktu itu, aku memang menyediakan kayu kecil yang kuletakkan tidak jauh dari ibuku berbaring.
Hal itu memang sengaja kulakukan, agar beliau bisa memberi tanda jika sedang membutuhkan bantuan..

Karena selain ibuku sudah tidak kuat untuk berteriak, terkadang aku sibuk melayani pembeli di warung yang terletak di depan rumahku.
Jadi, kayu adalah tanda yang cukup terdengar jika dipukul pukulkan ke ranjang ibu yang juga terbuat dari kayu.

" Tek tek tek tek tek tek ". Suara pukulan kayu yang merupakan panggilan dari ibu.
Mendengar hal itu, pagi itu tentu saja aku harus memberanikan diri keluar dari kamarku mengingat saat itu aku harus lebih mementingkan ibuku daripada apapun.

Setelah pintu kamarku kubuka perlahan, saat itu aku sedikit lega karena sosok wanita yang kulihat semalam,
pagi itu sudah tidak ada.

" Alhamdulillah sudah tidak ada " ucapku.

Dan tanpa lama lama lagi, akhirnya akupun segera menuju kamar ibuku dengan langkah yang sedikit cepat.

Sesampainya di kamar ibu, aku langsung mendekati ibuku sambil tersenyum sayu.
" Ada apa bu,,kok tumben masih pagi sudah bangun " ucapku sambil duduk di kursi plastik yang memang sudah kusediakan tepat disamping ranjang.
" Sholat nak " ucap ibuku lirih,

" Iya bu, aku sudah bangun dari tadi kok,, ini aku mau ambil air wudlu " ucapku sambil memegang tangan ibuku.

" Ibu mau sholat Put, " rintih ibu

Mendengar hal itu, tentu saja aku seketika terkejut sekaligus terharu.
Karena, jangankan sakit seperti ini, selama ibu masih sehat, ibu tidak pernah yang namanya sholat ataupun beribadah, hal itulah yang akhirnya membuat aku seketika tersentuh dan kembali menangis sambil memeluk ibuku dari samping.
" Ibu mau sholat ?...alhamdulillah.....cepat sembuh ya bu...aku yakin ibuku pasti sembuh kok, biar bisa lihat aku menikah dan punya cucu yang lucu " ucapku menguatkan.
Dan setelah semua persiapan kusiapkan, akhirnya aku dan ibukupun pagi itu sholat shubuh berjamaah di dalam kamar ibu dengan aku yang berada di depan ranjang sedangkan ibu dalam kondisi duduk di atas ranjangnya.
Momen momen saat itu, sampai saat inipun masih sangat teringat dengan sangat jelas olehku, betapa bahagianya diriku ditambah terharunya perasaanku saat itu, benar benar sudah bercampur menjadi satu.
Dan setelah semuanya selesai, akhirnya akupun mulai membuka jendela kamar ibu, mempersiapkan makanannya, dan mulai melakukan aktifitasku seperti biasanya.
Pagi itu, ketika aku membersihkan rumahku, saat itu aku melihat banyak sekali sisa sisa tanah yang berserakan ditambah ada sobekan sobekan kertas putih yang saat itu tercecer di lantai yang ada di seluruh rumahku.
Hal itulah yang akhirnya membuat aku sangat yakin jika kemarin malam memang benar benar ada anak kecil yang bermain didalam rumah ini.

" Ya allah, jadi apa yang kudengar kemarin malam, memang benar benar ada ! " Fikirku.
Dan dengan terus melanjutkan aktifitasku,
Akupun mencoba tidak menghiraukan semuanya dan pasrah kepada sang maha kuasa.

Dan singkat cerita, pagi itupun berlalu begitu saja.
Malam harinya, sekitar pukul 20.00 malam, aku masih membuka warungku dengan harapan masih ada pembeli yang akan datang untuk menambah rejekiku.

Dan setelah beberapa lama aku menunggu, tiba tiba aku mendengar suara wanita yang saat itu terdengar memanggil namaku.
" Putri " teriaknya.

Dan setelah aku mengarahkan pandanganku kearah sumber suara tersebut.

Saat itu aku tiba tiba terkejut karena ternyata dokter Mirna lah yang datang mengunjungiku.

