Semua Nama Dalam Cerita ini Disamarkan, Mohon maaf jika ada kesamaan.
" Vila Ghaib "
Perkenalkan namaku Dita dan Suamiku Alex.
Dalam keluarga kecilku, aku memiliki seorang anak perempuan yang tunawicara atau biasa orang menyebutnya dengan sebutan Bisu
Meskipun begitu, aku tetap menyayangi anakku dengan sepenuh hati karena akupun meyakini jika anak adalah anugrah dari sang maha pencipta.
Untuk itu, aku tidak pernah sekalipun menganggap keadaan anakku ini sebagai cobaan,
melainkan tetap kuanggap sebagai titipan yang tentu saja harus kurawat dengan baik apalagi dia adalah darah dagingku sendiri.
Oleh sebab itu, aku selalu berusaha semaksimal mungkin untuk menuruti semua kemauannya agar dia tetap bahagia dalam menjalani hidupnya.
Hingga akhirnya, cerita ini pun terjadi.
Waktu itu, aku sekeluarga memang berencana mengunjungi salah satu kota yang ada di jawa timur untuk menghabiskan waktu liburanku dan keluargaku.
Dan setelah hari libur yang kusepakati dengan suamiku telah tiba, akhirnya aku dan suamikupun berangkat menuju kota tujuanku pada pagi hari mengingat kota tersebut terletak sangat jauh dari tempat tinggalku.
Sepanjang perjalanan, waktu kuhabiskan dengan menemani suamiku mengemudikan mobilnya dengan sesekali mengajak anakku bercanda meskipun dia tidak pernah mengeluarkan sedikitpun kata kata dengan hanya sesekali tersenyum ketika dia melihat sesuatu yang menurutnya indah dimatanya.
Dan singkat cerita, setelah melakukan perjalanan hampir 13 jam lamanya, akhirnya akupun sampai di kota tujuanku.
Waktu itu, aku sampai di kota tersebut sekitar pukul 19.00 malam, karena perut yang terasa lapar,
akhirnya aku dan suamikupun memutuskan untuk makan malam di pinggir jalan raya sembari membuka aplikasi booking hotel yang ada di ponselku untuk melihat lihat penginapan yang menurutku sesuai dengan keadaan kantongku.
Namun belum selesai aku mendapatkan penginapan yang cocok, malam itu tiba tiba tanganku ditarik oleh anakku yang rupanya memberi tanda jika ada seorang wanita paruh baya yang terlihat sedang mengawasiku dari arah luar tempat dimana aku dan keluargaku makan malam waktu itu..
Melihat hal itu, tentu saja akupun seketika memberitau suamiku karena akupun sebenarnya tidak nyaman dengan tatapan wanita tersebut yang memang terlihat mencurigakan.
" Mas,,,lihat deh, wanita diluar itu " ucapku sambil memegang pundak suamiku yang saat itu sedang Asyik melahap makanannya,
" O iya,,kenapa dek " jawabnya,
" Suci menarik tanganku mas,,sepertinya anak kita takut dengan wanita diluar itu,, kamu tau sendiri kan,,kalau Suci sampai narik narik gini, biasanya dia ketakutan " terangku pelan,
" Sudah jangan dihiraukan, mungkin dia orang kurang waras dek, makanya anak kita takut,,liat noh,, bajunya juga gak rapi " terang suamiku sambil menunjuk kearah wanita tersebut,
" Udah gpp,,paling habis ini dia kesini,,kita kasi aja uang, beres kan " jawab suamiku singkat,
" Iya mas " ucapku sambil menatap ke arah anakku dan berusaha menenangkannya,
" Gimana,, udah dapet belum hotelnya " tanya suamiku,
" Belum mas,,, ternyata hotel disini mahal mahal banget deh,,apa kita cari vila aja ya,,sepertinya lebih murah kalau ukurannya kecil dan sederhana " usulku,
" Ya udah, kita cari sambil jalan aja ya, keburu malam, nanti malah sulit nyarinya" ajak suamiku.
Dan setelah aku membayar semua makananku, akupun akhirnya kembali masuk kedalam kendaraanku agar aku bisa segera mendapatkan penginapan di kota ini mengingat waktu yang juga sudah semakin malam
Namun anehnya, sejak ku berjalan keluar dari warung hingga masuk kedalam kendaraanku,
waktu itu aku terus diawasi oleh wanita paruh baya tersebut yang kali ini terlihat lebih jelas dengan pakaiannya yang saat itu ternyata memang sangat tidak karu karuan.
