Micka Profile picture
Sep 27, 2022 74 tweets 26 min read Read on X
“KESURUPAN” (chapter 1)

Dulu pernah aku bertetangga dengan seorang bapak-bapak yang tinggal sendirian di rumahnya. Sebut saja namanya Pak M.
Sebenarnya dia memiliki istri dan seorang anak perempuan yang waktu itu masih sekolah di sekolah dasar, namun sepertinya ada masalah keluarga yang
membuat istri dan anaknya meninggalkan Pak M, pulang ke kampung istrinya di sebuah kota
kecil di Jawa Timur.
Untuk menghidupi dirinya Pak M bekerja sebagai petugas keamanan pabrik. Pak M memang
tidak banyak bicara atau bertetangga. Dia sering terlihat pulang ke rumah pagi-pagi sekali atau
sudah larut malam.
Namun sebenarnya orangnya baik, jika kebetulan dia sedang ada di rumah aku dan temanku
yang rumahnya bersebelahan persis dengannya kerap bertamu, sekedar main saja. Kami
memanggilnya Pak de M.
Saat sedang di ruang tamu rumahnya aku melihat beberapa botol minuman keras yang sudah kosong berjajar tak beraturan, bahkan ada yang tergeletak begitu saja di lantai.
Kelak saat
umurku 20 tahunan aku baru memahami bahwa minuman keras untuk sebagian orang
digunakan sebagai minuman yang bisa membuat beban masalah hidup terlupakan sejenak. Ada
juga yang meminumnya supaya lebih berani.
Boleh jadi Pak de M meminum minuman untuk keduanya, melupakan sejenak masalah keluarganya dan membuat dirinya berani. Kenapa harus ‘supaya lebih berani’?
Jadi gini
teman-teman, Pak de M bercerita bahwa jika dia sedang tidak tugas malam dan sedang ada di
rumah, katanya setiap malam di ruang tamu dan dapur kerap gaduh oleh mereka yang tak kasat
mata, setan-setan penunggu rumah Pak de M.
Kata Pak de M, setan-setan penunggu rumah ini suka pesta. Pagi keesokan harinya Pak de M menjumpai meja dan sofa posisinya berantakan tidak pada tempatnya. Di dapur, perkakas juga
berantakan.
Pak de M bilang setiap malam dia mendengar jelas meja dan sofa seperti ditarik ke sana-kemari. “Makanya saya minum aja supaya ga takut,” kata Pak de M kepada aku dan temanku.
Ketika
aku bertanya kepadanya apa tidak takut terus-terusan diganggu setan dijawabnya tidak,
karena “sama-sama setan” katanya. Dasar Pak de M. Dia juga bilang bahwa sudah sangat lama
dia tidak beribadah sebagai seorang penganut agama Islam.
Setahun kemudian Pak de M pergi. Kabarnya dia menyusul istri dan anaknya di kampung, rujuk.
Lalu memutuskan tinggal di Jawa Timur sana membuka lembaran hidup baru. Rumah itupun
kosong beberapa bulan.
Karena aku dan beberapa teman sudah mendengar penuturan dari Pak de M sendiri bahwa
rumah itu banyak setannya, dikosongkan dan gelap setiap malamnya menjadikan rumah itu
semakin mengerikan untuk dilewati. Apalagi di halamannya terdapat sebuah pohon jambu bol
yang besar.
Menambah kesan angker rumah itu. Apalagi temanku yang tinggal persis disebelah rumah Pak de M bilang kepadaku bahwa suatu
malamnya ayahnya melongok ke rumah Pak de M karena merasa ketitipan.
Ayah temanku
mendengar ada yang sedang berbicara suara laki-laki dan perempuan, dikiranya Pak M dan istri
kembali ke rumah itu ternyata tak ada siapapun dan rumah itu gelap gulita.