" Lhoo Dokter Mirna, silahkan masuk, kok tumben malam malam begini baru sampai sini " jawabku,
" Iya, tadi aku kebetulan kekampung sini, jadi sekalian mampir deh, katanya bu Siti sakit ? " Ucapnya sambil berjalan pelan kearahku

" Iya bu, ibuku sudah tidak pernah keluar kamar " ucapku,

" Sudah kamu bawa kerumah sakit " imbuh Dokter Mirna,
" Sudah bu, tapi tetap saja " jawabku,

" Ibu kesini gak bawa kendaraan, kok jalan kaki ? " Imbuhku sambil menoleh kearah jalanan yang ada di depan rumahku,
" Kendaraanku kutaruh di depan rumah bu Seno, " jawabnya singkat

" Silahkan masuk bu, sudah lama ibu gak main kesini lho " ucapku mengalihkan pembicaraan.

" Ibu gak duduk ya, ibu mau lihat gimana kondisi bu Siti saja,,nanti keburu malam " jawabnya.
" O iya, mari saya antar kekamarnya, " ucapku sambil berjalan pelan kearah kamar ibuku.

Namun sayangnya, baru sampai aku di depan kamar ibu, tiba tiba ada suara lain yang memanggil namaku yang ternyata itu adalah pembeli di warungku.
Mengetahui hal itu, tentu saja aku seketika hanya mengantar dokter Mirna sampai depan pintu kamar ibuku sambil mempersilahkan dokter Mirna masuk kedalam kamarnya.

" Bu,,,,ini ada Dokter Mirna kesini mengunjungi ibu " ucapku sambil membuka pintu kamar ibu,
" Dok saya tinggal sebentar tidak apa apa ya,,,maaf, soalnya ada pembeli " ucapku sambil mengarahkan pandanganku kearah Dokter Mirna.

Saat itu, dokter Mirna hanya tersenyum sambil tidak menghentikan langkahnya dengan tetap menuju kearah ibuku.
Karena aku juga sempat melihat ibuku yang masih belum tidur ditambah mereka juga sudah saling kenal, akupun saat itu tanpa fikir panjang akhirnya bersiap melangkahkan kakiku untuk meninggalkan mereka berdua di dalam kamar.
Namun sayangnya, ketika aku masih memutar badanku, tiba tiba Dokter Mirna memanggilku seraya memberi tanda agar aku menutup pintu kamarnya.

" Put, tutup pintu kamarnya ya, aku mau sekalian periksa ibumu " ucap dokter Mirna.
Dan tanpa menaruh curiga sedikitpun, akupun akhirnya segera menutup pintu sambil bergegas menuju kearah warungku yang saat itu sudah lama ditunggu pembeliku.
Dan di saat itulah, keanehan mulai terjadi.

Setelah beberapa lama aku melayani pembeli, entah kenapa saat itu perasaanku mulai terasa tidak enak.

" Kok lama banget ya didalam kamar " fikirku
Dan belum selesai aku melamun, tiba tiba aku sangat terkejut tidak karuan karena saat itu aku tiba tiba mendengar suara kayu yang biasanya digunakan ibu untuk memanggilku.
Suara tersebut, terdengar jelas dipukul pukul lebih keras dari biasanya, temponya cepat, seolah sedang benar benar memberi tanda jika ibu sedang dalam bahaya.

" Tek tek tek tek tek tek tektekteketeketektekteketek tek tek "
Mendengar hal itu, akupun seketika berlari sambil berteriak memanggil nama ibuku yang saat itu berada di dalam kamar bersama dokter Mirna.

" Buu..kenapa bu..." Teriakk
Namun anehnya, ketika aku hendak membuka pintu kamar ibu, tiba tiba pintu kamarnya bersamaan dibuka dari dalam oleh dokter Mirna.

Dokter Mirna keluar sambil tersenyum seraya memberi tanda jika semuanya baik baik saja.

" Ibu kenapa dok " tanyaku gugup,
" Tidak apa apa Put, ibumu tadi cuma kesakitan waktu Kusuntik " jawabnya pelan,

Melihat hal itu, tentu saja aku seketika tenang dengan sekelebatan melihat ibuku yang saat itu bergerak seolah membenarkan posisi bantalnya
" Sudah jangan masuk dulu, biarkan saja bu Siti Istirahat. " ucap Dokter Mirna sambil berjalan keluar dari rumahku.