Sejak saat itulah akupun akhirnya setuju dengan suamiku jika wanita yang sedari tadi mengawasiku dan keluargaku tersebut adalah wanita yang kurang waras.
" Mas..mas,,,.lihat,,wanita itu sampai sekarang masih tetap lihatin kita loh " ucapku dari dalam kendaraanku sambil menoleh kebelakang,
" Sudah biarkan saja, kamu fokus cari penginapan saja dek " ucap suamiku.
Mendengar ucapan suamiku, akhirnya akupun kembali membuka ponselku sambil menggeser nggeser jempolku memilih penginapan yang memang sedari tadi sulit kudapatkan.
Dan singkat cerita, waktupun menunjukan pukul 22.00 malam.
Karena tak kunjung mendapatkan penginapan, suamiku yang sebelumnya tenang akhirnya saat itu kesal tidak karuan.
" Masa dari tadi belum dapet sih dek,,aku capek nih,,masa cari gitu aja gak bisa " bentak suamiku,
" Kan kamu sendiri dari tadi yang rewel, katamu mahal lah,,jelek lah,,kotor lah,,,jauh dari pusat kota lah.bla bla bla..aku udah kasi lihat banyak pilihan,,
kamu gak ada yang cocok...noh cari aja sendiri,, " ucapku sambil melemparkan ponselku ke pangkuan suamiku yang saat itu masih mengemudi,
Melihat hal itu, suamiku yang sebelumnya mengemudikan mobilnya tiba tiba langsung menepi dan mengotak atik ponselku.
Dan tanpa memperdulikan ucapan suamiku, akupun saat itu langsung diam karena aku jengkel dengan tingkah suamiku yang saat itu tiba tiba berubah menjadi menyebalkan.
Singkat cerita, setelah beberapa lama kami masih belum juga mendapatkan penginapan yang pas, saat itu tiba tiba kami diampiri oleh laki laki paruh baya yang entah akupun juga tidak tau darimana datangnya.
Waktu itu, laki laki tersebut tiba tiba mengetuk pintu kendaaranku sambil tersenyum seolah hendak memberi bantuan.
" Mas jangan dibuka mas,,kita tidak tau dia siapa lo " teriakku.
Tapi sayangnya, ucapanku saat itu tidak digubris oleh suamiku yang sepertinya dia juga masih marah kepadaku karena aku tadi telah melemparkan ponselku kearahnya.
Saat itu, tanpa menaruh sedikitpun curiga, suamikupun langsung menurunkan kaca kendaraannya sambil menoleh kearah laki laki tersebut.
" Pak cari penginapan " ucap bapak bapak tersebut,
" Iya pak,, kok tau pak " ucap suamiku,
" Plat nomor mobil bapak dari luar kota,,dan kulihat dari tadi muter muter terus di jalan ini..apalagi kalau gak cari penginapan " terang bapak bapak tersebut..
" Iya pak,,kami memang cari penginapan, tapi yang murah pak " jawab suamiku,
" Kalau bapak mau,,saya ada vila satu rumah, sewanya cuma 100 ribuan aja " ucap bapak bapak tersebut,
" Wah yang bener pak,,iya deh saya mau " sahut suamiku,
" Jangan buru buru mau mas,,kita tidak tau gimana tempatnya " ucapku pelan.
Namun sayangnya, lagi lagi ucapanku tidak dihiraukan oleh suamiku, Dia tetap diam sambil menyalakan kendaraannya dan mulai mengikuti motor yang dikemudikan oleh bapak bapak yang menawari penginapan tersebut kepada kami.
Dan setelah beberapa lama aku mengikuti kemana motor bapak tersebut berjalan, akhirnya akupun sampai di sebuah komplek perumahan yang sepertinya terletak di sudut kota ini.
Saat masuk di area perumahan tersebut, aku disambut oleh senyuman dari pak Satpam yang saat itu membukakan penghalang jalan yang sebelumnya memang sudah tertutup.
Setelah kami memasuki area perumahan tersebut,, sebenarnya aku merasakan hawa yang ada di sekitar tiba tiba berubah menjadi lebih dingin dari biasanya ditambah lampu penerangan di area jalan komplek tersebut banyak yang sudah mati.
