,
3 tweets,
1 min read
Read on Twitter
1. Keluarga angkat saya ada di Wamena. Tepatnya di kampung atas Walesi. Anak-anak mereka adalah anak-anak saya juga. Saya sekolahkan. Saya kuliahkan.
Pada saat kejadian, Papa dan adik-adik membantu menyembunyikan tetangganya. Di hutan, ladang hingga kandang.
Pada saat kejadian, Papa dan adik-adik membantu menyembunyikan tetangganya. Di hutan, ladang hingga kandang.
2. Kami sudah biasa hidup berdampingan. Bahkan makan minum satu nampan.
Dalam satu rumah beragam memeluk agama. Katholik, Protestan dan Islam. Tak ada keributan. Biasa saja.
Bagi kami sekeluarga, kami semua adalah hamba Allah Tuhan Yang Penyayang.
Dalam satu rumah beragam memeluk agama. Katholik, Protestan dan Islam. Tak ada keributan. Biasa saja.
Bagi kami sekeluarga, kami semua adalah hamba Allah Tuhan Yang Penyayang.
3. Apa yg telah terjadi di Wamena bukanlah tentang agama. Jangan seret ke arah itu. Jangan juga terprovokasi mengenai hal itu.
Jika ingin berjuang, mari kita bergandengan tangan. Membangun kembali Wamena. Pendidikan, ekonomi, sosial, budaya.
Wamena, kitong semua punya.
Jika ingin berjuang, mari kita bergandengan tangan. Membangun kembali Wamena. Pendidikan, ekonomi, sosial, budaya.
Wamena, kitong semua punya.
