Thread by @moedainstitute

Gus, masih terngiang saat jenengan ada di tengah-tengah masyarakat Tionghoa. Bersama kebahagiaan mereka, kala itu, jenengan memakai baju jibao yang indah itu. 

#Imlek
#TerimakasihGusDur

Jenengan terlihat nyaman sekali memakai baju itu seraya mengucapakan gong xi fa cai dengan begitu fasihnya. Gus, jenengan benar-benar sosok penebar kedamaian.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur
#YangMudaYangBerkarya

Saya masih ingat, saat jenengan menjadikan Imlek sebagai hari libur nasional. Saat jenengan menjabat sebagai orang nomor satu di Indonesia, kala itu, jenengan mengeluarkan Keppres 19/2002.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur
#YangMudaYangBerkarya

Sebuah keputusan yang sudah sangat lama dinanti warga Tionghoa. Bahkan, mereka mungkin sudah lupa–atau sudah enggan berjuang untuk mendapatkan kebebasan perayaan hari kemenangannya secara terbuka. Iya Gus, mereka sudah lama dibungkam untuk menjadi warga Negara pendiam.

#Imlek

Tapi, dengan keberanian, jenengan hadir tanpa desakan dan paksaan. Jenengan bertindak atas mandat undang-undang yang telah diamanatkan. Dan, tentu saja atas alasan mendasar memperjuangkan dan menegakkan nilai kemanusiaan.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur
#GongXiFaCai

Gus, betapa bahagianya mereka bisa merayakan hari kemenangannya seperti umat muslim merayakan hari rayanya, Idulfitri. Mereka semua, warga Tionghoa, pasti merindukan kehadiran jenengan.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur
#YangMudaYangBerkarya

Ibarat sebuah keluarga, jenengan adalah ayah bagi mereka semua. Tentu saja, di hari kemenangannya, kehadiran seorang ayah begitu dinantikan di tengah-tengah kebahagiaan yang menyelimuti keluarganya.

#Imlek
#GongXiFaCai
#TerimaKasihGusDur
#YangMudaYangBerkarya

Gus, sudah lama perayaan Imlek itu mereka dambakan. Berpuluh-puluh tahun lamanya, mereka merayakan hari kemenengannya secara sembunyi-sembunyi.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur
#YangMudaYangBerkarya

Mereka dihantui perasaan takut di mana-mana. Hari kememangan itu tiba-tiba menjadi suasana yang mencekam. Mereka merasakan tekanan dan ketakutan pada setiap hari kemenangannya datang.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur
#YangMudaYangBerkarya

Iya Gus, sebelum Imlek jenengan resmikan menjadi hari libur nasional. Mereka tak bisa berkata gong xi fa cai di hari kemenangan selayaknya umat muslim mengucapkan minal aidzin wal faidzin di hari lebaran.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur

Mereka hanya bisa merayakan hari kemenangannya di belakang rumah-rumah, kadang juga di belakang toko-toko, tempat mereka mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur
#YangMudaYangBerkarya

Bersama keluarganya, dengan gemetar mereka menyulut hiosua secara sembunyi. Saya yakin Gus, mereka pun tak akan nikmat melahap misua selayaknya umat muslim menyantap ketupat sambil lalu tertawa bersama.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur

Gus, mereka itu sama seperti umat muslim. Selepas menyulut hiosua, mereka menjura kepada kedua orang tua dan para sesepuhnya. Selepas menjura, mereka dikasih angpau, kemudian diselipkan di sakunya.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur

Ya, mereka merayakan hari kemenangan juga Gus. Tapi dalam ketakutan, mereka bertanya-tanya, kenapa hari kemenangannya sepi tak ramai seperti Idulfitri?

#Imlek
#GongXiFaCai
#TerimaKasihGusDur
#YangMudaYangBerkarya

Gus, kini mereka bisa tertawa dihari kemenangannya. Mereka bisa menyaksikan secara langsung genderang mengiringi gemulainya barongsai yang meliuk-liuk.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur

Sebuah tontonan, yang berpuluh-puluh tahun hanya bisa mereka nikmati melalui film-film silat a la China. Itu pun bagi mereka yang di rumahnya tersedia televisi. Kalau tidak, entah bagaimana mereka meratapi nasibnya.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur

Iya Gus, semua itu berkat perjuangan gagah jenengan, mereka sekarang bisa menikmati atraksi barongsai selayaknya umat muslim menyaksikan pertunjukan reog. Karena jenengan pula, mereka sekarang bisa memakai baju kebanggannya, baju jibao yang pernah jenengan pakai itu.

#Imlek

Mereka sudah bisa memakainya selayaknya umat muslim memakai baju koko, sarung dan peci. Semua itu adalah hasil perjuangan hebat dan ikhlas jenengan, Gus.

#Imlek
#GongXiFaCai
#TerimaKasihGusDur
#YangMudaYangBerkarya

Warga Tionghoa itu sangat mencintai jenengan, Gus. Cinta mereka sama seperti yang lainya. Sebuah cinta karena jenengan telah meletakkan kemanusianan dalam setiap perjuangan. Sebuah cinta karena jenengan telah menempatkan semua orang sebagai teman.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur

Gus, apa yang jenengan lakukan sekilas memang terlihat sederhana. Tapi sungguh itu sangat luar biasa. Karena jenengan, bangsa ini belajar bagaimana menghargai perbedaan.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur
#YangMudaYangBerkarya

Di dalam setiap do’a mereka, nama jenengan selalu disebut agar sampai pada singgasana Sang Cahaya. Selayaknya umat muslim mendo’akan jenengan, agar sampai dan berdamai di sisi Allah Yang Maha Esa.

#Imlek
#TerimaKasihGusDur
#GongXiFaCai
#YangMudaYangBerkarya

Terkahir Gus, jika umat muslim begitu ingin sungkem pada jenengan. Mereka juga ingin menjura pada jenengan dikala Imlek datang. Dengan penuh hormat mereka akan berkata, xie-xie Gus Dur, Bapak Tionghoa Indonesia. Kami semua merindukanmu.

#Imlek
#GongXiFaCai
#TerimaKasihGusDur