Dan tanpa menghiraukan hal itu, akupun terus membuntuti motor bapak bapak tadi sambil berharap penginapan yang akan kami tempati nanti sesuai ekspetasi.
Dan akhirnya, setelah tanjakan jalan mulus yang tidak jauh dari pos satpam, akupun sampai di sebuah rumah yang kuduga kuat rumah tersebut adalah rumah yang ditawarkan bapak bapak tersebut kepada kami.
Itu terlihat dari motor bapak tersebut yang sebelumnya terus berjalan, saat itu tiba tiba telah berhenti dan kini beliau terlihat berdiri sambil menungguku keluar dari kendaraanku.
Dan benar, rumah inilah yang ternyata ditawarkan kepadaku, sebuah rumah kecil dengan beberapa kamar tidur yang terlihat rapi lengkap dengan perabotan yang sepertinya sudah siap untuk digunakan.
Bahkan, waktu itu aku juga melihat adanya pohon besar yang berdiri tegak di depan rumah ini, pohon tersebut terlihat rapi meskipun sepertinya sudah berusia puluhan tahun berdiri disini.
Dan tanpa memperdulikan hal itu, akupun berjalan pelan mengelilingi rumah ini yang ternyata juga ada rumah dengan bentuk yang sama yang terletak tepat dibelakang rumah ini.
" Pak ,,,itu bentuk rumahnya memang sama ya, " teriakku ke bapak bapak yang saat itu masih ngobrol dengan suamiku di dalam rumah.
" Iya bu, 3 rumah ini memang milik satu orang,,,jadi cat rumahnya dibuat sama persis,,disewakkan semua kok bu, tapi sayang, semua sudah penuh,,
tinggal yang ini aja yang kosong, yang belakang itu ditempati orang dari luar kota ,,yang diseberang jalan juga masih ditempati tamu hehe " terang bapak bapak tersebut.
Dan setelah bernegoisasi kembali, akhirnya aku dan suamikupun setuju untuk menginap dirumah tersebut mengingat badanku yang saat itu memang sudah sangat kelelahan.
Singkat cerita, akupun akhirnya ditinggal pergi oleh bapak bapak tersebut sambil berpesan agar aku pergi ke pos satpam jika aku membutuhkan bantuan.
Malam itu,
Setelah semua barang barangku sudah kuturunkan dari kendaraanku, akupun segera membuatkan minuman hangat untuk suamiku karena akupun tau jika saat itu dia pasti kelelahan karena sudah mengemudi seharian.
Dan setelah minuman kuantarkan, malam itu pandanganku teralihkan dengan anakku yang saat itu tiba tiba diam di balik jendela kaca yang ada di ruang tengah rumah ini sambil menghadap kearah luar rumah.
" Kamu lihat apa sayang,,udah jam 12 malam lho,,cepat tidur,,besuk kita jalan jalan " ucapku sambil memeluknya dari belakang,
Tapi anehnya, anakku yang sebelumnya selalu menciumku ketika kupeluk, waktu itu dia tetap diam sambil menunjuk kearah rumah yang ada di seberang jalan.
" Lihat apa sayang,,loh !!, ada orang toh disitu " ucapku sambil ikut melihat kearah rumah yang ada di seberang jalan rumah ini.
Waktu itu, di rumah yang ada di seberang jalan, aku memang melihat ada seorang wanita tua dengan anak perempuan yang sepertinya seumuran dengan anakku
Mereka terlihat duduk bercengkrama sambil sesekali tertawa tawa entah kenapa.
Melihat hal itu, tentu saja akupun kembali mengajak anakku untuk tidak menghiraukan orang tersebut mengingat waktu yang saat itu sudah semakin malam.
" Sudah jangan dihiraukan nak,,ayok tidur sama mama yok " ajakku,
Dan lagi lagi, anakku saat itu hanya diam seolah tidak menghiraukan keberadaanku disampingnya.
Tapi anehnya,
ktk aku kmbali menoleh kearah rumah seberang trsbt, tiba tiba penghuni rmh seberang trb sudah berdiri menatapku sbl melontarkan sebuah senyuman yang trlht sngt mncrigkan
Melihat hal itu, akupun membalas senyuman mereka sambil berjalan kearah kamar sambil menarik tangan anakku yang saat itu tiba tiba berubah menjadi kaku.
Sesampainya dikamar, akupun segera menidurkan anakku sambil terus memikirkan apa yang baru saja terjadi.