- BERSAMBUNG -

#ceritaserem #ceritahorror #threadhorror #threadhoror
Aku tidak ingat kapan persis masuknya, beberapa saat kemudian rumah Pak de Mul sudah ada
yang menempati. Satu keluarga mengontrak. Mereka pedagang kuliner sate. Lapak tenda
dagang mereka di pasar dekat komplek tinggalku.
Meski dagangannya sate khas Madura mereka katanya pindahan dari Jakarta, daerah
Manggarai. Anggota keluarga mereka terdiri dari 5 orang; bapak, ibu dan dua anaknya, dan
seorang lagi seorang lelaki yang merupakan adik si ibu.
Si kakak, lelaki, usianya sebaya denganku yang saat itu masih duduk di bangku STM (sekarang SMK), namanya D. Adiknya
seorang perempuan, saat itu masih SMP, namanya A.
Sepulang sekolah, D dan A membantu orangtua mereka memotong daging ayam dan kambing
lalu memasukan potongan tersebut ke tusuk sate. Setiap hari mereka membuat sekitar 500
tusuk sate. Sore pukul 4 mereka menggelar dagangannya hingga larut malam, atau sehabisnya dagangan.
Oya, selain menu sate mereka menyediakan juga menu sop.
D dan A kadang membantu orangtuanya ikut pula berdagang, khususnya di akhir pekan atau
apabila keesokan harinya libur sekolah.
Namun sehari-harinya yang bertugas dagang di tenda
lapak adalah si bapak, si ibu dan adik si ibu.

Setelah seminggu lebih mereka menetap di rumah itu, pada suatu maghrib D mengetuk-ngetuk
pintu rumah temanku yang memang persis bersebelahan.
Ibu temanku yang membukakan
pintu. “Kenapa mas D?” kata ibu temanku ketika melihat D yang mengetuk pintu dengan mimik
wajah panik.
“Tolong bu, Itu adik saya kejang-kejang sambil ngoceh ga jelas,” terang D. Ibu temanku lalu menghampiri rumah sebelahnya itu demi melihat kondisi adik D.
“Ya ampun kenapa kamu
nduk?” tanya ibu temanku sambil meremas lengan atas A ketika melihatnya menggelepar-
gelepar di lantai ruang tamu.
Ketika ditanya geleparan A berhenti, lalu ia seperti membenarkan posisinya. Sekarang ia duduk bersila. A menatap ibu temanku dengan tatapan nanar, matanya merah. A terlihat marah.
“Mau
apa kamu ke sini?!” hardik A. D terkejut, demikian ibu temanku. Suara yang keluar dari mulut A bukanlah suara A, entah
siapa. Seperti suara perempuan dewasa. “Astagfirullahaladzim,” sahut ibu temanku. A malah
ketawa-tawa dengan nada yang menyeramkan.
Sebentar kemudian temanku dan ayahnya datang menghampiri. “Ada apa?” tanya ayah
temanku. “Ga tau pak, tapi kayanya A kesurupan,” terang ibu. Kemudian ayah temanku
berjongkok untuk menyapa A. “Nak, nak A,”
“Heeehh!!” ujar A atau lebih tepatnya apapun yang merasuki A, sambil mendorong ayah
temanku sampai terjengkang dibuatnya. Nama temanku N.
“N! kamu pegang tangan A dari belakang,” perintah ayah temanku. N menuruti perintah ayahnya. Posisi N laksana polisi
menangkap maling kemudian memborgolnya.
A meronta-ronta. Lalu D yang sedari tadi terbengong-bengong berinisiatif membantu menahan
adiknya yang sedang meronta itu. Lalu ayah N membacakan ayat suci Al-Qur’an. Bukan karena
dia “orang pintar,” namun doa-doa yang dia ingat sebisanya saja.
“AAAAAAAH!!, AAAAAAAH!!” A malah berteriak menjerit semakin kencang. Teriakan A itu
membuat para tetangga lainnya mulai berdatangan untuk mencari tahu apa yang terjadi. Aku
termasuk yang keluar rumah pula menghampiri rumah kontrakan itu.
Aku melihat D dan temanku N sedang menahan tubuh A yang meronta-ronta sambil menjerit-
jerit. Jeritan yang terdengar menyayat hati sekaligus mengerikan. Lalu tiba-tiba rontaan A
berhenti. Ia menunduk.
Tubuhnya kembali bergoyang, kali ini bukan karena meronta tetapi karena tertawa. “HIHIHIHI!!! HIHIHIHI!!”. Tubuhku gemetaran melihat pemandangan ganjil di depan mataku ini. Beberapa tetangga terdengar bergumam, diantara gumaman mereka terdengar membicarakan satu nama.
“Coba panggil pak U. Siapa tahu dia bisa nyembuhin.” Pak U adalah seorang guru sekolah dasar.
Ia mengajar pelajaran Agama Islam. Tak lama kemudian datanglah Pak U. Ia lalu berhadap-
hadapan dengan A. “Siapa lagi ini? mau apa kamu?!!” cerca sosok yang merasuki A kepada Pak
U.
“Tolong ambilkan air putih segelas aja,” pinta Pak U. Ibunya N kemudian mengambilkannya.
Lalu Pak U membacakan sesuatu ke air putih itu, ayat-ayat suci dalam Al-Qur’an kemudian
mencipratkan airnya ke wajah A.
“AAAHHHHHH!! AAAHHHHHHH!” kembali tubuh A meronta-
ronta sambil berteriak histeris. Lalu berganti menangis pilu. Setelah itu tubuhnya lunglai. A
seperti pingsan.

