,
29 tweets,
5 min read
Read on Twitter
#UtasLebaran u/ memperingati Idul Adha, sy terdorong u/ membuat utas ini, bukan dr perspektif Nabi Ibrahim, bukan soal pengorbanan Ismail, & bukan soal fiqh hewan kurban. Sy akan berbicara soal 1 aktor penting yg hampir selalu dilupakan dlm perayaan Idul Adha: Ibu Hajar, RA. 1/16
Siapakah Hajar, RA? Beliau adl seorg budak kulit hitam yg dimiliki oleh Sarah, RA, istri Ibrahim, AS. Ketika pasangan Ibrahim-Sarah tdk segera memiliki anak, Sarah menawarkan kpd Ibrahim u/ mengambil Hajar sbg selir spy mrk memiliki anak. Tak lama berselang, lahirlah Ismail. 2/16
Sayangnya, apa hendak dikata, ktk Ismail beranjak besar, Sarah melahirkan putra lainnya, Ishaq. Dg kedatangan anaknya sendiri, Sarah merasa tersaingi dg adanya Hajar & Ismail. Keberadaan Ismail sendiri tentunya mengancam prospek Ishaq u/ mewarisi posisi ayahnya sbg pemimpin. 3/16
Dg demikian, diasingkanlah Hajar & Ismail ke padang pasir. Ibrahim sendiri mengantarkan lalu meninggalkan mrk. Menghadapi situasi sedemikian, Hajar dg lantangnya berseru bahwa Allah akan memberikan petunjuk baginya & putranya. 4/16
Tak lama, Ismail pun merasa kehausan. Hajar dg semangat bertahan hidupnya brlari bolak-balik dr Safa mnuju Marwa u/ mencari sumber air bagi anaknya. Tak disangka, ktk ia kembali kpd anaknya, Ismail (& atau Jibril) mengorek pasir tandus yg kemudian mengalirkan air u/ diminum. 5/16
Apa sj pelajaran yg dpt kita ambil dr cerita Hajar? 1. Penting u/ diingat bhwa Hajar adl seorg budak kulit hitam yg hanya memegang fungsi reproduksi bagi keluarga Ibrahim. Dlm sistem perbudakan patriarkal, ia tak lebih dr pemuas keinginan Ibrahim & Sarah akan seorg putra. 6/16
Dg demikian, tak hanya tersiksa scr fisik, Hajar juga mengalami diskriminasi sistemik scr kelas & ras. Ktk fungsi reproduktifnya telah dianggap selesai, Hajar disingkirkan bgtu saja di sebuah tempat yg tdk memungkinkan ia & anaknya u/ bertahan hidup. 7/16
Akan tetapi, Hajar-lah yg menjadi cikal-bakal berkembangnya kota Mekah. Walaupun namanya tak pernah disebut dlm al-Qur'an, dapat dipastikan bhwa tidak akan ada Islam spt sekarang ini, tanpa adanya Hajar. 8/16
Bayangkan jika Hajar menyerah & tidak mempedulikan tangisan kehausan putranya, Ismail. Bayangkan jika ia berserah kpd situasinya & membiarkan dirinya & putranya mati kelaparan di tengah gurun pasir. Bayangkan, jika tidak ada Mekah, & genealogi Nabi Muhammad pun absen adanya. 9/16
Dari kekuatan Hajar sbg seorg perempuan budak kulit hitam, dan sbg orang tua tunggal-lah kita mampu merasakan pancaran keberkahan Islam. 10/16
Dg demikian, apa makna cerita Hajar dlm Idul Adha ini? Cerita Hajar bermakna bahwa Islam sbg agama tdk dpt dilepaskan dari perjuangan melawan ketidakadilan jender, kelas, dan ras. Genealogi Islam scr jelas berasal dari perjuangan hidup seorg budak perempuan kulit hitam. 11/16
BerIslam bukanlah jalan yg mudah & gemerlap. Ia bukanlah jalan yg berada dlm ruang2 berAC, mall2 gemerlap, maupun Istana Presiden. Jalan Islam adl jalan Ibu Hajar. Ia adl jalan perjuangan seorg budak yg dibiarkan mati bersama anaknya di gurun pasir tak berpenghuni. 12/16
Jalan Islam adl jalan keberanian seorg perempuan kulit hitam yg dg beraninya berteriak kpd suaminya, bahwa ia & anaknya akan dipelihara oleh Allah. Bahwa ia tak butuh patriarch, suami, & keluarga normatif. Ia hanya butuh Tuhannya. 13/16
Maka, dlm Idul Adha ini, marilah mengingat bkn hanya prosesi kurban & Ibrahim sbg patriarch. Melainkan ingatlah Ibu Hajar dlm berbagai refleksi modernnya. Ada Ibu Hajar dlm setiap diri perempuan pekerja migran yg berlari menembus batas negara demi anaknya. 14/16
Ada Ibu Hajar dlm setiap jiwa orang tua tunggal perempuan yg berjuang u/ memberikan yg terbaik bagi keluarganya tanpa bantuan siapapun. Ada Hajar dlm setiap langkah perjuangan perempuan2 Indonesia yg melawan pemerintah & korporat demi melindungi lahan & hutannya. 15/16
Dan, ada Hajar dlm setiap jiwa perempuan buruh pabrik yg terus berjuang demi hak2 mrk sbg pekerja. Idul Adha kali ini, berkurbanlah dg mendukung perjuangan setiap Hajar yg ada di sekitar kita. Karena tanpa Hajar, Islam akan kehilangan ruh keagamaannya. Selamat Idul Adha. 16/16
Halo semua, berikut respon sy: Sebenarnya interpretasi ini ttg cerita Hajar bukanlah hal yg baru. Para penafsir Qur'an modern yg merupakan juga ahli Kajian Islam, spt Amina Wadud, Aysha Hidayatullah, Hibba Abugideiri, dll telah berargumen serupa ttg posisi Hajar & perjuangannya..
