, 10 tweets, 2 min read Read on Twitter
Terlihat jelas bedanya yang berpikir jangka panjang untuk eksistensi manusia dan lingkungan, dan yang berpikir hanya untuk hidup hari ini.

Itupun jika Darmin atau Luhut tidak tercemar konflik kepentingan dengan perusahaan sawit.
Propaganda Darmin dan Luhut: Eropa melakukan proteksi terselubung dengan membatasi sawit RI karena lebih murah dibanding minyak nabati Eropa.

Mengapa bisa murah?

Tanahnya dari menggusur rakyat, land clearingnya bakar lahan, buru dibayar rendah, dan standar lingkungannya jeblok.
Argumen basi lainnya ala Luhut dan Darmin adalah sawit menghidupi jutaan orang.

Yang bisa hidup jauh lebih banyak jika hutan tak dibabat atau lahan ditanami heterogen. Jangka panjang dan tak rentan fluktuasi harga komoditas.

Jokowi saja nyuruh petani sawit pindah tanam durian.
Ketika krisis ekonomi 97-98, masyarakat di desa yang lingkungannya sehat sama sekali tak terpengaruh.

Di Halmahera Utara pernah ada perkebunan monokultur pisang untuk impor. Gulung tikar. Buruhnya nganggur.

Tapi warga sekitar yang tumpangsari kelapa, ubi, cokelat, kebal krisis.
Tapi ide Presiden agar petani sawit pindah tanam durian, juga ngasal.

Banyak petani tak punya pilihan karena kanan-kirinya sudah sawit. Air dan tanah kadung rusak. Sementara tanaman seperti durian butuh agen penyerbuk seperti kelelawar.

Ekosistemnya?
Pakai teknologi.
Modalnya?
Ada kasus di Lhoong (Aceh) yang dikenal penghasil durian, mulai marak galian C.

Bukit-bukit dipapras. Warga yang juga pemilik kebun durian merasa tambang itu berkah karena ada income lain.

Tak sadar, yang dipapras habitat kelelawar. Sejak itu pohon durian tak pernah berbuah.
Jika rakyat tak memahami cara kerja ekosistem, masih dimaklumi.

Tapi jika pejabat seperti Luhut mengatakan jangan mikirin orangutan, tapi pikirkan rakyat, jelas fatal.

Orangutan lah yang membuat pohon-pohon beregenerasi, sehingga Luhut atau Jokowi bisa punya usaha mebel.
Jadi kalau ada satu orangutan diberondong 17 peluru, sama dengan kita kehilangan satu polisi hutan yang tak bisa disuap dan berdedikasi menjaga hutan, udara, dan sumber air.

Ajarkanlah ini di sekolah. Jangan hapalan rumus dan ayat saja.
Orangutan, kelelawar, atau landak yang memecahkan biji pohon ulin lah yang membuat kita bisa bangun jaringan rel kereta api dengan bantalan kayu kelas dunia yang dibongkar Jepang dan dipindah ke Myanmar.

Pohon-pohon itu yang membuat Prabowo bisa kaya dari PT Kiani Kertas.
Kalau materi seperti ini belum diserap ke kurikulum nasional (bukan sekilas di mapel biologi), setidaknya masukkan dalam kurikulum Akmil, Akpol, sekolah bisnis, kursus manajemen, dll.

Di lapangan, mereka yang pegang bedil dan modal adalah bagian serius dari hancurnya lingkungan.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Dandhy Laksono
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!