- B E R S A M B U N G -

#ceritaserem #horror #threadhoror #ceritahoror #threadhorror
Syukurlah A dapat tertangani. Lalu ibunya N bersama D memapahnya ke kamar agar bisa
merebahkan diri istirahat karena A seperti kelelahan. Para tetangga mulai kembali ke rumah
masing-masing. Aku, D, temanku N, ayahnya dan Pak U tinggal.
Pak U melongok ke kamar orangtua D, lalu ke kamar D tapi tidak sampai ke dalam hanya
sebatas membuka pintunya, seperti sedang memeriksa sesuatu. Saat melihat kamar D terdengar Pak U mengucap istigfar.
“Ini kamar kamu?” tanyanya kepada D, D mengiyakan. Di dalam kamar D terlihat poster-poster
grup band dari genre Punk dan Metal sampai-sampai nyaris menutupi seluruh permukaan
tembok kamar. “Ini nih yang bikin narik setan-setan,” kata Pak U.
“Sebaiknya kamu copot-
copotin aja,” lanjutnya.
Aku dan N ikutan melongok ke kamar D. “Buset deh! poster doang kaga ada temboknya,”
kataku kepada N sambil tertawa.
Aku juga penggemar musik, dan di kamarku juga terpasang
beberapa poster band favorit, tapi poster-poster yang dipasang di kamar D memang penuhnya
keterlaluan.
Pak U lalu mengusulkan jika malam Jum’at nanti mengadakan pengajian Yasin di rumah D.
Dengan tujuan dan harapan akan mengusir setan-setan yang bercokol di rumah kontrakan D. D
setuju, ia juga yakin orangtuanya juga akan menyetujuinya.
##

Sebagaimana direncanakan sebelumnya pada malam Jum’at pukul delapan malam aku, N, D, Pak U dan beberapa teman-teman lainnya mengadakan pengajian Yasin di rumah D.
Pengajian dilaksanakan di ruang tamu dengan menggelar tikar. Hanya Pak U yang dituakan, ayah N tidak
ikut karena pekerjaan.
Orangtua D juga tidak ikut pengajian, keduanya memang harus berdagang setiap harinya.
Menurut D jika keluarga mereka tidak berdagang berarti tidak punya uang.
Sedangkan A, ikut
mengaji namun dari dalam kamarnya. Setidaknya ada 9 orang yang berkesempatan ikut
pengajian Yasin saat itu.
Pak U memimpin pengajian dengan membacakan Surah Al Fatihah dengan diikuti oleh semua
secara berbarengan. Lalu lanjut ke Surah Yasin. Namun ditengah pembacaan Surah Yasin itu
terjadi kejadian yang tak terduga. Itu terjadi pada saat dibacakan ayat yang ke 60.
Terjemahan Surah Yasin, ayat 60 berbunyi: “Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai
bani Adam supaya tidak menyembah syaitan-syaitan? sesungguhnya syaitan itu musuh yang
nyata bagimu.”
Tiba-tiba dari dalam kamar terdengar A berteriak, “Ahhhhhhhhhhhhh!!” Kami semua yang
sedang mengaji terkejut.
Belum selesai rasa terkejut kami, dari arah belakang rumah, pintu yang menjadi akses keluar masuk dari belakang rumah terdengar seperti ada seseorang yang menendang dengan keras sekali, seakan-akan marah.
Bunyinya 3 kali. Tidak berhenti di situ,
tiba-tiba lampu rumah padam. Keadaan rumah menjadi gelap.
A kembali berteriak histeris, “AAHHHHHHHH!!” Suasana mengaji yang awalnya santai namun
khusyu dengan formasi bersila membentuk lingkaran besar berubah seketika menjadi mencekam menakutkan.
Sehingga kami merapatkan posisi satu sama lainnya dan formasi
berubah menjadi lingkaran kecil, lalu secara spontan semua mengucap istigfar berulang-ulang.
Pak U memberi kode kepada D untuk bersama memeriksa A di kamar yang berteriak-teriak
histeris. mereka bergegas ke kamar A.
Tiba-tiba lampu kembali menyala terang. Kami
melanjutkan pembacaan surah Yasin yang sempat terhenti, sampai selesai.
Tidak lama kemudian ibunya N datang, dan langsung menuju kamar A. Lalu A dengan dipapah oleh ibunya N dan D keluar kamar, A masih mengenakan mukenanya.
A dibawa ke rumah N
yang bersebelahan. Tujuannya untuk mengamankan sementara A sampai setidaknya
orangtuanya datang dari berdagang nanti malam.
Pak U lalu bergabung duduk bersila kembali bersama kami. Ia terlihat menggeleng-gelengkan
kepalanya. “Sudah terlalu banyak setan ada di rumah ini. Setan seneng sama rumah yang jarang
dipake ibadah dan mengaji,” kata Pak U seolah mengeluh.
Sementara kami semua berkeringat, mungkin karena rasa ketakutan atau karena aura rumah
itu yang terasa panas.
Konon jika sebuah bangunan terasa hawa panas yang membuat rasa gerah yang tidak semestinya, itu dikarenakan terdapat jin jahat, setan atau sebangsanya yang bercokol di tempat itu. Hal itu disebabkan karena mereka diciptakan dari api.

