, 20 tweets, 3 min read Read on Twitter
1. Perspektif Baru Kristologi Quran

Saya akan lanjutkan renungan soal kristologi Quran. Saya bermaksud mengombinasikan pengakuan Quran terhadap aspek-aspek penting teologi Kristen, seperti dlm tulisan terdahulu, dgn vindikasi Quran terhadap misi Yesus.
2. Dari sintesis itu saya akan ajukan pembacaan baru terhadap surat al-Taubah ayat 31. Ayat ini sering dibaca sebagai kritik keras Qur’an terhadap Kristen, tapi saya akan ajukan bacaan berbeda sehingga selaras dari tesis kristologi Qur’an yg saya sebutkan dlm tulisan sebelumnya.
3. Sebagai konsekweksi pengakuan atas ke-Kristus-an Yesus, Quran membela Yesus dari tuduhan-tuduhan kaum Yahudi. Pembelaan itu bahkan diperluas hingga pada diri Maryam.Surat Maryam berisi bnyk tuduhan pada kesucian Maryam, yang berujung pada pembelaan Yesus yg saat itu masih bayi
4. Satu aspek kristologi Quran yg dilupakan para sarjana ialah semangatnya untuk membela dan membebaskan Yesus dari segala tuduhan dan penolakan kaum Yahudi. Quran mengafirmasi mukjizat-mukjizat Yesus yg disebutkan dalam Perjanjian Baru.
5. Bahkan ketika menyinggung kasus pengaliban, Quran sebenarnya tdk menjadikan penyaliban sebagai fokus, melainkan penolakan terhadap klaim Yahudi bahwa mereka telah membunuh dan menyalib Yesus. Quran katakan, tdk. Mereka delusional.
6. Dalam surat Ali Imran ayat 55 yg bicara soal kematian dan kebangkitan Yesus, Quran juga menyiratkan polemik terhadap Yahudi dan pembelaannya pada Kristen. Dalam ayat itu disebutkan pengikut Yesus akan menang dan berada di atas angin dari orang2 kafir.
Berdasar vindikasi Quran tersebut, saya akan baca surat al-Tawbah ayat 31, yg berbunyia

ٱتَّخَذُوۤاْ أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَاباً مِّن دُونِ ٱللَّهِ وَٱلْمَسِيحَ ٱبْنَ مَرْيَمَ.
7. Ayat ini kerap diterjemahkan: Mereka menjadikan para rabbi dan pendeta mereka sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan (juga mereka mempertuhankan) Al-Masih putra Maryam.
8. Terjemahan ini jelas menjadikan kata “Al-Masih putra Maryam” sebagai obyek (maf’ul) dari “Mereka menjadikan.” Artinya, mereka menjadikan para rabbi dan pendeta sebagai tuhan-tuhan selain Allah, dan menjadikan Al-Masih putra Maryam (sebagai tuhan selain Allah).
9. Secara syntax, membaca AlMasih (ٱلْمَسِيحَ) dgn fathah itu bermasalah atau, stidaknya, aneh. Dari susunan syntax, mestinya ٱلْمَسِيحَ diletakkan setelah رُهْبَانَهُمْ (ruhbanahum), bisa diartkan: Mereka menjadikan para rabbi dan pendeka serta Yesus sbagai tuhan2 selain Allah
10. Dalam susunan yg termaktub sekarang, mestinya ٱلْمَسِيح itu dibaca “al-masihi” dengan kasrah mengikuti kata sebelumnya مِّن دُونِ ٱللَّهِ. Maka, ayat tersebut diartikan, “mereka menjadikan para rabbi dan pendeka sebagai tuhan-tuhan selain Allah dan Al-Masih putra Maryam.”
11. Jika dibaca demikian, akan mudah dimengeti bahwa ayat di atas dimaksudkan untuk membela Yesus dan mengritik sikap berlebihan kaum Yahudi dan Kristen dalam memperlakukan tokoh-tokoh ulama mereka.
12. ebab, kaum Yahudi mensejajarkan para rabbi dengan Allah, sebagaimana kaum Kristiani mensejajarkan para pendeta dengan Yesus. Dengan kata lain, orang Yahudi menuhankan para rabbi selain Allah, dan orang Kristen menuhankan para pendeta selain Al-Masih.
13. Jika ٱلْمَسِيح dibaca dengan kasrah (majrur), maka surat al-Taubah ayat 31 tidak mempersoalkan keyakinan teologis Kristen. Bacaan seperti itu dimungkinkan karena teks Quran awal tidak disertai dgn harkat atau cara baca.
14. Lalu, apa maksud kritik Quran tersebut? Ada beberapa kemungkinan. Pertama, ada kemungkinan ayat itu merefleksikan intra-polemik Kristen. Artinya, ada sebagian orang Kristiani yang dianggap menyembah para pendeta selain Kristus.
15. Kedua, bisa juga ayat tersebut bermaksud mengritik hirarkhi otoritas keagamaan dalam agama Kristen, yg menjurus pada ekses-ekses tertentu. Ayat itu bersifat anti-clerical. Misalnya, karena tingginya posisi pendeta sehingga mereka dipertuhankan.
16. Kemungkinan lain, kata وَٱلْمَسِيحَ ٱبْنَ مَرْيَمَ merupakan interpolasi belakangan, supaya kritik Quran terhadap otoritas keagamaan Yahudi dan Kristen punya dimensi teologis, yakni mempertanyakan keyakinan umat Kristiani terkait Yesus.
17. Apapun kemungkinannya, surat al-Taubah ayat 31 tidaklah sesederhana yg kita bayangkan. Saya tidak bermaksud memperumit bacaan Quran. Saya hanya terus berusaha memahaminya. Mungkin saya salah, tapi saya tak akan pernah berhenti berusaha.
18. Sebagian orang akan gampang menolak pembacaan saya ini. Pertanyaanya: Apakah anda membaca Quran dgn sepenuhnya untuk memahami? Apakah anda sungguh-sungguh telah memikirkan Kitab Suci ini?
19. Jawabannya ada pada rumput yang bergoyang. Atau, pada secangkir kopi yang siap diseruput. Monggo!!!
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Mun'im Sirry
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!