Dan belum sempat aku menjawab ucapan dokter Mirna, tiba tiba beliau kembali mengutarakan maksudnya untuk mengunjungi rumah yang sebelumnya dia sewa.
"Eh, rumah sebelah masih kosong ya.. " ucapnya

" Iya e dok, belum laku, hehehe " jawabku sopan

" Aku boleh gak masuk kedalam, aku mau lihat lihat, barangkali ada barangku yang ketinggalan " ucapnya
" Boleh banget dok, silahkan, langsung saja, pintunya gak dikunci kok. Tapi saya mau nutup warung dulu ya dok,, sudah jam 21.00 malam, nanti kususul " jawabku.

" Iya santai saja " ucapnya sambil bergegas menuju rumah sebelahku yang memang bisa diakses melalui samping warungku.
Dan setelah aku selesai menutup semua bagian dari warungku, tentu saja aku seketika bergegas menyusul dokter Mirna yang saat itu masih berada di dalam rumah sebelahku.

Namun anehnya, sesampainya aku dirumah sebelah, aku tidak menjumpai dokter Mirna.
Malam itu, Beliau tiba tiba menghilang begitu saja.

" Lho kok gak ada " , ucapku sambil membuka satu persatu bagian dalam rumah tersebut.

Dan tidak berhenti disitu saja, akupun sesekali berteriak memastikan jika dokter Mirna benar benar sudah tidak ada.
" Dok....dokter dimana " teriakku.
Dan setelah beberapa lama aku mencari dan tidak ketemu, akhirnya akupun kembali kerumahku sendiri dengan berfikir jika dokter Mirna sudah pulang dengan tidak berpamitan denganku.
Dan singkat cerita, setelah aku kembali memastikan bila ibuku sudah beristirahat, saat itu aku langsung menuju kekamarku dan tidur karena malam itu aku benar benar sangat lelah dan mengantuk mengingat semalam aku sama sekali tidak bisa tidur karena diganggu oleh suara suara aneh.
Dan akhirnya, malam itupun berlalu begitu saja.

Keesokan paginya, aku bangun dengan keadaan yang sangat terpukul tidak karuan, hatiku hancur dengan tangis yang sudah tidak lagi bisa kutahan.

Benar,

Saat itu aku menemukan ibuku sudah dalam keadaan yang tidak bernyawa.
Pagi itu, ketika aku hendak mengajaknya untuk kembali sholat shubuh berjamaah, Ibuku sudah dalam kondisi kaku dengan lidahnya yang menjulur panjang keluar.
Saat itu, adalah saat saat yang tidak akan pernah kulupakan selama hidupku, rasa terpukulnya dan rasa sedihnya, hingga cerita ini ditulispun masih sangat terasa.
Dan setelah aku meminta bantuan kepada warga sekitar, akhirnya warga dan tetangga pun berbondong bondong datang kerumahku dengan tidak lupa semua saudarakupun datang untuk ikut berbela sungkawa atas kematian ibuku.
Setelah 40 hari kematian ibuku, aku sengj mengunjungi rmh dokter Mirna untuk mencari tahu penyebab kematian ibuku.
Karena menurutku, selain mmng ibuku meninggal dlm keadaan sakit, aku menduga dokter Mirna telah melakukan sesuatu kpd ibuku yg akhirnya membuat ibuku saat itu tiada.
Karena akupun juga masih ingat dengan jelas, jika sebelum kematian ibuku, dokter Mirna sempat menemui ibuku di malam sebelum ibuku tiada.
Hal itulah yang akhirnya membuat aku memutuskan untuk menemuinya siapa tau ibuku mengucapkan sesuatu sebelum beliau pergi.

Pagi itu, berbekal alamat yang memang sudah kuketahui, aku menuju rumah dokter Mirna bersama dengan mas Dimas.
Mas Dimas, adalah laki laki yang memang Dekat denganku sejak dahulu, dia berprofesi sebagai perawat di salah satu rumah sakit yang ada di Kotaku.

Dan setelah melakukan perjalanan yang tidak terlalu jauh, akhirnya akupun sampai di kediaman Dokter Mirna.
Namun anehnya, sesampainya aku di Rumah Dokter Mirna, aku kembali megetahui hal yang sangat tidak masuk akal di fikiranku.