- b e r s a m b u n g -
D menuruti saran Pak U, melepas semua poster-poster di tembok kamarnya. Namun hari-hari berikutnya A tetap saja kesurupan. Terlebih jika waktu sandekala, sebutan untuk waktu
menjelang adzan maghrib.
Selanjutnya A kerap tiba-tiba berteriak histeris jika adzan maghrib
berkumandang.
Kondisi A semakin parah, intensitas kesurupannya tidak juga mereda sampai-sampai Pak U
tidak sanggup lagi menanganinya. Paling-paling reda sebentar lalu tertawa kemudian menatap
Pak U dengan sorot mata marah.
Ibunya A akhirnya sering tidak ikut suaminya berdagang sate demi menemani anak gadisnya
yang kondisi kian mengkhawatirkan. Bagaimana tidak mengkhawatirkan, jika sudah kesurupan
A meronta-ronta apabila dipegangi untuk coba disembuhkan.
Dengan pemikiran mungkin akan lebih baik jika beranjak pergi dari rumahnya lalu diungsikan ke
rumah N namun sia-sia saja, makhluk-makhluk halus itu tetap saja masuk ke tubuh A.
Sehingga suatu kali dicoba A diungsikan ke rumah tetangga yang posisinya berseberangan,
tetap saja sia-sia. Malahan suara yang keluar dari mulut A lebih banyak lagi dari sebelumnya.
Kadang suara perempuan muda, kadang suara kanak-kanak, kadang suara nenek-nenek,
kadang suara kakek-kakek.
Makhluk-makhluk halus sepertinya tidak mengenal jarak dan waktu, mereka bisa menghampiri
kita sekehendaknya. Kondisi A membuat geger satu komplek. Jika sedang kumat para tetangga berdatangan menyaksikan.
Bahkan lama-kelamaan mulai terlihat wajah-wajah asing, bukan
penghuni komplek tempat tinggalku. Mungkin ini yang disebut viral pada era sekarang.
Akhirnya A diungsikan jauh dari rumah kontrakan itu. Ia diungsikan ke Madura, kampung
halaman kedua orangtuanya. Dititipkan kepada sanak keluarga di sana. D dan keluarga masih
tetap tinggal di rumah kontrakan itu. Kabarnya di sana A dimasukkan ke pondok pesantren.

