, 19 tweets, 4 min read Read on Twitter
Cara Mengolah Rasa Marah Agar Tak Berujung Musibah.

Dalam membina hubungan, dikunjungi rasa marah itu hal yang lumrah terjadi. Langkah indahnya, bekali diri dengan kemampuan mengolah marah. Termasuk kemampuan yang menyelamatkan jiwa.

Thread #EmotionalHealingBarengAdjie
Cukup familier dengan situasi: Marah, lalu:
1. diam memendam marah, atau
2. melampiaskan marah membabi buta, atau
3. melarikan diri dari rasa marah dan mengalihkan ke hal-hal yang menyenangkan?

Secara umum kira-kira ketika marah, seolah kita hanya punya 3 “jurus” itu.
Padahal ada “jurus” lain yang lebih sehat dan selamat dalam mengolah rasa marah.

Sebelum saya kasih tau “jurus”nya, saya mau tanya dulu ... Kita marah itu sebenarnya penyebab utamanya apa ya?
Penyebab utama kita marah adalah harapan kita sendiri. Kita berharap hidup yang tenang, teratur, enggak ribet, dan bisa kita kendalikan. Kenyataannya? Hidup tak akan bisa selalu sesuai dengan harapan kita.

Hidup akan berantakan, selalu berubah, tak akan statis dan tak rapi.
Nah, bagaimana cara mengolah rasa marah agar tak berujung musibah? Bagaimana “jurus” yang sehat dan selamat dalam menghadapi rasa marah?

1. Sadari sedini mungkin ketika kamu merasa marah. Dan sebisa mungkin tak membiarkan dirimu masuk larut ke dalam rasa marah itu...
Sadari pula keinginanmu yang begitu kuat untuk melakukan kebiasaanmu ketika marah, yaitu antara memendam, melampiaskan, atau melarikan diri.

Ketimbang larut dan tergesa melakukannya, luangkanlah waktu untuk berhenti sejenak. Ciptakan ruang sebelum bereaksi terhadap rasa marahmu.
2. Perhatikan tubuhmu. Usahakan berhenti sejenak, dan bernapaslah. Temani rasa marahmu. Telisik rasa itu berbekal keingintahuanmu.

Sadari betapa kuatnya keinginanmu, terutama untuk melampiaskan marah. Daripada jadi budak keinginan, amatilah aja keinginan itu.
Santai aja menemui rasa marah di dalam diri. Peluk rasa marah. Ramah kepada rasa marah. Semakin tekun berlatih, semakin kamu nyaman di tengah rasa marah. Untuk meredakannya, kamu tak lagi butuh melampiaskannya.

Kamu punya ruang tenang di dalam dirimu sendiri yang lebih lapang.
3. Gunakan ruang tenang di dalam dirimu untuk berhubungan kembali dengan orang yang bikin kamu marah. Saya bisa memahami, ini tak ingin kamu lakukan.

Hati kita tertutup untuk orang yang telah bikin kita marah, karena kita pikir dialah sumber masalahnya. Dialah penyebab utamanya.
Kenyataannya, dalam batin yang tenang, kita akan sadar, penyebab utama kita marah adalah hati kita yang kurang lapang.

Usahakan untuk tak larut dalam marah. Perlahan buka hati. Tak mudah, tapi ini latihan demi kebaikan dan kesehatan kita sendiri.
Lihat lebih dalam orang yg telah bikin kita marah. Dia begitu karena didorong luka batin. Mungkin dia insecure, takut, cemas berlebih akan masa depan.

Mungkin dia begitu, karena tanpa kita sadari telah berkata atau berbuat sesuatu yang diam-diam menyakitinya, sehingga dia marah.
Jadi, kita dan dia yang telah menyakiti hati kita, sebenarnya sama-sama manusia yang menderita. Sama-sama bingung dengan luka batin di dalam diri. Jadikan kesadaran akan persamaan ini untuk memahami secara lebih manusiawi.

Bukan dia masalahnya. Dia pun menderita, seperti kita...
4. Setelah berempati kepada orang yg bikin kita marah, kita perlu bersikap berlandaskan welas asih. Enggak mudah

Paling tidak, kita tak mengambil langkah selanjutnya berlandaskan marah, tidak memendam, melampiaskan, atau melarikan diri. Karena bakal menyulitkan diri kita sendiri
Contoh sikap berlandaskan welas asih tergantung situasi:
A. Kalau dia menyesal. Maka kita bisa membantunya untuk menenangkan diri, mendengarkan apa yg jadi luka batinnya, & berbicara baik-baik menemukan jalan tengah bersama

Dengan begini, luka batin kita pun perlahan bakal pulih
B. Dia tak sadar, yang dia lakuin itu menyakiti hati kita. Maka kalau kita udah tenang, kita bisa ngomong baik-baik ke dia. Bilang soal akibat tak enak perbuatannya pada diri kita.

Tidak berbekal marah, katakan apa yang kita mau dia lakukan agar tak terulang kejadian serupa...
C. Dia enggak mau bicara baik-baik. Dia emang brengsek. Maka kita enggak bisa ngomong ke dia, karena dia akan terus menyanggah.

Kalau gini, mungkin kita butuh pihak ketiga sebagai penengah.
D. Dia kasar dan melakukan kekerasan. Maka kita tetap berempati kepada luka batinnya yang begitu parah, sehingga dia jadi orang yang kasar dan tega melakukan kekerasan.

Tapi kita mesti tegas ambil jarak dengannya, demi melindungi diri kita dari kekerasan itu.
Ketika kita merasa marah, kita memiliki pilihan untuk menggunakan “jurus” lama: Memendam, melampiaskan, melarikan diri ...

Atau menggunakan “jurus” sehat yang tak berujung pada musibah.

Setiap pilihan ada konsekuensinya. Jadi pastikan kita benar-benar menyadarinya.
Iya, “jurus” sehat memang butuh banyak latihan. Tapi bakal lebih indah, karena “jurus” lama tak hanya memperkeruh suasana, tapi juga membuat kita semakin terperosok dalam jurang derita.

Apa yang belum lama ini bikin kamu sangat marah?

Sekian thread #EmotionalHealingBarengAdjie
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Adjie Santosoputro
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!