.. jadi, yg sy lakukan di sini sebenarnya hanyalah menyampaikan bahasan tsb kpd publik di Indonesia, & menarik pelajaran darinya sesuai konteks perjuangan perempuan di Indonesia.
Soal sumber tafsir al-Qur'an, krn nama Hajar sendiri tdk disebut dlm al-Qur'an, maka mncari nama Hajar dlm tafsir sama saja dg mencari hantu. Satu2nya pembahasan dr tafsir mainstream yg bsa sy temukan soal kecemburuan Sarah, & letak pengasingan Hajar adl al-Qurtubi's ...
... al-Jami' li-ahkam al-Qur'an. U/ referensi ttg Hajar sbg budak dpt dilihat dr 2 ahadis: كتاب الهبة وفضلها والتحريض عليها dari Sahih Bukhari nomer hadis 67, & dari كتاب أحاديث الأنبياء nomer hadis 38. Kesimpulan 'budak' diambil dari kata فأخدمها هاجر ...
Yg berarti Hajar diberikan kpd Sarah u/ menjadi pelayannya. U/ analisis lbh dalam soal status budak kulit hitam Hajar, yg juga ditulis berdasarkan kajian tarikh klasik dari al-Hamawi, al-Muqaddasi, al-Tabari, Ibn Hajar al-Asqalani, Ibn Ishaq, Ibn Kathir, dll ...
... sila baca karya Dr. Jibrail bin Yusuf dr Univ of Cape Coast yg berjudul: "From Hebrew 'Slave' to Arabian 'Sage': Linking the Jewish and Muslim Narratives in the Story of Hagar, the African in Pre-Islamic Arab History" ...
... u/ analisis Hajar dari perspektif Teolog Feminis Muslim, seperti yg sudah sy sebut, sila merujuk pada karya2 Prof. Amina Wadud, Prof. Aysha Hidayatullah, & Prof. Hibba Abugideiri...
... sy pikir, kemarahan sebagian dari kita atas utas ini bersumber dari: 1. Pandangan modern kita atas praktek perbudakan. Pada saat ini dg adanya HAM, perbudakan dianggap sbg hal yg tdk manusiawi. Namun kita lupa bahwa pada konteks kehidupan ...
... Nabi Ibrahim, perbudakan adl hal yg wajar. Maka, pembacaan atas masalah perbudakan ini harus dimaknai scr kontekstual, tanpa menutup kemungkinan u/ mengkritisi praktek perbudakan itu sendiri...
2. Sebagian besar dari kita ingin beriman scr mudah, padahal, iman itu adl hal yg sangat sulit. Kita percaya kpd sosok Nabi Ibrahim krn kita percaya kpd kesempurnaannya. Lalu, di mana titik iman kalau kita hanya percaya krn sesuatu/seseorg sudah sempurna? ...
... bagi sy, segala ketidaksempurnaan Nabi Ibrahim ini malah menambah keimanan sy bahwa iman & islam kita hanya ditujukan kpd Allah, & bukan kpd makhluknya, walaupun ia Nabi sekalipun. Bahwa kesempurnaan hanyalah milik-Nya...
... apakah sy percaya bahwa Nabi Ibrahim adl nabi? Ya, saya percaya. Sy percaya bahwa ia adl satu diantara sedikit manusia yg diutus Allah u/ menjadi pengingat bagi kita, melalui kata2 & kisah hidupnya. Namun ini berarti juga bahwa sy percaya pd kemanusiaan Ibrahim sepenuhnya...
... bahwa pelajaran dr sosoknya bknlah bersumber dr kesempurnaannya, melainkan dr ketidaksempurnaannya yg tak mengalihkan keimanannya dr Allah. Demikian respon sy & sumber2 yg sy pakai u/ menulis utas ini. Ini adl respon terakhir sy u/ utas ini. Terima kasih.