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Micka

Micka Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Micka0619

Dec 30, 2023
Cerita Sebentar – Cerita Horor (Cetar-Cetor) #19

“RAFTING BERUJUNG PETAKA”

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor @bagihorror @threadhororr

#ceritaserem #ceritahoror #misteri #threadstorytime #threadhorror #horror #horor #threadhoror #horrorthread #misteri #kisahnyata Image
Disclaimer: Dituturkan oleh narasumber bernama kak Yola. Nama karakter dalam cerita bukan nama sebenarnya. Nama kantor, pengelola rafting dan lokasinya dirahasiakan/disamarkan.
Kami tidak akan berkomentar atas pertanyaan dan juga dugaan kalian para pembaca. Mohon maaf dan terima kasih atas pengertiannya.
Read 78 tweets
Jun 18, 2023
Telah setengah tahun usaha kafe tendaku berjalan. Pada suatu sore saat waku hendak
berdagang istriku menyampaikan kepadaku bahwa Teja mengiirim pesan wattsap mengabari
bahwa ia absen kerja hari itu dikarenakan demam.
Sebagai pengganti sementara tugas pekerjaannya dia mengajukan temannya. Namun demikian kondisi itu bukannya tidak ada masalah. Berganti orang artinya harus kembali mengajari lagi dari nol semua tugasnya.
3 hari kemudian Teja masuk kerja kembali.
Read 47 tweets
May 28, 2023
Gunung Slamet, 3.428 mdpl, merupakan gunung tertinggi di Jawa Tengah dan juga gunung
tertinggi ke 2 di pulau Jawa setelah Gunung Semeru di Jawa Timur. Sehingga dari itu Gunung
Slamet kerap disebut atap tertinggi Jawa Tengah.
Sebagaimana pada umumnya gunung-gunung yang ada di Indonesia, khususnya di pulau Jawa selain membuat terpana akan pemandangan indah yang menawan, gunung juga menyimpan sejuta kisah misteri dan angker. Termasuk juga Gunung Slamet.
Read 66 tweets
Apr 23, 2023
Cerita Sebentar – Cerita Horor (Cetar-Cetor) #15

“PULANG MUDIK”

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor @bagihorror @threadhororr

#ceritaserem #ceritahoror #threadstorytime #threadhorror #horror #horor #threadhoror #ceritasetan #horrorthread Image
Semenjak 3 tahun lalu Lebaran sudah berbeda, ibu sudah tidak ada lagi bersama kami, Tuhan
memanggilnya di awal tahun 2021. Beliau akhirnya kalah oleh komplikasi diabetes, jantung dan
gagal ginjal. Aku sudah hampir 8 tahun tidak tinggal berdekatan dengan kedua orangtua.
Perjalanan hidup membawaku tinggal di lain kota, beda propinsi. Mereka tinggal di kota Jakarta, justru aku yang pindah tinggal di daerah. Maka dari itulah setiap lebaran jika banyak orang “Pulang Kampung”, aku dan keluargaku justru “Pulang Kota”.
Read 79 tweets
Apr 9, 2023
Cerita Sebentar – Cerita Horor (Cetar-Cetor) #14

“TOL CIPULARANG KM 90-100”

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor @wv_mystic @bagihorror @threadhororr

#ceritaserem #ceritahoror #threadstorytime #threadhorror #horror #horor #threadhoror #ceritasetan #horrorthread Image
Disclaimer: Nama karakter telah disamarkan.
Tahun 2002.

Akhirnya niat Boy untuk mengenalkan calon istrinya kepada neneknya di Bandung terlaksana. Neneknya sejak semasa Boy masih duduk di bangku SMA sudah mewanti-wanti agar jika sudah memiliki calon istri hendaknya dikenalkan kepadanya terlebih dahulu,
Read 87 tweets
Mar 28, 2023
Cerita Sebentar – Cerita Horor (Cetar-Cetor) #13

“Tumbal Danau Perumahan Cluster” Bagian 2

@bacahorror @ceritaht @IDN_Horor @mwv_mystic @bagihorror @threadhororr

#ceritaserem #ceritahoror #threadstorytime #threadhorror #horror #horor #threadhoror #ceritasetan #horrorthread
Disclaimer: Nama cluster dimaksud dan narasumber sangat dirahasiakan. Nama-nama
karakter disamarkan. Kami tidak akan berkomentar atau menanggapi atas pertanyaan dan juga
dugaan para pembaca. Mohon maaf dan terimakasih atas pengertiannya.
Setelah kejadian itu pihak developer menanggapinya dengan “proporsional”, menganggap
bahwa kejadian itu tidak lebih dari musibah, namun juga mempertimbangkan pandangan dari sisi klenik sebagai masukan saran tindakan yang mungkin perlu diambil..
Read 60 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Don't want to be a Premium member but still want to support us?

Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us!

:(