, 18 tweets, 7 min read Read on Twitter
FILOSOFI ANGKA JAWA

Leluhur kita memang acapkali menyematkan makna filosofis dalam banyak hal, baik itu nama benda, bahasa, huruf, tari, bangunan dan seterusnya termasuk angka/ bilangan.

#BudayaNusantara #RahayuNusantara
Misal dalam bahasa Jawa, ada yang unik dalam penyebutan bilangan, yaitu terdapat penyimpangan pola penamaan bilangan yang konon memiliki falsafah yang amat mendalam jika dikaitkan dengan penyebutan usia seseorang.

#RahayuNusantara #BudayaNusantara
Jika dicermati dengan seksama, penyimpangan ini memang berbeda dari lazimnya penyebutan angka-angka di kepulauan melayu atau nusantara.

Jika bahasa Indonesia dalam penyebutan puluhan konsisten memakai kata puluh, maka tidak demikian dengan bilangan Jawa.

#RahayuNusantara
Nah berikut ini keunikan penamaan bilangan/ angka dalam bahasa Jawa berikut makna filosofis yang tersemat di dalamnya:
#RahayuNusantara #RahayuNusantara
Pada angka satu-sepuluh: siji (satu), loro, telu, papat, limo, nem, pitu, wolu, songo, sepuluh; dari 1-10 pengucapannya berbeda-beda digambarkan lambang usia yang belum stabil.

#BudayaNusantara #RahayuNusantara
Setelah sepuluh bukan 'sepuluh satu, sepuluh dua dst' tapi diganti welasan yaitu sewelas, rolas, telulas, (pa)patbelas, limolas, nembelas, pitulas, wolulas, songolas.

Kenapa puluhan diganti welasan?

#RahayuNusantara #BudayaNusantara
Sebab usia belasan adalah usia saat-saat berseminya rasa welas asih (belas kasih) pada jiwa seseorang, terutama terhadap lawan jenis. Usia di mana seseorang memasuki masa akil baligh, masa remaja (teenagers kalo kata orang sono)

#RahayuNusantara #BudayaNusantara
Kalau bahas Indonesia setelah dua puluh lanjut dua puluh satu dan seterusnya, maka pada bahasa Jawa setelah rongpuluh (20) bukan 'rongpuluh siji, rongpuluh loro; dst' melainkan satuan likur: selikur (21), rolikur, telulikur dst.

Apa maknanya?

#RahayuNusantara #BudayaNusantara
Likur merupakan kependekan dari linggih (lingguh) kursi yang artinya duduk di kursi, pada usia 21-29 manusia pada umumnya mendapatkan "TEMPAT DUDUKNYA", pekerjaannya, profesi yang ditekuni dalam kehidupannya, baik sebagai pedagang, pegawai, seniman, penulis dst. #RahayuNusantara
Tapi pada barisan likur tadi ada penyimpangan di atas penyimpangan tadi.

Angka 25 tidak disebut sebagai limang likur ataupun rongpuluh lima, tapi SELAWE (Seneng-senenge Lanang lan Wedok).
Yaitu puncak asmaranya laki-laki dan perempuan yang ditandai oleh pernikahan, maka tidak sedikit orang yang menikah (dadi manten) pada 25 usia ini. (Usia yang ideal mungkin ya?)

#RahayuNusantara #BudayaNusantara
Lanjut untuk bilangan puluhan selanjutnya sesuai dengan pola:

Telung puluh,

Telung puluh siji,

Telung puluh loro; dst.

Namun ada penyimpangan lagi pada angka 50.

Setelah sepuluh, 

Rongpuluh,

Telung puluh,

Patang puluh,

harusnya Limang puluh!

#RahayuNusantara
Tapi ternyata 50 dibaca dengan SEKET (Seneng Kethonan: suka memakai kethu/tutup kepala).

Mengapa?

Hal ini menandakan usia seseorang semakin lanjut, dan tutup kepala (kethu) merupakan lambang dari semua itu.

#RahayuNusantara #BudayaNusantara
Selain itu tutup kepala merupakan alat untuk menutup rambut yang mulai botak atau memutih. Di sisi lain, tutup kepala bisa juga berupa kopiah yang melambangkan orang yang sedang beribadah. Memang demikian, pada usia 50 sudah seharusnya seseorang lebih memperhatikan ibadahnya.
Pada usia 50 sudah semestinya seseorang lebih memperhatikan ibadahnya.

Manusia seringkali lupa bahwa usia hanyalah titipan sementara, sejak usia likuran seseorang bekerja keras mencari kekayaan untuk kehidupan dunia, sekitar 25 tahun kemudian, perbanyaklah ibadah.
Belum selesai di sini, ternyata masih ada bilangan yang menyimpang dari pola, yaitu 60. Bukan enem puluh yang kita kenal, melainkan SEWIDAK (Sejatine Wis wayahe Tindak).

Sesungguhnya pada usia ini sudah saatnya seseorang siap untuk tindak (pergi) meninggalkan dunia ini.
Maka kalau usia kita sudah mencapai 60, lebih berhati-hatilah dan tentu saja semakin banyaklah bersyukur, karena usia selebihnya adalah bonus dari Gusti Yang Maha Kuasa.

#RahayuNusantara
@threadreaderapp unroll please
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Budaya Nusantara
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!