Benar sekali, saat itu, menurut orang yang ada di rumah Dokter Mirna, Dokter Mirna telah meninggal Dunia Setahun sebelumnya.
Hal itu tentu saja seketika membuat aku semakin terkejut tidak karuan mengingat masih sekitar 40 hari yang lalu beliau datang kerumahku dengan keadaan yang terlihat sangat sehat.
" Dokter Mirna yang ada di Foto ini pak ? " Tanya mas Dimas memotong pembicaraan sambil menunjuk kearah foto yang tertempel di Dinding ruang tamu.

" Benar mas " ucap bapak bapak tersebut.
Dan setelah mengetahui semua itu, akhirnya kamipun kembali pulang dengan perasaan yang sangat tidak karuan.

Sepanjang perjalanan pulang, aku dan Mas Dimas hanya diam karena masih tidak percaya dengan semua yang telah terjadi.
Akhirnya, akupun sampai dirumahku sekitar pukul 19.00 malam.

" Put, besuk aku kesini pagi ya,,ada yang mau aku bicarakan, kalau sekarang aku masuk kerumahmu, aku gak enak sama tetangga, kan kamu sekarang dirumah sendirian, " ucap mas Dimas sambil berpamitan pergi dari rumahku.
Mendengar hal itu, tentu saja aku hanya mengangguk dan seolah tidak peduli lagi dengan apa yang ada di sekitarku.

Saat itu, yang ada di fikiranku hanyalah almarhum ibuku dan semua kenehan yang saat itu terjadi.
Karena saat itu aku sedang banyak fikiran, akhirnya akupun memutuskan untuk segera beristirahat dengan langsung menuju ke kamarku dan menutup semua pintu.

Dan tidak lama kemudian, akupun saat itu tertidur pulas.
Sekitar pukul 01.00 dinihari,
Aku terbangun karena aku mendengar suara tangisan yang saat itu terdengar semakin lama semakin keras.

Suara tersebut terdengar khas, diiringi bau anyir yang saat itu tercium kuat.

" Hiks hiks hiks hiks "
Mendengar hal itu, tentu saja aku seketika terbangun dan langsung berdiri karena entah kenapa, saat itu aku mengira suara tangisan tersebut adalah suara tangisan ibuku.
Setelah aku membuka pintu kamarku, dengan sangat terkejut, aku melihat sosok perempuan tua yang berjalan pelan menuju kearah luar rumah melalui pintu belakang rumahku.
Sosok tersebut terlihat dari belakang sedikit membungkuk dengan rambut yang diikat rapi layaknya orang tua pada umumnya.

Mengetahui hal itu, tentu saja aku seketika reflek memanggil namanya dengan sebutan Ibu.
" Bu,,,berhenti bu " teriakku sambil menyusulnya ke pintu belakang.

Namun sesampainya aku dipintu belakang, aku tiba tiba melihat ada sosok lain yang ada disalah satu sudut yang tidak jauh dari pintu belakang ini.
Waktu itu, aku melihat dengan mata kepalaku sendiri, ada sosok perempuan yang memakai baju pasien rumah sakit.

Namun anehnya, perempuan tersebut berdiri sambil mulutnya yang berlumuran darah yang terlihat sudah mengering.
Dan tidak berhenti disitu saja, saat itu aku juga melihat perut perempuan tersebut sangat lah besar seperti orang yang sedang hamil tua.

Mengetahui hal itu, akupun seketika berteriak tidak karuan sambil jantungku yang saat itu sudah tidak berhenti berdetak kencang.
" Aaaaaaaaaaaaa " teriakku sambil kembali masuk kedalam kamarku dan langsung mengunci pintunya dari dalam.

Ketika didalam kamar, tentu saja aku menangis tersedu sedu dengan keringat yang sudah tidak berhenti bercucuran..
" Ya allah...lindungilah aku " rintihku sambil meremas erat selimutku.

Namun sayangnya, tidak berhenti disitu saja.
Ketika aku masih dalam keadaan yang tertekan, saat itu,
tiba tiba aku mendengar suara kayu yang dipukul pukul seperti suara kayu yang biasanya digunakan oleh almarhum ibuku ketika memanggilku.

" Tektektektektekteketektektek " suara tersebut terdengar pelan dan semakin lama semakin cepat saja.
Suara tersebut, tentu saja seketika membuat aku semakin ketakutan mengingat saat itu ibuku jelas jelas sudah meninggal dunia.