Dan setelah anakku tertidur, akupun kembali bangun untuk menyusul suamiku yang sedari tadi ada di ruang tamu sendirian yang sepertinya masih sibuk dengan laptopnya.
" Sudah dong mas,,tutup tuh laptop,, kan kita lagi liburan,, masa kita liburan tapi yang ada di kepalamu masih pekerjaan, kan gak enak " ucapku sambil duduk disampingnya,
" Iya,,, ini tinggal ngirim laporan aja kok " jawabnya pelan sambil tidak menoleh kearahku,
Namun belum lama aku menemani suamiku menyelesaikan pekerjaanya, tiba tiba aku dan suamiku dikejutkan dengan adanya suara orang yang sedang bersenandung bahasa jawa yang saat itu terdengar sangat lirih dan semakin lama semakin terdengar jelas.
" Mas.. suara apa ini..." Ucapku sambil meremas tangan suamiku,
" Gak tau aku dek, sepertinya suaranya dari arah rumah belakang deh " ucap suamiku,
" Aku takut mas,,,ayo tidurrrr " rintihku.
Dan tanpa menjawab ajakanku,
Malam itu suamiku seketika bergegas mematikan laptopnya dan berdiri untuk segera mengajakku masuk kedalam kamar.
Sesampainya dikamar,,aku dan suamikupun langsung menutup pintu kamarku sembari mendengar suara lantunan jawa tersebut yang semakin lama semakin terdengar keras saja.
Masih sangat teringat jelas di kepalaku, malam itu aku memeluk erat suamiku sambil memegang tubuh anakku yang saat itu sudah tertidur lelap.
Suara menakutkan yang semakin lama terdengar semakin dekat , seolah membuat liburanku saat itu sudah tidak kufikirkan lagi.
Yang ada di kepalaku malam itu hanyalah pulang, pulang dan pulang sambil mataku yang mulai meneteskan air mata ketakutan.
Namun sayangnya, semua gangguanku saat itu tidak hanya berhenti disitu saja, disela sela aku masih mendengar suara lantunan tersebut, aku tiba tiba mencium aroma busuk yang sangat menusuk hidung.
Aroma tersebut tercium kuat seolah berasal dari arah ruang tengah rumah ini.
" Mas bau apa ini mas " ucapku,
" Gak tau aku dek,, sudah biarkan saja, kita disini aja,,disini sepertinya tempat paling aman " perintah suamiku.
Mendengar hal itu, akupun mengangguk sambil sesekali melihat wajah anakku.
Dan setelah beberapa lama aku bertahan didalam kamar tersebut, tiba tiba aku dan suamiku dikejutkan dengan suara alarm dari kendaranku yang malam itu tiba tiba berbunyi dengan sangat kencang.
" Wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu wiu "
Mendengar hal itu, aku dan suamikupun memutuskan untuk memberanikan diri keluar dari kamar dan melihat keadaan kendaraanku karena akupun takut mengganggu orang lain jika suara Alarm tersebut tidak segera kumatikan.
Setelah aku dan suamiku keluar kamar, akupun bergegas mengambil kunci kendaraan yang saat itu memang terletak di ruang tamu rumah ini.
Dan setelah alarm kendaraan berhasil kumatikan dengan remote dari dalam rumah, aku dan suamikupun berjalan keluar rumah untuk memastikan jika semuanya aman.
" Kita lihat dulu dek, siapa tau ada orang yang mau berbuat jahat " ajak suamiku sambil berjalan pelan kearah teras rumah.
" Aku takut mas " rintihku,
Dan benar,
Sesampainya aku di teras rumah, malam itu tiba tiba aku dan suamiku melihat ada sosok perempuan berwajah hancur yang sedang bersandar di bawah pohon yang ada di depan rumah ini.
Masih sangat teringat jelas dikepalaku, sosok tersebut benar benar berdiri tidak jauh dariku dengan tubuhnya yang mengeluarkan aroma yang sangat tidak sedap.
Bahkan, meskipun hanya sebentar aku melihatnya, tapi aku sangat yakin, jika sosok tersebut berwajah hancur, itu terlihat dari bagian hidung dan bibirnya yang saat itu memang terlihat sudah sangat tidak karuan.
Melihat hal itu, tentu saja akupun seketika berteriak ketakutan dengan jantung yang seketika berdegup kencang.
" Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa "
Teriakku.