Dan dengan perasaan yang sudah tidak karuan, aku tetap bertahan dengan sudah tidak lagi berani membuka mataku dan akupun lalu masuk kedalam selimutku.
Namun yang paling membuat aku syok adalah, waktu itu tiba tiba aku mendengar suara orang yang berteriak dengan sangat kencang.

Suara tersebut terdengar jelas yang sepertinya berasal dari dalam kamar ibuku.

" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaa " teriaknya.
Setelah kudengar lebih teliti lagi, aku semakin terkejut karena suara teriakkan tersebut sepertinya berasal dari suara wanita yang sedang melahirkan.

" Ya allah, apa lagi ini " ucapku.
Malam itu, aku benar benar di terror habis habisan. Dan anehnya, sepertinya semua terror tersebut datang bukan hanya sekedar ingin menampakan diri, namun lebih ke ingin menunjukan sesuatu kepadaku.
Dan puncaknya, tanpa disangka sangka, selimut yang sebelumnya menutupiku dengan erat, saat itu seolah ditarik dari bawah.

Tarikan tersebut kurasakan perlahan dengan tenaga yang saat kuat..
Merasakan hal itu, tentu saja ketakutanku semakin menjadi jadi dan sepertinya aku sudah mencapai batas rasa takutku.

" Ya allahh...tolooonggg...ya alaaahhhhh.....tollooonnggg " teriakku sambil menangis ketakutan.
Dan setelah aku tidak lagi bisa menahan tarikan selimutku, akupun akhirnya memberanikan diri untuk membuka mataku dan melihat semuanya.

Dan ketika aku membuka mataku...
Benar.

Saat itu, ada sesosok perempuan berwajah rusak yang sedang berdiri sangat dekat denganku dengan pandangan yang sangat menakutkan.
Pandangan perempuan tersebut, seolah memendam dendam kepadaku Ditambah
Wajahnya terlihat sangatlah busuk dengan mengeluarkan bau yang sangat tidak sedap.

Bagaimana tidak.. seluruh bagian wajahnya benar benar sangat hancur dengan sebelah matanya yang terlihat melepuh penuh nanah.
Tidak berhenti disitu saja, saat itu, aku melihat sosok perempuan tersebut memakai baju yang sudah sangat acak acakan dengan kaki yang terlihat sangat hitam pekat.
Mengetahui hal itu, tentu saja aku seketika kembali berteriak dengan langsung bergegas berlari keluar kamar karena akupun berfikir jika di dalam rumah, aku sudah tidak aman lagi.
" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa " teriakku sambil berlari keluar kamar dan bersusah payah membuka kunci kamar yang saat itu juga tiba tiba sedikit macet.
Dan setelah aku berhasil keluar dari kamarku, akupun seketika berlari keluar dari rumahku karena kurasa saat itu keadaan di dalam rumah sudah semakin membahayakan.

Sesampainya diluar rumah, aku kembali melihat pemandangan yang sangat mengerikan.
Waktu itu, pandanganku teralihkan kearah rumah yang ada di sebelah.

Di dalam rumah sebelahku yang seharusnya kosong tersebut, aku melihat adanya beberapa wanita yang terlihat berdiri sambil menyeret seperti karung dari arah depan kebelakang.
Dan tidak berhenti disitu saja, diteras rumah itu, aku juga melihat adanya beberapa anak kecil yang saat itu terlihat sedang bermain main.
Anak kecil tersebut duduk jongkok melingkar sambil tertawa tawa kecil mengherankan.

Mengetahui hal itu, akupun segera berlari masuk kedalam warungku, karena menurutku, didalam warung adalah tempat paling aman untukku.
Waktu itu, aku rasanya sudah tidak lagi bisa mengeluarkan tangisan, jantungku berdetak kencang dengan nafas yang sudah terasa sesak tidak karuan.

Namun sayangnya, setelah aku diam didalam warung, aku saat itu kembali di terror oleh makhluk tak kasat mata tersebut.
Saat itu, warungku seolah hendak dirobohkan, seluruh bagian dindingku yang memang terbuat dari Triplek, di gedor dengan sesekali diiringi suara kuku yang seolah menggaruk nggaruk tembok triplek warungku.

" Dok dok dok dok dok dok " suara gedoran tersebut terdengar keras.
Mengetahui hal itu, akupun sudah tidak lagi bisa menahan rasa takutku.