Tanpa lama lama lagi, aku dan suamikupun langsung ditarik untuk berlari kembali masuk kedalam rumah agar kami bisa segera mengunci pintunya dari dalam.
" Mas,,,ayo pulang mas....." Ajakku sambil menangis tersedu sedu,
" Iya,,, besuk kita ke hotel ya dek,,,," jawab suamiku,
" Gak mau mas,,,aku maunya sekarang,,,, aku takut mas " paksaku
Ditengah tengah aku masih berdebat dengan suamiku di ruang tamu, tiba tiba aku mendengar suara tawa anak kecil yang bersumber dari kamar.
" Hihihihihihihi "
Mendengar hal itu, tentu saja aku seketika berlari kedalam kamar karena akupun tau jika anakku saat itu kutinggal didalam kamar itu sendirian.
Dan anehnya, sesampainya aku di pintu kamar, aku melihat anakku saat itu sudah berdiri dengan tersenyum riang sambil berjalan pelan kearahku.
Dan yang paling membuat aku syok adalah, malam itu anakku berbicara seolah sedang meledekku.
Melihat hal itu, suamikupun langsung meraih tubuh anakku dan segera menggendongnya lalu dibawa keluar dari rumah tersebut.
" Ayo keluar dek, sudah biarkan saja barang barang kita " teriak suamiku sambil berjalan cepat kearah kendaraan yang masih ada di samping pohon.
Malam itu,
Ketika aku masuk kedalam kendaraanku, aku juga masih sempat melihat sosok wanita berwajah rusak tersebut masih tetap ditempat yang sama.
Dia tetap diam dengan tatapan yang masih terlihat kosong.
Dan tidak berhenti disitu saja,,di rumah lain yang berada tepat di samping rumah yang kutempati,, aku sempat melihat ada beberapa kakek kakek yang duduk di teras rumahnya dengan menghisap sebatang rokok.
Dan di rumah lain lagi, aku melihat ada beberapa anak perempuan yang sepertinya sedang bermain permainan tradisional ( Congkak ).
Malam itu, aku seolah berada disebuah komplek yang semua penghuninya adalah makhluk halus, semuanya terlihat benar benar sangat jelas dan sangat menakutkan.
Dan setelah aku memacu kendaraanku dengan kecepatan yang sangat tinggi, akupun akhirnya sampai dipos satpam yang saat itu portal penghalangnya sudah ditutup rapat.
Karena kendaraanku tidak bisa melaluinya dan Pak Satpamnya pun sudah tidak ada, akhirnya akupun memutuskan untuk tidur dan menunggu di samping pos satpam tersebut sampai bantuan tiba.
" Kita tidur di mobil aja dek,,ini sudah jam 03 .30, sebentar lagi juga sudah pagi " ajak suamiku.
Waktu itu, akhirnya akupun tidur di dalam mobil sambil memeluk anakku yang saat itu kesurupan dengan mata meilirik lirik sambil sesekali mengucapkan kata kata yang aku sendiri tidak mengerti maksudnya.
Keesokan harinya, semuanya semakin aneh saja,,
Pos satpam yang kemarin malam terlihat masih beroperasi, pagi itu tiba tiba terlihat sangat terbengkalai seperti sudah lama tidak pernah digunakan.
Jalanan aspal yang kemarin kulewati sangat mulus, waktu itu juga tiba tiba berubah menjadi sangat rusak tidak terawat, bahkan papan tulisan pintu masuk kekawasan inipun terlihat sudah berkarat tidak karuan.
Melihat hal itu, akupun seketika menyadari jika aku kemarin berada di alam lain kawasan ini.
Dan tanpa lama lama lagi, akhirnya akupun menuju ke pusat kota untuk segera mencari informasi dan bantuan agar anakku bisa sembuh dari tingkahnya yang pagi itu semakin aneh saja..
Dan untungnya, di jalanan saat itu aku melihat adanya papan nama pondok pesantren islami yang terletak masih beberapa KM jauhnya
Dan tanpa pikir panjang lagi, akhirnya aku dan suamikupun sepakat membawa anakku kepondok pesantren tersebut untuk mendapatkan pertolongan yang lebih lanjut.
Akhir cerita, aku dan suamikupun meminta bantuan kepada tokoh ulama yang ada di pondok pesantren tersebut untuk mengobati anakku serta mengantarku kembali ke rumah tersebut untuk mengambil semua barang barang suamiku yang saat itu masih tertinggal.