Aku berteriak sekuat tenaga dengan tangisanku yang saat itu sudah tidak lagi bisa kutahan.

" Tolloooonnggg, tolloong " teriakku.

Namun nyatanya,, semua usahaku nampaknya sia sia.
Gedoran demi gedoran semakin lama semakin keras saja ditambah saat itu aku juga mendengar suara erraman hingga ketawa cekikikan yang benar benar terdengar jelas di sekitarku.
( Hingga saat ini, rasanya aku masih bisa merasakan bahkan masih bisa mencium aroma yang saat itu aku cium )

Dan syukurnya, aku saat itu melihat adanya Al Qur'an kecil yang terletak disebelah laci tempatku biasanya menyimpan uang hasil jualan
Al Qur'an tersebut memang ada dan sengaja kutaruh di dalam warung, karena ketika aku sedang menjaga warung, waktu memang sering kuhabiskan dengan mengaji sebisaku.

Dan tanpa lama lama lagi, akupun seketika mendekap Al Qur'an kecil tersebut sambil menangis tersedu sedu.
Fikiranku sudah tidak karuan dengan hanya rasa pasrah yang seolah sudah menjadi pilihan terakhir yang ada di hidupku.

Dan setelah beberapa lama aku bertahan dari semua gangguan tersebut, akhirnya perlahan gangguan tersebut berkurang dengan sendirinya.
Suara suara yang sebelumnya menggangguku , saat itu sudah berangsur angsur menghilang.

Dan singkat cerita, akhirnya akupun tertidur didalam warung hingga pagi hari.

Pagi harinya, aku terbangun karena aku mendengar sepertinya mas Dimas kembali datang kerumahku.
" Put,,,,Putri " teriakknya.

Mendengar hal itu, akupun seketika keluar dari warungku dan menghampiri mas Dimas yang saat itu berdiri tidak jauh dari pintu depan rumahku.
Dan tanpa banyak bicara lagi, akhirnya akupun berniat mengajak mas Dimas untuk melihat lihat ke sebelah rumahku karena aku sangat yakin jika saat itu,
di Rumah sebelah, ada sebuah misteri yang sepertinya harus segera di pecahkan karena gangguan yang kualami semakin lama kurasa semakin membahayakan.

" Mumpung ada temennya, lebih baik aku lihat kedalam rumah itu deh " fikirku.
" Kamu kenapa tidur didalam warung put " ucap mas Dimas.

" Sudah diam saja mas, antar aku melihat lihat isi rumah sebelah ini " ucapku sambil langsung menuntun mas Dimas kearah rumah sebelahku.
Sesampainya aku didalam rumah sebelahku, pagi itu tentu saja aku tidak melihat apapun selain barang barang yang masih berantakan.

Kami menyisir seluruh bagian ruangan mencoba mencari petunjuk atas apa yang telah terjadi kepadaku.
Namun anehnya, ketika aku sedang asyik melihat lihat bagian isi rumah, tiba tiba aku dikejutkan dengan suara mas Dimas yang saat itu terdengar mengejutkan.

" Astagfirullah, ternyata benar " ucap mas Dimas dari arah belakang rumah.
" Ada apa mas ", ucapku sambil menyusulnya kearah belakang rumah.

" Sudah kuduga, dokter Mirna yang Kamu Maksud adalah dokter yang dulu pernah praktek di Rumah sakit tempat aku bekerja " ucapnya,

" Terus kenapa mas " jawabku bingung,
" Sepertinya rumah ini dulu digunakan sebagai tempat Abosri put, dan banyak dari beberapa janinnya dikuburkan di sekitar sini " terangnya sambil menunjuk kearah area belakang rumah yang saat itu banyak sekali tumpukan sampah.

" Apa "..ucapku kaget,
" Kalau kamu lihat dengan teliti, disampah sampah tersebut, ada bekas alat alat kesehatan yang mungkin hanya aku yang mengerti kegunaannya.
Dan lihat itu,, ada yk bekas sobekan kain jarik kecil kecil dan ada jg yang sepertinya separuh masuk kedalam tanah " terang mas Dimas jelas.
Mengetahui hal itu, akupun seketika lemas, nafasku sesak dengan jantung yang kembali berdetak kencang seolah tidak percaya dengan semua yang telah terjadi.
" Terus aku harus bagaimana mas " rintihku,

" Kamu mending pindah rumah saja Put, kontrak saja, disini sudah tidak aman " usul mas Dimas,

" Aku tidak punya biaya mas " sahutku,

" Sudah, nanti aku yang cariin, mending semua rumah ini dijual saja " imbuh mas Dimas,
Dan akhir cerita, akupun mengontrak di luar kota yang jauh dari rumahku demi bisa melupakan apa yang sudah terjadi kepadaku.

Namun tidak butuh waktu lama, akhirnya akupun dilamar oleh mas Dimas.
Dan beberapa lama kemudian, akupun menikah dengan mas Dimas dan tinggal di rumah baru kami yang ada di jawa timur.

Rumahku yang kutempati saat itu akhirnya sudah terjual, namun sayangnya, rumah yang dulunya di sewa oleh Dokter Mirna, hingga sekarang masih belum laku.
Papan tulisan yang menandakan jika rumah tersebut dijual pun hingga saat ini masih terpampang jelas di halamannya.

( Januari 2017 )

Anak keduaku lahir dengan keadaan yang sangat sehat, namun ketika anak keduaku masih kecil.

Gangguan itupun kembali terjadi.
Saat itu, anakku sering sekali terlihat bermain main sendiri bahkan terlihat berbicara seorang diri.

Setiap kali aku menanyakan dia ngobrol dengan siapa, anakku selalu menjawab jika dia sedang ditemani " tante teman mama ".
Dan tidak berhenti disitu saja, setiap aku menanyainya, anakku selalu berkata jika tante tante tersebut ada di sebelahku dan suka mengikutiku.

Mengetahui hal itu, akupun seketika ingat tentang semua kejadian yang telah kualami ketika aku masih tinggal dirumahku yang dulu.
Hal itulah yang akhirnya membuat aku memutuskan untuk mencari pengobatan alternatif keagamaan dengan harapan agar gangguan yang dialami anakku saat itu bisa menghilang.
Dan belum selesai aku melalui semua ini, akupun akhirnya mencoba ingin membagikan pengalamanku ini melalui sosial media.

Dan setelah aku menemukan seseorang yang kurasa pas dalam menuliskan ceritaku, akhirnya akupun menghubunginya.
Setelah beberapa lama kemudian, akhirnya penulis itupun datang dan berkunjung kerumahku.

Dan Anehnya, saat itu, bukanya pengalamanku saja yang akhirnya bisa tersampaikan, tapi sebuah kenyataan yang saat itu juga sempat membuat aku kembali ketakutan dan terpukul tidak karuan.
Benar sekali.

Ketika aku masih membicarakan cerita ini kepada penulis, aku dinyatakan kerasukan dokter Mirna dengan badanku yang saat itu sangat sulit untuk dikendalikan.
Waktu itu, ketika aku kerasukan, aku menceritakan hal yang sepertinya menjadi penyebab dari kenapa semua ini bisa terjadi.

Benar, ternyata, ibuku saat itu ikut dalam praktek aborsi yang dilakukan oleh dokter Mirna.
Setiap ada pasien yang ingin melakukan Aborsi, ibuku selaku ikut membantu dan tidak jarang pula ibuku yang menguburkan jasad bayi malang tersebut demi menghilangkan bukti dan kecurigaan dari warga sekitar.
Semua itu dilakukan oleh ibuku demi mendapatkan uang untuk menyambung hidupku.

Mendengar hal itu, tentu saja aku seketika terpukul dan merasa sangat menyesal kenapa saat itu aku tidak mengetahui jika ibuku telah melakukan hal itu.
Andai saja saat itu aku tau, pasti semuanya tidak akan seperti ini.

Akhir cerita, dengan dibagikannya cerita ini, aku berharap tidak ada lagi orang orang diluar sana yang ingin melakukan aborsi.
Dan dengan semua kenyataan yang saat ini telah kuketahui, semoga semua arwah yang ada di dalam cerita ini bisa tenang dan tidak menggangguku lagi.
Dalam video yang sudah tersedia di channel youtube lakon story, kami akan menjelaskan bagaimana proses kami mendapatkan cerita ini, apa saja interaksi yang kami alami selama proses menyelesaikan cerita ini hingga bagaimana kronologi setan tersebut menceritakan kebenarannya.
Semuanya sudah kami bahas secara ringkas dan singkat.