Dan benar,,
Sesampainya kami dirumah tersebut, kami memang melihat pemandangan yang sangat diluar akal sehat.
Semuanya berbanding terbalik dengan apa yang aku lihat semalam.
Rumah rumah yang semalam terlihat masih dihuni orang, siang itu sudah sangat terbengkalai dan berantakan.
Bahkan, semua bangunan disini bisa dikatakan sudah sangat lama sekali ditinggalkan.
Itu terlihat dari rumput rumput liar yang sudah tumbuh tinggi dengan seluruh tembok rumah disini sudah dipenuhi dengan coretan coretan grafiti.
Hal itulah yang membuatku akhirnya sangat yakin jika kemarin malam sebenarnya aku tidak berada di alam ini.
Tetapi di alam lain.
Menurut tokoh agama yang bersamaku siang itu, komplek ini sudah ditinggalkan sangat lama, sudah jarang sekali ada orang yang berkunjung kesini, karena selain letaknya di atas bukit, akses jalan kesini sangatlah rusak,
hal itulah yang membuat tempat ini akhirnya ditinggalkan meskipun menyajikan pemandangan alam yang sangat memanjakan.
Dan yang kulihat semalam, itu adalah alam lain yang ada di tempat ini, dan hal itu memang benar benar sangatlah menakutkan.
Dalam video yang sudah kami bagikan di channel youtube Lakon Story, kami berhasil menemukan lokasi yang ada di dalam cerita ini.
Semua bangunan dan semua bukti untuk mendukung kebenaran cerita ini, sudah benar benar kami lihat dengan mata kepala kami sendiri.
Bahkan, kamipun juga mengalami hal ganjil saat melakukan penelusuran di tempat tersebut.
Semuanya sudah tersedia dan bisa kalian lihat di channel youtube resmi Lakon Story ( Review Villa Angker & penelusuran )
Untuk itu, semoga cerita ini bisa menambah pelajaran bagi kita semua sekaligus bisa mempertebal keimanan kita kepada sang maha pencipta bahwasanya mereka benar benar ada dan mereka benar benar nyata.
Terimakasih teman teman, semoga cerita ini menemani hari hari kalian.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Full Story !!
Dengan dibagikannya pengalaman ini, semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua agar lebih berhati hati lagi dalam menjalani hidup.
Dalam cerita kali ini, banyak sekali interaksi dan gangguan yang memang sengaja tidak kami sampaikan, hal itu sesuai permintaan dari narasumber agar menyampaikan isi cerita secukupnya saja.
( Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan ).
Perkenalkan namaku Yulfi, aku adalah gadis belia yang baru saja menginjak usia 20 tahun.
Dalam keluarga, aku memiliki kakak kandung yang memang sangat hoby mendaki gunung.
Bahkan, bisa dikatakan setiap kakak libur kerja, dia selalu tidak ada dirumah.
Waktu liburanya selalu dihabiskan bersama teman temannya dan memang kebanyakan digunakan untuk mendaki gunung.
Mungkin hal itulah yang akhirnya membuat kakakku hingga kini belum juga menikah.
Kami tidak pernah memberikan ijin kepada siapapun untuk me reupload cerita kami yang diunggah melalui semua app Podcast ya..
Jadi, jika kalian denger kok ada cerita dan judul yang sama dengan cerita lakon story. Itu memang benar, mereka me reupload cerita lakon story tanpa sepengetahuan kami.
Bahkan, ada juga yang judulnya diotak atik tapi isinya copas dari semua cerita cerita kami lho.
Ya udah biarkan saja dulu, semuanya nanti juga akan kami tindak lanjuti 😁.
Semoga saja cepat sadar, kalau hal seperti itu tidak akan pernah membuahkan hasil, toh selanjutnya juga akan langsung kami urus.
Cerita ini datang dari salah satu narasumber saya yang bertempat tinggal tidak jauh dari kota saya ( penulis ).
Berawal dari sosial media, akhirnya narasumber menghubungi saya dengan maksud ingin membagikan pengalamannya kepada kita melalui lakon story.
Menurut narasumber,
Setelah hampir 20 Tahun lamanya pengalaman / cerita pilu ini disimpan rapat, akhirnya, entah kenapa tiba tiba narasumber ingin membagikannya kepada kita semua meskipun hanya melalui sosial media.