Dan tidak lupa kami juga membagikan hal hal yang mungkin tidak kami sampaikan di dalam cerita ini.
Karena asal kalian tahu, cerita ini merupakan salah satu cerita paling berkesan bagi kami, mulai dari proses penulisan hingga semuanya, kami memang benar benar di tuntun oleh makhluk halus yang kami yakini makhluk halus tersebut adalah Dokter Mirna.
Bagaimana keadaan rumah tersebut saat ini ?

Video kami sudah tersedia dan sudah bisa kalian dengarkan di channel youtube lakon story.
Dan selanjutnya, besar harapan kami agar cerita ini nantinya bisa menjadi pelajaran bagi kalian semua agar lebih berhati hati lagi dalam menjalani hidup.
Terimakasih teman teman,semoga cerita ini menemani hari hari kalian.
Dan sampai jumpa, di cerita cerita kami selanjutnya..
End

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lakon Story

Lakon Story Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Lakonstory

25 May
( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, Mohon maaf jika ada kesamaan )

Perkenalkan namaku Susi, perjalanan waktu itu, bisa dibilang sebagai perjalanan yang tidak akan pernah kulupakan selama hidupku.
Kenapa ?

Karena selain bisa dikatakan sangat mencekam, kami semua masih bisa dikatakan beruntung karena hanya di sesatkan dan kembali dipulangkan.
Read 58 tweets
21 May
Ritual sesat ( Disetubuhi Jin )

A Thread

Full Story
Kisah nyata

( semua nama dan waktu dalam cerita ini disamarkan mohon maaf jika ada kesamaan.

@bacahorror
#bacahoror

#lakonstory #ceritahorror #horror #ritualsesatlakonstory #lakonmistery #threadhorror
Timeline waktu juga dirubah sedemikian rupa agar memudahkan pembaca dalam memahami isi cerita ).

Langsung saja.

( Ritual Sesat " Disetubuhi Jin " )

Perkenalkan namaku Vina dan suamiku Andi.
Cerita ini terjadi masih beberapa tahun yang lalu, berawal dari frustasinya diriku waktu itu, akhirnya tanpa disangka sangka aku dan keluargaku mengalami kejadian yang bisa dikatakan sangat membahayakan nyawaku.
Read 79 tweets
5 May
( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, Mohon maaf jika ada kesamaan ).

Jika diajak untuk mengingat kembali pengalaman waktu itu, tentu saja aku masih sangat trauma.
Karena hingga saat ini, Seramnya wajah bayi tersebut, masih sangat teringat jelas, bahkan mungkin tidak akan pernah bisa aku lupakan selama Hidupku.
Read 68 tweets
30 Apr
Jika kita berbicara tentang hantu Makmum, mungkin kalian sudah tidak asing lagi dengan cerita ini.

Benar sekali,

Hantu ini adalah hantu yang mengganggu kita, ketika kita sedang melaksanakan ibadah ( Sholat ).
Bahkan, cerita tentang hantu inipun sudah semakin terkenal ketika ada beberapa Film Indonesia yang sudah mengangkatnya dengan sangat baik.
Read 98 tweets
27 Apr
AKIBAT MENGINJAK SESAJEN DI PULAU BALI

~A THREAD~
FULL STORY
KISAH NYATA

@bacahorror #bacahorror
#lakonstory #ceritahoror #ceritamistis #akibatmenginjaksesajendipulaubalilakonstory #Wattpad Image
Full Story !!
Dengan dibagikannya pengalaman ini, semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati hati lagi dalam menjalani hidup.
Dalam cerita kali ini, banyak sekali interaksi dan gangguan yang memang sengaja tidak kami sampaikan, hal itu sesuai permintaan dari narasumber agar menyampaikan isi cerita secukupnya saja.
Read 93 tweets
25 Apr
Semua Nama Dalam Cerita ini Disamarkan, Mohon maaf jika ada kesamaan.

" Vila Ghaib "

Perkenalkan namaku Dita dan Suamiku Alex.

Dalam keluarga kecilku, aku memiliki seorang anak perempuan yang tunawicara atau biasa orang menyebutnya dengan sebutan Bisu
Meskipun begitu, aku tetap menyayangi anakku dengan sepenuh hati karena akupun meyakini jika anak adalah anugrah dari sang maha pencipta.

Untuk itu, aku tidak pernah sekalipun menganggap keadaan anakku ini sebagai cobaan,
Read 102 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(